a month later
Kei melihat mobil Hardhan ketika dia parkir di garasi mobilnya, dia mengenali mobil itu karena sudah 2 kali menaikinya. Setelah parkir sempurna Kei keluar dari mobil, mengambil tasnya dan mengunci mobilnya.
Dengan langkah cepat Kei memasuki ruang tamu, Alex sedang duduk disana sambil menyeruput kopinya, dia langsung berdiri begitu Kei memasuki ruang tamu.
"Dimana dia?"
"Di ruang kerja bersama papa nona..."
Sambil berdecak kesal Kei jalan ke arah ruang kerja papanya, berniat menguping pembicaraan mereka, tapi niat itu diurungkan, dia tidak berani bersikap kurang ajar seperti itu.
Kei ingin kembali ke ruang tamu, berniat memberitahu Alex untuk mengabarinya kalau Hardhan dan papanya sudah selesai bicara, tapi lagi-lagi niat itu di urungkannya. Akhirnya dia memutuskan naik ke lantai 2 menuju kamarnya.
Kei melempar tas nya ke sofa, membuka sepatu dan meletakkan di raknya, lalu beranjak ke kamar mandi, memenuhi bathup dengan air hangat sambil menuang bubble bath kedalamnya, kemudian mengaduk-ngaduk sampai busanya melimpah.
Sambil menunggu airnya setengah penuh, Kei keluar dari kamar mandi, menuju meja riasnya untuk membersihkan make up nya, melepas pakaiannya dan menaruhnya ke dalam tempat cucian kotor lalu kembali masuk ke kamar mandi.
Setelah dirasa airnya cukup, Kei menutup keran air kemudian masuk ke dalam bathup, membiarkan rambut panjangnya terendam ke dalam air, Kei merasakan air hangat itu seperti memijat-mijat badannya yang terasa remuk, Kei memejamkan matanya dan menikmati sensasi itu.
Selesai mandi Kei melihat jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam, saatnya dia menyiapkan makan malam, jadi dia turun ke bawah kearah dapur, Yang terlupakan olehnya Hardhan ada di rumahnya,
Kei langsung mengutuk dirinya sendiri, karena melupakan hal itu.
Hardhan dan papanya sedang mengobrol sambil berdiri di ruang keluarga, sialnya Hardhan melihat Kei yang sedang menuruni tangga.
Rasanya akan terlihat konyol kalau Kei kembali naik ke atas lagi, tapi dia dalam keadaan tidak pantas menerima tamu saat ini, rambutnya masih basah karena dia malas mengeringkannya dengan hair dryer, dan dia hanya mengenakan baju tidur dengan atasan muscle tank top dan bawahannya celana hotpants.
"Kei kemari nak." seru papanya.
Mau tidak mau Kei mendekat ke arah papanya, dan berusaha tenang saat melewati Hardhan, Kei langsung merangkul tangan papanya.
"Ya papa...."
Kei melirik Hardhan yang juga sedang memandangnya, membuat Kei salah tingkah.
"Hardhan izin sama papa untuk mengajakmu ke rumahnya malam ini, mamanya ingin bertemu denganmu."
Deg, jantung Kei terasa mau copot, cepat atau lambat hal seperti ini pasti akan terjadi, dia bertemu dengan calon mertuanya, tapi tidak pernah membayangkan akan secepat ini.
"Me... mendadak sekali."
"Saya tidak bisa mengabarimu karena tidak punya nomor contactmu, dan saya baru bisa hari ini kesini."
Kei menatap curiga ke Hardhan, tidak mungkin Hardhan tidak tahu nomor Kei, jadwal sidang saja bisa dia atur secepat mungkin, apalagi hanya nomor telepon. Kei mengalihkan lagi tatapannya ke papanya.
"Tapi pa... Aku belum masak makan malam buat papa...." elak Kei.
Papanya terkekeh kecil.
"Sudah kamu ikut Hardhan saja, biar bi Inah yang masak untuk papa." kata papanya sambil mencubit hidung Kei.
Kei menatap cemberut papanya, lalu ke Hardhan "Ya sudah aku ganti baju dulu."
Kei mengayunkan langkah kesal, dia kembali menaiki tangga ke kamarnya, dia harus ganti baju lagi, harus make up lagi.
Sialan raksasa arogan itu!!
Akhirnya Kei hanya mengganti bajunya saja dengan long sleeve warna merah, bibirnya hanya di olesi lipbalm, dan dia merasa tidak perlu mengeringkan rambutnya, nanti juga akan kering sendiri.
Setelah memakai sepatu ketsnya dia bergegas turun ke bawah, berharap Hardhan kesal dengan penampilannya saat ini, bukan penampilan terbaik untuk bertemu calon mertua.
Kei berharap calon mertuanya akan menentang, dan melarang Hardhan menikahi Kei, Hardhan akan membatalkan rencana pernikahan dan Kei tidak harus membayar denda karena Hardhan yang membatalkannya.
Nanti Kei dan Galang tinggal cari calon yang biasa-biasa saja, bukan pria berkuasa macam Hardhan. Membayangkan semua itu membuat Kei semangat menuruni tangga.
Kei masih tersenyum lebar ketika mencapai tangga terbawah, lalu melihat papanya dan Hardhan yang memandangnya dengan tatapan identik.
"Kamu tidak bisa berpakaian lebih pantas lagi dari ini Kei?" tanya papanya dengan kedua alisnya yang nyaris menyatu.
Kei memasang muka polosnya
"Hanya ini yang aku temukan papa, karena acaranya terlalu mendadak dan aku tidak mau membuat calon suamiku menungguku lama."
"Begini juga bagus, kalau begitu kami pamit sekarang." kata Hardhan ke papa.
"Oh iya iya... Silahkan."
Kei langsung mengekor dibelakang Hardhan, melihat mereka Alex langsung berdiri dan bergegas keluar, menghubungi sopir untuk membawa mobil mereka ke depan pintu masuk.
Alex mumbukakan pintu, Kei masuk terlebih dahulu, kemudian Hardhan, dan mobil langsung meluncur keluar dari rumah Kei.
"Apa kamu sengaja berpakaian seperti ini untuk menggodaku?" bisik Hardhan di telinga Kei.
Tangannya mulai bergerilya di paha mulus Kei yang langsung di tepis Kei.
"Jaga tangan anda tuan, kita belum menikah." desis Kei disela-sela giginya, berharap hanya Hardhan yang mendengarnya.
"Ahh sayang sekali, Alex... Kita ke X boutique dulu."
Kei langsung ternganga mendengarnya, itu kan boutique papan atas, hanya menjual pakaian dari designer-designer ternama, tidak mungkin Hardhan menyuruhnya membeli pakaian itu kan? bisa habis tabungan Kei hanya untuk 1 bajunya saja.
Kei auto merosot di kursinya sambil mendesah kesal, Kalau tau akan jadi seperti ini, lebih baik tadi dia memakai gaunnya sendiri.
Sesampainya di dalam boutique ekslusif ini, Kei ternganga melihat gaun-gaun yang terlihat cantik dan elegan di sekelilingnya, lalu menelan ludah membayangkan harga dari gaun-gaun ini.
"Bisakah kita cari di tempat lain saja?" tanya Kei ke Hardhan.
Hardhan menyentil kening Kei
"Boutique ini yang nomor satu, memangnya mau cari dimana lagi?"
Hardhan memberikan kode ke pramuniaga boutique, dan dalam sekejap gaun-gaun terpilih sudah dihadapkan ke depan matanya.
Kei bingung pilih yang mana, semuanya terlihat indah. Kei menyusuri jari-jarinya di gaun-gaun itu, sambil melihat price tagnya, mencari yang termurah.
Mendengar suara langkah kaki Hardhan mendekat, Kei langsung mengambil dress secara acak hanya karena dress itu berwarna merah, warna favorit Kei.
"Aku ambil ini, dimana fitting roomnya?" tanya Kei ke pramuniaganya.
Kei langsung mengikuti langkah pramuniaga itu, menarik nafas lega setelah memasuki fitting room. Dan mendesah frustasi ketika mendapati gaun yang diambilnya adalah short dress alih-alih long dress.
Bisa-bisa raksasa itu mengira aku mau menggodanya lagi... Hadeehh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Tua Jemima
coba sadar kamu itu key gilang otu laki lzki bejat buat spa dipertahakn bodoh
2024-03-06
0
Drake02c
Lanjut
2022-10-17
0
lucky gril
y'Alloh masih aja pikiran galang itu baik😏
2022-10-01
0