Bahagia

Mentari sudah menampakkan cahaya ya menyinari alam serta memberikan kehangatan setiap makhluk. Pagi ini begitu cerah secerah hati ana saat ini. Sudah satu bulan ia bekerja dan barusan tadi malam ia mendapat gaji pertama nya. Sebelumnya ana sudah menolak saat mama Inggrid memberikannya gaji, bukankah gajinya akan dibayarkan biaya kuliah nya? tapi mama Inggrid menolak,ia mengatakan kalau ana mendapatkan beasiswa.

Bagaimana bisa ana mendapatkan beasiswa dalam waktu dekat? tentunya bisa bagi pemilik universitas nya. Ya mama Inggrid adalah pemilik universitas X tempat ia kuliah. Ana sungguh syok mendengar kalo tempat ia kuliah ternyata milik majikannya. Ia sungguh bahagia bisa bertemu dengan orang orang baik seperti keluarga Stevan. Ternyata Tuhan sangat menyayanginya.

"Seneng banget kamu na?" tanya teh Mina yang melihat ana begitu semangat hari ini.

"Seneng lah teh, seneng banget malahan." jawabnya tersenyum bahagia.

"Seneng toh Mina, wong ana baru gajian." timpal bik Wati sambil berdiri dekat kompor memasak.

"Benarkah? waaahhh.. traktir dong na." teh Mina ikut seneng mendengarnya.

"Aman itu teh, ana akan traktir teteh,bik Wati juga pak Asep nanti, tapi jangan yang mahal ya, bakso pak Fuad depan aja." ucap Anna tertawa, teh Mina dan bik Wati pun ikut tertawa mendengar ucapan ana.

"Iya, tapi teteh tiga mangkok ya!"

"Emang muat teh?"

"Muatlah."

"Ya udah, nanti siang kita makan depan ya teh,bik."

"Oke" balas teh Mina.

"Emang kamu gak kuliah hari ini na?" tanya bik Wati.

"Hari ini Minggu bik, libur." jelas ana.

"Pantesan kamu nyantai, belum siap siap, ternyata Minggu." bik Wati tertawa karena pelupanya.

"Bik Wati udah pikun na." timpal teh Mina. Ana hanya tertawa menanggapinya.

"Ya wong dah tua toh min, kamu nanti kalo sudah tua juga bakalan pikun."

Selesai memasak mereka menata nya dimeja makan dan memanggil sang majikan untuk menyantap sarapannya. Ana memanggil Stevan serta tak lupa akan tugasnya membersihkan kamar Stevan saat Stevan sudah keluar dan bergabung dengan yang lain.

Ia sangat semangat hari ini, entah karena ia mendapat uang gajinya atau yang lain. Ia membersihkan kamar Stevan sambil bernyanyi, berjoget, bahkan gagang kemoceng ia jadikan Mike, ia terus menari sambil bernyanyi.

Sayang apa kabar denganmu

Disini ku merindukan kamu

Berharap cintamu takkan berubah

karena disini ku tetap untukmu

Sayang apa kabar denganmu

Cobalah kamu telfon diriku

Ku rindu dengar suara indah mu

Karena dirimu lah semangat hidup ku.

Entah sudah berapa lama ia bernyanyi tanpa memperdulikan sekitar, ia fikir tidak akan ada yang melihat tingkahnya, namun ia salah. Dari tadi Stevan berdiri memperhatikan ia bernyanyi dan menari.

"Bener bener konyol" Batin Stevan sambil berdiri dekat pintu dan terus menatap ana yang menyanyi. Bibir nya melengkung tipis melihat tingkah istri kecilnya itu, entah kenapa ia menyukainya, ia suka melihat keceriaan ana, ia suka melihat semangat ana, entahlah! mungkin ia menyukai semua yang ada di diri ana.

Ana masih terus bernyanyi hingga mata nya menangkap posisi Stevan yang sedang berdiri di dekat pintu, sontak ana terhenti seketika.

"Tu..tuan." ana menelan saliva nya karena syok. "Se..sejak kapan tuan berdiri disana?" tanya nya gugup. Ia sangat malu Stevan melihat aksinya berjoget dan bernyanyi. Stevan yang ditanya tidak menjawab dan matanya masih menatap tajam kearah ana.

"Ya Allah,malu nya." Batin ana memalingkan wajahnya malu.

"Kamu pikir kamar saya tempat konser, hingga kamu sesukanya bernyanyi serta berjoget disini." ucap Stevan dengan suara datar. Stevan melangkah maju mendekati ana dan kini posisinya sudah berdiri tepat dihadapan ana.

"Ma..maaf tuan." Ana menunduk tidak berani menunjukkan wajahnya yang memerah karena malu. Stevan yang melihat itu merasa gemas, ingin rasanya ia mencubit pipi ana gemas.

"Sudah selesai?" tanya Stevan datar.

"U..Uda tuan." jawab ana yang masih menunduk.

"Tunggu apa lagi, sana keluar." perintah Stevan, dan ana mengangguk langsung berlari sambil tetap menunduk keluar dari kamar Stevan.

Stevan tertawa saat ana sudah keluar dan menutup kembali pintu kamar nya. Ia benar benar terhibur dengan tingkah ana yang menurutnya lucu dan menggemaskan.

Terpopuler

Comments

tris tanto

tris tanto

mike aku pikir nm orang,bukannya tulisannya mic yaaa

2024-05-05

0

Prahara Sea

Prahara Sea

Steven nggak jelas

2024-04-10

0

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

lagunya shey judul nya sayang 🤣🤣🤣 .. jadi Inge sinetron marmed 😅😅😅

2024-04-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!