Merubah Panggilan

Ana berjalan menuju rak buku, dia menatap bingung bagaimana caranya ia mengambil buku yang letak nya sangat tinggi itu. Ia berjinjit dan mengulurkan tangannya namun tidak sampai. Hingga ada sosok tubuh tinggi berdiri dibelakangnya mengambil buku itu.

Deg

Jantung ana langsung berpacu saat ia sedekat ini dengan Stevan.

"Harum banget" batin Stevan, ia mengendus bau harum ditubuh ana, tak mau larut ia menepis pikirannya. "Anj*r" umpatnya dalam hati.

"Pendek banget sih jadi orang. Sudah sana,gak guna." ucap Stevan sarkas.

Keluar dari ruang kerja Stevan ana langsung memasuki kamarnya untuk istirahat,karena waktu juga sudah malam,dan besok dia harus bangun pagi pagi sekali.

Ana berbaring di tempat tidurnya menelentang,dan mata nya menatap langit langit kamar. Ia kepikiran orang tua nya dikampung, ia sangat merindukan orang tuanya, ia juga bingung dengan kehidupannya sekarang, statusnya seorang istri tapi kenyataannya dia hanya pembantu suaminya. Ia tidak berharap untuk jadi nyonya Stevan, dia hanya ingin kejelasan statusnya sebagai istri. Jika suaminya tidak menganggapnya sebagai istri, kenapa ia tidak diceraikan.

Bulir bening tumpah membasahi pipi ana.Air mata itu terus berjatuhan tanpa bisa berhenti,ia menutup matanya dengan lengannya kemudian ia terisak menangisi kehidupannya.

"Apakah ini memang takdir ku ya Rabb? Apa tidak bisa takdir ini dirubah?" ucapnya dalam hati sembari terus terisak, ingin rasanya ia menjerit untuk menumpahkan segala risau dihatinya. Ia terus menangis hingga lama lama tangisnya pun mereda dan ia terlelap tidur, sesekali ia juga terisak saat dalam tidurnya.

**

Seperti biasa ana bangun pagi setelah menjalankan tugas nya sebagai muslim, ia turun dan membersihkan rumah,tanpa perlu dikasih tahu apa yang harus dia bersihkan karena ia sudah memahami semuanya. setelah selesai bersih bersih ia pergi kedapur dan membantu bik Wati memasak untuk keluarga Mahendra.

"ini mau diapain bik?" tanya ana memegangi kentang.

"Oh,iya na,kamu kupas dan potong potong kentang nya,juga bawang bombai itu kamu rajang ya, bibik mau buatkan bumbu nya." jawab bik Wati.

Ana melakukan apa yang disuruh oleh bik Wati mengupas kentang dan memotong nya dadu. ia juga mengiris bawang bombai. Teh Mina juga membantu mencincang ayam. Entah apa yang akan dimasak bik Wati mereka tidak tahu, mereka hanya mengikuti apa yang disuruh bik wati.

Setelah semua nya masak, mereka menata nya dimeja makan,baru setelah itu memanggil sang tuan rumah untuk sarapan pagi. Teh Mina mengetuk pintu mama Inggrid, setelah mendapat sahutan baru ia beranjak pergi, selanjutnya mengetuk pintu Stevan. Bik Mina merasa enggan untuk mengetuk pintunya,takut kalau Stevan akan ngamuk lagi seperti sebelumnya.

"Ana, kamu saja yang bangunin tuan Stevan." ucap teh Mina sambil berlari menghampiri ana yang didapur.

"Kenapa teh?" tanya nya tak mengerti.

"Kamu saja yah, teteh takut tuan Stevan ngamuk lagi." ucap nya bergidik.

"Ya kalo gitu aku juga takut teh, kalo ana yang diamuk gimana?"

"Mungkin jika gadis cantik yang bangunin dia gak bakal ngamuk." ucap teh Mina.

Ana menggaruk kepalanya merasa bingung. Mau gak mau ia harus bangunin Stevan. Ia berjalan menaiki tangga dan kini sudah berdiri didepan pintu kamar Stevan.

Tok..tok...tok..

"Tuan Stevan", ana mengetok pintunya tapi tak ada sahutan dari sang empunya.Berkali kali ia mengetuk tapi tidak ada sahutan, ia enggan untuk masuk kamar Stevan lagi, takut dikata tidak sopan memasuki kamar majikan. Yah majikan, ana sudah bertekad mulai saat ini ia akan menganggap Stevan hanyalah sebagai majikannya, ia tidak berharap sebagi seorang istri dari Stevan, ia sadar akan siapa dirinya.

"Masuk aja na" Mama Inggrid berjala yang hendak ke ruang makan berhenti tepat didepan ana.

"Nyonya, tuan" sapa ana pada Inggrid dan Ardan.

"Masuk aja na, dia gak akan bangun jika hanya diketuk pintunya."

"Ta..tapi nyonya." ucap ana sungkan.

"Sana masuk, bangunkan Stevan, jika sulit bangun kamu guyur aja sama air."

"Ha?" bengong ana.

Mama Inggrid pun pergi menuruni tangga bersama Ardan papa nya Stevan.

Ana membuka pintu dan masuk kedalam kamar Stevan.Ana memicingkan matanya melihat Stevan,ini kedua kalinya ia melihat Stevan tanpa menggunakan baju. Dengan langkah berat ia berjalan mendekat tempat tidur.

"Tuan,bangun tuan." Ana menggoyangkan tubuh Stevan hanya dengan telunjuknya, namun tak ada respon sama sekali, ia kembali menggoyang nya tubuh Stevan dengan sebelah tangannya.

"Tuan, bangun tuan, sudah siang." dan kaki ini Stevan merespon namun ia marah membentak sembari menepis tangan ana, "Hey lancang kamu", teriaknya sembari menepis tangan ana, bukannya lepas Mala ana tertarik dan tubuh nya menimpa Stevan.

"Aaaahh.." kaget ana jatuh tepat diatas tubuh Stevan.

Deg..

Mata mereka kini beradu,membuat darah keduanya berdesir,jantung mereka berdetak kencang membuat mereka terpaku.

"Harum sekali,aku menyukainya." batin Stevan yang masih menatap mata ana.

Tersadar, ana memutus kontak mata nya dan cepat bangkit dari tubuh Stevan.

"Maaf tuan, saya tidak sengaja." ucap ana menunduk, ia tidak berani menatap Stevan .

Stevan mengernyitkan dahinya, " Tuan? sejak kapan dia mengubah panggilannya?" batinnya.Stevan merasa aneh dipanggil tuan oleh ana.

"Tuan sudah ditunggu nyonya dan tuan besar di ruang makan tuan." sambungnya lagi sambil tetap menunduk. "Saya permisi dulu tuan" sambung ya dan ia beranjak keluar meninggalkan kamar Stevan.

Stevan memandangi ana yang berjalan dan hilang dibalik pintu, ia merasa ada yang aneh dengan hatinya.

.

.

Bersambung.

Selamat membaca ya 😊 semoga kalian suka😊

jangan lupa tinggalkan jejak kalian yah🥰

Terpopuler

Comments

Susillah

Susillah

jgn lemah ana bt stev penasaran sm km...

2024-04-12

0

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angelaᴳ᯳ᷢ❣️Ꮶ͢ᮉ᳟𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

tuh kan sudah merasa aneh🥱🥱🥱🥱🥱 mungkin mengagumi sosok ana

2024-04-08

2

Nenden Zakiah Bahasuan

Nenden Zakiah Bahasuan

skrg marah marah entar bucinya setengah mati steven

2024-03-19

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!