"Kalau ngga niat buat nawarin orang makanan tidak usah sampai membuang - buang makanan yang tidak berdosa, apa dia tidak tahu di luaran sana masih banyak orang yang kekurangan makanan, seperti aku ini," gumam Syifa yang masih terdengar oleh Rayhan.
Bagaimana Syifa tidak kesal, dia kira Rayhan tulis menawarkan makanan untuk nya, tidak tahu nya dia hanya pura - pura saja, dan yang membuat Syifa menjadi tambah kesal Rayhan dengan santai nya menjatuhkan makanan itu tepat sesaat Syifa ingin meraih makanan itu dari tangan Rayhan.
Sambil memegang perut nya yang semakin terasa lapar, dia memilih untuk melihat pemandangan di luar jendela mobil dari pada dia harus melihat tampang Rayhan menyebalkan.
Di tempat lain, Melisa menunggu kedatangan Syifa dengan kesal.
"Huh....kenapa coba aku tadi meninggalkan dia di sana, jadi aku kan yang kerepotan sendiri. Mana semua barang ku ada ma dia lagi."
Saat Melisa sedang menggerutu sendiri, tiba kah mobil mewah Rayhan di parkiran yang tidak jauh dari tempat Melisa berdiri saat ini.
"Itu seperti nya Ray sudah datang," ucap Melisa sambil menampilkan senyuman manis nya.
Gadis cantik itu berjalan ke arah mobil Rayhan, walupun tadi dia sempat kesal dengan cowo itu namun dia tidak bisa jika tidak berlaku manis dengan cowo itu, entah itu perasaan cinta atau hanya obsesi semata.
Namun langkah nya tiba - tiba terhenti setelah melihat Syifa keluar dari mobil mewah Rayhan.
"What...apa aku tidak salah lihat bagaimana bisa Syifa satu mobil dengan Rayhan. Aku saja yang sudah menjadi kekasih nya selama satu tahun belum pernah berada di satu mobil bersama nya," geram Melisa karena melihat Syifa yang turun dari pintu depan mobil Rayhan.
Aneh bukan hubungan Melisa dan Rayhan, mereka mengaku jika mereka adalah pasangan kekasih namun pada kenyataannya hubungan mereka sangat aneh. Rayhan sendiri anti Pati di panggil dengan sebutan sayang oleh Melisa padahal itu hal yang lumrah untuk sepasang kekasih bukan. Dan ya..selama menjalin hubungan dengan Rayhan tidak pernah satu pun Melisa menghabiskan waktu berdua saja atau istilah nya quality time sebagai pasangan kekasih bersama Rayhan.
Dan tadi Melisa menyebutkan jika dia belum pernah menaiki mobil Rayhan, dan itu memang benar ada nya. Jadi entah hubungan mereka dilandasi karena apa. Yang jelas jika di depan umum mereka nampak mesra bak pasangan kekasih yang lain nya.
Saat setelah mengambil seluruh barang Melisa di kursi belakang, Syifa melihat saudara sepupu nya itu yang menatap tajam ke arah nya.
"Astaga.... masalah baru di mulai," gumam Syifa dengan lesu.
Jangan tanya Rayhan sekarang masih berada di mobil atau tidak. Setelah memarkirkan mobil nya laki - laki itu langsung keluar dan masuk ke dalam studio di mana akan diadakan pemotretan untuk nya dan Melisa nanti.
Bahkan laki - laki itu terlihat cuek dan biasa saja saat melintasi Melisa. Hal itu sudah biasa dia lakukan, jadi membuat Melisa terlihat baik - baik saja. Namun yang membuat kesal kenapa Syifa bisa berada satu mobil dengan kekasihnya itu.
"Sebelum kamu marah - marah tidak jelas, aku jelaskan terlebih dahulu," ucap Syifa saat berada di depan Melisa.
"Aku terpaksa ikut bersama Rayhan, karena kamu meninggalkan ku begitu saja tadi sedangkan aku tidak tahu lokasi ini dan kamu tahu sendiri jika aku tidak punya ongkos untuk menaiki kendaraan umum. Jadi Kak Danis memaksa Rayhan supaya mengizinkan aku untuk ikut dengan nya ke sini. Sekarang yang terpenting semua barang - barang mu bisa sampai sini tepat waktu bukan," jelas Syifa dengan penuh hati - hati supaya saudara sepupu nya itu tidak marah.
"Ya sudah ayo buruan bawa semua barang - barang ku ke ruangan ganti, sebentar lagi pemotretan akan di mulai."
Syifa bernafas lega setidaknya dia tidak mendapat omelan dari Melisa yang bisa membuat perutnya semakin lapar. Dengan susah payah dia membawa semua barang sepupu nya itu masuk ke dalam studio.
Saat berada di dalam studio dia melihat Rayhan sudah berganti kostum dan sedang berdiri di depan kamera. Seperti nya dia akan melakukan sesi pemotretan terlebih dahulu.
"Dia memang tampan, pantas saja Melisa dan seluruh siswi di sekolah tergila - gila dengan nya. Tapi sayang sifat nya tidak setampan wajah nya," gumam Syifa sambil duduk di bangku tinggu tidak jauh dari tempat pemotretan itu.
Jika dia mengingat kejadian di mobil itu rasanya nya dia ingin memotong tangan Rayhan yang dengan seenaknya sendiri membuang makanan di saat ada orang di sebelah nya yang sedang kelaparan.
"Kenapa perut ku semakin terasa perih ya, kapan pemotretan Melisa akan selesai, perut ku sudah lapar sekali."
Syifa nampak gelisah, sesekali gadis itu memegang perutnya yang terasa perih karena belum terisi makanan apa pun. Hanya air putih saja yang selalu dia minum sejak tadi, berharap dengan air putih itu bisa membuat perut nya menjadi kenyang namun yang ada perut nya malah menjadi kembung dan terasa tambah perih.
Pergerakan Syifa itu tidak luput dari pandangan seseorang yang sejak tadi memperhatikan nya.
Sekarang giliran Melisa yang melakukan pemotretan dan Syifa harus standby jika sewaktu - waktu Melisa membutuhkan bantuan nya seperti mengelap keringat nya, membenarkan pakaian atau make up nya.
"Mereka memang pasangan serasi, yang satu cantik yang satu tampan. Dan yang penting mereka berasal dari keluarga yang sama - sama kaya. Pantas saja mereka menjadi pasangan kekasih," batin Syifa menatap ke arah Rayhan dan Syifa yang sedang melakukan sesi pemotretan bersama.
Kedua nya nampak profesional dan terlihat jelas kemistri diantara kedua nya benar - benar natural.
Hal seperti ini lah yang paling di sukai Melisa, karena dengan ini dia bisa mengekspresikan rasa cinta nya pada Rayhan dengan sentuhan - sentuhan lembut di tubuh Rayhan yang asli nya adalah tuntutan pose dalam pemotretan itu.
Merasa bosan dengan apa yang dia lihat, Syifa memilih untuk memejamkan mata nya dia berharap dengan memejamkan mata nya bisa mengurangi rasa lapar nya.
"Siapa tahu setelah aku terbangun nanti ada makanan gratis di pangkuan ku yang bisa aku makan," konyol Syifa sambil terkekeh sendiri.
Dan tidak lama kemudian dia terlelap dalam tidur nya dengan posisi menyandar ke tembok sedangkan tangan nya memegang perut.
Mendengar suara bisik - bisik dari beberapa kru Syifa perlahan membuka mata nya. Dan benar saja acara pemotretan sudah selesai ternyata.
Sontak dia mengedarkan pandangan nya mencari keberadaan Melisa," ah..syukurlah dia tidak meninggalkan ku lagi," ucap Syifa saat melihat Melisa sedang berbincang dengan sang fotografer. Tapi keberadaan Rayhan sudah tidak tampak di ruangan itu dan itu membuat Syifa bernafas lega setidak nya dia tidak akan bertemu dengan laki - laki menyebalkan itu.
Dia meregangkan badan nya karena meras pegal tidur dalam keadaan duduk. Tiba - tiba netra mata nya menangkap sebuah kotak makanan bertuliskan Halal untuk di makan di pangkuan nya.
"Hah....ini!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments