Elzara keluar dengan gaun berwarna peach, kini bagian dada dan lengannya sudah tertutup. Dengan langkah, bagian bawah gaun yang terlihat bergelombang Elzara terlihat seperti gadis manis berjalan menunjukkan kepada Elvaro.
"Bagian bawahnya terlalu pendek" Tegas Elvaro, pasalnya gaun itu hanya sebatas lutut Elzara, mereka akan menikah bukan menghadiri pesta pernikahan.
Elvaro akui jika bagus, Elzara jika memakai gaun apa saja memang sangat bagus dan pas di tubuhnya. Hanya saja, Elvaro tidak suka.
Elzara kembali masuk ke dalam, memakai gaun pilihan terakhir. Kali ini, gaun cream dengan dada dan lengan tertutup, bunga-bunga di area dada dan bagian bawah Elzara, bergelombang bak putri kerajaan hanya tinggal memakai mahkota.
"Tidak cocok untuk tubuh ramping jelek mu itu" Kata Elvaro enteng dengan tidak menunjukkan ekspresi apa-apa.
Mati-matian Elzara menahan emosinya, saat Elvaro lagi-lagi mengejek tubuh ideal bagusnya yang bahkan gencar menjadi incaran para pria di luaran sana.
Sebenarnya cocok, hanya saja Elvaro merasa tidak pas saja di hatinya. Akhirnya Elvaro berdiri dari duduknya dan masuk ke dalam ruang melewati Elzara yang hanya diam menatap kesal ke arah Elvaro, Elvaro akan memilihnya sendiri.
Elzara masuk ke dalam ruang ganti membuka gaun pilihan ketiga nya itu sembari menunggu Elvaro memilihkan gaun untuknya. Lagian dirinya juga sudah pengap jika terlalu lama memakai gaun.
Gaun berwarna putih tulang yang dipenuhi oleh hiasan berlian putih asli menutupi bagian dada dan lengan bahkan kakinya, panjang pada bagian bawahnya satu meter, kain panjang yang berada di pundak menjuntai hingga lantai, hiasan lipatan kain yang sengaja di kusut kan agar terlihat menjadi lebih elegan dan pas di tubuh mungil seorang Elzara.
Elvaro memberikannya kepada Elzara yang berada di ruang ganti, setelah memilih gaun untuk Elzara, Elvaro beralih memilih Highless di rak khusus tempat Highless. Selesai memilih Highless, Elvaro beralih lagi memilih Mahkota.
Begitu banyak berbagai Mahkota cantik yang terpampang di rak kayu. Pandangan arah mata Elvaro tertuju kepada Mahkota kecil namun cantik terlihat elegan yang di hiasi dengan percikan berlian asli, senada dengan gaun Elzara.
Elvaro dengan Pelayan yang membantu membawakan Highless dan Mahkota yang telah Elvaro pilihkan sendiri, berjalan menuju ruang ganti.
Tentu saja berlian dari Mahkota itu asli murni, dan berharga sangat mahal. Tidak terkejut, karena Keluarga Harder juga memiliki Perusahaan tambang berlian. Pantas saja kekayaannya hingga, Elvaro terkenal sebagai kuadriliuner.
Elvaro menyibak kain menjulang tinggi berwarna merah yang membatasi ruang ganti dengan tempat para gaun, Highless, dan mahkota cantik.
Bidadari entah datang dari mana asalnya, yang pasti sedang menunggu dirinya sembari berdiam duduk diri di sofa dekat sana. Mendengar kain menjulang tinggi berwarna merah itu disibakkan, Elzara pun berdiri.
Diam sejenak untuk menikmati pemandangan indah yang ada di depannya, perlahan Elvaro dengan di ikuti pelayan di belakangnya berjalan ke arah Elzara. Elvaro langsung berjongkok di depan Elzara. Bagaikan seorang raja yang berjongkok memakaikan sepatu kepada Cinderella.
Memakaikan Highless di kaki putih bersih milih Elzara, sangat makin begitu indah ketika Highless itu kini telah dipakai oleh Elzara. Selesai memakaikan Highless, Elvaro berdiri mengambil mahkota yang berada di piring emas kotak. Lalu memakaikannya di atas kepala Elzara.
Hati Elzara perlahan merasa akan tergoyahkan ketika melihat Elvaro memakaikan Highless dan Mahkota pada dirinya, Kini Elzara merasakan bahwa dirinya akan benar-benar segera menikah dan diratukan oleh Elvaro nantinya.
"Sangat Cantik" Puji Elvaro dengan nada sangat pelan, namun Elzara masih bisa mendengarnya.
"Diriku memang sangat cantik sedari kecil" Ucap Elzara dengan percaya dirinya.
"Jelek!" Tegas Elvaro. Elvaro membalikkan badannya lalu berjalan pergi dari sana. "Bungkuskan semua yang melekat pada tubuh jeleknya itu" Titah Elvaro kepada pelayan itu.
Namun, Elzara tidak menggubris nya, karena Elzara sudah mendengarnya sendiri bahwa tadi Elvaro memujinya sangat cantik. Hanya saja mungkin Elvaro gengsi tinggi mengatakannya. Diam-diam, Elzara sungguh tak kuasa menahan senyumnya.
Selesai Fitting, mereka berdua pun membayarnya lalu keluar dari butik. Mereka berdua pulang dengan membawa empat tas kantong besar yang pastinya berisi gaun, mahkota, dan Highless milik Elzara. Elvaro membantu membawakan tas kantong besar Elzara yang berisi gaun, karena memang berat.
Flashback>>>
Elzara sedang bosan berada di mobil sendirian, apalagi Elvaro yang membeli ice cream lama tidak kunjung keluar, padahal hanya membeli ice cream. Biasanya jika dirinya membeli ice cream satu pcs akan cepat. Akhirnya Elzara memilih untuk keluar dari mobil hanya sekedar menghirup udara segar.
Elzara merenggangkan tubuhnya. Namun, tiba-tiba ada seorang anak kecil laki-laki berumur sekitar 3 tahun yang menarik-narik celana nya. Elzara lihat, ternyata adalah seorang anak kecil. Elzara pun berjongkok untuk menyeimbangi tinggi anak kecil itu.
"Kakak, kakak kau sangatlah cantik" Kata Anak kecil itu dengan wajah cerianya.
"Wahh, iya kahh terima kasihh adik tampann ... Namamu siapa?" Elzara tersenyum lebar dan merasa sangat tersentuh hatinya ketika anak kecil itu mengatakan bahwa dirinya sangat cantik. Katanya, akurasi kejujuran seorang anak kecil saat melihat objek yang disukainya itu seratus persen.
"Sama-sama, Kakak cantik. Namaku Ken" Jawab Anak kecil itu.
"Katakan, apa yang kau sukai dari Kakak, Ken?" Tanya Elzara antusiasme.
"Rambut kuning kakak, terlihat sangat cocok dengan Kakak" Ucap Ken polos.
Seakan terbang melayang rasanya ketika Ken mengatakan rambut pirangnya terlihat sangat cocok dengannya. Elzara jadi merasa percaya diri dengan warna rambut barunya. Elzara mengusap lembut kepala Ken.
"Wahhh Terima kasih Ken, Ken juga sangat tampan ..."
"Ken, tampan?" Tanya Ken dengan wajah polos, dibalas anggukan kepala dari Elzara. Ken tertawa senang mendapat pujian dari Elzara, begitu pun Elzara. Ken terlihat begitu menggemaskan dimata Elzara.
"Kembalilah, Ibumu pasti akan mencari mu" Elzara tersenyum gemas menatap anak kecil bernama Ken itu, dibalas anggukan dari Ken yang juga tersenyum sumringah.
"Aku mencintaimu, Kakak cantik bye-bye" Kata Anak kecil itu melambaikan tangannya. Elzara pun membalasnya juga dengan lambaian tangan.
"Heii, anak kecil!!"
Elzara dan Ken pun mengalihkan pandangannya ke arah Elvaro yang berjalan ke arah mereka. Elzara mengerutkan keningnya, entah apalagi yang akan dilakukan oleh pria berambut pirang dengan wajah datarnya itu.
Elvaro mengambil tiga bungkus ice cream di dalam kantong belanjaannya, lalu dirinya berikan kepada anak kecil itu. Dengan senyum yang menampakkan gigi kelincinya, anak kecil itu menerimanya.
"Telima kasih, Paman."
Dibuat menahan tawanya hingga sakit perut, Elzara oleh Ken. Memang Elvaro lebih tua lima tahun darinya, tapi Ken sudah memanggilnya dengan sebutan Paman?
HAHAHAHA, Elzara tertawa sangat puas mendengarnya, segera juga mendapatkan sentilan dari Elvaro di dahi Elzara.
Pletakk
Flashback Off<<<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments