Hepmhhtt
"Wow Elvaro, kau kenapaa?" Ucap Elzara berpura-pura khawatir, namun sebenarnya dirinya tau penyebab Elvaro seperti ingin memuntahkan Teh buatannya itu.
"Ada apa Elvaro? apakah Teh nya menurutmu tidak enak?" Tanya Mommy Hazel ikutan khawatir.
"Apakah benar-benar tidak enak?" Elzara berekspresi sesedih mungkin.
"Sa-sangat enak Mom" Jawab Elvaro.
Cuih! Elzara berdecih dalam hati. Masih bisa berbohong saja si pria rambut pirang itu. Elzara dengan ekspresi berpura-pura senang dan tersenyum nya itu pun mengatakan "Ayo diminum lagii, katanya enakk."
Dengan terpaksa melihat tatapan kedua orang tua Elzara, Elvaro pun meminumnya lagi. Sangat terasa asin, bahkan lebih asin dari saat dirinya melakukan percobaan menggoreng tempe sendirian di apartemen.
"Di habiskan ya Elvaro" Kata Mommy Hazel bergembira hati.
"Oh, tentu saja" Sahut Elzara tersenyum, lalu menghadap Elvaro dan membelakangi kedua orang tuanya, Elzara menjulurkan lidahnya mengejek.
Titinunit Titinunit
Handphone mahal Elvaro berbunyi, seluruh atensi pun mengarah kepada Elvaro. "Mom Dad, sepertinya Elvaro sedang ada urusan penting, Elvaro pamit pulang dahulu" Elvaro menaruh cangkir Teh nya, berdiri dari duduknya.
"Biarkan Elzara mengantar" Sahut Daddy James.
"Hati-hati!" Teriak Mommy Elzara.
Elzara pun ikut berdiri dari duduknya. Mereka berdua pun berjalan, dengan Elzara berada di belakang Elvaro. Tidak sudi, Elzara berjalan berdampingan dengan Elvaro, si pria rambut pirang mesum.
Sampai di teras yang luas, Elvaro berbalik tubuh dan membisikkan sesuatu di telinga Elzara. "Teh nya sangat enak, namun aku rasa dirimu harus belajar lebih lagi, sayang sekali jika sudah tidak bisa memasak, juga tidak bisa bikin Teh."
"Pergilah! Jika bisa jangan kembali lagi" Ucap Elzara enteng, lalu langsung masuk ke dalam rumah tanpa menunggu Elvaro mengambil mobilnya yang berada di dalam parkiran hingga menuju gerbang.
Didalam, Elzara langsung mendudukkan pantat nya di sofa empuk ruang tamu. Kini Elzara sedang menikmati Teh buatannya sendiri, sangat enak sekali, tak bisa dipungkiri ternyata tangannya ini multitalenta, hanya selama ini tersimpan saja.
"Kamu udah nunggu Elvaro sampai gerbang kan?" Tanya Mommy Hazel memastikan.
"Tentu saja Mommy" Jawab Elzara sumringah.
Tinn Tinn
"Klakson mobil siapa itu?" Tanya Daddy James ke arah putrinya untuk memastikan semua uneg-uneg dalam hatinya yang merasa tidak percaya akan omongan Elzara yang menunggu Elvaro hingga sampai gerbang.
Elzara mati-matian ingin meraup wajah Elvaro dengan pasir panas yang dulu saat kecil pernah dirinya buat main masak-masakan di bawah tengah sinar terik matahari. Pasti Pria rambut pirang itu sengaja membunyikannya, sebagai tanda pembalasan terhadap Elzara.
"Kamu berbohong dengan berkata ngantar Elvaro sampai gerbang ya, El?" Tanya Mommy Hazel.
Elzara bingung ingin menjawab apa, karena nyatanya dirinya memang telah membohongi Mom and Dad nya. "Hehe iya, Mom. Maafin Elzara ya Mom Dad" Cengir Elzara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Dari tangga dengan menghentak-hentakkan kakinya menuju kamar, Elzara sungguh merasa kesal kepada Pria rambut pirang itu. Selalu tau saja cara membalas dendam rencana buruk yang telah dilakukan oleh dirinya. Apakah Elzara perlu langsung memasukkan bubuk racun ke dalam minuman Elvaro.
Andai saja Elzara bisa, namun semua itu terhalang dengan kekuasaan Elvaro di dunia bisnis. Apalagi jika para orang yang menyukai sekaligus mengagumi Elvaro dari jauh menyerbu dirinya.
Elzara mengambil beberapa bungkus cemilan yang ada di lemari penyimpanan cemilannya, tidak lupa mengklik channel TV untuk dirinya menonton Film serial TV kesukaannya. Film serial TV drama Korea, yang tersedia di TV mahal nya.
Hingga menjelang malam, Elzara mematikan TV nya lalu berjalan menuju Kamar mandi. Di dalam kamar mandi, Elzara langsung mengganti pakaiannya menjadi handuk kimono.
Mandi di bawah guyuran shower adalah hal terbaik untuk meredakan atau melupakan sejenak tentang masalah di hidupnya. Selesai mandi, Elzara menuju walk in closet menggunakan piyama berwarna orange dengan gambar animasi kucing putih.
"Malam Mom, Dad" Sapa Elzara menarik kursi yang akan dirinya duduki.
"Malam, sayang" Sapa balik Mommy Hazel.
"Malam."
Elzara mulai membalik piringnya, karena sebenarnya perutnya juga sudah merasa lapar, bahkan telah berbunyi. Saat hendak mengambil mengambil makanan dari meja, tangan Mommy Elzara menghentikannya. Dibuat mengerutkan keningnya Elzara oleh Mommy Hazel.
"Tunggu calon suami kamu dulu."
"What's!? Ngapain dia kesini, Mom?" Tanya Elzara keheranan, seharian ini Elzara sudah terpaksa harus bersama Elvaro, dan malam yang tenang ini juga harus bersamanya.
"Mommy undang dia makan malam, katanya kebetulan pulang dari rapat bisnis" Jawab Mommy Hazel. Elzara hanya memutar kedua bola matanya malas karena jika harus menunggu Pria rambut pirang itu.
"Tidak perlu menunggu Mom, Elvaro sudah sampai."
Semuanya menatap ke arah Elvaro yang berjalan dengan langkah tegas menuju meja makan, Elvaro menarik kursi yang berada di dekat Elzara. Tentu saja Elzara merasa aneh, bukankah kursi di sebelah sana masih banyak, mengapa harus duduk berada di sebelahnya.
Mommy Hazel mengode Ketua Maid, Ketua Maid pun menunduk dan menyuruh para Maid untuk membukakan piring yang ada di atas meja makan.
Persetan lah dengan adanya Elvaro, karena Elzara sendiri lapar. Lebih baik memanjakan perutnya daripada terus memperhatikan pria rambut pirang itu.
Elzara mengambil daging sapi panggang dan kentang panggang yang ada di meja sana. Dirinya adalah salah satu orang penyuka kentang, meskipun di masak dalam bentuk apapun, Elzara tetap sangat menyukai kentang.
"Bagaimana dengan rapat bisnis mu" Tanya Daddy James mulai mengambil pisau dan garpu yang ada di pinggir sana.
"Sangat baik Dad, diriku mendapatkan 25% saham dari Perusahaan Etners" Jawab Elvaro terlihat formal, ketampanannya bertambah dua kali lipat.
"Hebat sekali, aku dengar itu adalah pertemuan pertama kalian, sukses terus ya ..." Sahut Mommy Hazel.
"Terima kasih, Mommy Hazel."
Mereka berempat pun ber makan malam tanpa mengeluarkan suara kerongkongan sedikitpun, hanya ada bunyi suara piring dan pisau, garpu.
Karena ingin membuat Elvaro risih dengan dirinya, Elzara pun menaikkan kaki kirinya, kebetulan Elvaro juga berada di sebelah kirinya. Elzara juga tidak makan menggunakan pisau atau garpu, melainkan langsung dengan tangannya.
Seperti orang yang tidak makan selama satu minggu, Elzara terus makan hingga mulutnya penuh dengan daging sapi panggang lembut. Sebenarnya Elzara tidak merasa senang dirinya melakukan ini, karena dirinya adalah tipe orang yang selalu menjaga image nya. Demi Elvaro risih kepadanya, Elzara rela.
"Elzara! Turunkan kakimu, sangat tidak sopan!" Tegas Daddy James, membuat Elzara sedikit merasa takut lalu perlahan menurunkan kakinya.
"Biarlah, tidak apa-apa Dad. Aku tipe yang menyukai gadis manis seperti Elzara" Sahut Elvaro tersenyum tipis ke arah Elzara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments