CHAPTER 8

"Gantilah pakaianmu, sungguh cari perhatian sekali, pakai menunjukkan perut putih bersih mu, aku saja tidak tertarik!" Tegas Elvaro dengan wajah seram. Elzara pun mengerutkan keningnya, jika tidak tertarik lantas mengapa Elvaro menyuruhnya berganti pakaian, pria aneh.

"Yasudah jika tidak tertarik, masih banyak pria rambut hitam normal di luar sana yang akan tertarik kepada ku" Kata Elzara melipat kedua tangannya, tersenyum menantang.

"Jika begitu, kita tidak usah pergi!" Elvaro melipat kedua tangannya juga. Elzara memutar kedua bola matanya malas.

Elzara sungguh sangat dibuat emosi di pagi hari yang cerah dan segar ini. Dengan langkah dibentak-bentakan Elzara berjalan menaiki tangga kembali menuju kamarnya.

Demi dirinya akan mengubah warna rambut pria rambut pirang itu di salon nanti, agar dirinya tidak terlihat menikah dengan pria rambut pirang, mengingat janjinya tidak akan menikah dengan pria rambut pirang.

Kaos putih oblong dengan gambar Idola Koreanya yang sangat tampan bagi Elzara, Elzara turun dari tangga menghampiri Elvaro yang sedang menatapinya sedari awal turun dari tangga.

Tentu saja Elvaro merasa kesal, dirinya suruh Elzara berganti baju atasan untuk memakai yang lebih formal, mengingat dirinya yang memakai jas abu-abu rapi. Tapi Elzara malah memakai kaos putih oblong dengan gambar wajah pria lain, selain dirinya.

Dengan raut wajah kesal, Elvaro berdiri dari duduknya dan langsung keluar meninggalkan Elzara. Elzara yang bingung akan sikap Elvaro itu pun merasa aneh, ada apa lagi dengan dirinya. Padahal dirinya sudah rela mengganti baju atasannya yang menurutnya terlihat bagus itu.

Akhirnya persetan dengan Elvaro, Elzara lanjut masuk ke dalam mobil Elvaro. Elvaro tancap gas, mobil mereka berdua pun mulai meninggalkan halaman rumah mewah megah Elzara.

Sampai di parkiran Salon terkenal di Kota London yang sudah Elzara rekomendasikan kepada Elvaro tadi saat masih sampai di jalan. Elzara dan Elvaro segera masuk ke dalam Salon untuk mendaftarkan diri dan membayar perawatan.

"Paket perawatan seperti biasanya, dan-" Kata Elzara, memberhentikan ucapannya lalu membisikkan sesuatu kepada pegawai administrasi itu. Pegawai administrasi itu mengangguk paham dengan perkataan Elzara.

Elzara dengan senyum sumringah nya menarik tangan Elvaro. Disana Elzara langsung di tangani oleh beberapa pegawai khusus, sedangkan Elvaro di tarik oleh beberapa pegawai khusus juga secara tiba-tiba.

Di dudukannya Elvaro di sebuah kursi, menghadap kaca rias yang lebar. Mata Elvaro melotot ketika melihat pegawai itu akan menuangkan cream pewarna rambut ke rambut pirang alaminya itu.

Elvaro dengan mata merah pun langsung berdiri dan menghempaskan pewarna yang di pegang oleh pegawai khusus itu.

Elvaro tau jika pegawai itu mencoba menyamarkan cream itu dengan mencampurnya oleh pewarna berwarna putih, hingga terlihat menjadi cokelat seperti warna shampoo yang digunakan untuk rambut sebagai vitamin.

Karena mengingat Mommy Elvaro yang pernah membuat ide tipu sama seperti itu. Membuat Elvaro jengah, padahal rambut pirang alami itu juga sebuah anugerah dari Tuhan untuknya.

"Beraninya, kau!!"

"Maaf-maaf Tuan, saya hanya melaksanakan perintah dari Administrator" Kata Pegawai khusus itu terus menundukkan kepalanya berulang kali.

"Ck, pasti ini ulah Elzara!" Gerutu Elvaro dalam hati.

Ada sebuah ide terlintas dalam akal cerdik nya, dengan cepat Elvaro membisikkannya kepada pegawai pria khusus itu. Pegawai pria itu menganggukan kepalanya paham. Karena ada yang meneleponnya, Elvaro pun keluar dari Salon untuk menerimanya.

Disisi lain, Elzara dengan memakai handuk kimononya sedang di pijat-pijat kepalanya, karena rambutnya sedang di keramasi dengan cairan vitamin. Air guyuran shower membersihkan rambut Elzara.

Selesainya, entah mengapa seorang pegawai baru datang lalu mengambil alih rambut Elzara, mengeringkan rambut Elzara.

Wajar saja, mungkin pegawai pertama tadi kurang ahli menurut penilaian ketua pegawai khusus disini, mengingat para pegawai disini selalu di jaga kelihaian kemampuannya.

Merasa selesai Elzara berdiri dari duduknya, biasanya selesai keramas dengan cairan vitamin, dirinya akan melakukan perawatan wajah.

"Maaf Nona, ini belum selesai" Kata Pegawai khusus yang menggantikan Pegawai khusus pertama. Elzara pun duduk kembali di tempatnya. Merasa, mungkin akan sedikit lebih lama lagi, dirinya pun mulai memejamkan matanya. Jika akan selesai, pasti dirinya juga akan di bangunkan toh oleh pegawai khusus itu.

Setengah jam lamanya Elzara memejamkan mata, namun pegawai khusus itu tidak kunjung membangunkan Elzara. Akhirnya Elzara pun membuka matanya. Ternyata dirinya sudah selesai, bahkan rambut kepalanya telah dibungkus oleh handuk kecil.

"Selesai Nona, mari kita lakukan treatment wajah" Kata pegawai khusus itu sopan.

Elzara mengikuti perintah Pegawai khusus itu menuju sebuah ruangan khusus treatment wajah. Sampai di sebuah kasur kecil berwarna putih, Elzara pun berbaring disana. Dimulailah treatment wajah itu.

Sedangkan Elvaro kini sedang berada di kafe sebelah Salon itu, sembari menikmati kopi yang dirinya beli karena sudah merasa sedikit bosan menunggu Elzara selesai. Inilah alasan mengapa Elvaro tidak pernah mau menemani Mommy nya sendiri pergi ke Salon.

Selesai melakukan treatment wajah dan badan, Elzara pun berdiri dari tidurnya karena terlalu nikmat mendapat pijatan di tubuhnya. Elzara kembali duduk di kursi tempat dirinya terakhir melakukan perawatan rambut.

Dibukanya handuk kecil yang melekat pada kepalanya itu oleh pegawai khusus. Bagaikan mimpi di luar kesadaran seorang Elzara. Kian Rambut panjang Elzara berubah menjadi pirang. Elzara yang memegangi dadanya shock pun sudah bisa berkata-kata lagi.

Elzara dengan raut wajah kesal nya menghampiri pegawai administrasi. Jika sampai pegawai administrasi itu yang salah mencatat maka dirinya benar-benar akan meminta ganti rugi meskipun dirinya sudah kaya raya.

"Permisi, kenapa rambut saya jadi rambut pirang, mohon penjelasannya."

"Maaf Nona, pria yang bersama Nona datang kesini tadi lah yang menyuruh dan memesan kepada kami agar kami merubah warna rambut Nona menjadi rambut pirang" Jelas Pegawai Administrasi dengan sopan.

Elzara mati-matian menahan emosi nya yang akan meledak, rasanya ingin berteriak hingga orang-orang di seluruh dunia mendengarnya. "Apakah warna rambut saya bisa di ubah lagi?"

"Mohon maaf, Nona. Untuk pewarnaan rambut harus menunggu sekitar 4-8 minggu untuk melakukan pewarnaan rambut lagi, jika tidak maka akan berpotensi merusak rambut."

Karena Elzara sudah tidak dapat menahan emosi nya lagi, akhirnya pun emosinya meledak meletup-letup.

"ELVARO!!!! DASAR PRIA RAMBUT PIRANG JELEKK!!!!!"

Suara Elzara menggelegar hingga satu ruangan, Tentu saja Elzara sudah tidak peduli dengan suaranya yang menggelegar itu, yang dirinya pikirkan hanya rambutny yang sudah mnejadi pirang, bagaimana jika ada yang menyebutnya sebagai Tante-tante rambut pirang.

"Mohon tenang, Nona" Kata Pegawai Administrasi itu dan memberikan sebotol air mineral.

"Sekarang dimana dia" Tanya Elzara dengan suara lemas menerima pemberian pegawai administrasi tersebut, dan meneguk air mineralnya.

"Dia keluar sedari Nona melakukan treatment badan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!