SAH

"Kamu harus bertanggung jawab, calon suaminya meninggal gara gara kamu, dan kamu yang harus menikahinya."

Duar..

Bagai di sambar petir Stevan mendengarnya.

"What? menikah?" tanya nya memastikan.

Tidak hanya Stevan atau Andre yang terkejut, Ana pun terkejut mendengar ucapan pak Jamal.

Ana althafunnisa, gadis berusia delapan belas tahun, dia putri dari pak Jamal dan Bu asri. Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Seno,Pria pria baik dan bertanggung jawab, ia sangat mengagumi sosok Seno, dari kecil ia sudah menyukai seno. Seno adalah seorang yatim piatu, dia juga masih sebagai kerabat jauh sebelah ibunya, Seno tinggal dengan keluarga Jamal saat ia masih dibangku sekolah menengah pertama. Sono pria yang sangat baik ,lembut, juga penyayang,tak heran ana jatuh cinta dengan sosok seno. Ia sangat bahagia ketika ayahnya menjodohkannya dengan Seno,ia merasa menjadi wanita paling bahagia karena akan menikah dengan pria yang juga ia kagumi. Tapi takdir berkata lain, Allah mengambil seno tepat hari pernikahan mereka.

Hatinya sangat sakit,juga hancur. Calon suaminya meninggal tepat dihari pernikahan mereka.Dan sekarang? ayahnya malah mau menikahkannya dengan seseorang yang sudah menyebabkan calon suaminya meninggal?.

"Pak! maksud bapak apa menyuruh laki kaki ini menikahi putri kita pak? tanya bu asri syok.

"Dia harus mempertanggung jawabkan nya buk, calon suami ana meninggal karena laki laki ini."

"Tapi pak, ini sudah takdir. Hidup mati seseorang itu sudah dituliskan."

"Bu, ibu tahu bagaimana adat kampung kita? gadis yang batal menikah akan kena buli-bulian orang, dan akan di cap sebagai pembawa sial. Dan ana nantinya akan diusir dari kampung kita." ucap pak Jamal lirih.

"Peraturan macam apa itu?" Gumam Stevan dalam hati,dia tidak habis pikir dengan pemikiran orang kampung sini.

"Bagaimana ini stev?" tanya Andre berbisik, ia juga begitu syok jika Steven harus menikahi anak pak Jamal, bagaimana nasib Stevan yang sebentar lagi juga akan menikah dengan kekasihnya.

Stevan menghembuskan nafas kasar, ia mengusap wajah nya frustasi. Bagaimana mungkin dia menikahi gadis kampung ini. Padahal dia juga akan menikah dengan kekasihnya dalam waktu dekat.

"Bagaimana kalo lho aja yang nikahin tu cewek." usul Stevan.

"Kalo gue sih gak masalah stev, ceweknya cantik kok! tapi lho yang diminta nikahin anaknya pak Jamal."

Stevan melirik ana, ia mengakui jika ana memang terlihat cantik, tapi ia tidak tertarik sedikit pun.

"Keputusan sudah bulat, nak Steven harus menikahi ana."

Ana hanya menangis memeluk Bu asri, Ia tidak tahu harus berbuat apa.

Pak Jamal, Steven dan Andre beranjak dari pemakaman Seno, mereka ikut melaksanakan prosesi pemakaman. Mereka langsung menuju kediaman pak Jamal untuk melangsungkan pernikahan.

"Lo yang mau nikah,kok gue yang deg degan ya stev."

Stevan hanya diam, Ia begitu frustasi saat ini, otaknya buntu tidak tahu harus apa, yang ada hanyalah kepasrahan. Rumah pak Jamal sudah ramai dengan kehadiran para tamu untuk menyaksikan pernikahan ini. Pak penghulu dan para saksi sudah duduk ditempat yang sudah disediakan untuk acara akad.

Bagaimana nak Stevan, sudah siap?" tanya pak penghulu namun Stevan hanya diam, ia larut dalam pemikiran kosong.

"Nak Stevan?" panggil pak Jamal.

"I..iya pak." Jawab Stevan gugup.

Andre menatap iba pada Stevan yang dipaksa menikahi wanita yang sama sekali tak dikenalnya. Tapi ia juga iba dengan ana, calon suaminya meninggal gara gara Stevan.

"Sungguh takdirmu tidak ada yang tahu, mereka dipersatukan dengan cara yang unik." gumam Andre dalam hati sembari menatap Stevan.

Pak Jamal mengulurkan tangannya menjabat tangan Stevan. "Saya nikahkan anak saya ana althafunnisa dengan Stevan Mahendra dengan mas kawin uang sebesar dua juta dua ratus ribu rupiah."

"Saya terima nikahnya ana althafunnisa dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." ucap Stevan dengan satu tarikan nafas.

SAH...

Ucap para saksi, suara riuh bersyukur menggema diruangan itu, semua orang yang menyaksikan nya turut bahagia,namun tidak bagi Stevan dan ana.

Ana dituntun Bu asri berjalan mendekati Stevan, ia didudukan disamping Stevan. Ana disuruh mencium tangan suaminya dan begitu juga Stevan disuruh mencium kening ana istrinya. Dengan berat hati dan terpaksa Stevan mencium kening Ana.

"Sekarang kalian adalah suami istri, Kamu nak Stevan, sebagai suami harus mendidik dan menjaga istrimu." Nasihat pak Jamal. Dan begitu juga kamu nak, sebagai istri kamu harus hormat dan patuh pada suamimu.." sambungnya lagi.

Stevan dan ana hanya mengangguk tanpa menjawab.

Selama seminggu ini Stevan tinggal dirumah pak Jamal untuk menyelesaikan proyeknya, sedangkan Andre tinggal dirumah kepala desa kampung itu. Dan selam seminggu ini Stevan hanya bersikap dingin dengan Ana, walaupun mereka tidur dikamar yang sama, namun Stevan tidur dilantai yang dialasi karpet. Ia juga jarang berbicara dengan ana, jika pun bicara hanya jika perlu.

Stevan menarik selimutnya dan berbaring memunggungi Ana. Hati nya masih gelisah dengan percakapannya tadi dengan pak Jamal mertuanya. Lusa pekerjaannya di desa ini sudah selesai, dan Ia bermaksud pulang tanpa membawa ana. Tapi pak Jamal mengatakan keberatannya, Bagi mereka wanita yang sudah menikah harus mengikuti kemana pun suaminya pergi.

Ia bingung, apa yang akan ia katakan pada keluarganya nanti. Apa ia bisa menyembunyikan rahasia ini?.

**

Pesawat yang Stevan ,Andre dan ana Naoki kini sudah landing di bandara SH. Ia menarik kopernya berjalan tanpa peduli dengan ana yang kesusahan membawa tas nya. Ia berjalan terus tanpa mau melihat kebelakang.

Andre merasa kasihan dengan ana, Ia berharap ana akan baik baik saja di rumah Stevan nanti. Ia langsung membantu ana membawa tas nya dan meletakkan didalam mobil.

"Naiklah." ucap Andre membukakan pintu untuk ana.

"Makasih mas" ucap ana tersenyum.

"OMG manis banget senyumnya." gumamnya dalam hati.

Ana duduk di kursi belakang sebelah Stevan, "Kok lho suruh dia duduk sini sih Ndre". Stevan tidak terima.

"Sudah, jangan banyak komentar. Jalan pak." Ucap Andre.

Mobil yang mereka Naoki kini telah sampai dikediaman keluarga Stevan.

"Ingat yang saya katakan kemarin." peringatan Stevan.

"I..iya pak." jawab ana.

Stevan, Andre pun turun dari mobil dan diikuti oleh ana. Ana tercengang melihat rumah Stevan yang sangat besar. Ia jadi bertambah takut, apa orang kaya seperti mereka mau menerimanya, walaupun sebagai pembantu?"

Stevan berjalan memasuki rumah, dan anak mengekori ya dari belakang. Semua keluarga menyambut kepulangan Stevan dan Andre. Mereka semua terheran melihat wanita yang ada dibelakang Andre dan Stevan.

"Siapa wanita itu nak?" tanya Inggrid mama nya Stevan.

"Oh.. ini mah kenalkan, dia ana, dia pembantu baru dirumah ini."

.

.

Bersambung.

Hallo readers🥰🥰🥰

Nantikan kelanjutan IRCD nya yah 😊😊

Terpopuler

Comments

Hasnah Siti

Hasnah Siti

owh.tuhan...kebiasaan nih nikah siri sama anak kampung...emang harus jd pembantu....uffffft lanjut lg

2024-04-17

0

Nyakk Ya

Nyakk Ya

Thor yg benar dong kalau kasih maharnya masak segitu😂😭

2024-04-17

0

Susillah

Susillah

pembantu baru ya kty....stev nnti jg km butuh pembantu itu hal yg menyenangkan tp sblm nya km bkln dibikin nyesel dl

2024-04-11

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!