Ciuman Pertama

Liam menyadari keraguan di wajah Hanna. Dia bisa melihatnya walau kaca mata hitam pekatnya masih menggantung di wajahnya. Perlahan Liam menyadari kenapa Hanna tidak mau terbuka padanya. Bagaimana gadis itu berbicara dengan laki-laki yang bahkan nyaris tidak terlihat wajahnya? Sepertinya aku harus membukanya, sekalian agar aku bisa melihat reaksinya saat dia melihatku.

Tanpa aba-aba Liam menarik tangan Hanna, membawakan sepatunya dan mendudukkan Hanna pada sebuah kursi kayu yang terletak di sisi danau. Dia sendiri membuka topi, kaca mata dan maskernya, hingga bisa melihat wajah Hanna dengan jelas. Astaga, dia sangat cantik, pekik Liam.

Mata Hanna mengerjap beberapa kali saat dia bisa melihat raut wajah Liam yang sangat...sempurna. Garis rahangnya terlihat tegas, hidungnya mancung, dan matanya sedikit bulat sejalan dengan alisnya yang tersusun rapi. Kenapa aku tidak menyadari jika dia sangat tampan?

“Kamu bisa percaya padaku sekarang?”

“Kenapa aku harus percaya padamu?” nada suara Hanna terdengar datar, dan dia mengalihkan pandangannya menuju hamparan danau yang tidak terlalu luas.

Kenapa aku merasa kalau dia nggak tertarik padaku? Dan..apa mungkin dia nggak kenal padaku? Dengan penampilanku yang seperti ini, dia nggak kenal pada Hazer?

“Apa kamu nggak sering melihat berita infotainment tentang selebriti atau membaca majalah?” Liam penasaran.

“Aku nggak punya waktu untuk mengikuti gosip selebritas seperti itu. Dan membaca majalah bukan tipeku. Aku lebih suka menghabiskan waktuku membaca buku yang lebih memiliki manfaat.” Jawab Hanna, masih terkesan cuek.

Jadi dia memang tidak mengenaliku, gumam Liam. Menarik sekali.

“Aku nggak tahu ini hanya perasaanku atau bukan, tapi kenapa aku merasa kamu melihatku sedari tadi?” Hanna menatap Liam.

“Memang benar.” Liam mengangguk.

Tidak ada gunanya dia berbohong soal itu, karena Hanna jelas-jelas sudah membuat darahnya mendidih karena menginginkannya. Dia ingin memeluk Hanna, menciumnya hingga pagi –lalu setelah itu meninggalkannya seperti yang selalu dia lakukan.

“Aku penasaran..” Liam membelai rambut Hanna, lalu merapikannya.

“..kenapa gadis baik-baik sepertimu bisa berada di dalam ruangan penuh dosa seperti itu?”

Sekali lagi, tubuh Hanna bergetar hebat karena perlakuan sederhana dari Liam. Jauh di dalam hatinya dia juga mengakui semua yang ada dalam tubuh Liam itu sempurna. Dan perlakuan-perlakuan Liam padanya membuatnya seperti terbang, seolah-olah semua kesahnya tentang hubungannya yang kandas menguap begitu saja, tanpa sisa. Dadanya terasa longgar sehingga dia bisa bernafas dengan lega.

“Aku sedang mencari ketenangan..”

Hanna tidak bisa konsentrasi untuk bicara saat Liam membelai wajahnya. Satu sisi dia mendengar suara bisikan dalam hatinya yang memintanya untuk berhenti dan pergi dari tempat itu karena Liam terlihat berbahaya baginya, namun di sisi lain dia juga bisa mendengar bisikan hatinya yang mengatakn its okay menghabiskan malam bersama seseorang yang tertarik padamu, toh hidup hanya sekali.

“Ketenangan apa?” Liam menatapnya, lebih tepatnya menatap bibirnya yang sensual.

“Aku baru putus dengan kekasihku karena dia selingkuh...”

Hanna diam saat tangan Liam turun dari lehernya hingga ke lengannya. Dia menarik nafas, mencoba tetap tenang dan tidak terpengaruh pada sentuhan-sentuhan Liam yang secara tidak langsung membangkitkan sensasi aneh dalam diri Hanna.

“..dia selingkuh dengan salah satu teman kerjaku dan yang lebih parah...”

Kali ini Hanna memejamkan mata saat jemari Liam bermain di punggungnya yang terbuka dan dingin. Astaga, bahkan Hanna tidak pernah mendapat perasaan seperti ini dari Jhon padahal mereka sudah bersama selama tiga tahun.

“Lebih parah apanya?” Liam menggeser tubuh Hanna yang ramping hingga menempel ke tubuhnya.

“..mereka...mereka selingkuh dari awal kami berpacaran. Jadi..aku merasa sangat tersinggung dan sangat bodoh. Mereka bisa mempermainkanku diam-diam selama tiga tahun, aku membenci hal itu..”

“Lalu hukuman apa yang kamu berikan pada mereka?”

“Hukuman? Aku nggak melakukan apa pun. Hanya menyudahi hubungan kami dan..”

“Kamu terlalu baik.” Liam mengendus lehernya.

Dengan susah payah Hanna berusaha mengembalikan akal sehatnya. Sepertinya alkohol yang dia minum turut serta membuat kepalanya berputar-putar, atau ini karena pesona Liam? Hanna tidak bisa menolak Liam ketika laki-laki itu menyentuhnya dan menjelajahi tubuhnya dengan kedua bola matanya yang bergerak sedari tadi. Kenapa dia bersikap berbeda antara laki-laki setengah mabuk yang mendatanginya di cafe tadi dengan Liam? Kenapa dia mengizinkan Liam menyentuhnya dan bahkan membuatnya mengalami sensasi luar biasa? Seharusnya dia menolak, bukan?

“Aku pikir mungkin sebagian kesalahannya terletak padaku karena aku sedikit kaku dan ...”

“Dan apa?”

“Aku nggak pernah setuju ketika dia mengajakku tidur.”

Mata Liam membulat. Apa ini salah satu trik untuk memikatku? Zaman sekarang masih ada perempuan yang tidak tidur dengan kekasihnya? Impossible. Selama tiga tahun berpacaran mustahil Hanna bisa menahannya, dan kalaupun dia bisa, kekasihnya pasti tidak bisa. Memangnya dia gampang dibodohi begitu saja? Gadis ini sangat polos dan menarik, namun sedikit ceroboh. Karena hal itu, Liam jadi punya rencana besar, mungkin dia bisa mencari tahunya sendiri.

“Aku nggak percaya masih ada gadis yang punya prinsip sepertimu.”

Liam menggandeng tangan Hanna menyusuri danau. Hanna menyeringai, tersenyum malu pada kepolosannya. Lona juga mengejeknya karena hal itu dan saat menemukan Jhon selingkuh, dia nyaris menawarkan dirinya pada laki-laki itu supaya dia kembali padanya. Namun Hanna bersyukur dia masih diberikan logika yang masih berfungsi penuh.

“Han..”

Liam menahan tangannya. Hanna mendongak menatap Liam, terkejut ketika dia menunduk dan mencium bibir Hanna dengan penuh kelembutan. Otak Hanna mengirim sinyal pada tubuhnya agar dia mendorong Liam dan menjaga jaraknya, namun entah kenapa, saat tangan Liam menahan tangannya, dia tidak melakukan perlawanan apa pun. Logika yang selalu diagung-agungkan Hanna lenyap saat Liam menyentuhnya dan menciumnya.

Kedua sepatu yang sedari tadi dipegangi oleh Liam jatuh, dan kedua lengannya yang kekar menariknya lebih dekat lagi pada pelukan Liam. Hanna tidak bisa bergerak dan tidak bisa menolak. Saat tangan Liam bergerak membelai punggungnya, sebuah sensasi menyengat mengalir dari ujung kakinya hingga ujung kepalanya, begitu menggelitik namun membuatnya nyaman. Hanna menyadari kebodohannya karena Liam adalah orang yang baru dikenalnya, namun malam ini dia merasa tidak masalah jika dia sedikit bodoh demi seseorang seperti Liam.

Liam semakin menarik tubuhnya hingga keduanya tidak memiliki jarak sedikitpun. Mata Hanna terus terpejam, menikmati setiap kali Liam mencecapnya dengan penuh kelembutan. Hingga nafas keduanya terasa sangat memburu, Liam melepaskan dirinya dan menatap Hanna penuh dambaan.

“Hanna, ikut aku.”

"Ke mana?" Hanna terlihat bingung.

"Ikut saja."

Liam tidak bisa menahan dirinya lagi dan dia tidak mungkin berada terus di dekat danau. Walau dia masih ingin menciumi Hanna dan mencecapnya, dia tetap sadar dengan profesinya yang mengharuskannya mawas diri. Kamera-kamera jahat yang merekam dirinya tanpa izin bisa jadi ada di mana-mana.

Dan dia sangat menginginkan Hanna. Dia harus bersama dengan Hanna malam ini, bagaimana pun caranya.

Episodes
1 Club Malam
2 Pertemuan Pertama
3 Ciuman Pertama
4 Malam Yang Panjang
5 Pengagum Rahasia
6 Aku Ingin Bertemu Lagi
7 Bantu Aku Mencarinya
8 Aku Hamil
9 Aku Akan Menjadi Ayah Bayimu
10 Akhirnya Aku Menemukanmu
11 Bertemu Kembali
12 Dia Bukan Anakku
13 Aku Tidak Menyesal
14 Luka Ini Tidak Akan Sembuh
15 Aku Akan Menunggumu
16 Aku Ingin Bertanggung Jawab
17 Kesempatan Kedua
18 Tolong Jauhi Dia
19 Kembali Ke Rencana Awal
20 Apa Kamu Menyukainya?
21 Aku Tidak Mau Pulang
22 Aborsi? Tidak Akan!
23 Dia Adalah Tujuanku
24 Kita Tidak Bisa Bersama
25 Perasaan Yang Mulai Luluh
26 Bagaimana Kalau Tinggal Bersama?
27 Keputusan Tepat
28 Rumah Masa Depan
29 Perempuan Spesial
30 Pendamping Masa Depan
31 Menyukai Wanita Yang Sama
32 Aku Merelakan Dia
33 Kenapa Aku Yang Disalahkan?
34 Tolong Aku
35 Tunangan Orang Lain
36 Rahasia Masa Lalu
37 Seseorang Ingin Mencelakaiku
38 Percaya Seutuhnya
39 Kartu As
40 Takdir Hidup
41 Aku Tidak Menyesal (II)
42 Kecolongan
43 Tidak Ada Petunjuk
44 Kita Pasti Menemukannya
45 Obsesi
46 Wanita Bernyali
47 Team Pengawas
48 Pengalihan Yang Bagus
49 Cemburu
50 Mengklaim Hak
51 Kekecewaan Terbesar
52 Rencana Baru
53 Salah Menilai
54 Bukan Mimpi
55 Terowongan Bawah Tanah
56 Brand Ambassador Perusahaan
57 Percobaan Pembunuhan
58 Rencana Sia-Sia
59 Dia Tidak Boleh Menyentuhku Lagi
60 Ketahuan
61 Apa Kamu Masih Percaya Padaku?
62 Perasaan Yang Beralih
63 Mengembalikan Kepercayaan Itu Sulit
64 Melawan Rasa Takut
65 Menguji Perasaan
66 My Way Back To You
67 Jebakan
68 Alter Ego
69 Di mana Kamu Berada?
70 Menyelamatkan Dirimu
71 Semuanya Sudah Berakhir
72 Menjadi Headline Utama
73 Harga Yang Harus Dibayar
74 Let's Get Married
75 Lahirnya Alter Ego
76 Perasaanku Tidak Akan Berubah
77 Sesi Hipnoterapi
78 Ungkapan Cinta Yang Nyata
79 Tidurlah, Semua Sudah Selesai
80 Kehidupan Yang Kembali Berbalik
81 Munculnya Ibu Kandung
82 Kebenaran Tentang Masa Lalu
83 Menyewa Seorang Detektif
84 Penyesalanmu Terlambat
85 Kebenaran Yang Perlahan Terungkap
86 Ibu, Maafkan Aku
87 Surat Kecil Dari Ibu
88 Aku Merasa Tak Pantas Untuknya
89 Hanya Aku Yang Bisa Menilaimu
90 Ungkapan Rasa Cinta
91 Melepas Masa Lalu Demi Masa Depan
92 Bertemu Calon Mertua
93 Percayalah Padaku
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Club Malam
2
Pertemuan Pertama
3
Ciuman Pertama
4
Malam Yang Panjang
5
Pengagum Rahasia
6
Aku Ingin Bertemu Lagi
7
Bantu Aku Mencarinya
8
Aku Hamil
9
Aku Akan Menjadi Ayah Bayimu
10
Akhirnya Aku Menemukanmu
11
Bertemu Kembali
12
Dia Bukan Anakku
13
Aku Tidak Menyesal
14
Luka Ini Tidak Akan Sembuh
15
Aku Akan Menunggumu
16
Aku Ingin Bertanggung Jawab
17
Kesempatan Kedua
18
Tolong Jauhi Dia
19
Kembali Ke Rencana Awal
20
Apa Kamu Menyukainya?
21
Aku Tidak Mau Pulang
22
Aborsi? Tidak Akan!
23
Dia Adalah Tujuanku
24
Kita Tidak Bisa Bersama
25
Perasaan Yang Mulai Luluh
26
Bagaimana Kalau Tinggal Bersama?
27
Keputusan Tepat
28
Rumah Masa Depan
29
Perempuan Spesial
30
Pendamping Masa Depan
31
Menyukai Wanita Yang Sama
32
Aku Merelakan Dia
33
Kenapa Aku Yang Disalahkan?
34
Tolong Aku
35
Tunangan Orang Lain
36
Rahasia Masa Lalu
37
Seseorang Ingin Mencelakaiku
38
Percaya Seutuhnya
39
Kartu As
40
Takdir Hidup
41
Aku Tidak Menyesal (II)
42
Kecolongan
43
Tidak Ada Petunjuk
44
Kita Pasti Menemukannya
45
Obsesi
46
Wanita Bernyali
47
Team Pengawas
48
Pengalihan Yang Bagus
49
Cemburu
50
Mengklaim Hak
51
Kekecewaan Terbesar
52
Rencana Baru
53
Salah Menilai
54
Bukan Mimpi
55
Terowongan Bawah Tanah
56
Brand Ambassador Perusahaan
57
Percobaan Pembunuhan
58
Rencana Sia-Sia
59
Dia Tidak Boleh Menyentuhku Lagi
60
Ketahuan
61
Apa Kamu Masih Percaya Padaku?
62
Perasaan Yang Beralih
63
Mengembalikan Kepercayaan Itu Sulit
64
Melawan Rasa Takut
65
Menguji Perasaan
66
My Way Back To You
67
Jebakan
68
Alter Ego
69
Di mana Kamu Berada?
70
Menyelamatkan Dirimu
71
Semuanya Sudah Berakhir
72
Menjadi Headline Utama
73
Harga Yang Harus Dibayar
74
Let's Get Married
75
Lahirnya Alter Ego
76
Perasaanku Tidak Akan Berubah
77
Sesi Hipnoterapi
78
Ungkapan Cinta Yang Nyata
79
Tidurlah, Semua Sudah Selesai
80
Kehidupan Yang Kembali Berbalik
81
Munculnya Ibu Kandung
82
Kebenaran Tentang Masa Lalu
83
Menyewa Seorang Detektif
84
Penyesalanmu Terlambat
85
Kebenaran Yang Perlahan Terungkap
86
Ibu, Maafkan Aku
87
Surat Kecil Dari Ibu
88
Aku Merasa Tak Pantas Untuknya
89
Hanya Aku Yang Bisa Menilaimu
90
Ungkapan Rasa Cinta
91
Melepas Masa Lalu Demi Masa Depan
92
Bertemu Calon Mertua
93
Percayalah Padaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!