Malam Yang Panjang

Alex sedang menyerahkan dokumen-dokumen penting yang harus di tanda tangani Hardhan boss besarnya ketika Roy anak buahnya yang ditugaskan untuk mengawasi calon istri bossnya itu menelponnya.

Terakhir Roy melaporkan kalau Kei sedang di night club bersama mantan suaminya. Alex langsung mengangkat telepon itu, berharap tidak ada kejadian yang membahayakan calon istri boss nya.

"Ada apa?" tanya Alex dengan suara beratnya.

"Pak Alex, ada yang menaruh obat ke gelas minumnya nona Kei."

"Dan Kei meminumnya?"

"Belum pak, saat ini perhatiannya masih tertuju ke mantan suaminya."

"Berapa jumlah orang kita disana?"

"8 orang pak."

"Terus awasi Kei, minta 4 orang berjaga didekatnya, sisanya tangkap siapapun yang memasukkan obat ke gelas Kei!! Saya segera menuju kesana!"

Alex menutup sambungan teleponnya, dan mengalihkan perhatiannya ke big boss, yang masih asik dengan tumpukan dokumen-dokumen nya.

"Ada apa dengan Kei?" tanyanya sambil membaca dokumen didepannya.

"Ada yang menaruh obat kedalam gelas minumnya."

Hardhan meletakkan pulpennya, lalu menyandarkan bahunya ke kursi, menyatukan kedua tangan diatas perut sambil menatap tajam ke arah Alex.

"Kenapa hal seperti itu bisa terjadi? Apa yang dikerjakan anak buahmu disana?!"

"Maaf boss sesuai perintah, mereka hanya mengawasi dari jauh, tapi sekarang 4 orang anak buah kita sudah berada sedekat mungkin dengan Kei, berjaga-jaga dari efek apapun obat itu jika Kei meminumnya."

Sebelah alis Hardhan naik,

"Siapa yang megizinkanmu memanggil namanya?! panggi dia nona!"

"Baik boss."

"Bersiaplah ... Kita kesana!!"

lima belas menit betikutnya Hardhan sudah sampai di night club tempat Kei dan mantan suaminya itu berada.

Hardhan melihat Kei yang sedang menyeimbangkan tubuhnya, tangan kiri berpegangan pada kursi dan tangan kanannya memegang pelipisnya.

Mengabaikan tatapan penuh minat dari para wanita kepada dirinya, Hardhan Setengah berlari menghampiri Kei, yang masih terus berusaha jalan meski sempoyongan.

Kei pingsan tepat saat tangan Hardhan berhasil memeluknya, badan Kei melemas didalam pelukannya, seperti tidak ada tulang yang menyanggah tubuh kecilnya. Hardhan langsung membopong Kei.

"Biar saya saja boss."

Alex menawarkan diri menggantikan bossnya membopong Kei, tapi Hardhan menolaknya.

"Cepat ambil mobil sana!!" perintah Hardhan sambil membawa Kei keluar dari night club ini.

Hardhan merebahkan kepala Kei kepangkuannya, tangannya membelai wajah dan rambut Kei.

"Sudah tertangkap pelakunya?" tanyanya kepada Alex.

"Sudah boss, nanti saya sendiri yang akan menginterogasinya."

"Kemana mantan suaminya yang tidak berguna itu berada?"

"Menurut laporan, dia pergi dengan wanita lain boss."

"Benar-benar tidak berguna!!"

Hardhan terus mengelus pipi Kei, merasakan kulit halus itu dibawah sentuhannya, sampai mereka tiba disalah satu hotel bintang 5 milik Hardhan, terpaksa dia membawanya kesini, karena tidak tahu rumah Kei.

Dengan berat hati, kali ini Hardhan mengizinkan Alex yang membopong Kei, bagaimanapun juga Hardhan tidak ingin ada spekulasi-spekulasi yang beredar tentang Hardhan membopong wanita yang pingsan ke hotelnya sendiri.

Alex sudah membaringkan Kei di tempat tidur besar kamar ini, menutupi tubuhnya dengan selimut sehingga yang terlihat sekarang hanya bagian kepalanya saja.

"Obat apa yang diberikan sampai dia tidur seperti mayat?!" gerutu Hardhan sambil merebahkan badannya ke sofa empuk disudut kamar.

"Kita lihat hasilnya beberapa saat lagi, kalau Kei masih tetap tidur berarti itu hanya obat tidur, tapi kalau Kei terbangun dengan ... Dengan ... Ahh apapun sebutannya reaksi dari obat perangsang, itu yang saya takutkan boss."

Hardhan langsung duduk tegak dikursinya,

"Tapi obat itu tidak menyebabkan seseorang sampai pingsan ... "

Bukan berarti Hardhan pernah menggunakan obat itu untuk menjerat wanita ... Untuk apa menggunakan obat itu kalau dengan sendirinya para wanita mendatanginya.

"Reaksinya memang berbeda-beda di tiap orang."

"Paanaasss ... " terdengar rintihan Kei.

Dia bergerak-gerak gelisah diatas tempat tidurnya, membuat selimut yang menutupi badannya jatuh ke lantai, Hardan bergegas menghampirinya.

"Kenapa panas? Kamu sakit Kei?" tanya Hardhan sambil memegang kening Kei.

Seperti magnet, Kei langsung meraih tangan Hardhan dan mengeluskannya ke pipi dan lehernya. Kaget dengan reaksi Kei, Hardhan mundur selangkah dan dengan cepat  menarik tangannya.

Mata sendu Kei menatap Hardhan dengan tatapan penuh gairah, lidah Kei bergerak membasahi bibirnya sendiri.

"Haus ... Aku mau minum ... "

Dengan sigap, Alex sudah membawa segelas air mineral dan meletakkan ke tangan Kei, seperti atlet yang baru selesai lari marathon, Kei meneguk air itu dengan rakusnya, dan menyerahkan gelas yang sudah kosong ke Alex, kemudian dia merebahkan kembali badannya ke kasur.

"Selamat bersenang-senang." kata Alex sambil menepuk-nepuk pundak Hardhan.

"Apa maksudmu?" tanya Hardhan bingung.

Alex menggerakkan kepalanya ke arah Kei,

"Dia butuh 'teman', kalau boss tidak bersedia, saya bisa suruh salah satu anak buah kita yang akan menemaninya."

Alex mendapat pelototan tajam dari Hardhan sebagai jawabannya.

Alex bergegas meninggalkan kamar itu, menutup pelan pintu dibelakangnya, dan langsung merebahkan dirinya ke sofa panjang di depan TV.

Malam yang panjang ... Gerutunya dalam hati sambil memejamkan matanya, berusaha sebisa mungkin untuk tidur.

Hardhan kembali menutupi Kei dengan selimut yang tadi dijatuhkannya ke lantai, kemudian lanjut ke kamar mandi, membasuh mukanya dengan air dingin, berusaha menekan gairahnya yang melonjak ketika melihat tatapan mata Kei tadi.

Tanpa perlu Kei melakukan apapun, hanya dengan satu tatapan mata sendunya saja, dia sudah bisa membuat gairah Hardhan bangkit sampai tak tertahankan, dan itu adalah hal yang baru buat Hardhan.

Untung saja sekarang Kei tertidur lagi, Hardhan tidak bisa menjamin bahwa dia tidak akan menyentuh Kei jika Kei memperlihatkan lagi mata sendu yang penuh gairah itu padanya. Malah Hardhan bisa memastikan Kei akan berakhir dibawah badannya, dan berteriak penuh kepuasan.

Hardhan mengerang, bahkan hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat gairah Hardhan bangkit kembali.

Setelah berhasil mengendalikannya, Hardhan keluar dari kamar mandi, dilihatnya Kei masih terlelap. Merasa sudah aman sekarang, Hardhan melepas jasnya dan dasinya, mengeluarkan kemeja dari celananya, membuka tiga kancing teratas kemejanya dan menggulung tangan sampai batas sikutnya. Kemudian merebahkan badannya di sisj tempat tidur, sehingga ada jarak yang lumayan jauh antara dia dan Kei. Hardhan pun tertidur.

SEjurus kemudian, Kei terbangun dengan rasa yang menggelitik diseluruh tubuhnya, darah yang mengalir di pembuluh darahnya terasa panas, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan dengan nafas tersengal, dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri.

Kei meringkuk, berusaha menekan gelenyar-gelenyar aneh diperutnya, hingga Kei melihat seorang pria yang tertidur disampingnya, tanpa bisa dikendalikan badannya langsung mendekati pria itu, tangannya meraba dada pria itu yang terbuka, mendekati bibirnya ke bibir pria itu dan menciumnya.

Sepasang tangan memegang pinggangnya, dan membalik badannya kebawah badan pria itu, tangan kirinya menahan kedua tangan Kei, sementara tangan kanannya menepuk-nepuk pipi Kei.

"Kei ... Sadar Kei!" seru pria itu.

Kei membuka matanya lebar-lebar, menatap kaget sosok pria diatasnya.

"Ha ... Hardhan ... Apa yang kamu lakukan?!!"

Terpopuler

Comments

Hasbi Asidiqi

Hasbi Asidiqi

apa yg akan terjadi...

2024-03-07

0

Indah Milayati

Indah Milayati

hardan kei cung

2022-09-26

0

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

Apakah akan terjadi pergulatan ranjang antara Kei n Hardhan???

2022-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Suami Pilihan Galang
3 Persyaratan Dari Hardhan
4 Ternyata Dia Seorang Presdir
5 Sama-Sama Panik
6 Malam Yang Panjang
7 Kei Yang Membuat Gelisah
8 Di Kamar Presidential Suite
9 Suasana Hati Hardhan
10 Bertemu Papa Kei
11 Dimana Galang?
12 Kei dan Papa
13 Sambil Menyelam Minum Air
14 Ancaman Hardhan ke Galang
15 Resmi Bercerai
16 Sonya dan Alex #1
17 Sonya dan Alex #2
18 Bertemu Calon Mertua #1
19 Bertemu Calon Mertua #2
20 Hari Pernikahan #1
21 Hari Pernikahan #2
22 Malam Pertama
23 Wanita Misterius di Pulau X
24 Nyctophobia
25 Kilas Balik Galang #1
26 Kilas Balik Galang #2
27 Kamar Mereka
28 Mawar Merah
29 Dilema
30 Bonjour Paris
31 Malam Pertama di Kota Cinta
32 Rasa Yang Berbeda
33 Kenangan Masa Kecil
34 Bosan
35 Kei yang kecewa
36 Sarapan Pagi
37 Sunrise di Mont Saint-Michel
38 Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39 Pengumuman
40 Sepuluh Milyar
41 Bertemu Wanita Penggoda
42 Kei Cemburu...?
43 Jadi Nyamuk
44 Papa Mengetahuinya
45 Takdir
46 Rindu
47 Pagi Yang Canggung
48 Seperti Anak Unggas dan Induknya
49 Pesta
50 Karina
51 Pembalasan Kei
52 Perang Dingin
53 Kei Pingsan
54 Kei Sudah Jatuh Cinta?
55 Bagai Makan Buah Simalakama
56 Sehari Sebelum Pesta
57 Cinta dan Kepercayaan
58 Fobia Gelap
59 Kesempatan Kedua
60 Pengakuan
61 Penjelasan
62 Visual
63 Bertemu Mantan Mertua
64 Dua Sahabat
65 Mengubur Masa Lalu
66 Titik Balik
67 Kolam Renang
68 Paris, Je l'aime
69 Foto
70 Kedatangan Wanita Ular
71 Permainan
72 Hardhan Murka
73 Duo Pembuat Onar #1
74 Duo Pembuat Onar #2
75 Belalai
76 Segel
77 Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78 Last Night in Paris
79 Uterine Atony
80 Kafe
81 Kedatangan Ryo #1
82 Kedatangan Ryo #2
83 Melankolis
84 Bertiga...?
85 Kei Hamil
86 Kabar Gembira
87 Kabar Gembira #2
88 Mual
89 Video Call
90 Pendarahan
91 Rapuh
92 Couvade Syndrome
93 Ikatan Batin
94 Melepas Kerinduan
95 Proyek
96 Kemesraan Mereka
97 USG
98 Nostalgia di Pulau X
99 Private Pool
100 Pernikahan Rahasia.
101 Bersyukur
102 Pengakuan Alex dan Sonya
103 Menggoda Pengantin Baru
104 Beli Perlengkapan Sikembar.
105 Bertemu Keluarga Mantan
106 Permintaan Maaf Inge
107 Perusak Kesenangan
108 Kontraksi
109 Baby Twins
110 Kenzou and Kenzie
111 Epilog S1-End
112 Extra Part
113 Pengumuman TML Season 2
114 S2 - Prolog
115 Karina Sudah di Bebaskan
116 Pengendalian Diri
117 Keselamatan Kalian
118 Kalah Cepat
119 Penculikan
120 Dendam Masa Lalu
121 Mengulur Waktu
122 Lama Tidak Berjumpa Sayang
123 Mau Tahu Alasannya?
124 Hilang Dari Radar
125 Kesedihan Mereka
126 Hasil Balas Dendammu
127 Sabar
128 Itukah Alasannya?
129 Mommy Kei
130 Feeling Blue
131 Menghantuiku
132 Pulang ke Rumah
133 Sam Yang Sial
134 Kesalahan
135 Keputusan Yang Tepat
136 Bukan Mimpi
137 Pembalasan Dimulai
138 Hukuman Tuhan Untuknya
139 Epilog S2 - End
140 Pengumuman
141 Pengumuman 2
142 Pengumuman
143 Karya Terbaru
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Suami Pilihan Galang
3
Persyaratan Dari Hardhan
4
Ternyata Dia Seorang Presdir
5
Sama-Sama Panik
6
Malam Yang Panjang
7
Kei Yang Membuat Gelisah
8
Di Kamar Presidential Suite
9
Suasana Hati Hardhan
10
Bertemu Papa Kei
11
Dimana Galang?
12
Kei dan Papa
13
Sambil Menyelam Minum Air
14
Ancaman Hardhan ke Galang
15
Resmi Bercerai
16
Sonya dan Alex #1
17
Sonya dan Alex #2
18
Bertemu Calon Mertua #1
19
Bertemu Calon Mertua #2
20
Hari Pernikahan #1
21
Hari Pernikahan #2
22
Malam Pertama
23
Wanita Misterius di Pulau X
24
Nyctophobia
25
Kilas Balik Galang #1
26
Kilas Balik Galang #2
27
Kamar Mereka
28
Mawar Merah
29
Dilema
30
Bonjour Paris
31
Malam Pertama di Kota Cinta
32
Rasa Yang Berbeda
33
Kenangan Masa Kecil
34
Bosan
35
Kei yang kecewa
36
Sarapan Pagi
37
Sunrise di Mont Saint-Michel
38
Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39
Pengumuman
40
Sepuluh Milyar
41
Bertemu Wanita Penggoda
42
Kei Cemburu...?
43
Jadi Nyamuk
44
Papa Mengetahuinya
45
Takdir
46
Rindu
47
Pagi Yang Canggung
48
Seperti Anak Unggas dan Induknya
49
Pesta
50
Karina
51
Pembalasan Kei
52
Perang Dingin
53
Kei Pingsan
54
Kei Sudah Jatuh Cinta?
55
Bagai Makan Buah Simalakama
56
Sehari Sebelum Pesta
57
Cinta dan Kepercayaan
58
Fobia Gelap
59
Kesempatan Kedua
60
Pengakuan
61
Penjelasan
62
Visual
63
Bertemu Mantan Mertua
64
Dua Sahabat
65
Mengubur Masa Lalu
66
Titik Balik
67
Kolam Renang
68
Paris, Je l'aime
69
Foto
70
Kedatangan Wanita Ular
71
Permainan
72
Hardhan Murka
73
Duo Pembuat Onar #1
74
Duo Pembuat Onar #2
75
Belalai
76
Segel
77
Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78
Last Night in Paris
79
Uterine Atony
80
Kafe
81
Kedatangan Ryo #1
82
Kedatangan Ryo #2
83
Melankolis
84
Bertiga...?
85
Kei Hamil
86
Kabar Gembira
87
Kabar Gembira #2
88
Mual
89
Video Call
90
Pendarahan
91
Rapuh
92
Couvade Syndrome
93
Ikatan Batin
94
Melepas Kerinduan
95
Proyek
96
Kemesraan Mereka
97
USG
98
Nostalgia di Pulau X
99
Private Pool
100
Pernikahan Rahasia.
101
Bersyukur
102
Pengakuan Alex dan Sonya
103
Menggoda Pengantin Baru
104
Beli Perlengkapan Sikembar.
105
Bertemu Keluarga Mantan
106
Permintaan Maaf Inge
107
Perusak Kesenangan
108
Kontraksi
109
Baby Twins
110
Kenzou and Kenzie
111
Epilog S1-End
112
Extra Part
113
Pengumuman TML Season 2
114
S2 - Prolog
115
Karina Sudah di Bebaskan
116
Pengendalian Diri
117
Keselamatan Kalian
118
Kalah Cepat
119
Penculikan
120
Dendam Masa Lalu
121
Mengulur Waktu
122
Lama Tidak Berjumpa Sayang
123
Mau Tahu Alasannya?
124
Hilang Dari Radar
125
Kesedihan Mereka
126
Hasil Balas Dendammu
127
Sabar
128
Itukah Alasannya?
129
Mommy Kei
130
Feeling Blue
131
Menghantuiku
132
Pulang ke Rumah
133
Sam Yang Sial
134
Kesalahan
135
Keputusan Yang Tepat
136
Bukan Mimpi
137
Pembalasan Dimulai
138
Hukuman Tuhan Untuknya
139
Epilog S2 - End
140
Pengumuman
141
Pengumuman 2
142
Pengumuman
143
Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!