Bertemu Papa Kei

Hardhan melihat Kei sudah mulai gelisah, dia menarik kursi kecil dan duduk didepan Kei, memegang dagu Kei dan mendongakkan wajahnyanya sampai matanya melihat mata Hardhan.

"Kedepannya aku melarangmu pergi ke nightclub... Demi kebaikanmu juga."

"Itu bukan pertama kalinya aku kesana...."

Hardhan menarik kesal tangannya dari dagu Kei.

"Kamu cukup beruntung aku yang menemukanmu dalam kondisi penuh gairah seperti itu! Dan menggagalkan siapapun yang berniat mengambil keuntungan dari wanita bodoh sepertimu! Bisa kamu bayangkan apa jadinya kamu saat ini jika predator s*x itu berhasil dengan niatnya? Mungkin saat ini kamu sudah habis digilir mereka... Setelahnya masih bisa bernafaspun sudah untung buatmu.... Dan dimana mantan suamimu berada saat semua itu terjadi? Mau aku beritahu?" jelas Hardhan tanpa ampun.

Darah seakan hilang dari wajah Kei, dia terlihat pucat sekarang, tapi Hardhan tidak boleh berhenti, Kei harus tau kesalahan fatalnya kali ini.

"Dan dengan entengnya kamu bilang itu bukan pertama kalinya kamu ke sana... Demi Tuhan... Harusnya kamu sudah tau, jaga baik-baik minumanmu itu, atau setidaknya jangan lengah dari gelasmu kecuali gelasmu itu dalam keadaan kosong!"

Yaahh Kei ingat sekarang, dia baru minum setengah gelas mojitonya ketika Galang turun ke dancefloor, dan sejak itu mata Kei terlalu fokus ke Galang hingga ia membelakangi gelas minumnya.

Kei ingin memberikan dukungan untuk Galang ketika dia sedang sedih, dan saat itu Galang memang sedang kacau. Tapi siapa yang sangka hanya dengan seorang wanita yang meliuk-liuk di depannya saja sudah bisa membuat dia lupa sama kesedihannya.

Karena kesal melihat Galang asik bergoyang dengan wanita lain, Kei kembali meminum mojitonya... Setelah itu dia merasakan pusing dan panas disekujur tubuhnya, dan saat itu Galang sudah tidak ada disana...

Membayangkan Galang sedang asik berbuat mesum dengan wanita itu disaat Kei dalam keadaan bahaya, membuat hati Kei sakit, tanpa diminta airmata jatuh membasahi tangannya yang saling meremas diatas pangkuannya. Kei terisak sedih.

Teganya mas Galang meninggalkanku seperti itu.

Melihat Kei nangis membuat Hardhan kikuk, bingung harus melakukan apa... Biasanya itu tugas Alex untuk menenangkan wanita-wanita yang menangis ketika Hardhan meninggalkannya...

Tapi kali ini dia tidak mau Alex turun tangan, bagaimanapun Kei adalah calon istrinya, berarti dia sudah jadi milik Hardhan, dan Hardhan tidak ingin siapapun menyentuh apa yang sudah menjadi miliknya, setidaknya selama 6 bulan kedepan.

Hardhan mengambil kotak tissue dari meja kecil disebelah tempat tidur, dan memberikannya ke Kei.

Kei mengambil 2 lembar tissue untuk mengelap airmatanya.

"Aku ingin pulang... Papa pasti mengkhawatirkanku."

pintanya sambil membersit hidungnya dengan tissue.

"Alex sudah mengabari papamu jadi tidak perlu khawatir."

"Papa belum tau kalau kita akan segera menikah..."

"Aku akan ikut denganmu, dan menjelaskan semuanya."

"Kenapa tidak membawaku pulang kerumah alih-alih ke hotel?"

"Dengan kondisimu yang seperti itu?" Hardhan balik nanya dengan sebelah alis yang dinaikkan.

"Tidak... Itu bukan pilihan yang tepat. Papa pasti akan langsung terkena serangan jantung...."

Mata sendu Kei menatap Hardhan, hidungnya memerah, satu dua airmata masih menetes dari matanya, turun ke pipi mulusnya. Hardhan menghapus air mata itu dengan tangannya, tanpa dia bisa mencegahnya.

"Kita tidak... Belum..." Kei tidak dapat melanjutkan perkataannya, tetapi Hardhan sudah mengerti maksudnya.

"Tidak terjadi apapun diantara kita... Kamu memang bergairah tapi tidak lama sebelum akhirnya pingsan, dan aku tidak berminat dengan wanita yang tidak bisa meresponku..."

Sebenarnya aku setengah mati menahan gairahku sendiri. Sial!! kenapa dia harus ungkit masalah itu sekarang sih?!

Kei menarik nafas lega..

"Terima kasih." katanya sambil tersenyum manis.

Aku harus mengalihkan perhatian sebelum aku khilaf dan narik Kei ke tempat tidur sialan itu.

"Alex!!"

Terdengar bunyi kunci pintu dibuka dan Alex masuk kedalam.

"Ke rumah Kei sekarang!!"

********************

"Jangan bilang papa kalau kita menikah hanya 6 bulan saja..." bisik Kei sesampainya mereka dirumah Kei.

Sebelah alis Hardhan naik.

"Aku tidak mau berbohong, apalagi membohongi orangtua."

"Aku tidak memintamu berbohong... Hanya jangan membahasnya."

"Aku tidak bisa menjajikan hal itu, kalau papamu pintar dia pasti akan menyadarinya sendiri."

"Anggap rumah sendiri! aku akan mengabarkan kedatanganmu ke papa!" suntuk Kei kesal, meninggalkan Hardhan sendirian di ruang keluarganya.

Hardhan memandang kesekeliling rumah itu, matanya tertuju ke foto keluarga yang tergantung dibelakang TV, Hardhan melihat foto itu dari dekat, Kei kecil tersenyum manis ke arah kamera diatas pangkuan mamanya yang juga tersenyum. Senyum yang identik ibu dan anak.

"Dia mirip mamanya yaa..." tegas seseorang dibelakangnya.

Hardhan balik badan dan mendapati papanya Kei yang sedang melihat foto itu juga.

"Mirip sekali om."

Hardhan mengulurkan tangannya.

"Hardhan." sapanya.

"Hendrawan." balas papa Kei sambil menjabat tangan Hardhan.

"Kita bicara di ruang kerja saja, saya sudah bilang Kei untuk tidak menggangu pembicaraan kita."

"Memang seharusnya seperti itu... Mari silahkan tunjukkan jalannya."

Pak Hendrawan jalan terlebih dahulu, dan Hardhan mengekor di belakangnya.

Ruang kerja ini tidak sebesar ruang kerja Hardhan, pak Hendrawan duduk di kursi kebesarannya dan Hardhan duduk diseberang pak Hendrawan, posisi bagus ketika kita akan membicarakan suatu hal yang serius, melihat langsung mata lawan bicara kita.

"Kei sudah cerita kalau entah bagaimana kalian berdua sudah saling jatuh cinta sehingga kalian memutuskan untuk sesegera mungkin menikah..."

pak Hendrawan menatap Hardhan secara menyeluruh sebelum melanjutkan pembicaraannya.

"Bodoh kalau saya mempercayainya."

"Sesuai dugaan saya... Anda bukan orang yang bodoh."

Pak Hendrawan menyandarkan badannya ke kursi, kedua tangannya dikaitkan diatas perutnya.

"Apa yang menyebabkan seorang Hardhan Adipramana bersedia membantu anakku dan menantu bodohku itu? Tuhan tahu kau bisa memilih calon istri yang paling sempurna sekalipun hanya dengan menjentikkan jarimu."

"Sejujurnya saya pernah tertarik sewaktu pertama kali melihat Kei... Sayangnya dia sudah mempunyai suami. Dan mendapati Galang sedang mencarikan suami untuk istrinya...." Hardhan menggantungkan kata-katanya, mengingat kembali saat ia di club bersama Galang, "Saya rasa saya tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan itu." lanjutnya sambil mengangkat kedua bahunya.

"Setidaknya kau tidak membohongiku dan mau berkata jujur, bisa saja kau mendukung perkataan Kei bahwa kalian saling jatuh cinta supaya saya mau menyetujui pernikahan kalian, tapi kau berani ambil resiko dengan mengatakan yang sebenarnya."

"Saya hanya tidak terbiasa berbohong."

"Bagaimana kalau saya tidak setuju dengan pernikahan kalian?"

"Itu hak anda sebagai orangtua, di satu sisi saya tidak rugi sedikitpun, tapi tidak dari sisi Kei dan Galang, mereka akan terus menerus mencari calon suami lainnya yang akan bisa di ajak bekerjasama sampai mendapat persetujuan dari anda. Dan siapa yang paling dirugikan dan paling menderita dari semua itu?"

Hardhan sengaja tidak melanjutkan perkataannya, biar pak Hendrawan yang berspekulasi sendiri.

Terpopuler

Comments

Suhendar Hendar

Suhendar Hendar

mungkin maksud y, rutk x yah thor bukan suntuk

2023-07-29

0

Rahman

Rahman

hardan panta kuali e

2023-07-12

0

revan ramadhan

revan ramadhan

Jadi aku lampiaskan hasrat ku pada perempuan lain alias jalang raisya

2023-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Suami Pilihan Galang
3 Persyaratan Dari Hardhan
4 Ternyata Dia Seorang Presdir
5 Sama-Sama Panik
6 Malam Yang Panjang
7 Kei Yang Membuat Gelisah
8 Di Kamar Presidential Suite
9 Suasana Hati Hardhan
10 Bertemu Papa Kei
11 Dimana Galang?
12 Kei dan Papa
13 Sambil Menyelam Minum Air
14 Ancaman Hardhan ke Galang
15 Resmi Bercerai
16 Sonya dan Alex #1
17 Sonya dan Alex #2
18 Bertemu Calon Mertua #1
19 Bertemu Calon Mertua #2
20 Hari Pernikahan #1
21 Hari Pernikahan #2
22 Malam Pertama
23 Wanita Misterius di Pulau X
24 Nyctophobia
25 Kilas Balik Galang #1
26 Kilas Balik Galang #2
27 Kamar Mereka
28 Mawar Merah
29 Dilema
30 Bonjour Paris
31 Malam Pertama di Kota Cinta
32 Rasa Yang Berbeda
33 Kenangan Masa Kecil
34 Bosan
35 Kei yang kecewa
36 Sarapan Pagi
37 Sunrise di Mont Saint-Michel
38 Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39 Pengumuman
40 Sepuluh Milyar
41 Bertemu Wanita Penggoda
42 Kei Cemburu...?
43 Jadi Nyamuk
44 Papa Mengetahuinya
45 Takdir
46 Rindu
47 Pagi Yang Canggung
48 Seperti Anak Unggas dan Induknya
49 Pesta
50 Karina
51 Pembalasan Kei
52 Perang Dingin
53 Kei Pingsan
54 Kei Sudah Jatuh Cinta?
55 Bagai Makan Buah Simalakama
56 Sehari Sebelum Pesta
57 Cinta dan Kepercayaan
58 Fobia Gelap
59 Kesempatan Kedua
60 Pengakuan
61 Penjelasan
62 Visual
63 Bertemu Mantan Mertua
64 Dua Sahabat
65 Mengubur Masa Lalu
66 Titik Balik
67 Kolam Renang
68 Paris, Je l'aime
69 Foto
70 Kedatangan Wanita Ular
71 Permainan
72 Hardhan Murka
73 Duo Pembuat Onar #1
74 Duo Pembuat Onar #2
75 Belalai
76 Segel
77 Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78 Last Night in Paris
79 Uterine Atony
80 Kafe
81 Kedatangan Ryo #1
82 Kedatangan Ryo #2
83 Melankolis
84 Bertiga...?
85 Kei Hamil
86 Kabar Gembira
87 Kabar Gembira #2
88 Mual
89 Video Call
90 Pendarahan
91 Rapuh
92 Couvade Syndrome
93 Ikatan Batin
94 Melepas Kerinduan
95 Proyek
96 Kemesraan Mereka
97 USG
98 Nostalgia di Pulau X
99 Private Pool
100 Pernikahan Rahasia.
101 Bersyukur
102 Pengakuan Alex dan Sonya
103 Menggoda Pengantin Baru
104 Beli Perlengkapan Sikembar.
105 Bertemu Keluarga Mantan
106 Permintaan Maaf Inge
107 Perusak Kesenangan
108 Kontraksi
109 Baby Twins
110 Kenzou and Kenzie
111 Epilog S1-End
112 Extra Part
113 Pengumuman TML Season 2
114 S2 - Prolog
115 Karina Sudah di Bebaskan
116 Pengendalian Diri
117 Keselamatan Kalian
118 Kalah Cepat
119 Penculikan
120 Dendam Masa Lalu
121 Mengulur Waktu
122 Lama Tidak Berjumpa Sayang
123 Mau Tahu Alasannya?
124 Hilang Dari Radar
125 Kesedihan Mereka
126 Hasil Balas Dendammu
127 Sabar
128 Itukah Alasannya?
129 Mommy Kei
130 Feeling Blue
131 Menghantuiku
132 Pulang ke Rumah
133 Sam Yang Sial
134 Kesalahan
135 Keputusan Yang Tepat
136 Bukan Mimpi
137 Pembalasan Dimulai
138 Hukuman Tuhan Untuknya
139 Epilog S2 - End
140 Pengumuman
141 Pengumuman 2
142 Pengumuman
143 Karya Terbaru
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Suami Pilihan Galang
3
Persyaratan Dari Hardhan
4
Ternyata Dia Seorang Presdir
5
Sama-Sama Panik
6
Malam Yang Panjang
7
Kei Yang Membuat Gelisah
8
Di Kamar Presidential Suite
9
Suasana Hati Hardhan
10
Bertemu Papa Kei
11
Dimana Galang?
12
Kei dan Papa
13
Sambil Menyelam Minum Air
14
Ancaman Hardhan ke Galang
15
Resmi Bercerai
16
Sonya dan Alex #1
17
Sonya dan Alex #2
18
Bertemu Calon Mertua #1
19
Bertemu Calon Mertua #2
20
Hari Pernikahan #1
21
Hari Pernikahan #2
22
Malam Pertama
23
Wanita Misterius di Pulau X
24
Nyctophobia
25
Kilas Balik Galang #1
26
Kilas Balik Galang #2
27
Kamar Mereka
28
Mawar Merah
29
Dilema
30
Bonjour Paris
31
Malam Pertama di Kota Cinta
32
Rasa Yang Berbeda
33
Kenangan Masa Kecil
34
Bosan
35
Kei yang kecewa
36
Sarapan Pagi
37
Sunrise di Mont Saint-Michel
38
Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39
Pengumuman
40
Sepuluh Milyar
41
Bertemu Wanita Penggoda
42
Kei Cemburu...?
43
Jadi Nyamuk
44
Papa Mengetahuinya
45
Takdir
46
Rindu
47
Pagi Yang Canggung
48
Seperti Anak Unggas dan Induknya
49
Pesta
50
Karina
51
Pembalasan Kei
52
Perang Dingin
53
Kei Pingsan
54
Kei Sudah Jatuh Cinta?
55
Bagai Makan Buah Simalakama
56
Sehari Sebelum Pesta
57
Cinta dan Kepercayaan
58
Fobia Gelap
59
Kesempatan Kedua
60
Pengakuan
61
Penjelasan
62
Visual
63
Bertemu Mantan Mertua
64
Dua Sahabat
65
Mengubur Masa Lalu
66
Titik Balik
67
Kolam Renang
68
Paris, Je l'aime
69
Foto
70
Kedatangan Wanita Ular
71
Permainan
72
Hardhan Murka
73
Duo Pembuat Onar #1
74
Duo Pembuat Onar #2
75
Belalai
76
Segel
77
Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78
Last Night in Paris
79
Uterine Atony
80
Kafe
81
Kedatangan Ryo #1
82
Kedatangan Ryo #2
83
Melankolis
84
Bertiga...?
85
Kei Hamil
86
Kabar Gembira
87
Kabar Gembira #2
88
Mual
89
Video Call
90
Pendarahan
91
Rapuh
92
Couvade Syndrome
93
Ikatan Batin
94
Melepas Kerinduan
95
Proyek
96
Kemesraan Mereka
97
USG
98
Nostalgia di Pulau X
99
Private Pool
100
Pernikahan Rahasia.
101
Bersyukur
102
Pengakuan Alex dan Sonya
103
Menggoda Pengantin Baru
104
Beli Perlengkapan Sikembar.
105
Bertemu Keluarga Mantan
106
Permintaan Maaf Inge
107
Perusak Kesenangan
108
Kontraksi
109
Baby Twins
110
Kenzou and Kenzie
111
Epilog S1-End
112
Extra Part
113
Pengumuman TML Season 2
114
S2 - Prolog
115
Karina Sudah di Bebaskan
116
Pengendalian Diri
117
Keselamatan Kalian
118
Kalah Cepat
119
Penculikan
120
Dendam Masa Lalu
121
Mengulur Waktu
122
Lama Tidak Berjumpa Sayang
123
Mau Tahu Alasannya?
124
Hilang Dari Radar
125
Kesedihan Mereka
126
Hasil Balas Dendammu
127
Sabar
128
Itukah Alasannya?
129
Mommy Kei
130
Feeling Blue
131
Menghantuiku
132
Pulang ke Rumah
133
Sam Yang Sial
134
Kesalahan
135
Keputusan Yang Tepat
136
Bukan Mimpi
137
Pembalasan Dimulai
138
Hukuman Tuhan Untuknya
139
Epilog S2 - End
140
Pengumuman
141
Pengumuman 2
142
Pengumuman
143
Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!