Cemburu

Ana buk Wati dan teh Mina baru saja kembali dari makan bakso pak Fuad depan komplek. Ana membawa tiga bungkus lagi untuk di bawa pulang. Ia memberikan masing masing satu bungkus untuk pak Asep dan pak mamat. Dan satu bungkus nya lagi ia niatkan untuk suami plus majikannya Stevan.

"Tuan" ucapnya menghampiri Stevan yang sedang duduk di ruang tamu.

"Hmm.." Stevan hanya menjawab dengan dehem_an, dan matanya masih fokus pada iPad yang ia lihat. Entah apa yang dilihat nya disitu, Ana tidak paham.

"Ini saya belikan bakso untuk tuan!" Ana meletakkan semangkok bakso di atas meja depan Stevan. Mendengar ucapan Ana Stevan menoleh, dan ia melihat semangkok bakso yang disajikan ana untuknya. Ia mengernyitkan dahinya.

"Bakso? kamu memberi saya makanan seperti ini?" ucapnya tidak suka.

"Tuan belum coba, ini baksonya sangat enak tuan. Tuan pasti akan suka."

"Gak, saya tidak suka makanan seperti ini." tolak Stevan.

"Coba dulu deh tuan, jika sudah tuan cicipi dan memang tidak suka, tuan boleh buang. Eh jangan buang deh, kasih ke aku aja." Ucap ana dengan nyengir menampakkan gigi nya yang rata.

Stevan menarik mangkok baksonya dan menyendok_kan kuahnya, dengan pelan ia memasukkan ke mulutnya.

slurrp... Ia menghirup kuahnya, diam sejenak menyesapi rasa di lidahnya.

"Tidak buruk", batinnya setelah merasakan kuah dari bakso tersebut, kemudian ia menyendok kembali bakso serta mie nya.

"Bagaimana tuan? enak kan?" tanya Ana senang melihat Stevan lagi lagi menyendok baksonya.

"Gak. Biasa aja." Jawab Stevan berbohong, justru ia sangat menyukainya, jika dari dulu ia tahu rasa bakso seenak ini pasti sudah sering ia memakan nya.

"Kalo tidak enak jangan dipaksa memakannya tuan, biar untuk aku aja." ana ingin menarik mangkok bakso nya namun Stevan menghentikannya.

"Barang yang sudah diberikan pada orang lain gak boleh di ambil lagi." ucap Stevan dengan mulut berisi bakso, sesekali ia menyeruput kuahnya.

"Hahah..bilang aja enak tuan, apa susahnya. Gengsi amat." ucap ana tertawa kecil kemudian Ana berbalik melangkah meninggalkan Stevan. Stevan melirik sosok Ana yang pergi meninggalkannya.

Tak..tak...tak...

Suara heels bersentuhan dengan lantai, seorang wanita cantik dan seksi masuk kedalam rumah Stevan.

"Stevan nya ada bik?" tanya Stella saat bik Siti membukakan pintu.

"Ada non, didalam." terang bibik kemudian pergi meninggalkan Stella yang melangkah menuju keberadaan Stevan.

"Sayang." Sapa Stella melihat tubuh Stevan dari belakang. Ia berjalan menghampiri Stevan dan duduk dipangkuan Stevan, dan memberikan kecupan di pipi Stevan.

"Hai!" Stevan menyambut Stella dengan suka rela dipangkuan nya. "Kenapa gak bilang mau kesini?" tanya Stevan tersenyum.

"Aku Uda telfon kamu tapi gak kamu angkat!" balas Stella manja sambil merapikan rambut Stevan yang sedikit berantakan.

"Benarkah? sorry yang, ponsel ku di dalam kamar." jawab Stevan kemudian meletakkan ipad nya di atas meja.

Ana yang mendengar suara seorang wanita langsung menoleh kebelakang, ia sangat syok melihat seorang wanita datang dan langsung duduk dipangkuan Stevan, ia heran dengan wanita itu, apa tidak merasa malu berlaku seperti itu.

"Kamu makan bakso yang?" tanya Stella melihat mangkok bakso di atas meja, Stevan hanya mengangguk memberi jawaban.

"Itu kan makanan gak sehat yang!"

"Kita keatas yuk." Ajak Stevan mengalihkan pertanyaan Stella, ia tahu pasti akan panjang jika Stella membahas soal bakso tadi.

"Yuk." Dengan semangat Stella mengangguk, ia bangun dan menarik Stevan agar berdiri dan ia langsung bergelayut manja di lengan Stevan.

"Ana" panggil Stevan yang melihat ana berdiri tak jauh darinya. "Tolong bawakan jus jeruk dingin dan juga makanan ringan keatas." perintah Stevan kemudian dia dan Stella melangkah menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya.

Ana ke dapur membuatkan dua gelas jus jeruk.

"Gila ya tu orang, bisa bisanya bawa cewek ke kamarnya. apa orang kota memang biasa dengan hal seperti itu ya" gerutu Ana tidak suka. Ia tidak suka melihat Stevan membawa wanita lain ke kamar nya. Sambil menggerutu ia juga menambahkan beberapa potong es batu kedalam gelas nya. Ia letakkan diatas nampan kemudian ia juga mengambil beberapa cemilan.

"Kenapa kamu na? " tanya bik Wati heran melihat ana mengomel sendirian di dapur.

An apun menceritakan jika Stevan membawa wanita ke dalam kamar. "Apa tuan Stevan memang sering berdua_an dengan wanita itu bik? " Tanya ana penasaran. Apa mereka memang sering berdua dalam satu kamar. Jika benar berarti Stevan bukanlah pria baik.

"Tidak na, tuan Stevan melarang non stela untuk main kerumah. " Jawab bikin Wati.

Stevan memang melarang Stella untuk sering kerumah, ditambah nyonya inggrid tidak suka Stevan membawa Stella kerumah.

Ana mengetuk pintu kamar Stevan,setelah mendapat perintah masuk baru ia masuk, ia meletakkan nampan diatas meja sudut kamar sambil melirik Stevan dan Stella. "Ini minumannya tuan." ucap ana dan hanya deheman jawaban Stevan. Ana mundur dan permisi untuk keluar.

"Pembantu baru stev?" tanya Stella yang masih memeluk lengan Stevan dengan manja.

"Hem", Stevan hanya berdehem menjawab.

"Stev" Stella meraba dada Stevan di balik kaos Stevan, Stevan yang diperlakukan seperti itu merasa darahnya berdesir, meremang, dan gairahnya bangkit, ia mendekati wajah Stella dan mengecup lembut bibir Stella, kini keduanya saling melumat, tangan Stella tidak diam, ia menaikkan kaos stevan.

Stevan sempat terbuai dengan sentuhan Stella, kemudian ia sadar dan ia menghentikan kegiatannya dan menjauh sedikit dari Stella.

"Kenapa berhenti?" tanya Stella dengan wajah kecewa.

"Sayang, aku gak mau melakukannya sebelum kita menikah." jawab Stevan pasti.

"Stev, come on! kita akan menikah dalam waktu dekat, jadi tidak Maslah jika kita melakukannya." Sahut Stella merasa kecewa stevna tidak mau berhubungan dengannya.

"Stell, sorry aku gak mau merusak mu, kita akan melakukannya setelah kita menikah." tegas Stevan. Stella merasa kecewa dengan Stevan yang berpikiran seperti itu, hari gini bahkan itu sudah biasa dilakukan oleh pasangan kekasih, apalagi mereka akan menikah sebentar lagi.

Di sisi lain Ana sedang mondar mandir memikirkan Stevan dan Stella yang berdua saja didalam kamar, entah kenapa ia merasa tidak suka dengan mereka jika berdua duaan dikamar! Cemburu? entahlah. Ana sendiri bingung jika soal itu. Karena tidak tahan ingin tahu ana langsung bergegas berlari menaiki tangga.

Bik Wati yang melihat merasa aneh melihat ana seperti itu.

Tok..tok..tok... Ana mengetuk pintu kamar Stevan. dan tak lama pintu dibuka oleh Stella.

"Non" sapa ana gugup.

"Ada apa?" tanya Stella ketus.

"Emm...Apa ada yang non dan tuan butuhkan lagi?" tanya nya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

Stevan yang mendengar mengernyitkan dahinya merasa aneh dengan pertanyaan ana.

"Jika kamu membutuhkan sesuatu kami akan memintanya" ucap Stella dan langsung menutup pintu membuat ana kaget mematung.

Selang sepuluh menit ana kembali mengetuk kamar Stevan. dan kali ini Stevan yang membukanya.

"Kamu. Apa yang kau lakukan?" Stevan menyilangkan tangannya di dada.

"Emm...maaf tuan, tidak baik laki laki dan perempuan yang belum halal berada dalam satu kamar, nanti yang ketiga setan ikut menghasut." ucap ana yakin.

"Kamu setan nya." timpal Stella merasa geram dengan ana. Dia yang sudah kesal dan kecewa dengan Stevan ditambah ana yang dari tadi mengacau saat dia mencoba merayu Stevan.

"Pergilah." Stevan kembali menutup pintu kamarnya.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Christina Hartini

Christina Hartini

sudah Ana diingatkan gk mau tinggalkan aja Stevan, cari cowok yg ganteng lainnya, teman kamu kan banyak yg ganteng pacarin saja biar Steven nyaho sendiri😞😞😞

2025-01-22

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

suami laknat.. matinya tersambar petir kamu Stev.. is.. jijik banget

2024-08-05

0

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

eh buset bakso di bilang ga sehat 😩 emang selama ini dia makan apa? beton 😅

2024-04-17

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!