..."Takdir memang tidak bisa di tebak, terkadang takdir membuat seseorang putus asa dan seperti ingin mati dan terkadang takdir membuat seseorang bertahan untuk mengetahui happy ending apa yang akan seseorang dapatkan."...
...----------------...
Kedatangan Devandra dan Hazel yang bersama-sama dengan keadaan Hazel yang memeluk pinggang Devandra diatas motor milik Devandra membuat kehebohan di sekolah itu. Para Murid yang tadinya berbondong-bondong bersiap untuk melaksanakan upacara dan akan memasuki kelas mereka pun dibuat terdiam dan terkaget-kaget.
Semua mata kini menatap pada Hazel yang telah turun dari motor diikuti Devandra yang langsung menggenggam jari-jari Hazel. Mereka semua dibuat tidak percaya dengan apa yang barusan mereka lihat, dua Most Wanted kesayangan mereka kini terlihat berangkat sekolah bersama dan sekarang mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang saling mencintai.
"Ini gue nggak salah liat kan??"
"Mereka jadiaaannn???"
"Hazel nerima Devandra juga akhirnyaaa"
"Gila sih mereka cocok bangetttt"
"Sumpah emang mereka udah cocok dari awal, yang cewenya cantik badass, yang cowonya ganteng paripurna"
"Tapi gue patah hatii"
Kira-kira begitulah perbincangan murid Starlight pagi ini. Kini giliran Riri, Vania dan genk D'Lions mendatangi pasangan Most Wanted ini.
Devandra semakin erat menggenggam tangan Hazel yang terlihat gugup dimatanya. Dia mengerti bahwa Hazel merasa tidak nyaman saat ini karena semua orang menatap kearah mereka, meskipun begitu Hazel sangat pintar menyembunyikan kegugupan nya dengan wajah dingin miliknya.
"Selamat pagi bu ketuu"
Kini giliran salah seorang anggota D'Lions yang bernama Lucas menyapa Hazel. Hal itu kembali membuat anggota D'Lions maupun Riri Vania terpekik heboh.
Devandra menatap tajam Lucas yang kembali membuat keributan dengan menyebut Hazel sebagai "bu ketu".
"Karena sekarang kalian udah sampe, giliran gue sama Vania yang bawa Hazel ya kakak ipar"
Sebutan "kakak ipar" membuat mereka semua berteriak heboh. Devandra terkekeh melihat semua reaksi anggota D'Lions sementara Hazel hanya memutar bola matanya malas.
"Wadooohhhh udah kakak iparan segala nggak tuh hahaha"
Semua orang tertawa, pagi ini menjadi kebahagiaan baru tidak hanya untuk Hazel dan Devandra tapi untuk D'Lions dan Hazel's genk.
Devandra memutar tubuh Hazel agar menatap kearahnya dan Hazel kembali menatap Devandra dengan senyuman lebar miliknya.
Riri dan Vania dibuat tidak percaya bahwa Hazel kini tersenyum sangat lebar pada Devandra, bukan hanya mereka berdua tapi anggota D'Lions dan semua orang di sekolah yang masih menatap kedua sejoli itu tertegun karena ini pertama kalinya mereka melihat senyuman selebar itu terukir di wajah cantik milik Hazel.
"Nggak apa-apa kan kalau gue nggak anter lo sampe kelas?"
Hazel mengangguk. Kedua sejoli ini seakan lupa bahwa mereka masih menjadi tatapan orang-orang yang kini bahkan memperhatikan dan ada yang merekam mereka.
"Istirahat nanti gue jemput. Lo nggak usah ikut upacara, stay dalam kelas aja"
Alis Hazel bertaut, Ia bingung kenapa Devandra tidak mengizinkan nya mengikuti upacara.
Devandra terus menerus menatap Hazel dan mengusap pipi Hazel dengan lembut.
Perlakuan Devandra barusan membuat semua orang terutama gadis-gadis penggila Devandra menjerit menyaksikan pujaan mereka bersikap semanis itu terhadap Hazel.
"Kenapa?"
Ujar Hazel bertanya seraya menatap Devandra bingung. Devandra mengeluarkan ponselnya dan mengecek salah satu fitur cuaca di ponselnya dan memperlihatkan nya pada Hazel.
"Cuacanya bakal makin panas dan terik. Gue tau lo nggak kuat cuaca panas"
Tertegun, Hazel diam karena kini pikirannya dipenuhi pertanyaan bagaimana Devandra bisa mengetahui hal-hal seperti itu dari diri Hazel karena selama ini yang tahu akan fakta tersebut hanya Riri dan Vania. Hazel beralih menatap kedua sahabatnya, tahu bahwa Hazel mencurigai mereka Devandra lagi-lagi membuat Hazel menatapnya
"Gue tau sendiri, gue perhatiin lo setiap hari"
Perasaan Hazel semakin tidak karuan, Devandra mengetahui segalanya tentang dirinya tapi Ia bahkan tidak tahu apapapun tentang Devandra.
"Ri Van bawa cewek gue, pastiin aman ya"
Semua orang lagi-lagi berteriak histeris karena Devandra menekankan kata "cewek gue" didalam kalimatnya.
Riri dan Vania langsung menarik kedua tangan disisi kanan dan kiri seraya tersenyum jahil pada Devandra.
"Tenang, amannnn nggak bakal lecet"
Kini ketiganya berjalan lebih dulu menuju kelas mereka. Selama perjalanan menuju kelas semua pasang mata yang berada di Koridor melihat Hazel dengan tatapan iri. Lagipula siapa yang tidak iri mendapatkan pria seperfect Devandra.
Sementara Riri, Vania dan Hazel menuju kelasnya. Devandra masih memperhatikan punggung Hazel yang terus berjalan hingga punggung itu tidak terlihat lagi.
"Udah kali bos nggak usah diliatin terus, nggak bakal ilang tuh cekiber"
Alvin menyengir melihat Devandra yang kini melihat kearahnya.
"Cekiber? Makaudnya?"
Kini giliran anggota D'Lions yang serentak menjawab pertanyaan Devandra.
"Cewek Kita Bersama" Ucap seluruh anggota D'Lions yang kini berlari menghindari amukan Devandra karena mengatakan miliknya adalah milik bersama.
"ANJING !!! HAZEL CUMA PUNYA GUE DAN MILIK GUE SEORANG !!!"
Teriak Devandra sambil berjalan cepat mengejar anggotanya. Devandra mungkin lupa bahwa tidak hanya ada dirinya dan D'Lions disana tapi semua murid mendengar secara langsung bagaimana Devandra mengatakan Hazel adalah miliknya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments