Hari Pernikahan #1

Akad nikah berjalan lancar, sekarang Hardhan berada di ruang rias bersama Kei dan team make up artist profesional yang akan membuka kebaya putih Kei dan menggantinya dengan kebaya untuk resepsi.

Dan memperbaiki make up Kei yang sedikit rusak karena dia menangis saat prosesi sungkeman dengan papanya.

Hardhan menatap Kei dengan perasaan baru, perasaan yang timbul sejak dia mengucapkan janji nikah di sebelah Kei, dihadapan penghulu dan kedua orang tua mereka, perasaan posesif, dan perasaan aneh lainnya yang bergemuruh di dalam dadanya.

Hari ini Kei sudah resmi menjadi istrinya, dia keluarganya sekarang, dan Hardhan terkenal dengan kesetiaannya kepada keluarganya, ia akan melindungi Kei sebagaimana mestinya.

Kei menahan Kebaya putihnya untuk tetap ditempatnya, dia terlalu malu untuk membukanya. Dia terus menatap Hardhan, meminta Hardhan keluar sebentar sementara dia ganti kebaya, Hardhan membalas tatapan Kei dengan menaikkan sebelah alisnya.

Sambil menghela nafas panjang, Kei membiarkan kebaya itu dilepas dari badannya, hanya menyisakan kamisol tipis dari brukat di dalamnya. Hardhan merasa kamisol itu terlalu sempit dibagian dada Kei.

"Apa kalian tidak punya kamisol yang lebih besar lagi? yang itu terlalu ketat untuknya, astaga... Kedua gunung kembarnya nyaris berontak keluar... Apa kalian tidak melihatnya?" gerutu Hardhan.

Muka Kei langsung semerah udang rebus, team make up yang melepas bajunya tadi saling tatap, sudah pasti mereka bingung dengan pertanyaan aneh Hardhan.

"Maaf tuan memang harusnya seperti ini."

Hardhan ingin melanjutkan komentarnya tapi terhenti ketika melihat Kei melototinya.

"Sudah lanjutkan lagi kegiatan kalian, saya tidak akan mengganggu lagi."

Kedua wanita itu memasangkan kebaya gaun warna maroon berkerah lebar dengan payet bermotif bunga. Mendapati bagian dada kebaya itu tidak mampu menutup gunung kembar Kei, membuat Hardhan kembali kesal. Siapapun pria di luar sana, akan bisa melihatnya nanti.

Hardhan akan perintahkan Alex untuk berjaga-jaga di sekitar Kei, siapapun pria yang berani menatap istrinya, terutama ke bagian dada istrinya itu, akan segera di kebiri.

Team make up sudah selesai dengan Kei, dan Kei terlihat sangat anggun dengan kebaya panjang itu, Kebaya itu benar-benar pas ditubuh Kei, mengikuti lekuk indah tubuh Kei.

Rambut Kei di gelung membentuk sanggul modern, tanpa hiasan sama sekali di kepala Kei, dengan beberapa helai rambut dibiarkan tergerai, terlihat begitu alami dan natural , Kedua tangan Kei menggenggam 1 buket bunga.

"Kalian boleh keluar sekarang." perintah Hardhan.

"Tapi kami belum selesai dengan baju tuan."

Hardhan menaikkan sebelah alisnya.

"Apa kalian pikir, kalian bisa menyentuhku? Keluar sekarang!" hardik Hardhan sambil mengibas tangannya.

Dengan segera ketiga wanita itu keluar dari ruang rias, menyisakan Hardhan dan Kei berdua. Dengan langkah mantap, Hardhan menghampiri Kei, melihat gunung kembar Kei yang melembung seperti balon, Hardhan mengintip ke sela-sela gunung kembar itu.

"Dari sini aku bisa melihat langsung ke pusarmu!" seru Hardhan kesal.

Kei memutar kedua bola matanya.

"Hanya yang berpikiran mesum saja yang akan melihatnya seperti itu."

Hardhan tertawa serak,

"Apakah kita akan bertengkar di hari pernikahan kita sayang? Dan kenapa kau pilih kebaya seperti ini? Apa kau sengaja memamerkan dadamu itu ke semua orang?"

"Ini kebaya model baru Hardhan, mama yang memilihnya buka aku...."

"Hmmm begitu, sepertinya dia ingin aku segera memberinya cucu... Bagaimana kalau kita memulainya sekarang?" Hardhan merangkul tubuh Kei, dan menariknya merapat ke Hardhan membuat Kei memekik kaget.

"Hardhan jangan gila kamu, lepasin... Bunganya bisa rusak...." gerutu Kei sambil mendongakkan kepalanya menatap Hardhan kesal.

"Kau lebih sayang bunga itu daripada memenuhi keinginan suamimu?" jari Hardhan mengelus rahang Kei.

"Aku..."

Apapun yang ingin dikatakan Kei terputus karena ciuman Hardhan ke bibirnya, mata Kei melotot kaget mendapat serangan tak terduga itu, ciuman dalam yang seolah menyedot seluruh kekuatan Kei sampai ia memejamkan mata dan bersandar ke dada Hardhan.

Tangan Hardhan tidak bisa diam dibelakang kepala Kei, menahan dan meraba bagian tengkuknya, sementara bibirnya terus bekerja dengan ahli, membuat kedua lutut Kei melemas.

Hardhan menghentikan ciumannya, dan membenamkan wajah Kei ke dadanya ketika pintu ruangan ini terbuka.

""Hardhan ibumu... Ohh maaf!"

seru Sam, dia membuka mulut ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi, lalu Sam berdeham pelan,

"Itu... Ahh silahkan lanjutkan kembali."

lanjutnya sambil menutup pintu

"Aku akan membunuhnya!" desis Hardhan kesal dari atas kepala Kei.

Kei berusaha mengatur kembali nafasnya yang tidak beraturan, lututnya masih terasa lemas, kalau tangan Hardhan tidak memeluknya ia mungkin akan jatuh terduduk ke lantai.

Sekarang setelah Kei sudah sepenuhnya sadar, ia mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa menolak ciuman Hardhan. Kei berontak dalam pelukan Hardhan, berusaha membebaskan diri, dan Hardhan melepasnya.

"Sepertinya aku sudah merusak sanggulmu." Hardhan terkekeh pelan, disambut pelototan Kei, wajahnya masih merona merah dan nafasnya sudah mulai teratur kembali.

Dengan wajah cemberut Kei meraba-raba sanggulnya, berusaha memperbaiki kerusakan yang dibuat Hardhan.

"Kamu benar-benar tidak tertolong!" gerutunya sambil micingin kedua matanya ke Hardhan.

Pintu terbuka lebar, dan mama menghambur masuk kedalam.

"Kenapa kalian lama sekali, tamu sudah mulai berkumpul, dan Hardhan... Kenapa kamu belum mengganti bajumu?!"

"Tidak perlu, cukup begini saja."

Mamanya mendekat ke Hardhan kemudian menjitak kepalanya.

"Dasar anak nakal, ganti bajumu sekarang."

Mama meghampiri Kei,

"Kamu ikut mama... Setidaknya salah satu mempelai sudah hadir."

Hardhan hanya pasrah melihat mamanya membawa pengantinnya keluar.

"Alex!!" teriak Hardhan.

Dengan secepat kilat, Alex sudah berada di tengah pintu masuk.

"Bantu aku ganti baju."

**********

Resepsi pernikahan diadakan di area kolam renang hotel bintang 5 milik Hardhan, ia dengan tegas menolak adanya kursi pelaminan, Yang Hardhan inginkan hanyalah ia bebas melangkah kemanapun.

Hanya saudara dekat dan beberapa orang penting di negara ini yang diundang, termasuk para petinggi di perusahaan Hardhan. Dan tidak ada satupun media yang diperkenankan meliput. Saat masukpun para tamu diminta menyerahkan telepon selular mereka.

Dan mama menarik Kei kesana kemari, mengenalkan Kei ke para tamu undangan, sampai Hardhan datang menyelamatkannya.

"Mama... Kau sudah memonopoli istriku, sekarang biarkan aku yang menggandeng tangannya." kata Hardhan sambil mengulurkan tangannya ke Kei yang disambut Kei dengan senang hati.

"Dasar anak nakal, belum puas kamu merusak sanggul istrimu? Ya sudah mama ke papa Kei dulu, ada yang ingin mama bicarakan."

"Syukurlah kamu datang...." kata Kei setelah mama sudah menjauh.

"Aku ingin sekali mencongkel mata mereka!" suntuk Hardhan.

Kei melihat kearah mata Hardhan tertuju, kekumpulan pria eksekutif muda yang sedang menatap Kei.

"Hati-hati, aku bisa berpikiran kamu cemburu, yang itu tidak akan mungkin terjadi mengingat pernikahan palsu kita." kata Kei sambil tersenyum masam.

Terpopuler

Comments

Rahman

Rahman

wkwk

2023-07-14

0

sintesa destania

sintesa destania

hadeuhhh

2022-05-20

0

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

Yang bilang ini palsu cuman kamu doang Kei, lah wong nikahnya jg sah dimata hukum n agama. gimana si kamu Kei😪

2022-04-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Suami Pilihan Galang
3 Persyaratan Dari Hardhan
4 Ternyata Dia Seorang Presdir
5 Sama-Sama Panik
6 Malam Yang Panjang
7 Kei Yang Membuat Gelisah
8 Di Kamar Presidential Suite
9 Suasana Hati Hardhan
10 Bertemu Papa Kei
11 Dimana Galang?
12 Kei dan Papa
13 Sambil Menyelam Minum Air
14 Ancaman Hardhan ke Galang
15 Resmi Bercerai
16 Sonya dan Alex #1
17 Sonya dan Alex #2
18 Bertemu Calon Mertua #1
19 Bertemu Calon Mertua #2
20 Hari Pernikahan #1
21 Hari Pernikahan #2
22 Malam Pertama
23 Wanita Misterius di Pulau X
24 Nyctophobia
25 Kilas Balik Galang #1
26 Kilas Balik Galang #2
27 Kamar Mereka
28 Mawar Merah
29 Dilema
30 Bonjour Paris
31 Malam Pertama di Kota Cinta
32 Rasa Yang Berbeda
33 Kenangan Masa Kecil
34 Bosan
35 Kei yang kecewa
36 Sarapan Pagi
37 Sunrise di Mont Saint-Michel
38 Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39 Pengumuman
40 Sepuluh Milyar
41 Bertemu Wanita Penggoda
42 Kei Cemburu...?
43 Jadi Nyamuk
44 Papa Mengetahuinya
45 Takdir
46 Rindu
47 Pagi Yang Canggung
48 Seperti Anak Unggas dan Induknya
49 Pesta
50 Karina
51 Pembalasan Kei
52 Perang Dingin
53 Kei Pingsan
54 Kei Sudah Jatuh Cinta?
55 Bagai Makan Buah Simalakama
56 Sehari Sebelum Pesta
57 Cinta dan Kepercayaan
58 Fobia Gelap
59 Kesempatan Kedua
60 Pengakuan
61 Penjelasan
62 Visual
63 Bertemu Mantan Mertua
64 Dua Sahabat
65 Mengubur Masa Lalu
66 Titik Balik
67 Kolam Renang
68 Paris, Je l'aime
69 Foto
70 Kedatangan Wanita Ular
71 Permainan
72 Hardhan Murka
73 Duo Pembuat Onar #1
74 Duo Pembuat Onar #2
75 Belalai
76 Segel
77 Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78 Last Night in Paris
79 Uterine Atony
80 Kafe
81 Kedatangan Ryo #1
82 Kedatangan Ryo #2
83 Melankolis
84 Bertiga...?
85 Kei Hamil
86 Kabar Gembira
87 Kabar Gembira #2
88 Mual
89 Video Call
90 Pendarahan
91 Rapuh
92 Couvade Syndrome
93 Ikatan Batin
94 Melepas Kerinduan
95 Proyek
96 Kemesraan Mereka
97 USG
98 Nostalgia di Pulau X
99 Private Pool
100 Pernikahan Rahasia.
101 Bersyukur
102 Pengakuan Alex dan Sonya
103 Menggoda Pengantin Baru
104 Beli Perlengkapan Sikembar.
105 Bertemu Keluarga Mantan
106 Permintaan Maaf Inge
107 Perusak Kesenangan
108 Kontraksi
109 Baby Twins
110 Kenzou and Kenzie
111 Epilog S1-End
112 Extra Part
113 Pengumuman TML Season 2
114 S2 - Prolog
115 Karina Sudah di Bebaskan
116 Pengendalian Diri
117 Keselamatan Kalian
118 Kalah Cepat
119 Penculikan
120 Dendam Masa Lalu
121 Mengulur Waktu
122 Lama Tidak Berjumpa Sayang
123 Mau Tahu Alasannya?
124 Hilang Dari Radar
125 Kesedihan Mereka
126 Hasil Balas Dendammu
127 Sabar
128 Itukah Alasannya?
129 Mommy Kei
130 Feeling Blue
131 Menghantuiku
132 Pulang ke Rumah
133 Sam Yang Sial
134 Kesalahan
135 Keputusan Yang Tepat
136 Bukan Mimpi
137 Pembalasan Dimulai
138 Hukuman Tuhan Untuknya
139 Epilog S2 - End
140 Pengumuman
141 Pengumuman 2
142 Pengumuman
143 Karya Terbaru
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Suami Pilihan Galang
3
Persyaratan Dari Hardhan
4
Ternyata Dia Seorang Presdir
5
Sama-Sama Panik
6
Malam Yang Panjang
7
Kei Yang Membuat Gelisah
8
Di Kamar Presidential Suite
9
Suasana Hati Hardhan
10
Bertemu Papa Kei
11
Dimana Galang?
12
Kei dan Papa
13
Sambil Menyelam Minum Air
14
Ancaman Hardhan ke Galang
15
Resmi Bercerai
16
Sonya dan Alex #1
17
Sonya dan Alex #2
18
Bertemu Calon Mertua #1
19
Bertemu Calon Mertua #2
20
Hari Pernikahan #1
21
Hari Pernikahan #2
22
Malam Pertama
23
Wanita Misterius di Pulau X
24
Nyctophobia
25
Kilas Balik Galang #1
26
Kilas Balik Galang #2
27
Kamar Mereka
28
Mawar Merah
29
Dilema
30
Bonjour Paris
31
Malam Pertama di Kota Cinta
32
Rasa Yang Berbeda
33
Kenangan Masa Kecil
34
Bosan
35
Kei yang kecewa
36
Sarapan Pagi
37
Sunrise di Mont Saint-Michel
38
Hardhan Yang Tidak Pernah Puas
39
Pengumuman
40
Sepuluh Milyar
41
Bertemu Wanita Penggoda
42
Kei Cemburu...?
43
Jadi Nyamuk
44
Papa Mengetahuinya
45
Takdir
46
Rindu
47
Pagi Yang Canggung
48
Seperti Anak Unggas dan Induknya
49
Pesta
50
Karina
51
Pembalasan Kei
52
Perang Dingin
53
Kei Pingsan
54
Kei Sudah Jatuh Cinta?
55
Bagai Makan Buah Simalakama
56
Sehari Sebelum Pesta
57
Cinta dan Kepercayaan
58
Fobia Gelap
59
Kesempatan Kedua
60
Pengakuan
61
Penjelasan
62
Visual
63
Bertemu Mantan Mertua
64
Dua Sahabat
65
Mengubur Masa Lalu
66
Titik Balik
67
Kolam Renang
68
Paris, Je l'aime
69
Foto
70
Kedatangan Wanita Ular
71
Permainan
72
Hardhan Murka
73
Duo Pembuat Onar #1
74
Duo Pembuat Onar #2
75
Belalai
76
Segel
77
Jalan Raya Paling Indah di Dunia
78
Last Night in Paris
79
Uterine Atony
80
Kafe
81
Kedatangan Ryo #1
82
Kedatangan Ryo #2
83
Melankolis
84
Bertiga...?
85
Kei Hamil
86
Kabar Gembira
87
Kabar Gembira #2
88
Mual
89
Video Call
90
Pendarahan
91
Rapuh
92
Couvade Syndrome
93
Ikatan Batin
94
Melepas Kerinduan
95
Proyek
96
Kemesraan Mereka
97
USG
98
Nostalgia di Pulau X
99
Private Pool
100
Pernikahan Rahasia.
101
Bersyukur
102
Pengakuan Alex dan Sonya
103
Menggoda Pengantin Baru
104
Beli Perlengkapan Sikembar.
105
Bertemu Keluarga Mantan
106
Permintaan Maaf Inge
107
Perusak Kesenangan
108
Kontraksi
109
Baby Twins
110
Kenzou and Kenzie
111
Epilog S1-End
112
Extra Part
113
Pengumuman TML Season 2
114
S2 - Prolog
115
Karina Sudah di Bebaskan
116
Pengendalian Diri
117
Keselamatan Kalian
118
Kalah Cepat
119
Penculikan
120
Dendam Masa Lalu
121
Mengulur Waktu
122
Lama Tidak Berjumpa Sayang
123
Mau Tahu Alasannya?
124
Hilang Dari Radar
125
Kesedihan Mereka
126
Hasil Balas Dendammu
127
Sabar
128
Itukah Alasannya?
129
Mommy Kei
130
Feeling Blue
131
Menghantuiku
132
Pulang ke Rumah
133
Sam Yang Sial
134
Kesalahan
135
Keputusan Yang Tepat
136
Bukan Mimpi
137
Pembalasan Dimulai
138
Hukuman Tuhan Untuknya
139
Epilog S2 - End
140
Pengumuman
141
Pengumuman 2
142
Pengumuman
143
Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!