CHAPTER 4

Sampai di kamarnya kembali, yang sudah bersih tidak seperti semula. Elzara langsung meraih Handphone nya yang berada di atas kasurnya untuk menghubungi sahabatnya itu dan meminta solusi yang bagus.

"Halo, ada apa El?"

"Tolong berikan solusi tentang diriku yang akan dijodohkan nanti malam."

"What's dirimu juga dijodohkan!?" Teriak Vara dari sana.

"Maksudmu, ada orang lain lagi selain aku yang dijodohkan?" Tanya Elzara menghela nafasnya gusar.

"Aah tidak, hanya saja ... bagaimana bisa dirimu akan dijodohkan" Kata Vara, bahkan sahabatnya itu menertawakan dirinya.

"Vara! tolong bantu aku mencari solusi!" Rengek Elzara.

"Oke-oke El sayang, gini terima saja perjodohan itu, lagi pula dirimu pasti tidak bisa menentang keputusan itu kan. Nanti baru kita susun apa rencana kita selanjutnya" Kata Vara.

"Apa rencanamu, katakan saja cepat."

"Bilang saja jika dirimu sudah tidak virgin, pasti pria itu akan langsung menolakmu."

"Woww bagus sekali idemu, Vara. Thank you Vara muachh muach" Senang Elzara mencium Handphone nya sendiri.

"Hahaha muach muach, bye aku di panggil Daddy ku. Hari ini diriku akan kembali ke London."

"Oke bye aku tunggu" Kata Elzara mengakhiri juga.

Elzara menatap langit-langit kamarnya, hatinya begitu terasa tenang setelah mendengar rencana bagus dari sahabatnya itu. Elzara akan menyiapkan semuanya mulai sekarang, tujuan utamanya tertuju kepada walk in closet.

Elzara sedang memilih-milih baju yang akan dirinya pakai untuk menemui pria yang akan dijodohkan dengannya nanti malam. Persetan dengan baju gaun yang sudah dipilihkan oleh Daddy nya, Elzara akan tetap fokus pada bagian rencananya.

Tidak lupa juga Elzara memilih pakaian yang akan dirinya pakai nanti sore untuk menemui pria berambut pirang yang membuat pekerjaannya sangat terhambat dan rugi besar ada hari ini. Sungguh kesialan telah menimpa dirinya, hanya karena si pria rambut pirang tersebut.

Dari dahulu, sejak kecil. Elzara tidak pernah menyukai pria dengan rambut pirang, karena menurutnya pria dengan rambut pirang itu bodoh dan menjijikkan, apalagi untuk dijadikan teman hidup.

Elzara bersumpah tidak akan pernah menikah dengan pria berambut pirang. Kecuali pria berambut pirang itu adalah idola korea kesukaannya, barulah Elzara sangat bersedia.

Elzara melihat lagi alamat Perusahaan yang telah dikirimkan oleh serketaris pria rambut pirang itu, ternyata memang Perusahaan besar dan maju ini memanglah tempat kerja pria rambut pirang itu. Bahkan gedung Perusahaannya lebih besar milih si pria rambut pirang.

"Permisi, saya ingin bertemu dengan pria berambut pirang yang kerja disini, katanya dia itu pemilik Perusahaan ini, kira-kira di lantai gedung nomor berapa?" Tanya Elzara kepada resepsionis Perusahaan. Saat resepsionis hendak menjawab, tiba-tiba ada yang memanggil Elzara dari belakang.

"Permisi, Nona Elzara? Tuan sudah menunggu di atas, mari saya antar" Kata Serketaris pria rambut pirang itu lalu berjalan menuju lift, Elzara pun membututinya dari belakang.

Sampai di pintu utama bertuliskan CEO Room, Serketaris itu langsung mempersilahkan Elzara masuk terlebih dahulu. Saat Elzara baru masuk, dirinya bisa merasakan hawa dingin yang menusuk, entah dari arah mana saja.

Elzara melihat kursi besar CEO itu menghadap membelakangi dirinya, pasti kursi itu akan berputar ke arahnya saat Elzara sudah mulai mendekat, seperti di film-film yang dirinya tonton.

"Tuan, Nona Elzara sudah sampai."

"Suruh duduk" Perintah pria yang suaranya Elzara kenal, yaitu milik si pria rambut pirang.

Ternyata tidak seperti yang Elzara bayangkan, dirinya malah di persilahkan duduk. Setelah Elzara duduk, pria rambut pirang itu berdiri dari kursi kekuasaannya dan berjalan ke arah Elzara.

Tentu saja, Elzara menatap ke arah pria rambut pirang itu dengan tatapan sinis. Pria rambut pirang itu kini telah mendudukkan dirinya di sofa depan Elzara yang memang berjarak.

"Langsung ke intinya saja, saya minta anda klarifikasi, jika anda tidak keberatan dengan semua tindak laku yang saya lakukan semalam, saya juga akan membayar semuanya, anda tinggal klarifikasi di siaran langsung media sosial" Jelas Elzara mulai bersikap formal.

"Lalu aku akan mendapatkan apa" Smirk Pria rambut pirang itu dengan melipat kedua tangannya.

"Semua yang anda minta, mungkin saham? Saya akan langsung memberikannya, kebetulan Daddy saya baru saja mendapatkan saham secara percuma-cuma karena menang tender."

"Bagaimana jika bukan itu yang aku minta?"

"Memangnya apa yang anda minta, pria rambut pirang. Itu juga kesalahan anda yang telah merusak gaun hitam saya" Kesal Elzara tidak bisa tertahankan lagi.

"Elvaro Ambaregav Harder. Bukankah aku sudah ingin membayarnya, namun dirimu sendiri yang menolak pemberianku" Katanya sembari memainkan Bolpoin di tangannya.

"Baiklah-baiklah apa yang anda minta, Tuan Elvaro" Ucap Elzara jengah, memutar kedua bola matanya malas.

"Mungkinn, keperawananmu?" Kata Elvaro dengan entengnya, membuat emosi Elzara lagi-lagi meluap.

"Dasar otak ************! Jika tau begitu, saya tidak akan datang kesini dan rela kehilangan pekerjaan saya sebagai Influenzer! Permisi" Kesal Elzara langsung berdiri dari duduknya dan pergi dari situ juga. Harga dirinya sungguh berasa di injak-injak jika terus lama berada disitu.

Elvaro tersenyum smirk melihat tingkah Elzara, bagaimana bisa Elzara marah karena sudah datang kesini, bukankah itu juga adalah keputusan Elzara sendiri, dengan mengirim pesan kepada Serketaris nya melalui media sosial.

Sedari pulang dari Perusahaan pria rambut pirang itu, Elzara memutuskan untuk pergi ke warung seblak sekitar, kebetulan warung seblak asal Indonesia kesukaannya itu berdekatan dengan Perusahaan yang baru saja Elzara datangi. Elzara langsung saja memesan level paling pedas, untung meredakan emosi nya.

Sehabis dirinya menghabiskan seblak pedas nikmat asal Indonesia itu, Elzara pun pulang di jemput oleh supir suruhannya sendiri.

Di mobil, Elzara terus saja meratapi akun media sosial nya yang semakin lama, followers nya terus saja menurun yang awalnya jutaan hingga menjadi ribuan.

Rasanya ingin menangis saja, Elzara tidak mudah mengumpulkan followers sebanyak ini. Ini semua cuma gara-gara si pria rambut pirang bernama Elvaro itu.

Malam harinya, Elzara sudah disuruh bersiap-siap untuk menemui calon suami nya. Menolak keras, Elzara di bantu oleh para Maid karena tidak ingin rencana Elzara sendiri gagal.

Setelah selesai memoleskan lipstik yang sangat tebal itu Elzara pun tersenyum puas melihat pantulan dirinya sendiri di kaca rias.

Sebenarnya Elzara merasa sedikit risih dengan gaun tipis yang membuat bagian atasnya sangat terbuka, bahkan paha nya sudah sangat terlihat, karena gaun itu hanya sebatas atas pahanya. Sudah seperti wanita binal saja dirinya.

"Ckck binal sekali, semangat Elzara!" Kata Elzara menyemangati dirinya sendiri.

Setelah merasa semuanya selesai, Elzara pun berniat turun. Saat Elzara membuka pintu, para Maid sekaligus ketua Maid sangat terkejut melihat pakaian terbuka anak majikannya itu. Namun, mau tidak mau ketua Maid dan para Maid membantu dan mendampingi sang Nona turun ke bawah.

Terpopuler

Comments

Rara Makulua

Rara Makulua

pantengin terus karya si author, pasti gak nyesel!

2023-08-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!