Bertemu Calon Mertua #2

Hardhan melihat Kei keluar dari fitting room, dengan short dress 10cm diatas dengkul dengan sentuhan sedikit rample dibawahnya, kerahnya berbentuk v neck yang lebar seperti model sabrina dress, memperlihatkan tulang selangkanya, beberapa helai rambut panjangnya menutupi sebagian pemandangan yang terlihat indah dan menggairahkan itu.

Warna merah memang cocok untuknya, Kei jadi terlihat lebih cantik dan lebih segar. Hardhan melihat Kei semakin mendekat ke arahnya.

"Kenapa melihatku seperti itu? Apa dress ini tidak cocok untukku?"

Hardhan tidak menjawabnya, dia masih terus menatap Kei.

"Yasudah aku cari lagi yang lain...." gerutu Kei kesal.

Kei akan berjalan ke rak pakaian tempat dia mengambil short dress tadi ketika Hardhan menarik tangannya, membuat Kei kembali menghadapnya.

"Tidak perlu, kamu akan selalu terlihat cantik memakai apapun" Hardhan mendekat ke kuping Kei "Tapi buatku, kamu akan lebih cantik jika tidak memakai apapun." bisiknya.

Wajah Kei langsung merona merah, tidak bisa terbayangkan sebelumnya Hardhan mampu merayunya di depan umum, Kei langsung menepis tangan Hardhan dan berjalan ke arah kasir, ingin membayar dress yang dia pakai.

Tapi kasirnya hanya bengong, kasir itu menatap Hardhan, meminta persetujuannya. Hardhan menghampiri Kei dan merangkul tangannya, membawanya keluar dari boutique ini.

"Sayang... Kau akan menjatuhkan harga diriku sampai tidak bisa tertolong lagi, kalau aku membiarkan kau yang membayarnya...."

Hardhan meraba punggung terbuka Kei, membuat Kei sebisa mungkin berontak, sampai Kei mendengar sesuatu yang terlepas dari dressnya.

"Kamu belum melepas price tagnya sayang." bisik Hardhan lagi sambil terkekeh.

Kei balas menyikut perut Hardhan tapi malah sikutnya yang sakit, Kei langsung mengusap-ngusap sikutnya, membuat Hardhan tertawa lepas melihatnya.

"Alex, ambil semua baju yang tadi diperlihatkan ke Kei, bawa ke rumah." perintah Hardhan membuat Kei tersentak kaget.

"Ohh jangan... Itu tidak perlu... Buat apa baju sebanyak itu?" cegah Kei panik.

Belum lagi harganya yang selangit.

"Setelah menjadi nyonya Hardhan, kau akan memerlukan baju-baju itu, percayalah..."

"Apa ibumu tidak marah mendapati seorang janda sebagai menantunya?" tanya Kei.

"Aku membawa gadis buruk rupa sekalipun mamaku tetap akan terima, selama dia melihatku menikah."

"Kamu masih punya banyak waktu untuk memikirkan lagi rencanamu untuk menikahiku... Banyak gadis-gadis cantik di luar sana yang akan dengan senang hati menikahimu..."

Kei berusaha membujuk Hardhan, karena rencana dengan pakaiannya tadi sudah gagal.

"Kau terdengar seperti tidak ingin menikahiku."

"Tepat sekali."

"Itu malah semakin membuatku ingin segera menikahimu." Hardhan mengedipkan sebelah matanya ke Kei, membuat Kei langsung mencibir.

Kei mengalihkan pandangannya ke luar jendela, pemandangan luar lebih indah daripada melihat sosok yang duduk disebelahnya ini.

Sampai mobil terhenti di depan gerbang hitam dengan ukiran unik berwana gold yang menjulang tinggi, gerbang itu membuka secara otomatis, memperlihatkan rumah mewah didalamnya, dengan pilar-pilar yang tinggi membuat rumah itu terlihat kokoh dan angkuh.

Alex membuka pintu untuk Hardhan dan sang supir membukanya untuk Kei, Hardhan merangkul tangan Kei memasuki rumahnya.

Kembali Kei dibuat ternganga melihat dalam rumah Hardhan, ini seperti memasuki lobby hotel bintang lima.

Hardhan membawa Kei semakin ke dalam, membuka sebuah pintu dan mendorong Kei masuk ke dalamnya. Ke dalam ruangan yang kesemuanya dari walpaper, sofa dan hiasannya serba berwarna lilac, mungkin ini ruangan favorit mamanya Hardhan.

Melihat kedatangan Hardhan dan Kei, mamanya langsung berdiri menyambut mereka, dengan kedua tangan terlentang lebar mamanya Hardhan berjalan ke arah Kei, dan memeluknya erat. Membuat Kei terharu dan nyaris menitikkan air mata, Kei kembali merasakan hangatnya pelukan seorang ibu.

Mamanya Hardhan melepas pelukannya, kemudian menangkup pipi Kei dengan kedua tangannya.

"Kau lebih beruntung dari yang pantas kau dapatkan Hardhan, dia cantik sekali." puji mamanya Hardhan membuat rona merah menghiasi wajah Kei.

Hardhan hanya tertawa mendengar pujian dari mamanya.

"Sekarang mama bisa melepaskan calon mantu mama itu, dan membiarkan dia duduk, aku tidak mau pernikahanku tertunda karena kakinya sakit akibat terlalu lama berdiri."

"Oh baiklah anak nakal...." gerutu mamanya sambil menuntun Kei duduk di sofa panjang, dan mamanya Hardhan duduk disebelahnya.

Hardhan memilih duduk di sofa kecil di depan Kei.

"Siapa namamu nak? Anak nakal itu tidak mau memberitahuku namamu." tanya mama Hardhan.

Hah?! raksasa arogan itu membiarkan mamanya memanggilnya anak nakal? dia malah terlihat senang dengan nama panggilan itu.

"Keilani tante."

"Jangan panggil tante... Panggil Mama saja, sama seperti Hardhan."

"Baik tan... eh Ma..."

Mama langsung tersenyum dan mengalihkan perhatiannya ke Hardhan.

"Jadi kapan kalian akan menikah?"

"Sabtu ini Ma...."

Bukan hanya Kei yang kaget mendengarnya, mamanya Hardhan juga kaget.

"Dasar anak nakal, memutuskan secepat itu tanpa memberitahu mama terlebih dulu. Oh Tuhan... Mama belum mempersiapkan semuanya, hotel catering, pelaminan...."

"Mama tenang saja semua sudah teratasi, dan mama... Maukah besok mama menemani Kei untuk fitting baju pengantin?"

"Oh dengan senang hati...." jawab mamanya Hardhan sambil meremas tangan Kei dan tersenyum padanya, "Mama senang akhirnya mama memiliki menantu, apalagi menantu secantik ini." lanjutnya.

Kei tersenyum... Benar-benar tersenyum tulus ke mama Hardhan, ke calon mertuanya.

********************

"Mamamu baik sekali." kata Kei.

Mereka hanya berdua di dalam mobil, Hardhan yang menyetir mobil itu sendiri dengan alasan supir sudah pulang karena sudah lewat dari jam kerja.

"Bagus kalau kau menyukainya."

Kei tiba-tiba tertawa, membuat Hardhan melirik ke arahnya.

"Aku tidak pernah menyangka kalau orang sehebat kamu bisa begitu menghormati mamamu, terlihat kalian berdua saling menyayangi."

"Seseorang bisa hebat karena doa dari seorang ibu."

"Ya, itu benar."

Kei kembali mengalihkan perhatiannya ke jalan, menatap kelap kelip lampu dari gedung-gedung bertingkat.

"Ternyata seperti itu rasanya pelukan seorang ibu...." gumam Kei, tetapi Hardhan mendengarnya.

"Apa Mamamu tidak pernah memelukmu?"

Telat... Hardhan mengutuk dirinya sendiri karena lupa mamanya Kei meninggal saat Kei berusia 6 tahun, disaat seorang anak sedang bergantung pada ibunya.

"Kei... "

"Kamu tidak perlu meminta maaf untuk itu." kata Kei memotong pembicaran Hardhan.

"Hardhan, apa tindakan kita benar? Aku takut aku akan menyakiti hati mamamu ketika dia tau tentang pernikahan kita yang hanya 6 bulan."

"Biar aku yang akan mencarikan alasan untuknya nanti."

"Lalu alasan apa yang akan diberikan ke papaku?"

"Papamu sudah mengetahuinya." jawab Hardhan.

Kei mengalihkan pandangannya ke Hardhan,

"Kamu serius?"

Hardhan mengangguk.

"Sepertinya papa begitu percaya padamu, kamu tahu... Dia sangat memujamu?"

"Itu, terlihat bagus untukku."

"Tapi dia terlalu berharap lebih dengan pernikahan kita, dan aku sudah berjanji padanya untuk bahagia dengan pernikahan kita. Hardhan... Selama 6 bulan aku akan sebisa mungkin menjadi istri yang baik untukmu, dan menantu yang baik untuk mamamu. Aku tidak akan mengecewakan kalian...."

Hardhan tidak membalas perkataan Kei, dia hanya diam, dan selanjutnya tidak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulut mereka, sisa perjalanan dilalui dengan keheningan, hanya terdengar deru suara mesin mobil.

Terpopuler

Comments

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

Dan kenyataannya sebelum 6bulan Kei sudah hamil bahkan jatuh cinta sama Hardhan

2022-04-29

0

Made Elviani

Made Elviani

smoga pernikahan kalian tdk hanya utk 6 bln tp utk selamanya.........biar Galang gigit jari
aku merasa Inge bkn hamil anak Galang tp dgn orang lain........yakin Galang yg mandul

2022-01-09

0

Sri Faujia

Sri Faujia

g mungkin 6 bln pasti selamany ooo

2021-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Suami Pilihan Galang
3 Persyaratan Dari Hardhan
4 Ternyata Dia Seorang Presdir
5 Sama-Sama Panik
6 Malam Yang Panjang
7 Kei Yang Membuat Gelisah
8 Di Kamar Presidential Suite
9 Suasana Hati Hardhan
10 Bertemu Papa Kei
11 Dimana Galang?
12 Kei dan Papa
13 Sambil Menyelam Minum Air
14 Ancaman Hardhan ke Galang
15 Resmi Bercerai
16 Sonya dan Alex #1
17 Sonya dan Alex #2
18 Bertemu Calon Mertua #1
19 Bertemu Calon Mertua #2
20 Hari Pernikahan #1
21 Hari Pernikahan #2
22 Malam Pertama
23 Wanita Misterius di Pulau X
24 Nyctophobia
25 Kilas Balik Galang #1
26 Kilas Balik Galang #2
27 Kamar Mereka
28 Mawar Merah
29 Dilema
30 Bonjour Paris
31 Malam Pertama di Kota Cinta
32 Rasa Yang Berbeda
33 Kenangan Masa Kecil
34 Bosan
35 Kei yang kecewa
36 Sarapan Pagi
37 Sunrise di Mont Saint-Michel
38 Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39 Pengumuman
40 Sepuluh Milyar
41 Bertemu Wanita Penggoda
42 Kei Cemburu...?
43 Jadi Nyamuk
44 Papa Mengetahuinya
45 Takdir
46 Rindu
47 Pagi Yang Canggung
48 Seperti Anak Unggas dan Induknya
49 Pesta
50 Karina
51 Pembalasan Kei
52 Perang Dingin
53 Kei Pingsan
54 Kei Sudah Jatuh Cinta?
55 Bagai Makan Buah Simalakama
56 Sehari Sebelum Pesta
57 Cinta dan Kepercayaan
58 Fobia Gelap
59 Kesempatan Kedua
60 Pengakuan
61 Penjelasan
62 Visual
63 Bertemu Mantan Mertua
64 Dua Sahabat
65 Mengubur Masa Lalu
66 Titik Balik
67 Kolam Renang
68 Paris, Je l'aime
69 Foto
70 Kedatangan Wanita Ular
71 Permainan
72 Hardhan Murka
73 Duo Pembuat Onar #1
74 Duo Pembuat Onar #2
75 Belalai
76 Segel
77 Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78 Last Night in Paris
79 Uterine Atony
80 Kafe
81 Kedatangan Ryo #1
82 Kedatangan Ryo #2
83 Melankolis
84 Bertiga...?
85 Kei Hamil
86 Kabar Gembira
87 Kabar Gembira #2
88 Mual
89 Video Call
90 Pendarahan
91 Rapuh
92 Couvade Syndrome
93 Ikatan Batin
94 Melepas Kerinduan
95 Proyek
96 Kemesraan Mereka
97 USG
98 Nostalgia di Pulau X
99 Private Pool
100 Pernikahan Rahasia.
101 Bersyukur
102 Pengakuan Alex dan Sonya
103 Menggoda Pengantin Baru
104 Beli Perlengkapan Sikembar.
105 Bertemu Keluarga Mantan
106 Permintaan Maaf Inge
107 Perusak Kesenangan
108 Kontraksi
109 Baby Twins
110 Kenzou and Kenzie
111 Epilog S1-End
112 Extra Part
113 Pengumuman TML Season 2
114 S2 - Prolog
115 Karina Sudah di Bebaskan
116 Pengendalian Diri
117 Keselamatan Kalian
118 Kalah Cepat
119 Penculikan
120 Dendam Masa Lalu
121 Mengulur Waktu
122 Lama Tidak Berjumpa Sayang
123 Mau Tahu Alasannya?
124 Hilang Dari Radar
125 Kesedihan Mereka
126 Hasil Balas Dendammu
127 Sabar
128 Itukah Alasannya?
129 Mommy Kei
130 Feeling Blue
131 Menghantuiku
132 Pulang ke Rumah
133 Sam Yang Sial
134 Kesalahan
135 Keputusan Yang Tepat
136 Bukan Mimpi
137 Pembalasan Dimulai
138 Hukuman Tuhan Untuknya
139 Epilog S2 - End
140 Pengumuman
141 Pengumuman 2
142 Pengumuman
143 Karya Terbaru
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Suami Pilihan Galang
3
Persyaratan Dari Hardhan
4
Ternyata Dia Seorang Presdir
5
Sama-Sama Panik
6
Malam Yang Panjang
7
Kei Yang Membuat Gelisah
8
Di Kamar Presidential Suite
9
Suasana Hati Hardhan
10
Bertemu Papa Kei
11
Dimana Galang?
12
Kei dan Papa
13
Sambil Menyelam Minum Air
14
Ancaman Hardhan ke Galang
15
Resmi Bercerai
16
Sonya dan Alex #1
17
Sonya dan Alex #2
18
Bertemu Calon Mertua #1
19
Bertemu Calon Mertua #2
20
Hari Pernikahan #1
21
Hari Pernikahan #2
22
Malam Pertama
23
Wanita Misterius di Pulau X
24
Nyctophobia
25
Kilas Balik Galang #1
26
Kilas Balik Galang #2
27
Kamar Mereka
28
Mawar Merah
29
Dilema
30
Bonjour Paris
31
Malam Pertama di Kota Cinta
32
Rasa Yang Berbeda
33
Kenangan Masa Kecil
34
Bosan
35
Kei yang kecewa
36
Sarapan Pagi
37
Sunrise di Mont Saint-Michel
38
Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39
Pengumuman
40
Sepuluh Milyar
41
Bertemu Wanita Penggoda
42
Kei Cemburu...?
43
Jadi Nyamuk
44
Papa Mengetahuinya
45
Takdir
46
Rindu
47
Pagi Yang Canggung
48
Seperti Anak Unggas dan Induknya
49
Pesta
50
Karina
51
Pembalasan Kei
52
Perang Dingin
53
Kei Pingsan
54
Kei Sudah Jatuh Cinta?
55
Bagai Makan Buah Simalakama
56
Sehari Sebelum Pesta
57
Cinta dan Kepercayaan
58
Fobia Gelap
59
Kesempatan Kedua
60
Pengakuan
61
Penjelasan
62
Visual
63
Bertemu Mantan Mertua
64
Dua Sahabat
65
Mengubur Masa Lalu
66
Titik Balik
67
Kolam Renang
68
Paris, Je l'aime
69
Foto
70
Kedatangan Wanita Ular
71
Permainan
72
Hardhan Murka
73
Duo Pembuat Onar #1
74
Duo Pembuat Onar #2
75
Belalai
76
Segel
77
Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78
Last Night in Paris
79
Uterine Atony
80
Kafe
81
Kedatangan Ryo #1
82
Kedatangan Ryo #2
83
Melankolis
84
Bertiga...?
85
Kei Hamil
86
Kabar Gembira
87
Kabar Gembira #2
88
Mual
89
Video Call
90
Pendarahan
91
Rapuh
92
Couvade Syndrome
93
Ikatan Batin
94
Melepas Kerinduan
95
Proyek
96
Kemesraan Mereka
97
USG
98
Nostalgia di Pulau X
99
Private Pool
100
Pernikahan Rahasia.
101
Bersyukur
102
Pengakuan Alex dan Sonya
103
Menggoda Pengantin Baru
104
Beli Perlengkapan Sikembar.
105
Bertemu Keluarga Mantan
106
Permintaan Maaf Inge
107
Perusak Kesenangan
108
Kontraksi
109
Baby Twins
110
Kenzou and Kenzie
111
Epilog S1-End
112
Extra Part
113
Pengumuman TML Season 2
114
S2 - Prolog
115
Karina Sudah di Bebaskan
116
Pengendalian Diri
117
Keselamatan Kalian
118
Kalah Cepat
119
Penculikan
120
Dendam Masa Lalu
121
Mengulur Waktu
122
Lama Tidak Berjumpa Sayang
123
Mau Tahu Alasannya?
124
Hilang Dari Radar
125
Kesedihan Mereka
126
Hasil Balas Dendammu
127
Sabar
128
Itukah Alasannya?
129
Mommy Kei
130
Feeling Blue
131
Menghantuiku
132
Pulang ke Rumah
133
Sam Yang Sial
134
Kesalahan
135
Keputusan Yang Tepat
136
Bukan Mimpi
137
Pembalasan Dimulai
138
Hukuman Tuhan Untuknya
139
Epilog S2 - End
140
Pengumuman
141
Pengumuman 2
142
Pengumuman
143
Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!