Setelah kejadian itu Jason, Karina, Andrean, dan Evan memutuskan untuk menemani Narda tidur dikamarnya. Jason tak bisa melepaskan pandangannya dari Narda yang kini hanyut dialam mimpi.
Karina mengusap lembut telapak tangan Narda yang telah diperban. Andrean dan Evan yang duduk disisi tempat tidur juga menatap nanar adik kecil mereka itu.
"Maaf..." cicit Andrean lirih sembari menatap tubuh mungil yang kini hanyut dialam mimpi.
"Sebentar lagi ulang tahun Narda yang ke delapan, bagaimana jika kita merayakan dengan liburan ke luar negeri?" Karina.
"Liburan kemana ma?" Evan.
"Nanti kita tanya adek saja biar dia yang memutuskan" Sahut Karima sembari tersenyum.
Tiba tiba ponsel Jason berdering nyaring dengan cepat Jason menjawab telponnya agar tidak membangunkan Narda. Ternyata itu adalah telpon dari orang suruhan Johan ayah kandung Jason.
Setelah sambungan telponnya terputus Jason hanya bisa menghela nafas berat. Dia kembali duduk disamping Narda namun kali ini dengan mata yang sayu menandakan kesedihan.
"Ada apa?" tanya Karina khawatir.
"Kita harus ke mansion ayah..." ucap Jason membuat semua orang sedikit bingung pasalnya Jason sangat jarang bahkan hampir tak pernah mau menemui Johan lagi.
"Apa terjadi sesuatu?" Evan.
"Daren meninggal karena keracunan makanan" Sahut Jason yang seketika menambah keheningan malam itu.
Daren memang hanya cucu angkat Johan namun kasih sayangnya terhadap Daren tak usah diragukan. Dia bahkan rela menghabiskan banyak uang untuk menebus Daren dari Erika yaitu ibu angkatnya sekaligus putri kandung Johan yang gila.
Setiap hari Johan terasa berwarna dengan hadirnya Daren. Sore itu Daren meminum susu yang biasanya dia minum tapi tiba tiba Daren demam tinggi dan muntah muntah, dokter sudah berusaha dan menyarankan agar Daren dibawa saja ke rumah sakit.
Tapi saat diperjalanan menuju rumah sakit Daren kejang hebat kemudian meninggal didalam pangkuan Johan. Melihat kematian cucu yang paling dicintainya membuat hati Johan hancur seketika.
Dia mengadakan pemakaman untuk Daren di keesokan harinya. Dua putra Johan lainnya beserta keluarga mereka datang untuk menyampaikan duka cita termasuk keluarga De Wilson.
kedua putra Johan terlahir dari dua wanita yang berbeda karena memang Johan adalah pria bajingan yang tak cukup dengan satu wanita. Namun kedua putra Johan sangat jauh berbeda dengannya karena mereka bahkan tak mau melirik wanita lain selain istrinya.
Jason menemui Johan yang sedang duduk disamping peti jenazah Daren. Sebenarnya Jason tidak pernah ingin menemui patua itu lagi jika mengingat bagaimana ibunya dulu tewas mengenaskan didepan matanya gara gara Johan dan apa yang Johan lakukan pada keluarga De Wilson dulu.
"Aku turut berduka" Jason meletakan bunga putih diatas peti jenazah Daren.
"Hidup ku sudah berakhir... semuanya telah berakhir hiks hiks Daren ku" Tangis Johan kembali terdengar.
Pilu dan menyedihkan biar bagaimana pun Jason juga pernah merasakan kesedihan itu saat Jevan tiada. Tak lama kemudian Hendery memasuki rumah duka bersama keluarganya, Hendery adalah kakak tiri Jason namun hubungan keduanya sangat baik bahkan melebihisaudara kandung.
"Jason..." Hendery menepuk pundak Jason.
Jason tersenyum hambar dan keduanya saling berpelukan untuk melepaskan rindu. Sama seperti Jason, Hendery juga tak mau menggunakan nama belakang Johan sang ayah.
Hendery juga membangun keluarga impiannya sendiri yaitu keluarga Die Errama. Jason dan Hendery meninggalkan Johan dan berkumpul dengan keluarga mereka.
Karina sedang mengobrol ringan bersama Viola Die Errama istri Hendery. Sedangkan Evan dan Andrean juga sedang berbincang dengan Arthur Die Errama anak tunggal Hendery.
"Karina ku rasa dia sangat mirip dengan mu" Puji Viola pada Narda yang sedang berada digendongan Karina.
"tentu saja kak karena dia adalah anakku, benarkan sayang" Karina menciumi pipi Narda membuat anak manis itu terkekeh pelan.
"Mama susu" Narda.
"Iya sayang sebentar ya" Karina memerintahkan maid untuk membuatkan susu.
Setelah menerima susu itu Narda langsung meminumnya dan tertidur didalam gendongan Karina. Padahal Karina dan Jason belum sempat memperkenalkannya pada keluarga Die Errama yang nantinya juga akan menjadi keluarga Narda.
"Karina kau harus lebih hati hati dalam memilih produk makanan untuknya, kasus keracunan makanan masih menyebar luas" Ucap Viola menasehati.
"Iya kak aku tau... tapi jangan khawatir susu yang diminum oleh Narda sudah kami cek dan semuanya aman" Karina.
"Syukurlah tapi kau harus tetap berhati hati" Viola.
Johan keluar dan melihat Karina yang sedang menggendong Narda. Johan kemudian mendekati Karina dan memegang kepala Narda.
"Dia adalah anak itu?" Tanya Johan dengan menatap Karina tajam.
Karina acuh dan tidak menghiraukan Johan sejak menikah dengan Jason setiap saat Johan selalu berniat kurang ajar pada Karina. Patua mesum itu sering berusaha melecehkan menantunya sendiri bukan hanya Karina tapi juga Viola.
Johan bahkan berniat membunuh kedua putranya agar bisa mendapatkan menantunya. Karina dan Viola bukanlah wanita lemab dan bodoh jelas mereka tak akan terperangkap didalam jebakan patua Johan ini.
Johan bahkan pernah menculik Andrean saat Andrean masih berusia lima tahun dan menjadikannya sebagai tawanan agar Kaeina mau bercerai dengan Jason dan jadi istri kesekian Johan. Karina hampir hilang akal dan menuruti kemauan Johan demi menyelamatkan Andrean yang masih kecil.
Tapi syukurlah saat itu Hendery datang dan membantu Jason menyelamatkan Andrean sejak saat itu mereka tak lagi mau berhubungan dekat lagi dengan Johan.
Jason dan Hendery merangkul istri mereka dan berlalu pergi tanpa menghiraukan Johan sedikit pun. Andrean, Evan, dan Arthur juga mengikuti mereka dari belakang.
"ku rasa patua itu sudah gila lihat bagaimana dia menatap ibu kita" Arthur sangat geram.
"Sudahlah kak lebih baik lupakan saja itu, kita duduk dulu dan setelah pemakaman selesai kita langsung pulang" Sahut Andrean menenangkan kakak sepupunya.
Karina membawa Narda duduk disalah satu sofa bocah manis itu sudah bangun sejak beberapa menit yang lalu karena susunya habis.
"adek sayang kenalin ini papi Hendery kakaknya papa, dan ini mami Viola istrinya papi Hendery" Ucap Karina memperkenalkan kedua iparnya.
"halo sayang apa kabar hm?" Viola membawa Narda ke dalam pangkuannya.
"Baik mami... mami cantik sekali seperti mama tapi rambut mami pirang lucu hehe" Ucap Narda dengan tawa menggemaskannya.
Hendery tidak mau kalah dia menggendong Narda dan mencium pipi gembul anak manis itu. Hendery jatuh hati pada keimutan anak bungsu adiknya.
"Papi punya kumis... lucu hahaha" Narda memainkan kumis Hendery membuat semua orang tertawa.
"Anak kecil perkenalkan aku Arthur, kakak tertua mu aku bahkan lebih tua dari pada Andrean" Ucap Arthur memperkenalkan diri.
Narda terkesima dengan Arthur pemuda berusia dua puluh lima tahun itu memiliki wajah yang tampan dengan mata yang meneduhkan hati. Narda mengulurkan tangannya memberikan isyrat untuk digendong oleh Arthur. Arthur pun dengan senang hati langsung menggendong Narda.
"Adek punya kakak lagi... Papa lihat adek punya kakak lagi adek juga punya mami dan papi hehehe" Narda bahagia karena kini keluarganya bertambah tapi entah kenapa Narda sangat takut pada Johan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments