Kakak Adik

Dikampus

Ana mengitari pandangannya mencari seseorang. Via, dia sedang mencari sahabatnya via, biasanya via lebih dulu datang dan menunggu nya di gerbang depan, tapi hari ini ia tidak menemukan sahabatnya itu.

"Via gak ada, apa dia gak masuk hari ini yah?" tanya nya dalam hati. Saat dia hendak melangkah terdengar suara klakson mobil melewati gerbang dan berhenti tepat dekat ia berdiri, ia mengernyitkan dahi nya melihat mobil yang ia kenal itu.

Ana terfokus melihat pintu mobil yang sedang dibuka dan ternyata seseorang yang sangat ia kenal.

"Hy na." Sapa via keluar dari mobil itu.

"Hy, via!" ana sedikit kaget melihat via keluar dari mobil kakak kelas mereka.

Tin..tin.. suara klakson kembali berbunyi dan melaju meninggalkan ana dan via.

"Via. Kamu bareng bang Rama? kalian pacaran?" tanya nya langsung karena penasaran,bukannya langsung menjawab ana, via tertawa mendengar pertanyaan ana.

"Kenapa tertawa?" ucap ana lagi.

"Ana,kamu lucu deh, sejak kapan kakak adik boleh pacaran?"

"Ha?" ana ngelag masih belum paham.

"Gue dan kak Rama itu aduk kakak."

"Ha? ja..jadi bang Rama itu..."

"Iya ,dia kakak gue," jawab via.

"Kamu gak pernah cerita via!"

"Lho kan gak ada nanya." jawab via santai.

"Ck, kamu iss..." Ana memukul pelan lengan via.

"Kenapa? kamu suka sama kakak gue? kamu tadi cemburu liat gue bareng kak Rama?" tanya via menaikkan alisnya.

"Apaan sih kamu via, gak nyambung, kok kesana pula pertanyaannya." ana kesal dengan pertanyaan via dan beranjak pergi meninggalkan via.

"Ana tungguin gue." via ikut menyusul ana dan mensejajarkan langkah mereka.

"Kalo lho suka gak papa lagi na, gue setuju kok kalo lho jadian ma kakak gue." Sambung via sambil tetap berjalan disisi ana.

"Apaan sih via, gak lah."

"Kenapa?" tanya via penasaran, masa ana gak suka dengan kakaknya, secara kakak nya ganteng, baik, ramah. Bahkan banyak cewek yang ingin menjadi pacar kakaknya.

"Kak Rama kan ganteng, baik lagi. masa lho gak tertarik dengan nya. Cewek lain aja banyak yang ngantri pengen jadi pacar kakak gue, dan lho?" sambung via.

"Itu cewek lain, tidak denganku via." ucap ana meletakkan tasnya serta menarik kursinya dan duduk. Via pun juga duduk di kursinya. Tak lama mereka duduk jam kuliah pun dimulai, mereka mengikuti mata kuliah hingga selesai jam kedua, dan saatnya istirahat melepas penat beberapa jam menguras otak.

Dikantin.

"Ini pesanan lho na." via meletakkan dua mangkuk bakso dimeja.

"Makasih ya via." ucap ana tersenyum.

"Pulang kampus nanti lho ada waktu gak? temenin gue belanja." tanya via sambil mengunyah baksonya.

"Kamu tahu sendiri kan via, aku ini hanya pembantu, dan harus pulang saat sudah jam pulang, gak mungkin aku keluyuran, sudah syukur aku di izinin kuliah via." lirih ana. "Maaf yah aku gak bisa nemenin."

Sebelumnya ana sudah menceritakan pada via jika ia hanya seorang pembantu yang memiliki majikan yang sangat baik,sehingga ia bisa kuliah. Bahkan dikampus terkenal dan termasuk elit.

"Hmmm..padahal gue pengen jalan bareng na, tapi gak apalah."

"Tapi coba deh sesekali minta izin sama majikan lho, siapa tahu dikasih izin, menurut cerita lho kan majikan lho itu baik." Saran via.

"Iya, majikan aku tuh baik banget, tapi aku gak mau manfaatin kebaikannya via." Ana kembali menyuap baksonya hingga tandas, kemudian meneguk air dingin didalam botol kaca.

Mereka kembali kekelas, namun sudah beberapa menit dosen mereka tidak kunjung datang, ternyata dosen yang mengajar saat jam ini tidak masuk.

"Bising banget, sesak gue. cabut yuk!" Via berdiri sambil mengambil tasnya dan menakutkannya di bahu nya.

"Cabut? Bolos maksud kamu? tapi kan nanti ada kelas lagi via."

"Ck, bukan bolos na, maksud gue sekarang kita keluar dulu, disini bising." Via menarik ana dan berjalan keluar kelas.

"Yah aku gak tau, kalo dikampung ku cabut itu yah bolos." jawab ana tertawa.

Via melihat jam dipergelangan tangannya. "Liat kak Rama latihan yuk?" ucap via yang masih menarik lengan ana.

"Latihan? latihan apa?"

"Nyanyi." jawab via.

"Bang Rama jurusan seni?" tanya ana yang memang tidak tahu soal Rama, dan ia pun tidak mau tahu semua itu, bukan berarti ia tidak menyukai Rama, cuma ia merasa tidak perlu kepo dengan kehidupan orang.

"Bukan. Kak Rama jurusan manajemen, cuma ia ikut gabung band nya kampus menyakiti hobi nya.

Ana hanya manggut manggut dengar penjelasan via. Hanya lima menit mereka sudah sampai di aula tempat Rama dan kawan kawan latihan, terlihat Rama yang bernyanyi berdiri memegang Mike, suara nya sangat indah, semua yang mendengar suara nya pasti akan hanyut. Apalagi yang bernyanyi cowok setampan Rama.

"Giamana na?"

"Suara bang Rama sangat bagus." puji ana.

"Lho juga suka nyanyi kan? gimana kalo lho ikut gabung na, kebetulan mereka nyari vocalis cewek juga."

Via tau jika ana suka bernyanyi karena ia sering mendengar ana bernyanyi saat berjalan kekantin, bahkan saat jam kuliah pun via sering mendengar nya, walaupun dengan suara yang pelan dan hanya via yang mendengar karena jarak duduk nya berdekatan.

"Aku?" ana menunjuk dirinya. "Gak lah, aku memang suka tapi suara ku gak bagus, malu lah."

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢

maksudnya menyakiti hobinya?

2024-04-17

0

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

hhhhhh ana ana 🥱🥱🥱

2024-04-08

2

Nabila

Nabila

aku pengen àna terkenal jadi artis, biar suami ana cemburu dan bucin degan ketenaran ana ,. hufff pasti seru deh lihat suami ana cemburu dan marah2 merasa di abaikan sama ana , 🙈🙈🙈 tar terbongkar kalau ana sebenar nya menantu mama inggrit . seru 😁😁😁

2024-01-30

5

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!