Sama-Sama Panik

"Sial!! Mati gue!!"

Gerutuan yang ke sekian kalinya keluar dari mulut Galang, setelah kepergian Hardhan.

Terkadang ia menjambak rambutnya sendiri, atau menjedotkan jidatnya ke meja, atau apapun yang akan menyakiti dirinya sendiri.

Kalau saja saat ini mereka berada dikamar alih-alih di tempat ini, mungkin Kei yang akan jadi objek pelampiasannya, seperti biasanya.

Tidak jauh berbeda dengan Galang, Kei pun sama paniknya, hanya saja dalam hal yang berbeda... Galang panik karena perusahaannya, sedang Kei panik karena akan menjadi istri dari seorang Presdir perusahaan besar, walaupun hanya 6 bulan.

Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam pikirannya..

Bagaimana reaksi keluarga Hardhan mendapati seorang janda sebagai menantunya?

Bisakah ibu mertuanya nanti menyayanginya?

Bisakah adik atau kakak iparnya menerimanya?

Dan diatas segalanya... Sanggupkah Kei bertahan selama 6 bulan dengan raksasa itu?

"Ini semua gara-gara kamu!!" teriak Galang tiba-tiba sambil menggebrak meja, kedua tangannya masih terkepal diatasnya, sampai urat-urat tangannya terlihat jelas.

"Kenapa aku?" tanya Kei berusaha mengatur lagi irama nafasnya setelah tadi tersentak kaget karena perbuatan mantan suaminya itu.

"Kalau kamu bisa menghasilkan anak... Mas tidak akan sering ribut sama mama... Mas tidak akan tertekan sampai mengeluarkan kata keramat itu... Dan mas tidak akan menawarkan pak Hardhan untuk menikah denganmu...."

Galang kembali mengacak-ngacak rambutnya kesal. Kei mengelus sayang pundak Galang, mengesampingkan rasa sakit hatinya dengan perkataan Galang.

Kei sudah biasa menjadi kambing hitam dari semua masalah Galang. Perkataan Galang selalu benar dan Kei selalu salah... selalu seperti itu. Jadi berdebat pun akan percuma, diam lebih baik. Bagaimanapun juga... Dia yang memilih Galang menjadi suaminya, dan dia sudah terlanjur mencintai Galang.

Secara tiba-tiba, Galang meraih pundak Kei, mencengkramnya dengan keras membuat Kei meringis.

"Demi Tuhan.... Mas malah nawarin pria yang sangat berkuasa itu buat nikahin kamu!!" serunya sambil menggoyang-goyangkan pundak Kei.

"Mas..." Kei berusaha menepis tangan Galang, cengkramannya terlalu kuat, dan kukunya mulai melukai kulit Kei.

"Bagaimana kalau dia jatuh cinta dan tidak mau menceraikanmu?" Galang masih terus mencengkram dan menggoyang-goyangkan pundak Kei.

Kei mulai merasa mual,

"Mas!!" teriak Kei pada akhirnya.

Galang langsung tersadar, dan melepaskan tangannya dari bahu Kei. Kei manangkup pipi Galang dengan kedua tangannya, menatap serius matanya.

"Mas... Bukannya mas yang bilang kalau Hardhan cepat bosan sejauh menyangkut wanita... Dan mas juga yang bilang tidak ada wanita yang mampu mempertahankan Hardhan sebagai pacarnya lebih dari 2 minggu. Sedang aku... Dengan muka pas-pasan seperti ini dan tinggi badan hanya 160cm... Mana mungkin pria hebat seperti itu bisa jatuh cinta sama aku mas."

ujar Kei sambil tersenyum, menenangkan mantan suaminya.

Galang merebahkan kepalanya ke pundak Kei, menutup kedua matanya dan menikmati wangi tubuh Kei. Wangi yang selalu dirindukannya setiap malam.

"Kamu memiliki hati yang seluas samudera dan juga tulus Kei, kamu selalu sabar, itu saja sudah bisa membuat mas berkali-kali jatuh cinta sama kamu. Dan...."

Galang menggantung perkataanya untuk menghela nafas panjang, pikirannya melayang ke malamnya yang dingin.

"Kamu tahu... Malam-malam yang mas habiskan dengan tersiksa, menginginkan pelukanmu, sentuhanmu, merindukanmu setengah mati..."

Kei mengelus rambut Galang, ternyata dia sama tersiksanya dengan Kei, seperti itu juga lah yang Kei rasakan setiap malam. Tanpa disadarinya, air mata mulai menetes di pipinya.

Kei menarik nafas panjang, berusaha menenangkan diri, tidak mau Galang melihat kesedihannya, yang akan menambah kesedihan Galang nantinya.

Dia harus tegar untuk Galang.

"Mas... Kamu masih ada Inge, dia kan juga istrimu mas... Tidak ada alasan lagi kamu tidak mendatanginya setelah tidak ada aku.

Dia sedang mengandung anak mu... Dia pasti butuh kamu di sisinya."

"Mas pernah sekali mendatanginya... Berharap melupakanmu sejenak dengan menggaulinya.

Tapi... Tidak terjadi apa-apa...

Mas tidak bisa Kei.. Seberapa keras pun usaha mas untuk membayangkan dia itu kamu, tapi tetap sia-sia. Dia bukan kamu, mas hanya mau kamu Kei..."

Galang menyurukkan kepalanya ke dada Kei, kedua tangannya memeluk badan Kei seperti anak kecil yang mencari ketenangan dari ibunya, tidak peduli tatapan pengunjung lain, dia hanya ingin memeluk Kei.

"Kei... Temanin mas clubbing yuk malam ini."

"Tapi mas..."

"Please...."

Dan disinilah sekarang Kei berada, duduk dikursi bar sambil menatap Galang yang sudah setengah mabuk dan sedang asik berjoget dengan wanita asing di dancefloor, setidaknya dia bisa melupakan kesedihannya sejenak. Kei tidak akan menghakiminya.

Kei juga ingin mabuk, dan melupakan sejenak masalah hidupnya... Seandainya dia punya keberanian untuk itu...

Ada satu wanita yang tiba-tiba menghampiri Galang, joget erotis didepan galang, merabanya, dan Galang membalasnya dengan memeluk pinggang wanita itu, membiarkan wanita itu menggoyang-goyangkan bokongnya kebagian depan tubuh Galang.

Sekarang wanita itu sudah balik badan menghadap ke Galang, dan kembali meliuk-liukan bagian depan badannya ke Galang. Dengan gerakan seperti itu... Bohong banget kalau tidak ada pengaruhnya pada Galang, dia masih lelaki normal.

Kei memicingkan kedua matanya, menatap Galang sinis.

Untuk inikah dia mengajakku? Melihatnya seperti itu? Yaa aku memang tidak akan menghakiminya, tapi aku juga manusia yang punya rasa cemburu! Apanya yang cuma mau sama aku, nyatanya baru digoda wanita asing saja sudah seperti itu reaksinya!

suntuk Kei dalam hati.

Dengan kesal Kei balik badan lagi kemeja bar, menghabiskan mint mojitonya yang sudah setengahnya dia minum sambil menemani Galang tadi, sebelum dia turun ke dancefloor, dan melakukan kegilaan dengan wanita itu.

Malas melihat kearah Galang lagi, Kei mengeluarkan hp dari tasnya, melihat pesan masuk di aplikasi chat, papanya ada diurutan chat teratas, Kei lupa bilang ke papa nya dia pulang telat, pasti papa khawatir sekarang.

Kei ingin mengklik chat dari papanya tapi matanya tiba-tiba kabur, tidak jelas, dan kepalanya pusing.

Kei melihat ke tempat Galang tadi tapi dia sudah tidak ada.

Aduh Galang kemana sih? Aku mau mengajaknya pulang, pusing banget kepalaku.

Dengan segera Kei memasukkan kembali hpnya kedalam tas dan bergegas ke toilet, mungkin dia terlalu lelah, Kei berharap setelah mencuci mukanya ia akan kembali segar.

Setelah itu baru dia cari Galang.

Tapi baru berapa langkah meninggalkan meja bar, kakinya sudah mulai goyah, seperti ada gempa besar yang menggoyangnya.

Kei diam sejenak, berpegangan pada kursi kosong disebelahnya, berusaha menarik nafas panjang menenangkan diri sendiri, tapi sia-sia... Night club ini seakan berputar-putar, pandangannya semakin kabur dan Kei sudah tidak kuat menahannya, menyerah dengan kegelapan yang segera datang menyelimutinya, menina bobokannya.

Kei merasakan seseorang memeluknya tepat disaat dia kehilangan kesadarannya.

Terpopuler

Comments

Hasbi Asidiqi

Hasbi Asidiqi

pasti mas hardan

2024-03-07

0

Nur Cahya

Nur Cahya

hardhan kah🤔🤔🤔

2023-07-22

0

Rahman

Rahman

astaga key

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Suami Pilihan Galang
3 Persyaratan Dari Hardhan
4 Ternyata Dia Seorang Presdir
5 Sama-Sama Panik
6 Malam Yang Panjang
7 Kei Yang Membuat Gelisah
8 Di Kamar Presidential Suite
9 Suasana Hati Hardhan
10 Bertemu Papa Kei
11 Dimana Galang?
12 Kei dan Papa
13 Sambil Menyelam Minum Air
14 Ancaman Hardhan ke Galang
15 Resmi Bercerai
16 Sonya dan Alex #1
17 Sonya dan Alex #2
18 Bertemu Calon Mertua #1
19 Bertemu Calon Mertua #2
20 Hari Pernikahan #1
21 Hari Pernikahan #2
22 Malam Pertama
23 Wanita Misterius di Pulau X
24 Nyctophobia
25 Kilas Balik Galang #1
26 Kilas Balik Galang #2
27 Kamar Mereka
28 Mawar Merah
29 Dilema
30 Bonjour Paris
31 Malam Pertama di Kota Cinta
32 Rasa Yang Berbeda
33 Kenangan Masa Kecil
34 Bosan
35 Kei yang kecewa
36 Sarapan Pagi
37 Sunrise di Mont Saint-Michel
38 Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39 Pengumuman
40 Sepuluh Milyar
41 Bertemu Wanita Penggoda
42 Kei Cemburu...?
43 Jadi Nyamuk
44 Papa Mengetahuinya
45 Takdir
46 Rindu
47 Pagi Yang Canggung
48 Seperti Anak Unggas dan Induknya
49 Pesta
50 Karina
51 Pembalasan Kei
52 Perang Dingin
53 Kei Pingsan
54 Kei Sudah Jatuh Cinta?
55 Bagai Makan Buah Simalakama
56 Sehari Sebelum Pesta
57 Cinta dan Kepercayaan
58 Fobia Gelap
59 Kesempatan Kedua
60 Pengakuan
61 Penjelasan
62 Visual
63 Bertemu Mantan Mertua
64 Dua Sahabat
65 Mengubur Masa Lalu
66 Titik Balik
67 Kolam Renang
68 Paris, Je l'aime
69 Foto
70 Kedatangan Wanita Ular
71 Permainan
72 Hardhan Murka
73 Duo Pembuat Onar #1
74 Duo Pembuat Onar #2
75 Belalai
76 Segel
77 Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78 Last Night in Paris
79 Uterine Atony
80 Kafe
81 Kedatangan Ryo #1
82 Kedatangan Ryo #2
83 Melankolis
84 Bertiga...?
85 Kei Hamil
86 Kabar Gembira
87 Kabar Gembira #2
88 Mual
89 Video Call
90 Pendarahan
91 Rapuh
92 Couvade Syndrome
93 Ikatan Batin
94 Melepas Kerinduan
95 Proyek
96 Kemesraan Mereka
97 USG
98 Nostalgia di Pulau X
99 Private Pool
100 Pernikahan Rahasia.
101 Bersyukur
102 Pengakuan Alex dan Sonya
103 Menggoda Pengantin Baru
104 Beli Perlengkapan Sikembar.
105 Bertemu Keluarga Mantan
106 Permintaan Maaf Inge
107 Perusak Kesenangan
108 Kontraksi
109 Baby Twins
110 Kenzou and Kenzie
111 Epilog S1-End
112 Extra Part
113 Pengumuman TML Season 2
114 S2 - Prolog
115 Karina Sudah di Bebaskan
116 Pengendalian Diri
117 Keselamatan Kalian
118 Kalah Cepat
119 Penculikan
120 Dendam Masa Lalu
121 Mengulur Waktu
122 Lama Tidak Berjumpa Sayang
123 Mau Tahu Alasannya?
124 Hilang Dari Radar
125 Kesedihan Mereka
126 Hasil Balas Dendammu
127 Sabar
128 Itukah Alasannya?
129 Mommy Kei
130 Feeling Blue
131 Menghantuiku
132 Pulang ke Rumah
133 Sam Yang Sial
134 Kesalahan
135 Keputusan Yang Tepat
136 Bukan Mimpi
137 Pembalasan Dimulai
138 Hukuman Tuhan Untuknya
139 Epilog S2 - End
140 Pengumuman
141 Pengumuman 2
142 Pengumuman
143 Karya Terbaru
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Suami Pilihan Galang
3
Persyaratan Dari Hardhan
4
Ternyata Dia Seorang Presdir
5
Sama-Sama Panik
6
Malam Yang Panjang
7
Kei Yang Membuat Gelisah
8
Di Kamar Presidential Suite
9
Suasana Hati Hardhan
10
Bertemu Papa Kei
11
Dimana Galang?
12
Kei dan Papa
13
Sambil Menyelam Minum Air
14
Ancaman Hardhan ke Galang
15
Resmi Bercerai
16
Sonya dan Alex #1
17
Sonya dan Alex #2
18
Bertemu Calon Mertua #1
19
Bertemu Calon Mertua #2
20
Hari Pernikahan #1
21
Hari Pernikahan #2
22
Malam Pertama
23
Wanita Misterius di Pulau X
24
Nyctophobia
25
Kilas Balik Galang #1
26
Kilas Balik Galang #2
27
Kamar Mereka
28
Mawar Merah
29
Dilema
30
Bonjour Paris
31
Malam Pertama di Kota Cinta
32
Rasa Yang Berbeda
33
Kenangan Masa Kecil
34
Bosan
35
Kei yang kecewa
36
Sarapan Pagi
37
Sunrise di Mont Saint-Michel
38
Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39
Pengumuman
40
Sepuluh Milyar
41
Bertemu Wanita Penggoda
42
Kei Cemburu...?
43
Jadi Nyamuk
44
Papa Mengetahuinya
45
Takdir
46
Rindu
47
Pagi Yang Canggung
48
Seperti Anak Unggas dan Induknya
49
Pesta
50
Karina
51
Pembalasan Kei
52
Perang Dingin
53
Kei Pingsan
54
Kei Sudah Jatuh Cinta?
55
Bagai Makan Buah Simalakama
56
Sehari Sebelum Pesta
57
Cinta dan Kepercayaan
58
Fobia Gelap
59
Kesempatan Kedua
60
Pengakuan
61
Penjelasan
62
Visual
63
Bertemu Mantan Mertua
64
Dua Sahabat
65
Mengubur Masa Lalu
66
Titik Balik
67
Kolam Renang
68
Paris, Je l'aime
69
Foto
70
Kedatangan Wanita Ular
71
Permainan
72
Hardhan Murka
73
Duo Pembuat Onar #1
74
Duo Pembuat Onar #2
75
Belalai
76
Segel
77
Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78
Last Night in Paris
79
Uterine Atony
80
Kafe
81
Kedatangan Ryo #1
82
Kedatangan Ryo #2
83
Melankolis
84
Bertiga...?
85
Kei Hamil
86
Kabar Gembira
87
Kabar Gembira #2
88
Mual
89
Video Call
90
Pendarahan
91
Rapuh
92
Couvade Syndrome
93
Ikatan Batin
94
Melepas Kerinduan
95
Proyek
96
Kemesraan Mereka
97
USG
98
Nostalgia di Pulau X
99
Private Pool
100
Pernikahan Rahasia.
101
Bersyukur
102
Pengakuan Alex dan Sonya
103
Menggoda Pengantin Baru
104
Beli Perlengkapan Sikembar.
105
Bertemu Keluarga Mantan
106
Permintaan Maaf Inge
107
Perusak Kesenangan
108
Kontraksi
109
Baby Twins
110
Kenzou and Kenzie
111
Epilog S1-End
112
Extra Part
113
Pengumuman TML Season 2
114
S2 - Prolog
115
Karina Sudah di Bebaskan
116
Pengendalian Diri
117
Keselamatan Kalian
118
Kalah Cepat
119
Penculikan
120
Dendam Masa Lalu
121
Mengulur Waktu
122
Lama Tidak Berjumpa Sayang
123
Mau Tahu Alasannya?
124
Hilang Dari Radar
125
Kesedihan Mereka
126
Hasil Balas Dendammu
127
Sabar
128
Itukah Alasannya?
129
Mommy Kei
130
Feeling Blue
131
Menghantuiku
132
Pulang ke Rumah
133
Sam Yang Sial
134
Kesalahan
135
Keputusan Yang Tepat
136
Bukan Mimpi
137
Pembalasan Dimulai
138
Hukuman Tuhan Untuknya
139
Epilog S2 - End
140
Pengumuman
141
Pengumuman 2
142
Pengumuman
143
Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!