Rayhan berjalan ke arah pintu apartemen nya lalu memencet beberapa angka dan terbuka lah pintu apartemen Rayhan.
Syifa keluar dan hendak pergi, tapi dia tiba - tiba teringat sesuatu kemudian berbalik untung nya Rayhan belum masuk ke dalam apartemen nya kembali.
"Ehm...maaf tuan Rayhan, besok pagi jika aku ke sini bagiamana cara nya masuk? Aku takut jika sampai di sini tuan belum bangun, karena aku datang saat subuh nanti supaya pekerjaan ku cepat selesai sebelum aku berangkat kerja," ucap Syifa dengan penuh hati - hari takut Rayhan akan marah.
"Dengar baik - baik, aku akan memberi tahu kode pintu apartemen ku ini tapi dengan catatan...." Rayhan belum menyelesaikan bicara nya tapi Syifa langsung memotong omongan Rayhan.
"Tuan bisa mempercayai saya, insyaallah saya orang nya amanah tuan. Saya janji tidak akan memberi tahu siapa pun tentang kode pintu apartemen ini, dan saya juga tidak akan memanfaatkan keadaan, saya tidak aka menyentuh barang - barang milik tuan Rayhan tanpa tuan suruh, saya hanya akan melaksanakan apa yang akan menjadi tanggung jawab saya yaitu menyiapkan anda sarapan dan membersihkan apartemen anda," terang Rayhan.
"Bagus kalau begitu.. Dengar baik - baik karena aku tidak akan mengulang dua kali."
Syifa fokus mendengar kan saat Rayhan memberi tahu deretan angka yang menjadi kode pintu apartemen itu. Untung saja Syifa memiliki otak yang tokcer dan daya ingat yang bagus jadi jika hanya untuk mengingat enam angka yang menjadi kode pintu apartemen itu sangatlah mudah untuk nya.
Setelah mendapat kode pintu itu Syifa langsung berpamitan pada Rayhan. Wanita itu berjalan setengah berlalu karena mengingat hari sudah mulai larut malam. Syifa takut kesusahan untuk mencari taksi nanti karena jarak apartemen Rayhan dengan rumah Melisa lumayan jauh.
Syifa tidak berharap Rayhan akan mengantarkan nya pulang mengingat jika hari sudah larut malam. Dia sadar diri, dia juga tidak mau di bilang mencari perhatian dengan kekasih sepupu nya itu nanti.
"Ya Allah kenapa malah turun hujan sech.." gumam Syifa saat berada di pinggir jalan untuk mencari taksi.
Sebenarnya sejak tadi dia sudah berusaha untuk memesan taksi online cuma tidak dapat, driver nya selalu menolak orderan nya dengan berbagai alasan.
"Apa aku sebaiknya aku antar saja, ini sudah larut malam dan di luar juga sedang turun hujan pasti akan susah untuk mencari taksi,, belum lagi dia tadi cuma mengambil uang seratus ribu doang, dasar gadis aneh di kasih uang lebih malah cuma ngambil selembar saja," gumam Rayhan saat dia berdiri di balkon kamar nya.
Setelah mempertimbangkan berkali - kali akhirnya Rayhan memutuskan untuk mengejar Syifa dan mengantar gadis itu, dia yakin jika gadis itu belum pergi. Dengan cepat dia menyambar kunci mobil nya yang sudah disiapkan oleh asistennya sebelum dia sampai di apartemen nya tadi.
"Di mana gadis cupu itu," ucap Rayhan di dalam mobil nya sambil celingukan mencari keberadaan Syifa.
"Itu dia..." Rayhan melihat Syifa sedang berada di pinggir jalan tidak jauh dari apartemen nya. Saat Rayhan mendekat ke arah Syifa tiba - tiba ada taksi yang mendekat ke arah Syifa dan dia juga melihat Syifa sudah naik ke dalam taksi tersebut.
Entah kesambet setan mana, sehingga membuat Rayhan mengikuti taksi yang di tumpangi Syifa saat ini. Jauh di dalam lubuk hati Rayhan merasa tidak tega melihat Syifa pulang sendirian hanya menggunakan taksi dalam kondisi yang sudah larut malam seperti ini. Jadi dia hanya ingin memastikan jika Syifa sampai di rumah Melisa dalam keadaan baik - baik saja.
Setelah melihat sampai di rumah Melisa dan masuk ke dalam rumah kekasih nya itu, Rayhan kemudian memutar mobil nya untuk kembali ke apartemen nya.
Di perjalanan menuju apartemen nya dia merasa aneh kenapa dia harus membuang - buang waktu hanya untuk membuntuti Syifa.
"Ssst....aku seperti tidak ada kerjaan saja," desis Rayhan.
**
Pagi - pagi sekali Syifa sudah berada di apartemen Rayhan untuk menyiapkan sarapan seperti yang Rayhan inginkan semalam. Saat sampai di sana Rayhan belum bangun, jelas saja laki - laki itu masih terlena dalam mimpi nya Syifa datang tepat pukul lima pagi.
Hanya butuh waktu satu jam bagi Syifa untuk menyiapkan sarapan Rayhan. Setelah selesai dengan aktifitas nya Syifa langsung menyajikan nasi goreng seafood request dari Rayhan di atas meja makan, dia juga sudah membersihkan dapur seperti semula.
"Apa aku harus membangunkan nya terlebih dahulu sebelum aku pergi," ucap Syifa sambil menatap ke sebuah ruangan yang berada di lantai dua.
"Tapi kan tuan Rayhan tidak mengizinkan aku untuk ke lantai dua tanpa dia suruh, ya sudah lah aku buat note saja sekalian aku kembalikan uang seratus ribu yang aku pinjam semalam."
Sebelum Syifa pergi dia menulis sebuah note di selembar kertas yang dia temukan di ruang tengah.
**
"Apa si cupu itu sudah pergi," kata Rayhan setelah sampai di meja makan. Laki - laki itu terlihat sudah rapi dengan setelan kantor karena pagi ini dia akan mulai bekerja di perusahaan papa nya.
Rayhan menatap meja makan yang ada di depan nya, dia membuka tudung saji dan melihat di sana sudah tersedia sepiring nasi goreng seafood lengkap dengan telor ceplok setengah matang seperti yang dia minta. Aroma dari nasi goreng itu sangatlah menggoda selera.
Tanpa menunggu lama dia langsung menyantap nasi goreng itu.
"Rasa nya selalu pas di lidah ku," ujar Rayhan sambil tersenyum tipis.
Saat dia sedang asyik menyantap nasi goreng buatan Syifa, pandangan mata nya menatap pada sebuah kertas yang berada tidak jauh dari piring nasi goreng nya.
Rayhan langsung mengambil kertas itu dan membuka nya, hal pertama yang dia lihat adalah selembar uang seratus ribu yang langsung Rayhan tahu siapa yang meninggalkan kertas tersebut. Laki - laki tampan itu kemudian membaca isi pesan yang Syifa tulis tadi.
..."tuan Rayhan mohon maaf karena aku pergi tanpa pamit terlebih dahulu kepada tuan, karena aku tidak berani untuk membangun kan tuan. Aku sudah melakukan pekerjaan ku, semoga tuan suka dengan masakan yang aku buat. Oh ya tuan, ini uang seratus ribu yang semalam aku pinjam. Terimakasih banyak karena semalem telah meminjamkan uang tersebut sehingga aku bisa pulang dengan selamat. Sekali lagi terimakasih tuan Rayhan atas kebaikan anda, semoga Allah membalas kebaikan anda, aamiin.." ( Asyifa Aulia)...
" Ck....." Rayhan hanya berdecak setelah membaca pesan yang Syifa tinggalkan untuk nya. Entah seperti ada yang kurang bagi nya karena tidak melihat gadis yang selalu dia suruh - suruh itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments