CHAPTER 2

Pria rambut pirang itu melepaskan lumatannya, lalu mencium kening Elzara. Bagaikan pasangan yang telah sah menjadi suami istri.

"Sekarang kalian sudah sah menjadi suami dan istri."

Elzara dengan kesadarannya, langsung menghempaskan buket bunga mawar pengantin yang dipegangnya. Mengingat karier nya menjadi Influenzer terkenal hingga seluruh pelosok dunia, Elzara sangat tidak ingin menikah.

"Tolong jaga nama baik suamimu ini di depan orang-orang, Elzara!" Bentak Pria rambut pirang itu.

"Mommyyyy!!!" Teriak Elzara meneriaki Mommy nya.

Namun, tiba-tiba ruangan pelaminan menjadi sepi dan di penuhi oleh cahaya gelap, di tengah pelaminan hanya ada Elzara bersama dengan pria rambut pirang yang sedari tadi hanya menggunakan wajah datar.

"Puaskan aku malam ini sebagai tanda kita sah menjadi suami istri."

Degg

"AAAA!" Teriak Elzara.

Elzara terus berteriak ketika secara tiba-tiba lagi lantai pelaminan itu bolong dan membuat dirinya tenggelam ke dalamnya, seperti jatuh ke jurang yang sangat dalam.

Elzara membuka matanya kembali, kini dirinya sudah tidak berada di pelaminan itu. Melainkan berada di rumah yang baru Daddy Mommy nya beli saat dirinya masih kecil berumur empat tahun.

Dirinya melihat seorang anak kecil yang menangis berlarian hingga bersembunyi di sebuah taman, dan tanpa sengaja menabrak seorang anak kecil laki-laki berambut pirang.

Anak kecil laki-laki itu memberikan setangkai bunga Mawar putih kepada anak kecil perempuan yang mirip seperti Elzara saat masih kecil.

"Bunga Mawar ini akan selalu menemanimu disaat kau sedih" Kata Anak kecil laki-laki. Mungkin berumur lima tahun lebih tua dari Elzara kecil.

"Hiks hiks, terima kasih, tapi namamu siapa hiks" Kata Elzara kecil masih dalam tangisannya.

"Panggil saja aku El."

"Tapi namaku juga El, bagaimana jika aku memanggilmu Elmarti, El Mawar Putih" Kata Elzara kecil polos.

"Baiklah."

Elzara yang bersembunyi diam-diam di balik tumbuhan menjulang tinggi, diam-diam tersenyum geli melihat interaksi keduanya. Sangat lucu sekali Elzara kecil yang polos dan lugu belum menahu tentang apa-apa. Elmarti membuat Elzara tersenyum kembali setelah menangis.

Sejak saat itu, Elzara dan Elmarti bersahabat dengan sangat baik sekali. Hingga kedua orang tua mereka ikutan akrab, bahkan sering berkumpul makan malam bersama. Kedua orang tua Elmarti juga membantu orang tua Elzara kecil dalam membangun bisnisnya.

Hingga tiga tahun kemudian, Elmarti dengan berat hati harus meninggalkan Elzara kecil karena kedua orang tua Elmarti sudah membeli mansion di sebuah komplek besar, karena kedua orang tuanya yang semakin berjaya dalam bisnisnya.

"Berjanjilah akan menikah denganku jika sudah besar, agar kita bisa tetap bermain bersama" Kata Elmarti menatap Elzara kecil sendu.

Elzara kecil dengan mata bekas tangisannya, karena akan ditinggal sahabatnya itu pun menganguk, "Aku berjanji akan menikah denganmu, agar kau tidak meninggalkan aku lagi" Kata Elzara kecil lalu terus menangis. Elzara yang melihat aksi tersebut pun ikutan menangis sesenggukan.

Elzara buka matanya kembali, sebuah sinar matahari yang menembus kaca kamar, membuat mata Elzara merasa silau. Perlahan Elzara terduduk, tidak ada yang aneh dan dirinya kini berada di kamarnya sendiri. "Eh, apakah tadi dan semalam itu mimpi" Beo Elzara.

Bagaimana bisa dirinya bermimpi menikah bersama pria rambut pirang yang semalam dirinya temui dan juga bermimpi masa kecilnya.

Terlebih nya lagi pria rambut pirang itu telah mencuri ciuman pertamanya, jalur mimpi. Elzara juga dapat merasakan pipinya yang sudah basah akibat tetesan air matanya sendiri.

Sebenarnya Elzara juga merindukan Elmarti, teman masa kecilnya yang membuatnya sangat menyukai bunga Mawar putih hingga sampai saat ini.

Namun karena Elmarti telah meninggalkannya sejak lama, tanpa mengunjunginya kembali. Membuat Elzara membenci Elmarti, mengingat rambut pirang Elmarti, Elzara jadi membenci siapapun pria yang rambutnya pirang.

Elzara lihat kebawah untuk mengecek pakaiannya, ternyata benar saja, mimpi. Mengingat semalam gaunnya robek karena pria rambut pirang sialan itu, semakin kesal Elzara dibuatnya.

Elzara menghela nafasnya tenang, setelah yang ia lihat adalah piyama berwarna pink dan putih bukanlah gaun pengantin maupun gaun hitam. Pasti itu semua hanyalah sekedar mimpi buruk semata.

Titinunit Titinunit

Handphone Elzara berbunyi, dengan segera Elzara mengecek siapa yang meneleponnya pagi-pagi. Tidak ada ekspresi terkejut sama sekali dari wajah Elzara jika sahabatnya yang bernama Levara Ambarequeen Harder lah yang menelepon Elzara pagi hari seperti ini.

"Halo, Ra."

"OMG! My queen! Tolong lihatlah top trending di media sosialmu! Okay."

"Okay."

Mendengar suara heboh sahabat nya itu, pasti telah terjadi sesuatu tentang idola pacar idamannya itu. Elzara membuka media sosialnya, langsung mengecek top trending pada hari ini.

Mata Elzara membulat seketika, ketika melihat isinya. Ternyata bukan tentang idola pacar idamannya, melainkan foto dan video dirinya yang sedang menutupi wajahnya hingga tertutupi oleh bahu lebar seorang pria.

Tentu saja Elzara mengenal siapa pemilik bahu lebar tersebut, dia adalah pria berambut pirang yang kemarin telah merusak gaun hitam nya di acara dan menjadi pusat perhatian para tamu. Lebih sialnya lagi, bahwa yang Elzara rasakan semalam, ternyata bukanlah mimpi, melainkan kenyataan.

Elzara ingat, bahwa dirinya pingsan di pelukan pria berambut pirang yang entah siapa namanya. Intinya sangat membuat Elzara kesal sampai ubun-ubun. Hingga ingin mencukur semua rambut pirang milik pria itu hingga tidak ada rambut sama sekali di kepalanya alias botak.

Tok tok tok

"Nona Elzara, Nyonya dan Tuan sudah menunggu di bawah, untuk melakukan sarapan pagi bersama" Panggil Ketua Maid dapur yang bekerja di rumah megah nya.

"Iya bii, Elzara datangg" Teriak Elzara, dengan segera dirinya bangkit dari tempat tidurnya menuju pintu kamarnya, untuk turun menuju ruang makan.

Sampai di ruang makan, Elzara disambut oleh kedua orang tuanya yang seperti biasa sibuk dengan aktivitas masing-masing. Elzara duduk di kursi yang sudah di persilahkan oleh ketua maid.

"Pagi Mom, Dad" Sapa Elzara, mengambil satu biji buah anggur dan dimasukkannya ke dalam mulutnya.

"Pagi, El" Jawab Mommy Hazel lembut.

"Ekhem, pagi El. Apa yang telah terjadi semalam di acara?" Tanya Daddy James sembari terus membaca koran yang dipegangnya.

Elzara langsung memberhentikan kunyahannya, dan merasa bingung ingin menjawab apa. Tentu saja semalam dirinya telah membuat ulah di acara malam hari kemarin hingga tersorot media masuk ke dalam top trending.

Apalagi dirinya telah di anggap menghina pria berambut pirang tersebut karena telah membuang BlackCard pemberian pria itu.

"Terjadi sedikitttt masalah, Dad hehe ..." Kekeh Elzara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sebenarnya dan sejujurnya, Elzara tidak pernah menghadiri acara bisnis penting seperti semalam. Entah mengapa Daddy nya sangat ingin sekali jika Elzara yang menghadiri acara bisnis penting itu.

"Daddy tidak ingin, semua itu terjadi lagi."

"Baik Dad, Elzara janjii" Jawab Elzara dengan tangan hormat. James hanya melirik sekilas putrinya itu.

"Anak pintar, makanlah yang banyak, Daddy dan Mommy akan membicarakan sesuatu denganmu" Kata Mommy Hazel lembut ke arah putri semata wayangnya itu.

Terpopuler

Comments

Haruhi Fujioka

Haruhi Fujioka

Hati berdebar!

2023-08-03

0

Haris Saputra

Haris Saputra

Gak bisa berhenti! Pagi siang malam cuma baca ini terus!

2023-08-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!