Awal baru hubungan DeZel

..."Seiring berjalannya waktu disaat semua rasa sakit telah dilewati, maka kebahagiaan akan muncul dan beriringan dalam hidupmu."...

...----------------...

Seluruh anggota dari D'Lions kini menatap kedua orang yang telah kembali dari ruangan tersembunyi milik geng mereka. Tatapan penuh menyelidik ditujukan kearah Devandra dan Hazel yang kini hanya menatap datar semua orang yang melihat kearahnya.

"Kenapa sama muka lo semua? Bubar !!"

Kalimat tegas penuh perintah dari sang ketua mereka kini telah bergema di telinga mereka masing-masing. Namun, perintah dari kalimat tersebut tidak membuat semua anggotanya mengikuti apa yang diperintahkan malah justru beberapa dari mereka seakan menggoda sepasang manusia ini.

"Ngaku lo bos abis ngapain bawa Hazel ke dalam??"

Ucap salah seorang anggota yang bernama Lucas. Ia menyengir seolah sedang meledek Devandra yang kini malah menggenggam tangan dari Hazel dengan erat didepan semua orang. Hal itu tentu saja membuat D'Lions bersorak kegirangan. Sepertinya mereka semua tahu apa yang terjadi antara Devandra dan Hazel.

"Dengar semuanya!!"

Hazel menatap Devandra yang juga menatap ke arahnya. Mata gadis itu seolah bertanya kepada Devandra apa yang akan ia lakukan di hadapan teman-temannya??

"Mulai hari ini Hazel resmi jadi cewek gue"

Kalimat tersebut tentu saja mengundang kehebohan bagi anggota D'Lions pasalnya selama ini Devandra selalu tertolak oleh Hazel.

"Woaahhhhh jadi Hazel resmi ya jadi bu ketua kita?"

"Akhirnya pasangan ter-epic go public juga"

"Selamat pak ketu, bu ketu"

Semua anggota dari D'Lions ikut merasakan kebahagiaan untuk Devandra dan hal itu membuat Devandra lagi-lagi bersyukur karena memiliki anggota yang sudah seperti sahabat dan keluarga untuknya.

Devandra kini melirik Hazel yang tertawa melihat tingkah konyol teman-temannya. Lihat saja setelah ini Devandra berjanji akan selalu membuat bibir tipis itu tersenyum dan tertawa lebih sering.

Kini Devandra melihat jam tangan yang ada di pergelangan tangan nya. Jam sudah menunjukan pukul empat subuh dan sudah saatnya mengantarkan Hazel pulang. Bagaimanapun ia harus memulangkan Hazel dan membuat gadisnya itu beristirahat.

"Ja, mobil gue?"

Raja, salah satu anggota dari D'Lions dan yang merupakan wakil ketua dari geng tersebut mengangguk menjawab pertanyaan dari Devandra.

"Aman"

Sikap Raja hampir sebelas dua belas dengan Devandra, ia terkenal dingin bahkan ia jarang sekali berbicara seperti anggota lainnya. Meskipun Raja terkenal mirip dengan Devandra, tentu saja sikap Raja jauh lebih dingin diatas Devandra. Devandra memang terkenal dingin dan tegas tapi terkadang lelaki itu terkenal cerewet terutama jika sudah menyangkut dengan gadis bernama Hazel.

"Gue mau anterin Hazel pulang dan bakal langsung balik ke rumah, jadi kalian bisa langsung pulang juga."

Devandra mengambil kunci mobil yang diberikan Raja kepadanya. Ia menarik tangan Hazel dan membawa Hazel menuju mobil nya. Memilih mobil untuk mengantar Hazel pulang bukan lain karena udara subuh seperti ini sangat dingin dan Devandra juga tahu bahwa Hazel sudah mengantuk.

"Ja, ambil hadiah yg anak-anak mau dr geng curut itu."

Devandra kini sudah memasuki mobilnya dan menyalakan mesinnya terlebih dahulu. Ia beralih menghadap Hazel dan menarik seat belt lalu memasangkannya pada Hazel. Tindakan yang tiba-tiba dari Devandta itu lagi-lagi membuat jantung Hazel tidak karuan apalagi saat memasangkan seat belt tersebut, wajah Devandra persis sangat dekat dengan kepala Hazel.

"Rileks, gue cuma pasangin seat belt bukan mau pasangin cincin ke jari lo*

Seperti tahu apa yang Hazel rasakan, Devandra menggoda sedikit pacar cantiknya tersebut yang kini malah memelototkan matanya kepada Devandra.

"Apa sih, siapa juga yang tegang"

Hazel memperbaiki posisi duduknya. Aksi memasangkan seat belt yang dilakukan oleh Devandra sudah selesai, tapi lelaki ini masih saja belum beralih dari posisinya.

"Masa? Kalau gini tegang nggak??"

Ucap Devandra sembari mencium permukaan halus dari sebelah pipi Hazel. Hazel yang kaget pun memutar kepalanya menghadap Devandra tapi hal itu malah menjadi kesempatan Devandta untuk semakin menggoda Hazel.

Cup

Tepat saat Hazel memalingkan wajahnya ke arah Devandra, saat itulah ide jahil muncul di otak lelaki tersebut karena tanpa harus bersusah payah bibir Hazel mendarat sempurna di bibir miliknya yang kini tersenyum dengan lebar.

Sekali lagi, Hazel dibuat kaget karena Devandra yang selalu mengambil kesempatan seperti ini kepadanya. Rasanya ia sangat malu dan gugup saat ini. Ia pun segera mengalihkan wajahnya lagi kearah kaca mobil disampingnya. Tapi, sebelum itu terjadi Devandra justru menahan wajah gadis itu untuk tetap berhadapan dengan wajahnya.

Hazel langsung menunduk dan tidak berani untuk menatap mata lelaki yang kini berstatus sebagai pacarnya itu. Jantungnya seakan mau melompat keluar dan sudah dipastikan wajahnya sudah sangat merah sekarang.

Devandra menaikan dagu Hazel dan melihat betapa merahnya wajah dari Hazel sekarang. Devandra tersenyum melihat Hazel yang seperti kucing pemalu saat ini padahal tadinya Hazel seperti singa betina jika sudah melihat dirinya.

"Boleh??"

Ibu jari Devandra mengusap lembut bibir Hazel, matanya menatap bibir itu dengan tatapan sayu miliknya. Melihat tatapan itu membuat Hazel hanyut dalam pesona dari Devandra. Hazel pun lantas menganggukan kepalanya dan hal itu tentu saja tidak disia-siakan oleh Devandra untuk mencium Hazel lagi.

Ciuman yang penuh kelembutan itu terasa berbeda dari ciuman yang sebelumnya mereka lakukan. Karena ciuman itu menjadi bukti bahwa hubungan keduanya telah memasuki awal yang baru yang semakin dekat.

...----------------...

Jalanan terlihat kosong dan hanya ada beberapa kendaraan yang lalu lintas disana. Kini Devandra sedang menyetir dan mengantarkan gadis cantik disebelah nya yang sekitar sepuluh menit lalu sudah tertidur di samping kemudi miliknya.

Mobil yang ia naiki pun kini sudah berhenti di halaman luas dari si pemilik rumah besar itu. Tangan Devandra terulur mengusap anak rambut Hazel yang menghalangi wajah cantiknya. Devandra mengusap pipi itu dengan pelan dan lembut seolah ia tidak ingin si pemilik pipi tersebut terbangun karena ulahnya.

Devandra mendekatkan wajahnya dan mencium kening Hazel. Disaat yang bersamaan, Devandra juga memotret aksinya tersebut pada ponsel miliknya. Lihat saja, setelah ini kehebohan akan terjadi karena Devandra ingin semua orang tahu bahwa Hazel adalah miliknya. Milik Devandra seorang dan tidak akan ada siapapun yang berani mengambil Hazel darinya.

Devandra turun dari mobil dan memutari mobil untuk membawa Hazel. Dua Security yang menjaga kediaman rumah Hazel pun menghampiri Devandra dan Devandra langsung memberikan sinyal bahwa ia yang akan membawa Nona muda mereka ke kamarnya.

Devandra membuka pintu mobilnya. Ia mencondongkan tubuhnya dan menyelipkan sebelah tangannya di belakang leher gadis itu dan tangan sebelahnya lagi ia sisipkan diantara kedua lutut gadisnya tersebut. Ia mengangkat tubuh Hazel ala bridal style dan membawa gadis itu masuk kedalam dan membaringkan nya di ranjang besar miliknya yang berada dalam kamar Hazel.

Devandra membuka sepatu milik Hazel dengan hati-hati dan menarik selimut untuk menyelimuti Hazel. Sebelum pergi, Ia mengusap puncak kepala Hazel dan mencium kedua kelopak mata Hazel dengan penuh rasa sayang.

"Mimpi indah, Sayang"

Setelah mengatakan hal itu, Devandra pun bergegas keluar dari kamar tersebut dan meninggalkan kediaman itu. Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan baginya. Hari yang selalu ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga hari ini. Kebahagiaan itu seakan lengkap karena diisi oleh Hazel yang selama ini sudah masuk ke dalam hatinya dan memenuhi semua ruang yang ada dihatinya.

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!