Dengan berat hati, Elzara kembali masuk ke dalam rumahnya. Disana, dirinya di sambut oleh senyum bahagia dari kedua orang tuanya dan kedua orang tua Elvaro. Sedangkan Elvaro, dengan tenangnya mengecek Handphone nya.
"Sayangg, sini duduk di dekat Elvaro" Sambut manis Mommy Anev, ibu kandung dari Elvaro. Lagi-lagi dengan terpaksa Elzara menuruti kemauan Mommy Elvaro untuk duduk di sebelah Elvaro.
"Cocok sekali, pernikahan kalian akan dilaksanakan dua hari lagi" Kata Mommy Hazel begitu sangat sumringah.
"What's Mommy! Elzara ga mau di nikahin sama pria rambut pirang mesum ini" Rengek Elzara.
"Elzara jaga cara bicaramu!" Tegur Daddy James.
"Tidak apa-apa, Dad. Secara perlahan Elzara akan menerima semuanya" Kata Elvaro memeluk pinggang ramping Elzara untuk di dekatkan kepada nya.
"Kalian terlihat begitu serasi" Kata Mommy Anev mencairkan suasana.
"Agar mengenal lebih dekat lagi, lebih baik kalian berdua berjalan-jalan sekitar Kota London yang sangat indah ini, benar James?" Kata Daddy Charlie, ayah kandung dari Elvaro.
"Benar sekali Charlie."
Elvaro berdiri dari duduknya, lalu menarik tangan mungil Elzara keluar dari rumah megah milik Daddy James.
Dimasukkannya Elzara ke dalam mobil hitam mahal milik Elvaro, dan Elvaro langsung tancap gas. Elzara sudah pasrah akan semuanya, sedari tadi dia terus diam saja tidak bisa berkutik.
Sampai di tempat tujuan yang Elvaro tuju. Mereka berdua pun turun dari mobil, Elzara merasa terkejut dan tidak bisa berkata-kata lagi saat ternyata Elvaro membawanya ke sebuah klub malam.
Saat Elzara mulai memasuki klub malam itu, bau alkohol langsung begitu menyeruak di bagian hidungnya membuat dirinya merasa muntah.
Elvaro mendudukkan dirinya di salah satu sofa disana dan memesan beberapa minuman alkohol termahal. Elzara yang sedang memakai pakaian terbuka pun merasa risih akan para pria yang menatap ke arahnya dengan tatapan seperti ingin memangsa. Elzara lihat kembali ke arah Elvaro, Elvaro malah tenang meminum minuman Alkoholnya.
"E-Elvaro, aku merasa tidak nyaman" Cicit Elzara.
"Why? Bukankah dirimu sudah tidak virgin, mengapa tidak nyaman."
Tiba-tiba ada dua pria berhidung belang dengan kemeja yang sudah berantakan dan dipenuhi oleh bercak lipstik ke arah Elzara. "Nona, apakah marilah bermain denganku."
"Tidak!"
"Ayolah Nona, jangan sok jual mahal. Pria tampan yang sedang berada di hadapanmu saja sepertinya tidak nafsu melihatmu, jadi percuma saja dirimu berdiam diri disini" Paksa Pria berhidung belang itu kepada Elzara dengan mencolek-colek dagu Elzara.
Elzara langsung menepisnya dan berlari ke arah Elvaro, dipeluknya tangan Elvaro. Diam-diam Elvaro tersenyum tipis, bahkan hampir tidak terlihat sama sekali jika sedang tersenyum.
"Ambillah wanita ini, aku sedang tidak bernafsu" Kata Elvaro enteng. Membuat Elzara semakin mengeratkan pelukannya terhadap tangan kekar Elvaro.
"Ayolah, Nona cantik."
"Pilihlah, bersamaku atau bersamanya" Bisik Elvaro, sungguh Elzara merasa panik setengah mati ketika para pria hidung belang itu mulai menyentuh tangannya.
Pertama kali bagi Elzara berkunjung ke klub malam seperti ini. "Bersamamu, huwaa" Elzara sudah mulai menitikkan air matanya deras. Elvaro menghela nafasnya berat melihat tingkah gadisnya ini.
Elvaro menggendong Elzara lalu keluar dari sana sekarang juga. Di parkiran tempat mobil Elvaro terparkir, Elzara tidak berhenti menangis, bahkan mata, hidung, pipinya sudah memerah akibat menangis sedari tadi.
"Berhentilah menangis, kemeja ku akan kebanjiran" Kata Elvaro dingin.
Elzara langsung menghentikan tangisannya, dengan nafas yang masih sesenggukan. Elvaro mengambilkan handuk kecil yang mahal dan bermerek tentunya dirinya simpan di dalam laci mobil dekat Elzara, dan memberikannya kepada Elzara.
Elzara pun langsung menerimanya untuk membersihkan ingusnya. Setelah mengeluarkan semua ingusnya, Elzara kembalikan kepada sang pemilik kembali.
Elvaro menerimanya dengan perasaan sedikit jijik, sungguh pertama kali baginya memegang barang bekas ingus perempuan. Elvaro langsung membuangnya keluar mobil sembarangan arah.
"Kau belum makan malam, gantilah pakaian di rumahmu, kita akan keluar lagi" Kata Elvaro langsung menancap gas mobilnya menuju rumah Elzara.
Sampai di halaman rumah megah Elzara, Elvaro memarkirkan mobil mewahnya di dekat sana. Mereka berdua pun turun dari mobil, berjalan berdampingan menuju pintu utama rumah Elzara.
"Apa tidak sebaiknya kita makan malam di rumah saja, aku akan membuatkan mu makanan."
Elvaro yang menatap Elzara dengan mata, pipi, hidung merahnya pun diam-diam merasa gemas sendiri. Ingin sekali Elvaro nikmati bibir ranum merah muda alami yang terlihat lembut sekali milik Elzara, calon istrinya. Namun nihil, dirinya masih tidak bisa melakukannya, mengingat Elzara yang terus saja menolak dirinya.
"Baiklah."
Dengan langkah semangat Elzara melangkah masuk ke dalam rumahnya, dengan nafas tidak teratur Elzara langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
Di kamarnya, Elzara langsung mengganti pakaiannya dengan piyama rumahannya yang sangat nyaman Elzara pakai setiap hari sebelum menjelang tidur.
Elzara kembali turun kebawah, dibawah Elvaro sudah mendudukkan diri di sofa dengan memainkan Handphone nya. Elzara langsung menuju ke dapur, tidak lupa dirinya memakai apron agar saat memasak, tidak mengenai pakaian tidurnya.
Elzara berencana akan memasak sup daging sapi dan kimchi ala korea, yang sering kali dirinya lihat resepnya di media sosial, namun belum sama sekali, dirinya mencoba membuatnya sendiri.
Dimulai dari merebus air, hingga memotong kotak-kotak kecil daging Wagyu bintang lima yang stok nya sangat banyak di lemari es. Elzara membuat bumbunya, sesuai yang dirinya lihat di internet.
Selesai memasak Sup daging sapi, dirinya pun beralih membuat kimchi ala Korean. Di potongnya, sawi-sawi putih segar itu menjadi bentuk seharusnya.
Selesai memotongnya, Elzara membumbui sawi putih itu dengan bumbu merah yang sudah Elzara buat sebelum dirinya memotong-potong sawi putih.
Setelah jadi semuanya, Elzara menghidangkan semua masakannya di meja makan. Elzara melepaskan apron nya dan dirinya taruh di meja dapur. Elzara berjalan kecil namun cepat menuju ruang tamu untuk memanggil Elvaro.
Di ruang tamu, Elvaro sudah tidur terlelap di sofa. Diam-diam Elzara berjalan mendekati Elvaro. Elzara mendudukkan diri di lantai sembari memandangi wajah Elvaro yang masih dalam mata tertutup.
"Tampan, tapi mesum, huft" Gumam Elzara.
"Berhentilah mengataiku, aku mendengarnya" Elvaro membuka matanya, membuat Elzara terkejut dan langsung berdiri dari duduknya. "Jadi kau berpura-pura tidur!" Elzara terkejut hingga tubuhnya sedikit meloncat ke belakang.
"Seperti yang kau lihat, kau memasak terlalu lama jadi ku tidurkan tubuhku sejenak" Kata Elvaro, membuat Elzara tak habis pikir.
"Cepatlah ke meja makan."
Elzara meninggalkan Elvaro disana, Elzara berani bersumpah jika dirinya memiliki kekuasaan tiada tara di Kota London ini melebihi kekuasaan Elvaro, Elzara akan menyuruh para bodyguard untuk membuang Elvaro ke dasar laut.
Elvaro mulai menyuapi mulutnya dengan sup daging buatan Elzara, entah mengapa sekali suapan itu membuatnya seakan terbang melayang karena keenakan rasa dari kuah sup daging buatan Elzara.
"Pertama kali diriku membuat sup daging, apakah enak?" Tanya Elzara berhati-hati, bagaimanapun itu adalah hasil masakan tangan nya sendiri untuk pertama kalinya. Namun, Elvaro tidak kunjung menjawabnya dan malah memakan kimchi buatannya juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
ahok wijaya
Karakter-karakternya sangat hidup, aku merasa seperti melihat mereka secara langsung.
2023-08-03
0