Istri Rahasia CEO Dingin
Terdengar suara langkah kaki berlari di lorong rumah sakit. Stevan menoleh melihat siapa yang datang, sudah dipastikan mereka adalah keluarga korban yang sedang ditangani dokter saat ini.
Bagaimana keadaan Seno?" tanya pria paruh baya yang mungkin dia bapak nya korban. Terlihat jelas raut wajahnya panik dan khawatir dari seorang pria paruh baya itu.
"Maaf pak, pasien masih ditangani dokter!" ucap Andre, sedangkan Stevan hanya memperhatikan dua orang wanita yang sedang menangis. Satu gadis muda yang ia pikir mungkin itu adalah adik korban, sedangkan wanita satu lagi adalah ibu korban.
Sungguh ia sangat merasa bersalah membuat keluarga itu bersedih.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya pria paruh baya itu.
Belum sempat Stevan dan Andre menjawab, pintu ruang IGD terbuka, mereka semua langsung menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana keadaan Seno dok?" tanya pria paruh baya itu yang bernama Jamal.
Dokter menghembuskan nafas berat dan menggeleng. "Maafkan kami pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, namun Tuhan berkehendak lain. Pasien tidak bisa tertolong." jelas dokter.
Duar...
Seketika membuat mereka yang berada di sana syok. Tangis kedua wanita itu semakin kencang mendengar kabar dari dokter. Pak Jamal merosot, tubuhnya terduduk di kursi karena lemas mendengar kabar duka ini. Dua wanita yang didekatnya hanya menangis sambil berpelukan.
Stevan semakin meras bersalah. Tangannya gemetar serta bibir nya bergetar karena syok. Takut, dan rasa bersalah bercampur aduk menjadi satu.
"Steve." Andre menopang tubuh Stevan yang hendak ambruk, kemudian ia membantu Stevan duduk.
"Ndre, i.. ini gak bener kan? " Ucapnya gugup dan gemetar. Ia masih tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Ia tidak mungkin membunuh seseorang.
Andre hanya diam, ia juga syok dengan kabar ini.
"Siapa yang menabraknya?" pak Jamal bangkit dari duduknya menatap Andre dan Stevan berang. Ia sangat murka pada dua pria yang sudah membunuh Seno.
Andre dan Stevan menatap pak Jamal takut, tampak kilatan marah di mata pak Jamal dan itu membuat Andre dan Stevan ciut.
"Saya tanya sekali lagi, siapa yang menabrak Seno?" teriaknya.
"Maaf pak, saya yang menabraknya." Steven mengaku seraya menunduk tidak berani menatap pak Jamal.
"Kamu tahu? gara gara kamu menabrak Seno hingga ia meninggal dan putri saya jadi batal menikah." pak Jamal menggenggam kerah baju depan Stevan.
"Saya tahu saya salah pak, saya minta maaf, saya benar benar tidak sengaja."
"Kamu pikir dengan minta maaf bisa mengembalikan Seno dan putri saya bisa menikah? pak Jamal melepaskan tangannya dari baju Stevan secara kasar membuat Stevan sedikit terdorong.
"Kamu harus mempertanggung jawabkan semua ini."
"Saya akan bertanggung jawab pak! tapi jangan laporkan kami ke polisi pak!" mohon Stevan, baru kali ini ia memohon pada seseorang, jika biasanya ia sangat enggan memohon apa lagi meminta maaf, jika dia berbuat salah maka dia akan memberikan sejumlah uang pada mereka dan mereka akan diam. Tapi tidak pada pak Jamal, Pak Jamal tidak bisa diselimuti uang, baginya tanggung jawab dan prinsip sangat kuat.
"Kamu lihat putri saya?" tunjuk pak Jamal pada seorang gadis dalam pelukan wanita paruh baya. Stevan dan Andre menatap gadis itu.
"Kamu harus bertanggung jawab, calon suaminya meninggal gara gara kamu, dan kamu yang harus menikahinya."
Deg.
Bagai di sambar petir Stevan mendengarnya.
"What? menikah?" tanya nya memastikan.
Beberapa jam yang lalu
Stevan pergi ke sebuah kampung kecil daerah sumatera Utara bersama asisten nya Andre. Mereka pergi untuk mengecek lokasi untuk pembangunan penginapan di sana, berhubung lokasinya banyak tempat objek wisata, itu akan sangat menguntungkan mereka jika membangun penginapan di sana.
Stevan Mahendra adalah seorang CEO di perusahaan property terbesar di Indonesia.Ia seorang CEO muda berumur 28 tahun, memiliki wajah tampan bak dewa Yunani membuat semua kalangan wanita baik gadis maupun sudah berumur terpikat olehnya, banyak pula yang ingin menjadi istri dari Stevan Mahendra, bahkan banyak dari kolega bisnis nya ingin menjadikannya menantu, namun ia tidak berminat sedikitpun. Dihatinya cuma ada seorang wanita yang sudah mengisi hatinya, dan diwaktu yang tak lama lagi mereka akan menikah.
"Stev jangan ngebut, ini jalanan nya turunan dan banyak tikungan lho." Andre memperingati.
"Nyantai, orang sepi kok." Jawab stev santai. Ia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga di perempatan jalan.
Brak..
Stevan tak dapat lagi mengelak saat mobilnya menabrak seseorang yang mengendarai sepeda motor.
"Stev, lo nabrak? kan apa gue bilang!" Andre menggusar rambutnya cemas. "Gak ada orang yang liat kan?" sambungnya melihat ke kiri dan ke kanan.
"Maksud lo? jangan bilang kita mau lari?" tebak Stevan.
"Gue gak mau dipenjara stev, masa depan gue masih panjang." Keluh Andre yang merasa takut. Ia masih saja melihat sekeliling.
"Kau_.." belum sempat Stevan melanjutkan ucapannya beberapa orang menggedor kaca jendela mobil nya.
tuk tuk tuk...
"Woy keluar woy." Para warga menggedor kaca mobil.
"Mampus lah kita stev" Andre menggusar rambutnya. Ia semakin takut jika warga akan me masa mereka.
Dengan santai Stevan keluar mobil, meski hatinya juga merasa takut, bagaimana jika ia diserang warga sini? bisa ko'it deh dia.
"Mas, kalian sudah menabrak nya, kalian harus tanggung jawab, jangan coba coba melarikan diri." Ucap salah seorang warga mewakili. Sementara yang lain melihat keadaan seno yang terkapar di jalan.
"I..iya pak, mas, kami akan bertanggung jawab kok, kami sungguh tidak sengaja" ucap Stevan. Ia meminta para warga membantu mengangkat korban kedalam mobilnya dan diletakkan di kursi belakang dan ditemani salah satu warga disitu.
Dengan cepat Stevan melajukan mobilnya, sekitar dua puluh menit mereka sampai di rumah sakit, korban dibawa diruang IGD sementara Stevan mengurus administrasinya.
"Bagaimana ndre?" tanya Steven saat berada didepan IGD.
"Dokter belum keluar stev, bagaimana kalau terjadi sesuatu dengannya stev? bagaimana nasib kita?" Andre sungguh sangat khawatir jika mereka akan dilaporkan ke polisi oleh pihak keluarga korban.
Bersambung.
Jangan lupa tinggalkan jejak ya🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Sandisalbiah
mau ugal² an itu di sirkuit, Stive .. jd gak bakal nyelakain org
2024-08-05
0
Anonymous
ok
2024-06-03
0
Sweet Girl
Steven CEO nya kok malah kayak Asistennya...
disopiri sendiri... ngurus administrasi sendiri...
2024-05-28
2