MASA LALU.

Narda sangat bahagia karena kehadiran keluarga barunya. Anak manis itu sejak tadi bermain boneka dipangkuan Andrean, dan Evan baru selesai membuatkan susu untuk Narda tapi saat susu itu sudah jadi Evan terdiam dan mengamati susu itu.

Evan merasa ada yang aneh dari susu Narda susu itu terlihat berbeda dari sebelumnya. Evan pun mencium lalu mencicipi sedikit susu itu, setelahnya Evan langsung berjalan ke ruang tamu dengan membawa susu itu.

"Yeay susu adek udah jadi" Seru Narda dengan gembira. Tapi saat Narda meminta susu itu Evan tak memberikannya.

"Adek sebentar ya" Evan mencegah Narda.

"Mama apa tadi kita membawa susu untuk adek dari mansion?" Evan.

"Iya tadi mama sendiri yang menyiapkan semuanya, ada apa?" tanya Karina bingung.

"Evan ada apa?" Jason ikut angkat bicara.

"Susu adek sepertinya ditukar, ini bukan bubuk susu adek yang biasanya dan susu ini mengandung racun" Sahut Evan yang mati matian menahan emosinya dihadapan Narda.

Semua orang langsung beranjak Jason mengambil susu itu dari tangan Evan dan memeriksanya.

"ANAK ANAK! BAWA MAMA, MAMI, DAN JUGA NARDA PULANG KE MANSION!" Jason sangat marah.

Evan menurut dia membawa Narda ke dalam gendongannya. Dia juga membawa Karina dan Viola bersamanya, Evan tidak bisa membayangkan apa yang akan Jason dan Hendery lakukan pada orang yang berniat melukai Narda.

Andrean, Evan, dan Arthur membawa Karina, Viola dan Narda kembali ke Mansion De Wilson. Saat Sampai hal pertama yang dilakukan Evan ada memeriksa Narda secara menyeluruh dan menyuntikan obat penawar racun dengan dosis rendah karena khawatir Narda tak sengaja mengonsumsi makanan beracun saat dimansion Johan.

Tentu saja Narda menangis sejadi jadinya karena disuntik. Viola dibuat sibuk menenangkan Arthur dan Andrean yang berniat menyusul Jason dan Hendery. Sedangkan Karina dan Evan sibuk menenangkan Narda yang masih terus menangis karena barusan disuntik.

Jason dan Hendery memriksa semua orang yang ada dimansion Johan termasuk Johan dan juga para tamu yang turut menyampaikan duka cita. Sempat menamui jalan buntu tapi Jason tak mau menyerah begitu saja.

Jason memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah seluruh Mansion Johan. tentu saja hal itu mendapat penolakan dari Johan hingga terjadi perdebatan diantara mereka.

Jason dan Hendery tetap tidak perduli mereka tetap menggeledah mansion Johan dan memeriksa cctv. akhirnya mereka mendapatkan fakta jika Johan sendirilah yang menukar susu Narda dengan susu beracun yang menyebabkan kematian Daren.

Tanpa berpikir panjang Jason menyeret Johan ke Mansion De Wilson untuk dihukum sedangkan Hendery dana anak buahnya melawan anak buah Johan yang ingin menghentikan Jason. Pertarungan sengit antara dua kubu tidak dapat dihindari.

Pertarungan yang terjadi cukup sengit dengan adu tembak yang berlangsung selama satu jam lebih. Namun akhirnya kemenangan didapatkan oleh Hendery dan anak buahnya, Hendery langsung meninggalkan Mansion itu dan menyusul Jason.

Johan dimasukan ke penjara bawah tanah oleh Jason. Jason mencekik leher Johan membuat pria tua itu kesulitan bernafas.

"Aku berbaik hati dengan menghadiri acara pemakaman cucu mu tapi kau memaksa ku berbuat kejam! beraninya kau berusaha membunuh anakku! aku tak akan mengampuni mu!" Ucap Jason kemudian melepaskan leher Johan kasar dan tersenyum sinis.

Hendery datang dan menepuk pundak Jason.

"Ayah sebenarnya tadi kami datang untuk bicara baik baik dengan mu, tapi kau malah sengaja menguji kesabaran kami...

Patua tengik! aku sebenarnya sudah tak sudi memanggil mu ayah tapi ya sudahlah ini akan jadi yang terakhir!" Hendery.

"Kakak apa yang kau lakukan pada mansion patua ini?" Tanya Jason penasaran.

"Adikku sayang sebentar lagi tahun baru jadi menyalakan petasan bukanlah ide yang burukkan? jadi aku meledakan mansion dan juga gudang narkoba miliknya" Sahut Hendery sembari merangkul Jason.

Mendengar itu Johan sangat marah dia berteriak seperti orang gila. Membuat Jason dan Hendery tertawa puas, sudah lama mereka ingin balas dendam pada Johan tapi mereka selalu saja mengurungkan niat itu.

Kali ini mereka benar benar sudah tidak bisa memaafkan Johan lagi karena ini sudah menyangkut keselamatan Narda. Jason memerintahkan agar Johan tidak diberi makan ataupun minum hingga besok malam.

Jason dan Hendery kemudian keluar dari penjara bawa tanah dan memasuki Mansion keluarga De Wilson.

"Papa Narda mencari mu" ucap Arthur yang menghampiri Jason dan Hendery dengan raut wajah panik.

Jason berlari ke ruang keluarga dan langsung menggendong Narda. Saat berada didalam gendongan Jason anak itu seketika berhenti menangis, dan membuat semua orang lega.

"Kenapa sampai menangis?" Jason.

"Aku menyuntikan obat penawar racun dalam dosis rendah jaga jaga kalau saja adek tak sengaja sudah menelan makanan beracun" Jujur Evan.

"Papi bagaimana dengan patua itu?" Andrean.

"Akan ku selesaikan nanti sekarang kalian semua istirahat saja dulu" Hendery.

Mereka segera menuju kamar masing masing untuk istirahat sebentar sedangkan Narda dia masih bersama dengan Jason dan Karina. Setelah kejadian yang membahayakan nyawa Narda membuat Karina memutuskan membawa Narda tidur bersamanya.

"Papa..." Narda memanggil Jason yang sedang duduk dikursi meja kerjanya.

"Iya nak?" Jason.

"Papa... adek takut suara besar" Cicit Narda yang langsung menarik atensi Jason. Suara besar yang dimaksud Narda adalah suara tembakan sudah beberapa kali Narda mendengar suara itu, bahkan melihat sendiri adegan baku tembak terjadi langsung didepan matanya.

Jason beranjak dari tempat duduknya dan duduk disampong Narda yang kini ada diatas kasur. Jason memeluk Narda erat dan mengusap lembut punggung kecil sang anak.

"adek tidur ya ini sudah malam" Jason berusaha mengalihkan fokus Narda.

Narda mengangguk pelan kemudian mulai menutup matanya. Karena masih ada pengaruh obat Narda bisa terlelap dengan cepat, Karina masuk ke dalam kamar dan melihat sang anak sudah tertidur.

Viola dan Hendery saat ini ada didalam kamar mereka dan sedang menikmati teh hangat sebelum tidur.

"Hari ini lagi lagi niat baik kita ada ayah mu berakhir buruk" Ucap Viola dengan suaranya yang indah.

"Aku rasa kita memang tak ditakdirkan untuk berhubungan dengannya" Sahut Hendery dengan terkekeh pelan.

"Sejak dulu aku sudah tau jika dia bukanlah orang baik itulah sebabnya kau dan Jason tidak mau memakai nama belakang ayah kalian, tapi kau belum memberitau ku kenapa kau berpisah dengan Jason?" Viola.

"Aku juga tidak ingin berpisah dari adikku yang sangat aku sayangi, dulunya Jason adalah anak yang manja, dan menggemaskan

Tapi setelah dia melihat ibu kandungnya dibunuh dengan keji oleh patua itu Jason berubah. Dia menjadi orang yang bahkan tidak aku kenal lagi, malam itu tiba tiba dia menghilang

Aku berusaha mencarinya kesana dan kemari tapi semua usaha ku sia sia. Aku selalu berusaha agar Jason kembali pada ku bahkan aku dengan bodohnya percaya pada mitos mitos gila.

Aku melakukan apa saja agar aku bisa menemukan Jason tapi semakin aku berusaha semakin aku gila karena tidak ada satupun usaha ku yang membuahkan hasil...

Tapi suatu hari setelah lima belas tahun Jason datang menemui ku. Dia datang pada ku dan mengatakan jika dia sudah sukses dan akan segera menikah, dia juga mengatakan jika akan membangun keluarganya sendiri tanpa menggunakan nama belakang bajingan tua itu" Sahut Hendery menjelaskan masa lalunya dan Jason.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***