Identitas Baru (1)

..."Kebahagiaan Seorang Anak adalah melihat Keluarganya sendiri utuh dan di selimuti rasa kasih sayang dan cinta yang tulus."...

...----------------...

Suasana rumah tersebut kini telah diisi oleh banyak nya orang yang berasal dari keluarga, kerabat, bahkan rekan bisnis dari pemilik kediaman rumah tersebut.

Rumah yang semula terisi oleh kebahagiaan dan penuh dengan keceriaan kini semuanya lenyap dengan hanya hitungan jam saja, Balon-balon dan pernak pernik lucu yang dihias untuk acara pesta ulang tahun pun berubah menjadi warna hitam dan airmata dari rasa kehilangan.

Semua orang yang berada disana merasa sedih dan berduka yang teramat dalam melihat sepasang manusia yang terbujur kaku dengan kain putih yang menutupi tubuh keduanya berada di ruangan tamu sebesar itu.

Kayla duduk di samping jenazah Kayra dan Markus. Jenazah keduanya di kelilingi oleh orangtua dan keluarga dari keduanya.

Mereka menunggu putri dari Kayra dan Markus yang saat ini masih berada dalam kondisi kritis. Mereka sangat berharap bahwa putri mereka segera membuka matanya agar bisa melihat kedua orang tua nya untuk yang terakhir kalinya.

Baik Kayla dan Orang tua nya terutama ibu dari Kayla dan Kayra sejak tadi tidak berhenti untuk menangis. Mereka memikirkan bagaimana jika Hazel sadar nanti dan apa yang akan mereka jawab jika gadis kecil tersebut bertanya dimana keberadaan orang tua nya. Mereka sudah terpukul bahkan sampai tidak berani membayangkan apa yang akan dialami oleh Hazel jika mengetahui kedua orang tua nya ternyata sudah pergi untuk selamanya meninggalkan dirinya, terlebih lagi disaat hari ulang tahun gadis kecil itu.

Kayla menatap jenazah kembarannya, dia mengingat apa yang kakak nya ucapkan di sisa nafas terakhirnya dan membuatnya kembali menangis sambil memeluk tubuh yang telah kaku tersebut.

"Bagaimana aku harus menjaga Hazel kak ?? Apa yang harus kujelaskan pada Hazel nanti ??".

Airmata Kayla jatuh semakin deras saat dirinya mengingat kenangan nya bersama Kayra. Sejak kecil Kayra selalu bersama dengannya, bahkan Kayra selalu menjadi pelindungnya disaat Kayla menjadi korban pembullyan saat kecil.

Kayra adalah saudari sekaligus kakak yang terbaik untuk Kayla.

"Kayla sebaiknya kita segera makam kan Kayra dan Markus nak, Mereka berdua sudah dibiarkan semalaman dan tidak baik jika mereka harus menunggu lebih lama lagi."

Ucap salah satu keluarga yang memberi usulan kepada Kayla.

"Itu benar La, kita tidak tahu kapan Hazel akan sadar dan kita tidak boleh menunda terlalu lama."

Kayla dan kedua orang tuanya dan Orang tua Markus pun menangis, meskipun sakit untuk segera memakamkan keduanya tapi mereka juga tidak boleh egois untuk membiarkan keduanya menunggu ke tempat peristirahatan terakhir mereka.

Mereka pun saling menatap dan kemudian mengangguk setuju untuk segera memakamkan jenazah dari Kayra dan Markus.

...----------------...

Gundukan tanah merah itu masih terlihat basah dan diatasnya penuh dengan taburan bunga dan sebingkai foto dari masing-masing jenazah tersebut.

Para kerabat pun kini mulai meninggalkan pemakaman tersebut dan kini hanya tersedia Orang tua dari masing-masing dan juga Kembaran salah satu dari orang tersebut.

Pemakaman telah usai dan mereka masih belum beranjak dari kedua gundukan tanah tersebut.

Dering ponsel dari wanita yang bernama Kayla pun membuat mereka mengalihkan pandangannya dan melihat Kayla dengan wajah khawatir.

Kayla menempelkan ponsel nya di telinga nya dan mendengar dengan seksama apa yang di bicarakan oleh orang yang menelfon itu.

Airmata yang tadi sempat mengering pun kini membasahi kedua pipinya, tepat saat panggilan itu berakhir semua orang kini mulai bertanya apa yang terjadi.

"Hazel mengalami pendarahan di otak yang cukup parah, Ma."

Semua orang terkejut dan semakin merasa sedih mendengar hal tersebut.

Mereka kini harus mampu saling menguatkan satu sama lain, karena hanya itu yang dibutuhkan oleh keluarga ini.

Setelah mendengar kabar tersebut mereka semua kini beranjak dari pemakaman tersebut dan mulai menuju ke rumah sakit untuk melihat bagaimana kondisi Hazel.

Ibunda dari Kayla dan Kayra dan Ibunda Markus pun hanya bisa menangis sedih, mereka berdua tidak akan sanggup bertahan lagi jika terjadi hal buruk pada cucu mereka.

Hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai di rumah sakit. Semuanya kini telah menunggu di depan ruangan tersebut. Mereka menangis menatap tubuh gadis kecil itu yang kini seperti kesakitan di bawah alam sadar nya.

Dokter mengatakan bahwa Hazel harus segera menjalani operasi meskipun tingkat keberhasilannya sangat kecil.

Brankar itu kini sudah didorong keluar dan akan menuju ruang operasi, semua keluarga dari gadis kecil itu kini mengikuti brankar tersebut sambil memegang pinggiran dari brankar tersebut.

Kayla memegang tangan mungil Hazel dan mengucapkan do'a berkali-kali agar keponakannya ini selamat dan kembali kepada nya dan keluarga nya lagi.

"Kalian tidak boleh masuk dan harap tunggu disini."

Mereka berhenti tepat di depan pintu ruangan operasi tersebut dan kini mereka hanya bisa menatap pintu ruangan tersebut itu tertutup sambil menunggu proses operasinya selesai.

Mereka semua kini menunggu dengan perasaan cemas dan takut menjadi satu. Tidak lupa, mereka pun berdo'a demi kelancaran dan kesembuhan gadis kecil mereka.

Operasi yang akan membutuhkan waktu yang lama tersebut tidak membuat mereka merasa lelah sedikitpun. Rasa khawatir dan takut lebih mendominasi pikiran mereka.

Mereka akan berusaha keras untuk mengembalikan Hazel pada mereka. Bagaimanapun caranya, Hazel mereka harus tetap hidup seperti apa yang diminta oleh kedua orang tua dari gadis kecil yang tengah berjuang dengan hidupnya sekarang.

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!