Selesai feeting baju pengantinnya Stevan dan Stella menikmati makan malam di restoran favorit mereka, setelah selesai barulah Stevan mengantar kan Stella pulang kerumahnya.
Mobil Stevan berhenti tepat di depan rumah Stella, ia menggenggam jemari Stella kemudian mengecupnya.
Cup.. "Makasih untuk hari ini sayang." ucap Stevan sambil mengecup punggung tangan Stella. "Aku bener bener gak sabar menunggu hari pernikahan kita." sambung nya sambil matanya yang terus menetap Stella penuh cinta.
"Aku juga sayang, sebentar lagi kita akan resmi jadi suami istri, aku tidak sabar menunggu hari itu." balas Stella sambil melepaskan setbelt nya, ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Stevan. Stevan yang paham langsung menyambut Stella dengan menarik tengkuk Stella, bibir mereka menyatu dan saling ******* penuh hasrat. Stevan menahan tengkuk Stella agar ia lebih leluasa ******* bibir sang kekasih.Hingga nafas mereka tercekat karena kurang pasokan oksigen barulah mereka menghentikan pagutan mereka. Stevan menyapu sudut bibir Stella bekas Saliva ya dengan ibu jarinya.
"Masuk lah!" ucap Stevan kemudian ia kembali memberikan kecupan singkat pada bibir Stella dan tersenyum.
"I love you" balas Stella memberikan kecupan di pipi Stevan,kemudian ia membuka pintu mobil dan keluar, ia melambaikan tangannya kemudian masuk kerumah meninggalkan Stevan.
**
Stevan menghentikan langkah nya mendengar suara seseorang bernyanyi, ia mencari sumber suara dan memastikan apa yang ia dengar,dan ternyata suara itu berasal dari teras belakang rumahnya. Ia mengintip didekat pintu, ia tertegun melihat ana sedang bernyanyi dan diiringi oleh tepuk tangan para pekerja rumah nya. Para pekerja nya memang biasa saat malam seperti ini pada ngumpul diteras belakang, mereka akan bercerita satu sama lain,bercanda dan tertawa. Keluarga Stevan tidak melarang hal seperti itu, yang penting pekerjaan sudah beres.
Bagaimanakah kabar diriku? Baik-baik saja
Sedikit ku takjub, namun, nyatanya sudah kuduga
Kau yang ke sana-kemari, kau anggap aku tak cukup
Semua kesempatan dan langkahku coba kau tutup
Tutur batinku tak akan salah
Silakan pergi, ku tak rasa kalah
Namun, percayalah, sejauh mana kau mencari
Takkan kau temukan yang sebaik ini
Kau yang ke sana-kemari, kau anggap aku tak cukup
Semua kesempatan dan langkahku coba kau tutup
'Kan kubuat jalanku sendiri
Tak perlu sempurna
Akan kurayakan apa adanya
Aku tak sempurna
Tak perlu sempurna
Stevan merasa terpesona akan sosok ana yang sedang bernyanyi, ia seperti terhipnotis dengan suaranya sangat menenangkan hati, ia terus memperhatikan ana yang asyik menyanyi disana.
Akan kurayakan apa adanya
Tutur batinku tak akan salah
Silakan pergi, ku tak rasa kalah
Namun, percayalah, sejauh mana kau mencari
Takkan kau temukan yang sebaik ini
Takkan kau temukan yang sebaik ini
Jiwa yang terbaik itu hanya
Aku
prok..prok..prok.... riuh tepuk tangan para pekerja lain, mereka sangat senang mendengar suara ana.
"Suara kamu bagus sekali na, kenapa gak ikut audisi nyanyi aja?". ucap bik Wati.
"Iya na, nanti biar teteh yang jadi asisten kamu." sambung teh Mina.
"Gaya lu min, sok sok mau jadi asisten." timpal pak asep.
Mereka semua tertawa mendengar ledekan pak asep.
"Gak lah teh, aku nyanyi hanya untuk menghibur diri sendiri aja." jawab ana.
"Yaaah, gak jadi asisten deh aku bik, gagal dong jadi orang kaya." teh Mina mengerucutkan bibirnya.
"Kamu pikir gampang mau jadi orang kaya min, perlu usaha yang besar juga modal besar, seperti kita mah cuma pantas jadi babu, makan gaji." jawab pak asep.
"Bisa kok, orang susah kita jadi orang kaya,ya mesti nikah sama orang kaya sih, gak perlu repot lagi usaha, tinggal Nerima hasil, uuuuh...aku ngebayangin kalo aku nikah sama orang kaya gimana yah?" teh Mina melihat keatas menerawang hayalannya sambil tersenyum.
Bik Wati dan ana hanya tersenyum mendengar hayalan teh Mina.
"Ngimpi kamu min, mana ada orang kaya mau sama kamu, kalo gadis seperti ana sih mungkin, dia cantik." timpal pak asep.
"Iya sih, coba saja tuan Stevan belom ada calonnya, pasti dia suka dan nikahin kamu na." ucap teh Mina.
Uhuk...uhuk...
Ana tersedak mendengar ucapan teh mina. "teteh ngomong apaan sih?"
"Iya kalo dilihat sih,nona Stella gak cocok sama tuan Stevan, lebih cocok an kamu ana." balas teh Mina.
"Iya betul na, kamu gadis baik, cantik lagi. Kalau non Stella itu sombong dan angkuh. sambung pak asep. Tanpa mereka sadari orang yang mereka bicarakan sedang mendengar semua nya.
"Ehmmm..."
Stevan berdehem menghentikan obrolan mereka yang merembet kemana mana.
Mendengar suara deheman, sontak mereka semua melihat kearah suara nya, dan betapa kaget nya mereka sang majikan sedang berdiri dekat mereka, hati mereka sangat was was jika saja Stevan mendengar perkataan candaan tadi habislah mereka, Stevan sangat tidak suka jika ada orang yang mencampuri urusan dirinya.
Mereka semua Menelan Saliva karena takut.
"Kalian cepat istirahat, dan ingat kamu ana, besok bangunkan saya pagi sekali! saya ada rapat pagi dan juga bereskan kamar saya." ucap Stevan kemudian berbalik meninggalkan mereka semua.
.
.
Happy reading🥰😊
Semoga kalian suka yah 😊
Jangan lupa tinggalin jejaknya yah, kasih vote nya dong🙏
Makasih🥰😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Christina Hartini
sabarnya diperbanyak ya Ana, orang sabar banyak rejekinya👍
2025-01-21
0
Sandisalbiah
pengennya Ana itu di jauhkan dr Stevan biar dia gak makin terluka.. udah jadi istri gak di anggap tambah lagi bakal di madu.. setan gak tu si Stev..
2024-08-05
0
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
astaga jadi penasaran pingin dengerin suaranya ana klo nyanyi 😅😅😅
2024-04-08
4