11.00 WIB, JKT
Kini Elzara sudah berada di bandara Internasional Soekarno-Hatta, disana Elzara langsung di sambut oleh temannya yang dari Indonesia.
Jika ditanya mengapa Elzara bisa memiliki nomor telepon teman dari luar negeri, jawabannya adalah karena dirinya ikut club K-Popers Internasional di Media sosial nya.
Sebelumnya Elzara sudah menghubungi Lyni terlebih dahulu jika Elzara akan pergi ke Indonesia. Namun, Elzara belum sempat menceritakan semua kejadian yang telah di laluinya, Elzara berencana perlahan akan memberitahukannya. Hitung-hitung juga untuk merahasiakan identitas asli Elzara.
Rambut pendek sebahu dengan tinggi sekitar 163 cm, memakai blouse batik dan manset terusan berwarna hitam. Menyambut Elzara dengan lambaian tangannya yang ramah. Lyni Margaretha namanya.
Elzara dengar-dengar juga, bahwa orang Indonesia itu orangnya ramah-ramah, dan selalu peduli dengan satu sama lain. Tidak seperti di negaranya, hanya sedikit popularitas nya.
Tentu saja, Elzara juga merasa tidak sabar untuk mencoba beberapa makanan yang telah di rekomendasikan oleh temannya itu lewat online.
Di Media sosial club K-Popers, panggilan bagi Elzara adalah Ara. Lyni memanggil nama Elzara secara berulang kali, membuat Elzara yakin bahwa itu adalah Lyni. Elzara dan Lyni saling berpelukan, karena mereka adalah sahabat dalam Media sosial.
Mereka berdua sama-sama terkenal, hanya saja beda negara. Lyni langsung mengajak Elzara menaiki mobil milik Lyni. Mobilnya terlihat tak kalah mewah dari milik Elzara, pasti Lyni adalah anak orang kaya juga.
"Bagaimana perjalananmu?" Tanya Lyni hangat, menggunakan bahasa inggris.
"Sangat baik, akhirnya kita bertemu" Jawab Elzara tersenyum manis.
"Diriku sudah menyiapkan pakaian dan tempat tidur mu, sekarang hanya tinggal membeli Handphone" Lyni sangat begitu antusias menyambut Elzara karena, Elzara adalah teman akrab satu-satunya yang berasal dari London, Britania Raya.
"Terima kasih banyak Lyni, aku akan menggantinya" Kata Elzara, lalu menggerogoh tas kecil nya. Namun, tangan jari lentik milik Lyni memberhentikan tangan Elzara yang sedang menggerogoh tas kecilnya.
"Tidak perlu membayar, kau sampai sini saja diriku sudah lebih dari kata bahagia" Kata Lyni tersenyum manis ceria ke arah Elzara.
Elzara hanya mengangguk pasrah, lagian dia juga harus menghemat bukan, dirinya juga harus mencari kerja di Indonesia. Pasti akan sedikit sulit, karena semua berkas tentang data-data yang biasanya akan di pakai untuk melamar pekerjaan, tidak Elzara bawa.
Untuk sementara waktu, hidupnya mungkin akan bergantung kepada sahabatnya, Lyni. Namun, seiring berjalannya waktu Elzara juga akan bekerja seadanya dan perlahan membayar semuanya kepada Lyni.
Mobil Lyni telah memasuki rumah megah mewah milik Lyni, rumah Lyni sangat besar namun tidak sebanding dengan luas rumah Elzara. Sampai di depan pintu tinggi menjulang ke atas, Lyni membukanya dengan di ikuti Elzara dibelakangnya.
"Mari aku tunjukkan kamarmu" Lyni menggandeng tangan Elzara.
Sampai di depan kamar, Lyni berpamitan kepada Elzara untuk pergi dari sana dan tak lupa juga memberitahukan letak dimana kamar Lyni berada. Lyni pergi dari sana, bertujuan agar Elzara melihat-lihat dulu dengan puas kamarnya seperti apa dan letak-letaknya.
Disisi lain, Elvaro baru saja bangun dari tidurnya. Kunang-kunang matanya melihat ke arah langit kamar yang sangat dirinya kenal, yaitu kamarnya sendiri di mansion. Terasa sangat pusing di bagian area kepalanya, Elvaro memijat pelipis nya.
Titinunit
Elvaro yang mendengar dering telepon dari Handphone nya pun segera mengambilnya sekaligus mengangkatnya, siapa tau ada perkembangan informasi baru mengenai Elzara.
"Nona Elzara sampai saat ini belum juga ditemukan Tuan, kata para bodyguard yang sudah mencari di seluruh negara."
"Cari sampai ketemu!"
Tutt
Elvaro melempar Handphone mahalnya ke atas lantai, tidak peduli seberapa mahal harganya, dirinya bahkan bisa membelinya lagi lebih dari sepuluh banyaknya.
Elvaro bangkit dari tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi. Dirinya juga harus melakukan perjalanan bisnis menuju Korea Selatan.
Elzara meratapi setiap inci kamar yang tak kalah luas dari kamarnya itu, Lyni memang benar-benar sama kaya nya seperti dirinya. Elzara pergi ke balkon kamarnya, yang langsung terhubung dengan udara segar siang hari.
Meskipun, Elzara disini, Elzara masih tetap sayang Mommy sama Daddy, Elzara kangen kalian, tapi Elzara terpaksa melakukan ini, Maaf Daddy Mommy, ucap Elzara dalam hati.
Tok tok tok
Mendengar suara ketukan dari pintu kamar, Elzara pun bergegas untuk membukanya dengan sedikit berlari. Setelah terbuka, ternyata orang yang mengetuk pintu kamarnya adalah Lyni.
"Ini dia Handphone mu, aku sudah memasukkan nomor teleponku disana" Kata Lyni memberikan sekotak Handphone pengeluaran terbaru yang Elzara tau harganya mencapai lima belas juta jika di rupiahkan.
"Terima kasih banyak Lyni, aku akan segera menggantinya" Ucap Elzara sendu.
Lyni mengelus pundak Elzara dengan tersenyum hangat. Lyni hendak menanyakan masalah yang sedang di timpa oleh Elzara, namun dirinya rasa mungkin belum waktunya. Masih ada banyak waktu untuk Lyni menanyakannya.
"Segera turun lah, untuk makan siang bersama" Ucap Lyni dibalas anggukan dan senyum manis dari Elzara.
Elzara menutup pintu kamarnya kembali setelah Lyni pergi dari sana. Elzara menghidupkan Handphone pemberian Lyni, merek Handphone nya juga sudah populer di dunia, jadi Elzara hanya perlu mengganti bahasa nya menjadi bahasa inggris.
Setelah mengganti bahasa Handphone nya, dirinya pun membersihkan tubuhnya di kamar mandi kamarnya. Selesai mandi, Elzara menuju walk in closet.
Ada begitu banyak berbagai macam model gaya pakaian di dalam gantungan sana, digantung sesuai warna nya. Namun, Elzara hanya lebih memilih baju kaos oblong berwarna pink dengan celana panjang berwarna hitam.
Lagian Lyni tidak berkata akan mengajaknya kemana-mana toh, jadi dirinya tidak perlu sampai berdandan. Hanya menata rambut di kuncir dan memoleskan pelembab bibir yang tersedia di meja rias.
Selesai semuanya, Elzara keluar dari kamar turun ke bawah. Elzara sudah cukup hafal dengan rumah Lyni, hanya saja Elzara tidak menahu ruang makan terletak dimana. Karena ruang makan yang ada di rumah Elzara berada di lantai paling bawah, Elzara pun memencet tombol lantai paling bawah.
Sampai di lantai paling bawah, Elzara celingak-celinguk mencari keberadaan ruang makan, tidak ada tanda keberadaan ruang makan, hanya ada dapur kecil saja disana, mungkin untuk tempat membuat kopi dan teh.
Krieettt
Pintu besar menjulang tinggi ke atas itu terbuka lebar, pandangan mata Elzara pun tertuju kepada pintu utama yang terbuka itu.
Tertampak badan kekar tinggi, bahu lebar, rahang yang tegas, rambut yang tertata rapi, hidung bak perosotan, bibir merah muda alami, berpakaian Tuxedo hitam rapi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments