"Ha... Hardhan... Apa yang kamu lakukan?!!" tanya Kei dengan mata terbelalak kaget.
Seperti tersengat listrik Hardhan langsung menjauhkan badannya dari Kei, berdiri disamping tempat tidur, memberikan tatapan tak percaya ke Kei yang sekarang terduduk sambil menggenggam erat selimut didepan dadanya, seolah-olah dia tidak pakai apa-apa didalamnya, padahal dia masih pakai baju lengkap. Mata sendunya menatap Hardhan dengan tatapan curiga, masih ada gairah yang membara di matanya.
Sambil mengumpat kesal, Hardhan beranjak pergi ke depan jendela besar kamar ini, melihat keluar jendela.
Apa yang aku lakukan? Cih, jelas-jelas dia yang melakukan sesuatu padaku... Kalau aku tidak ingat belum nikahin dia, udah aku manfaatin kesempatan itu!! Sial!!! Selama ini juga aku pakai wanita tanpa menikahinya terlebih dahulu.. kenapa kali ini harus berbeda?
Hmmm benar juga, Apalagi karena kecerobohan wanita itu yang sudah meminum obat perangsang, harusnya ini tidak jadi masalah, bukankah lebih baik dia melakukannya denganku calon suaminya alih-alih pria lain? Ya... Aku hanya harus duduk diam, dengan sendirinya Kei pasti akan menghampuriku, memintaku melakukannya, melepaskan dia dari gairah yang tidak akan bisa ditahannya.
Sambil tersenyum licik, Hardhan berbalik ke arah tempat tidur, hanya untuk mendapati Kei yang kembali tertidur.
Hah!! Bisa-bisanya dia tidur! Setelah membuat gue gila karena gairah!!!
"Alex!!!!" teriak Hardan.
Alex terbangun kaget mendengar teriakan big bossnya, karena tergesa-gesa berdiri, kakinya menyenggol vas bunga disebelahnya, hingga terjatuh dan pecah.
Sambil mengumpat pelan Alex lari kearah pintu kamar dan membukanya. Alex masuk dengan muka bantalnya, karena belum lama dia tertidur didepan TV.
"Ada apa boss?" tanya Alex sambil berusaha sekuat mungkin menahan diri dari rasa ingin menguap lebar.
Hardhan menunjuk Kei dengan muka yang teramat kesal "Tadi dia mulai... Tapi kenapa bisa tidur lagi?? Seharusnya bukan seperti itu reaksinya kalau memang benar dia sudah meminum obat perangsang!!"
Alex menatap Kei yang tertidur pulas diranjang, lalu beralih kewajah big bossnya yang masih terlihat kesal, terpukul lebih tepatnya. Tatapan Alex turun kebawah, ke pusat gairah big bossnya yang terlihat jelas berusaha keluar dari celananya.
"Jaga pandangan matamu!! Mau mati ya?!!"
suntuk big boss nya.
Sudut bibir Alex berkedut, berusaha keras menahan tawanya, bukan hanya dipecat, bisa-bisa dia langsung dipaketin ke kutub utara, buat jadi santapan beruang kutub kalau sampai hal itu terjadi.
Mungkin ini pertama kalinya buat big boss, biasanya dia tinggal tunjuk salah satu cewek untuk memuaskan hasratnya, tetapi hari ini, mau berbuat saja banyak sekali dramanya.
Alex beranjak ke sisi tempat tidur, menepuk-nepuk pipi Kei, tapi tidak ada reaksi sama sekali. Otak Alex berputar mencari penyebab dari masalah ini.
Khawatir dengan kesimpulan yang dia ambil, Alex mengalihkan lagi tatapannya ke big boss.
"Nona bukan tertidur boss... Sepertinya dia pingsan."
"Telpon dokter Sam sekarang!!" perintahnya.
Hardhan tahu ada yang tidak beres dengan Kei setelah dia melihat tatapan cemas di wajah Alex.
**********
Kei terbangun lagi dengan rasa panas yang menggelitik dari ujung kepala sampai ke telapak kaki, dia langsung duduk, kulitnya bahkan jadi lebih sensitif sampai selimut yang bergesekan dengan kulitnya membuatnya mengerang, membuat Kei kaget sendiri mendengarnya.
Ada apa denganku, aku tidak pernah merasakan yang seperti ini? batinnya.
Kei langsung menyingkirkan selimut itu, samar-samar Kei melihat dua sosok pria didepannya, bidang penglihatannya menyempit sehingga dia tidak tau siapa mereka.
"Tolong... Sepertinya aku sakit...." rintihnya.
Tapi kedua pria itu hanya saling menatap satu sama lain, sebelum kembali mengalihkan perhatian mereka ke Kei.
"Tolong... Siapapun di sana... Bantu aku... Aku benar-benar tersiksa... Aku ohhhh..."
Kei merebahkan diri, badannya menggeliat-geliat di atas ranjang, dia bahkan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, erangan yang terus menerus keluar dari mulutnya membuatnya malu pada diri sendiri, tapi itu semua di luar kendalinya, rasa ini seperti menyiksa.
Tidak dapat menahannya lebih lama lagi, Kei kembali tidak sadarkan diri.
Setelah Kei kembali pingsan, Alex mengalihkan tatapannya ke big boss, melihat bukti gairah big bossnya yang tadi sudah mereda sekarang kembali naik.
Yaa pria normal mana yang tidak akan bereaksi bila disajikan pemandangan seperti itu, termasuk Alex. Tapi dia berusaha mati-matian menahan diri, sampai big bossnya tau reaksi normal Alex... Pasti Alex akan langsung dikebiri saat itu juga.
"Dimana dokter sialan itu?!!" tanya Hardhan memecah kesunyian.
"Lagi on the way boss.."
Hardhan berjalan mondar mandir didepan tempat tidur, sesekali matanya mengawasi Kei yang tertidur pulas seperti bayi.
"Mulai sekarang, jangan kasih Kei dekat-dekat dengan mantan suaminya!"
"Baik boss."
"Coret Galang dari anggota club, cari alasan untuk itu!!"
"Baik boss."
Hardhan kembali mondar mandir tidak bisa diam, semakin lama semakin kesal, Hardhan menghampiri Alex, menarik kerah bajunya.
"Sebenarnya obat sialan apa sih yang dia minum?" tanyanya emosi.
"Saya tidak bisa memastikan boss, kita tunggu dokter Sam saja."
"Kalau anak buahmu bekerja dengan baik.. kejadian seperti ini tidak akan terjadi!!" bentak Hardhan sambil melepas kerah baju Alex.
Beruntunglah tidak lama kemudian dokter Sam sudah berada disana, Alex membukakan pintu setelah bel berbunyi. Dokter Sam masuk ke kamar disusul Alex yang mengekor dibelakangnya.
"Wah... Wah... Wah... Inikah cara bermainmu yang baru Dhan? Ckckck" ledek dokter Sam.
Hardhan membalasnya dengan tatapan tajamnya.
"Sudah cepat periksa, mau gue tutup rumah sakitlo secara permanent?!"
Hardhan dan Sam sudah berteman sejak SD, dan Sam tidak sungkan-sungkan menggoda Hardhan, jadi mendengar ancaman seperti itu sudah biasa buat Sam, maka dari itu dia hanya tertawa mendengarnya.
Sambil melihat Sam yang sedang meriksa Kei,
Hardhan menceritakan kronologisnya dari awal di nightclub sampai terakhir kalinya Kei pingsan.
"Saya belum bisa pastikan penyebabnya, baiknya besok bawa dia ke rumah sakit, untuk melakukan beberapa tes, termasuk tes gelombang otak."
"Kenapa harus tunggu besok? Saya bisa bawa dia sekarang!" protes Hardhan.
"Dhan, tidak ada yang serius, biarkan dulu dia istirahat, cuma itu yang dia butuhkan sekarang." bujuk Sam.
"Apa selalu seperti ini reaksi dari obat itu?"
"Yang seharusnya terjadi, dia akan terus bergairah selama beberapa jam."
"Dia memang bergairah... Tidak lama sebelum akhirnya pingsan lagi, sayangnya." gerutu Hardhan.
Sam tertawa geli melihat raut muka Hardhan, sahabatnya yang paling bisa mengendalikan diri, hari ini terlihat kehilangan kemampuannya itu.
"Jadi, sekarang ini kau gelisah karena benar-benar mengkhawatirkannya... Atau karena kau tidak bisa menuntaskan... 'itu'?"
Sebelah alis Hardhan naik, "Kenapa Saya harus gelisah, saya tinggal suruh Alex telpon, maka wanita yang saya inginkan akan hadir secepat kilat."
Bah, yang seperti ini dibilang tidak gelisah, jelas-jelas dia dari tadi mondar mandir macam setrikaan. batin Sam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Maria Mebanua
mau mati ya
2023-11-25
0
Tika Khanza
baca tuk ke 2x seruuu juga 🥰
2022-04-29
1
Rokiyah Yulianti
Haha si Alex lucu bgt si, langsung merhatiin celana Hardhan gitu wkwk
2022-04-28
1