..."Di Dunia ini tidak ada yg bisa kau percayai, selain Dirimu sendiri."...
...----------------...
16 Tahun yang lalu.
Suasana di kediaman rumah yang mewah itu tampak sedang sibuk, pasalnya hari ini adalah hari ulang tahun dari anak pemilik rumah besar ini. Satu-satunya putri tunggal dari Nyonya mereka yang bernama Kayra Adisty Alexandra dan Tuan mereka yang bernama Markus Zelano Wilkens.
Semua pelayan yang ada di rumah ini tengah mempersiapkan pesta dari sang nona muda kecil mereka. Berbagai hiasan pernak pernik lucu, balon-balon yang sedang mereka tiup, bahkan para koki rumah ini tengah membuat sebuah kue yang istimewa untuk nona muda kecil mereka yang bernama Hazel Aqueena.
Gadis kecil berumur 3 tahun itu tampak antusias dan sangat gembira menyambut ulang tahun nya kali ini. Binar mata yang ada di wajah imut nan mungil itu terlihat sangat berkelap kelip seolah menandakan gadis kecil itu sangat bahagia.
Hazel Aqueena. Nama gadis kecil yang terlihat sangat manis dengan wajah yang sangat imut itu terlihat berlompat lompat dengan riang. Meskipun gadis kecil itu masih berumur sangat muda dan tubuhnya masih terlihat sangat mungil tapi Hazel disebut sebagai Anak kecil yang ajaib. itu dikarenakan sejak umur 2 tahun Hazel sudah bisa berbicara dengan sangat lancar dan sekarang di usianya yang akan beranjak 3 tahun itu Hazel sudah pintar menghafal dan berhitung segala jenis perhitungan dalam matematika.
"Mommy, kapan Daddy akan datang ??".
Hazel kecil terlihat menggoyang-goyangkan tangan dari seorang wanita yang dia panggil dengan sebutan 'Mommy' tersebut.
Sang Mommy hanya tersenyum dan mulai menggendong putri kecil nya itu.
"Nanti sore Daddy akan datang dan kita berdua akan menjemput Daddy di bandara."
Hazel terlihat sangat gembira mendengar penuturan dari Kayra sang Mommy.
"Yeayyyyy, pasti Daddy membawa banyak hadiah untuk Hazel kan Mom ??"
Kayra terlihat mengangguk untuk merespon pertanyaan dari putri manisnya tersebut. Kayra sangat gemas dengan tingkah lucu dari Hazel, dia sangat bersyukur memiliki Hazel sebagai putrinya.
Sejak dalam kandungan nya, Hazel datang seperti anugerah bagi dirinya dan juga suaminya Markus dan ketika Hazel lahir itu menambah kebahagiaan bagi keluarga kecil mereka.
Siapapun yang di anugerahi Putri cantik dan pintar seperti Hazel pasti hidup mereka akan bahagia dan sangat bersyukur.
Kayra menurunkan Hazel dari gendongannya, dia berjalan ke arah dapur untuk memastikan semua makanan yang akan di sajikan oleh koki-koki rumah ini sudah sempurna.
Dia memberi instruksi makanan apa saja yang akan ada di perayaan pesta ulang tahun putri nya yang ketiga itu.
Dia ingin memastikan bahwa pesta ini akan berjalan dengan lancar dan akan meninggalkan kesan yang mendalam dan membahagiakan bagi Hazel, putrinya.
...----------------...
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore dan kini baik Kayra maupun Hazel sudah bersiap pergi ke bandara untuk menjemput Markus, Ayah dari Hazel dan Suami dari Kayra.
Markus Zelano Wilkens adalah seorang pengusaha yang sangat terkenal. Berbagai anak dari perusahaannya pun tersebar di berbagai dunia dan hal itulah yang membuat Markus selalu pergi ke luar negeri dan meninggalkan Istri dan Anaknya untuk mengurusi bisnis perusahaan nya.
Di usia nya yang menginjak 25 tahun itu Markus masih terlihat sangat tampan dengan tubuh kekar dan gagah nya itu. Lahir dari Orang tua yang berasal dari dua negara yang berbeda membuat Markus memiliki wajah yang sempurna.
Kayra dan Hazel mulai menaiki mobil mereka. Kali ini Kayra meminta untuk tidak diantarkan dengan sopir, ia memilih untuk menyetir mobil nya sendiri dengan ditemani oleh putri manis dan imut nya itu.
Kayra memasangkan seat belt pada Hazel yang sejak tadi selalu menyunggingkan senyumnya. Hazel sangat dekat dengan kedua orang tua nya terutama pada suami nya jadi tidak heran jika Hazel selalu antusias jika sang ayah akan pulang dari perjalanan bisnisnya.
Kayra mulai mengemudikan mobilnya dan sesekali melirik Hazel yang kini tengah bernyanyi kecil. Suasana hati mereka berdua sangat baik hari ini dan sebentar lagi akan semakin bertambah baik saat kedatangan suaminya.
Kayra harus cepat sampai di bandara dan segera kembali ke rumah bersama suami dan putri nya, dikarenakan pesta ulang tahun putrinya akan berlangsung pada pukul 7 malam.
Beruntungnya jalanan terlihat lenggang meskipun langit sore ini sangat gelap dan mendung yang menandakan hujan akan turun sebentar lagi.
Setelah kurang lebih 20 menit Kayra mengendarai mobilnya kini mereka telah tiba di bandara. Kayra menggandeng tangan kecil dan mungil putrinya itu dan menunggu kedatangan suaminya di dalam bandara.
Tidak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk menunggu. kini Markus tengah berjalan ke arah mereka, Hazel pun berlari ketika melihat sosok ayahnya berjalan menghampiri mereka.
Markus merentangkan tangan nya dan disambut oleh pelukan dan teriakan riang dari Hazel. Markus menggendong Hazel dan mengusap lembut rambutnya yang halus itu, Ia sangat merindukan putri kecil nan manisnya itu.
"Hazel merindukan Daddy." Ujar gadis kecil itu dengan memeluk Daddy nya sangat erat dan tidak berniat melepaskan pelukan itu apapun yang akan terjadi.
"Daddy lebih merindukanmu sayang." Sungguh, Markus pun sangat sangat merindukan anak semata wayang nya ini. Jika saja urusan bisnis nya bisa di wakilkan oleh orang lain, sudah pasti Markus akan melimpahkan semua nya pada sekretarisnya.
Sembari menggendong Hazel, Markus pun menghampiri Kayra yang juga tengah tersenyum. Tepat ketika Markus di hadapannya, Kayra pun memeluk sang suami yang tengah menggendong anak mereka.
Markus terkekeh melihat keduanya yang kini memeluk tubuhnya dengan erat.
Markus begitu bersyukur memiliki keduanya dalam hidupnya.
Wanita yang ia cintai dan Putri kecilnya yang sangat ia sayangi.
"Apa kita akan berpelukan terus disini, Mom Dad ?". Ucap Hazel polos yang membuat Kayra dan Markus tertawa.
Kayra pun melepaskan pelukannya, dan kini mereka bertiga berjalan keluar dari bandara itu untuk segera pulang ke rumah mereka.
"Aku tidak membawa sopir, jadi biarkan aku menyetir dan kau istirahatlah."
Markus menoleh dan menggenggam tangan istrinya itu kemudian menggeleng tanda tidak setuju.
"Tidak apa-apa. Biarkan aku yang menyetir dan lagipula pasti kau lelah menyiapkan pesta ulang tahun Hazel sendirian."
Kayra menurut saja kali ini, lagipula tidak ada salahnya jika suaminya yang menyetir.
...----------------...
Mereka bertiga kini sudah menaiki mobil mereka. Hazel yang semula tidak ingin melepaskan pelukannya itu pun kini pasrah duduk di belakang sementara Kayra duduk disamping Markus.
"Daddy, apa yang Daddy bawa untukku ?? Apa Grandma dan Grandpa juga mengirimkan hadiah untukku ?? Kenapa mereka tidak datang saja bersama Daddy ??"
Hazel terus memberi pertanyaan secara tidak henti kepada Markus dan membuat Markus gemas dengan putri kecilnya itu.
Sementara Kayra hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah keduanya. Lihat saja, setelah ini dirumahnya akan penuh dengan pertanyaan-pertanyaan tidak henti dari Hazel kepada Daddy nya.
"Grandma dan Grandpa sudah tua nak, mereka tidak sanggup terlalu lama di pesawat dan jangan khawatir mereka sudah membelikan banyak hadiah untuk cucu tersayangnya ini."
Mendengar penuturan dari ayahnya, Hazel pun semakin tidak sabar untuk segera sampai ke rumah dan membuka semua hadiah yang di kirimkan oleh kakek neneknya di london.
Mereka terus mengobrol sampai tidak sadar bahwa hujan semakin deras dan jalanan semakin licin.
Markus kini fokus pada jalanan di depannya, jarak antara rumah dan bandara tidak terlalu jauh tapi karena hujan dia harus mengurangi kecepatan dan laju mobilnya itu.
Hazel kini terlihat bosan dan sesekali melihat ke arah luar jendela. Hazel melihat derasnya air hujan dan beberapa kali melihat kilatan petir di langit yang kini berwarna abu-abu.
Markus dan Kayra sesekali melirik ke arah belakang memastikan bahwa putrinya baik-baik saja. Mereka tersenyum melihat putrinya yang sepertinya bosan, Markus pun berinisiatif menyalakan musik dari mobilnya agar Hazel tidak merasa bosan. Ia tahu bahwa putrinya sangat suka bernyanyi dan suara Hazel sangat merdu saat bernyanyi.
Saat Markus menengok ke arah belakang untuk melihat Hazel yang kini mulai ikut bernyanyi, terdapat mobil dari arah lain yang melaju sangat cepat ke arah nya dan Markus belum menyadari itu.
Ia terus tersenyum ke arah Hazel tanpa tahu mobil dari arah lain itu kini semakin dekat dengan mobil yang ia kendarai.
"Markusss lihat kedepan !!". Kayra yang menyadari bahwa ada mobil yang melaju cepat ke arahnya pun dengan segera berteriak dan Markus yang sadar akan hal itu pun mencoba membelokan arah mobilnya.
'BRUUUUUKKKKKKKKK CTASSSSSHHHHH'
Terlambat, Mobil itu lebih dulu menabrak mobil yang mereka kendarai, Markus sempat membanting stir sehingga kini mobil nya berguling di jalanan itu.
Mobil yang kini sudah terbalik dan membuat genangan darah itu mengalir ke jalanan tersebut. Baik Kayra maupun Markus masih membuka mata mereka dengan sadar.
Hanya satu yang ada di pikiran mereka yaitu putri mereka, Hazel.
Kayra melihat Markus yang terlihat dalam kondisi yang lebih mengerikan darinya. Darah terus mengucur dari pelipis Markus dan itu membuat airmata Kayra terus menetes tiada henti.
Kayra benar-benar takut sekarang. Dia pun mencoba meraih tangan Markus begitupun sebaliknya.
Kayra dan Markus terlempar dari mobil mereka begitupun dengan Hazel yang lebih jauh dari keduanya.
Markus menggenggam sebelah tangan Kayra.
Kayra semakin menangis karena kondisi Markus lebih parah.
"Ra, Hazel."
Airmata Markus kini sudah bercampur dengan darah dan air hujan. Kayra mencoba untuk bangkit, matanya terus mencari dimana keberadaan putrinya.
Setelah melihat dimana letak putrinya yang tidak terlalu jauh dari nya, dia pun berusaha untuk berjalan ke arah Hazel, tapi sebelum itu Markus memegang tangan Kayra dengan kedua tangannya.
"Hazel harus tetap hidup, ra."
"Katakan padanya bahwa aku sangat mencintainya dengan seluruh hidupku."
Sambung Markus dengan pengucapan yg sedikit terbata-bata dan setelah mengucapkan kalimat tersebut genggaman di tangan pria itu pun terjatuh dan mata Markus pun tertutup dengan rapat.
Kayra yang menyadari bahwa suami nya kini telah menutup matanya itupun menangis dengan histeris.
"SIAPAPUN TOLONG KAMIIIII." Kayra berteriak histeris sambil menangis.
Langit semakin menutupkan aura kegelapannya, Aroma darah dan air hujan kini bercampur menjadi satu. Rasa perih di tubuh kecilnya itu sangat menyiksa dirinya.
Hazel melihat kedua orangtua nya dan melihat ibunya yang menangis histeris memeluk ayahnya membuat genangan di kedua mata indah itu mengalir sempurna di pipinya.
Hazel tahu bahwa saat ini tidak akan baik-baik saja bahkan ketika kegelapan mulai menghampiri nya Hazel masih saja memanggil kedua orangtua nya,terutama ayahnya.
"Daddy, Mommy"
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments