Jason membawa Narda ke salah satu rumah makan yang ada didalam pasar. Anak itu terlihat nyaman dipangkuan Jason sembari memainkan kancing baju Jason.
"Narda mau makan apa?" tanya Jason lembut.
"Narda belum boleh makan, nanti ibu marah" sahut Narda lirih.
Jason menatap wajah anak yang kini ada dipangkuannya. Wajah Narda sudah pucat dia juga sangat lapar tapi dia takut jika dirinya makan sekarang Amalia akan menghukumnya nanti.
Jason memesan beberapa makanan Jason adalah pria yang kejam dan tidak jarang membunuh siapapun yang menghalangi jalannya. Tapi entah kenapa Jason sangat lemah dihadapan Narda bahkan untuk membentak saja tak bisa.
"makanlah" Jason menyodorkan sendok berisi makanan kepada Narda, meski ragu tapi akhirnya Narda menerima setiap suapan dari Jason dengan baik.
"om... boleh tidak Narda ikut om saja?" ucap Narda tiba tiba, hening itulah yang seketika melanda.
Bukan tanpa alasan sebab ini terlalu tiba tiba dan bahkan Narda sendiri tidak tau kenapa dia mengucapkannya. Jason hanya tersenyum lembut dan lanjut menyuapi Narda, setelah selesai Narda diberi minum dengan menggunakan sedotan oleh Jason dan dia juga menerimanya dengan baik.
"Narda rumah kamu dimana? biar om antar pulang" Ucap Jason bertanya dengan lembut.
Narda tertunduk lesu dan mengatakan dimana rumahnya pada Jason.
"om kita bisa ketemu lagi kan?" Narda.
"Bisa" sahut Jason singkat.
"nanti kalau om lihat Narda dipukulin ibu, om akan tolongin Narda kan? om gak akan biarin ibu pukul Narda kan?" tanya Narda sembari menatap wajah Jason penuh harap.
"Kenapa ibu mu memukul? apa Narda nakal?" tanya Jason bingung.
"Narda gak nakal om... tapi Narda ada salah" Sahut anak itu sembari meletakan kepalanya didada bidang Jason.
"apa itu?" tanya Jason penasaran.
"Salahnya Narda adalah karena Narda jadi anak ibu padahal ibu gak pengen punya Narda... Narda cuman bawa sial buat ibu sama nenek...
Kata ibu harusnya Narda mati aja, kata semua orang didesa juga gitu... harusnya Narda gak pernah ada jadi ibu bisa bahagia" Sahut Narda dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
Jason yang mendengar itu merasakan pilu yang mendalam. Perlahan Jason mengeratkan pelukannya pada Narda, tangis anak itupun semakin terdengar isakan demi isakan begitu menyayat hati.
Jason memerintahkan anak buahnya untuk mencari tau tentang latar belakang dan juga keluarga Narda. Tak perlu waktu lama hanya dalam waktu dua jam Jason sudah mendapatkan semua informasi yang ia inginkan.
Saat Jason tau tentang latar belakang dan semua yang dialami Narda selama ini dia segera menghubungi istri dan kedua anaknya yang ada di Amerika untuk meminta izin mengadopsi Narda.
Saat Jason menyampaikan semua informasi tentang Narda istri dan kedua anak laki laki Jason memberikan izin untuk anak itu diadopsi. Bahkan mereka akan ke Indonesia untuk menemui Narda, didalam dekapan Jason anak polos itu terlelap karena kelelahan.
Sementara itu ada anak buah Jason yang menjemput Amalia dengan paksa. Membawanya menemui Jason yang kini berada dirumah yang baru saja dia beli didesa itu, Jason masih menggendong Narda yang tidur didalam dekapannya.
"Siapa kau?! untuk apa membawa ku kesini?!" marah Amalia.
"Aku Jason de Wilson... kepala keluarga De Wilson" Sahut Jason dengan masih memunggungi Amalia.
"Aku membawa mu kesini untuk bertanya baik baik pada mu, tentang anak ini" Jason berbalik dan Amalia melihat dengan jelas Narda tertidur dalam dekapannya.
melihat itu Amalia sangat marah dia berteriak dan memaki Narda. para bodyguard Jason menahan Amalia yang ingin mengambil Narda dari gendongan Jason, hal itu membuat Narda terbangun karena keributan yang terjadi.
"Ibu..." gumam Narda lirih ini bukan kali pertama Narda melihat Amalia mengamuk tapi tetap sana dia sangat takut, Narda kemudian memeluk Jason semakin erat.
"Tenanglah nyonya! aku memanggil mu baik baik kesini karena aku ingin mengatakan jika aku akan mengadopsinya" ucap Jason langsung ke intinya.
"Adopsi?! kau akan mengadopsinya?! Hahaha baiklah ambil saja anak haram itu! tapi apa yang bisa kau berikan sebagai gantinya?!" Amalia.
"Berapa yang kau inginkan sebut saja" Sahut Jason datar.
"Lima miliar!" Teriak Amalia.
"Setuju..." Jason menyetujuinya dan langsung memberikan cek senilai lima miliar ada Amalia.
Setelah menerima cek itu Amalia pergi tanpa menatap Narda sedikitpun. Jason tersenyum lega dan menenangkan Narda yang masih berada didalam gendongannya.
"Narda mulai sekarang kau sudah menjadi anak papa" ucap Jason sembari masih menepuk nepuk punggung kecil itu.
"Papa?..." Lirih Narda berucap.
Jason tersenyum dan mengecup pucuk kepala anak itu. Saat malam Jason membawa Narda ke pasar malam yang ada didesa itu, anak itu terlihat begitu nyaman didalam gendongan Jason sembari kedua tangannya memeluk boneka yang tadi dibelikan oleh Jason.
"Narda mau apa hm?" tanya Jason lembut.
Narda melihat ke sekitar hampir semua orang yang ada disana menatap Narda dengan dingin seakan ingin memakannya hidup hidup. Jason memerintahkan anak buahnya untuk siaga, jaga jaga jika ada hal tidak di inginkan terjadi.
"Papa Narda mau itu" ucap Narda sembari menunjuk ke arah penjual Permen kapas dengan tangan kecilnya.
"Tuan, nyonya dan kedua tuan muda sudah menaiki pesawat" Ucap Rega yang merupakan tangan kanan Jason.
"baguslah sekalian saja kita liburan disini, sembari merayakan kehadiran anak bungsu ku" sahut Jason yang kemudian berjalan ke arah pedagang Gulali itu.
"Papa pesawat itu apa?" Narda bertanya dengan polosnya.
"nanti Narda akan tau nanti" Sahut Jason singkat.
"mau yang mana?" Jason.
"Yang itu papa" sahut Narda sembari menunjuk sebuah permen kapas berwarna pink yang terbungkus plastik.
"Ini untuk mu" ucap Jason memberikan permen itu pada anak manis yang sedang ia gendong.
Narda menerima permen itu dengan tersenyum lebar dan memeluk permen itu. Tapi Penjual gulali itu menatap Narda dengan sinis dan hal itu disadari oleh Jason.
"jangan menatap anakku seperti itu, atau kau tak akan melihat matahari terbit lagi" Ucap Jason dengan tatapan tajamnya membuat nyali pria itu ciut seketika.
Narda tidak memperdulikan hal itu dia malah asik mengagumi gulali pink yang ia peluk saat ini. Jason membawa Narda keliling pasar malam dan memebeli beberapa kebutuhan untuk Narda termasuk botol dot, baju, kaus kaki, dan susu.
Setelah itu mereka pulang dan Jason dengan sigap menyuapi Narda makan malam. Dia juga membuatkan susu vanila dan memasukannya ke dalam botol dot Narda, anak itu nampak sangat bahagia bersama Papa barunya.
"setelah makan langsung tidur" Jason.
"Tidur sama papa, boleh?" Narda.
"Boleh" sahut Jason tanpa ragu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Alya Yuni
Kenapa thor pemeran utama terllu jhat dng anknya bukannya buat si Amalia syng anknya e mlhan benci
2024-02-05
1