Elzara dengan bersama Ketua Maid dan beberapa Maid yang ada di belakangnya, perlahan turun dari tangga. Semua orang yang berada di bawah pun terkejut melihat penampilan Elzara yang sangat terbuka. Khusus nya Daddy James yang sudah tidak sabar memarahi putrinya beserta ketua Maid.
Saat Daddy James hendak berdiri dari duduknya, Elvaro mengode menghentikan Daddy James dengan tangannya. "Aku menyukai putrimu."
Daddy James menghela nafasnya gusar, bukan itu yang dia maksud, jika seorang pria diberi seperti itu tentu saja akan merasa senang.
Masalahnya kedua orang tua Elvaro yang memang di anggap tamu penting, juga sedang berada disana menemani Elvaro. Entah mau di taruh dimana lagi muka Daddy James.
Sampai di bawah, Elzara menatap ke arah depan. Betapa terkejutnya bahwa yang dijodohkan dengan dirinya itu adalah si pria rambut pirang, bernama Elvaro Ambaregav Harder. Si Pria rambut pirang jelek.
Elzara langsung menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya saat itu juga. Dirinya langsung berbalik badan dan naik ke atas tangga lagi menuju kamarnya.
Bagaimana bisa Elzara menjadikan pria rambut pirang menjadi suaminya, bahkan dirinya sendiri saja sangat membenci dan tidak menyukai pria rambut pirang.
Apalagi jika pria rambut pirang itu, sudah membuatnya emosi berkali-kali hari ini, ter apalagi mesum.
Mommy Hazel dan Ketua Maid beserta para Maid pun berlarian mengejar Elzara. Elzara mengunci pintu kamarnya dengan rapat-rapat.
"Elzara, buka kunci pintunya, kita bisa bicarakan lagi" Teriak Mommy Hazel menggedor-gedor pintu kamar Elzara.
"Mommyy, Elzara ga mauu sama cowo rambut pirang!"
"Coba aja duluu, cowo nya ganteng kayak Idola Korea kamu itu loh ..."
Persetan dengan kegantengan bak Idola Korea, pria rambut pirang bernama Alvaro Ambaregav Harder, memang Elzara akui jika mirip. Namun, tetap saja dirinya tidak ingin menikah dengan pria berambut pirang, terlebih lagi pria itu mesum.
Elzara mengambil semua uang tabungannya yang dirinya letakkan di laci dekat kasurnya ke dalam tas berukuran cukup besar, cukup untuk membiayai hidup Elzara di luar.
"Nyonya, apakah perlu kita ambilkan kunci kamar cadangan, Nona Elzara" Kata Ketua Maid ikutan gelisah.
"Astagaa, kenapa tidak bilang dari tadi, saya juga lupa, ambilkan sekarang! Elzara!"
Elzara mengambil kain jendelanya, dirinya ikat jadi satu sebanyak empat kain jendela. Elzara ujung ikat kain jendelanya di pagar balkon kamarnya yang terhubung dengan taman.
Mengintip sedikit ke arah bawah, membuat tubuh semua orang berdigik ngeri merinding saat melihat ketinggian, apalagi untuk Elzara yang memiliki phobia ketinggian.
Dengan terpaksa dan mata terpenjam, Elzara menggandeng tas yang berisi uang dan beberapa bajunya untuk turun secara perlahan.
Namun, sayangnya salah satu ikatan kain jendela yang Elzara ikat terlepas. Membuat Elzara pasrah dengan hidupnya saat ini.
Elzara sudah terjatuh kebawah. Anehnya, Elzara tidak merasakan sakit sama sekali pada bagian tubuhnya. Dengan perlahan Elzara membuka kedua kelopak matanya, samar-samar dirinya melihat pria tampan berambut pirang dari dekat. Mungkin dirinya memang sudah ada di surga.
"Terima kasih malaikat, sepertinya aku sudah berada di surga menyusul Opa dan Oma ku" Ucap Elzara tersenyum memejamkan matanya kembali.
Sedangkan, Mommy Hazel bersama dengan Ketua Maid dan Para Maid di belakangnya bernafas lega karena Elzara baik-baik saja dalam gendongan seseorang.
Pletakk
"Dasar gadis bodoh, buka matamu!"
Awwhshtt
Elzara membuka kedua kelopak matanya kembali, kini dengan penglihatan yang sangat jelas. Dirinya sedang di gendong oleh Elvaro yang tandanya telah terselamatkan juga oleh Elvaro.
Dalam sekejab, Elzara mengagumi ketampanan Elvaro dari dekat. Bahkan deru nafas, Elvaro bisa Elzara rasakan.
"Elzara!" Panggil Mommy Hazel.
Membuat lamunan Elzara kembali sadar dan memberontak ingin di turunkan dari gendongan Elvaro. "Dasar pria rambut pirang mesum, mencari kesempatan dalam kesempitan!"
"Ck, dasar cewe" Gumam Elvaro lalu berjalan pergi meninggalkan Elzara.
"Woii, Pria rambut pirang! Aku ingin bicara berdua bersamamu!" Teriak Elzara begitu terdengar di telinga Elvaro. Elvaro menghela nafasnya gusar, berbalik badan kembali kepada Elzara. Elzara pun sumringah.
Mommy Hazel yang melihat aksi tersebut pun terkekeh, merasa sepertinya putrinya itu telah menyetujui untuk menikah dengan pria baik-baik seperti Elvaro yang Mommy Hazel yakin bisa menjaga Elzara dimanapun berada.
Mommy Hazel pun kembali masuk ke dalam rumah dari balkon, di ikuti oleh Ketua Maid dan Para Maid. Mommy Hazel berniat akan menyampaikan semuanya kepada suami dan besannya, jika mereka hanya tinggal menentukan tanggal pernikahannya.
Disisi lain, Elzara mengajak Elvaro di ujung taman yang benar-benar tidak ada siapa-siapa disana, Elzara sengaja memilihnya agar tidak ada yang menguping pembicaraan mereka.
"Kenapa kau ada disana?" Tanya Elzara.
"Merokok" Jawab Elvaro singkat dan padat.
"Ke intinya saja, katakan apa alasanmu menerima perjodohan ini" Tanya Elzara memulai rencananya.
"Tentu saja karena sepertinya kau enak ku jadikan teman ranjang seumur hidup" Jawab Elvaro enteng.
"Ke intinya saja, katakan apa alasanmu menerima perjodohan ini" Tanya Elzara memulai rencananya.
"Tentu saja karena sepertinya kau enak ku jadikan teman ranjang seumur hidup" Jawab Elvaro enteng.
Mati-matian, Elzara menahan emosinya yang sangat terdalam demi rencananya agar tidak gagal. " Sabar El, sabar, demi rencana " Ucap Elzara dalam hati.
"Jangan jadikan aku teman hidupmu ataupun teman ranjangmu" Kata Elzara melemah, sebenarnya dalam hati dirinya jijik mengatakan teman ranjang.
Elvaro mengerutkan keningnya, "Memangnya kenapa?"
Elzara menghela nafasnya sedih, "Sebenarnya... aku sudah tidak virgin lagi... aku tidak pantas jadi teman hidup mu" Kata Elzara menatap sendu ke arah Elvaro. Elzara berharap rencananya berhasil kali ini. Mengingat rencananya kabur dari rumah tidak berhasil.
"Lalu mengapa dirimu marah saat ku mintai keperawananmu sebagai syarat, hingga mengataiku, otak ************."
SkakMat! Elzara seperti bermain catur menjadi ratu yang sudah di skak oleh para prajurit. "I-itu karenaa, lagi pula siapa yang tidak marah setelah merasa dilecehkan, meskipun diriku sudah tidak virgin, tapi harga diriku masih ada, Tuan! Sudahlah, lihatlah pakaianku ini, sangatlah terbuka, aku memang adalah gadis penggoda para pria di klub malam hingga kehilangan kevirginanku."
Elvaro hanya menatap Elzara dengan tatapan yang datar, sedangkan Elzara mengedipkan matanya menunggu jawaban dari Elvaro untuk menolaknya.
"Lanjutkan saja drama tidak bergunamu itu sendiri disini, aku tidak akan merubah keputusanku. Oh iya, jangan mencoba lari karena seluruh bodyguard ku akan ku suruh mencarimu ke seluruh negara bahkan dunia!"
Glegg
Elzara saat ini benar-benar sudah sangat ingin berteriak akan rencananya yang gagal. Lebih teramat sedih lagi, Elzara sudah rela mengatai dirinya sendiri bahwa dirinya sudah tidak virgin dan gadis penggoda para pria di klub malam. Apalagi ancaman dari pria rambut pirang, bernama Elvaro itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
lilhyanaaaa
Terhibur!
2023-08-03
0
Enoch
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
2023-08-03
0