Identitas baru dan Kembalinya Hazel

..."Jika dalam keadaan dan situasi tertentu membuatmu sedih, maka carilah Kebahagiaanmu di keadaan atau situasi lainnya."...

...----------------...

Hari demi hari telah terlewati, kini sudah dua minggu sejak kecelakaan itu terjadi dan gadis kecil itu masih saja tertidur dengan pulas tanpa berminat untuk membuka matanya. Entah apa yang di mimpikan gadis itu hingga membuatnya sangat enggan untuk membuka mata indah nya.

Semua orang yang berada di keluarga itu pun bergantian menjaga Hazel, bahkan kedua orangtua Markus pun turut serta menjaga sang cucu tanpa berminat untuk kembali ke London. Mereka semua menunggu kesayangan mereka untuk bangun dan memanggil mereka satu persatu.

Mereka sangat merindukan suara dan tawa dari Hazel terutama tingkah Hazel yang selalu menggemaskan di mata mwreka semua.

Ruangan itu pun sudah penuh diisi dengan mainan yang mereka belikan untuk Hazel, bahkan beberapa dari mainan tersebut ada mainan kesayangan Hazel khususnya boneka penguin yang besar favorit dari Hazel.

Mereka ingin saat Hazel nanti bangun, suasana hati gadis itu akan ceria meskipun tampak tak mungkin karena Hazel pasti akan menanyakan keberadaan dari Orangtua nya.

Kini giliran Mikhael yang menjaga Hazel sendirian. Mikhael menyuruh Kayla untuk pulang dan berganti pakaian lalu meminta nya untuk beristirahat.

Mikhael duduk di samping brankar milik Hazel, ia mengambil sebuah buku cerita yang tadi sengaja dia beli sebelum mendatangi rumah sakit.

Lembaran buku itupun ia buka, terlihat gambar dengan penuh warna menghiasi buku cerita tersebut.

"Hazel lihatlah Uncle membelikanmu Buku Cerita".

Mikhael menunjukan buku itu di hadapan wajah Hazel seolah gadis kecil itu melihat buku tersebut.

" Uncle tahu kau sangat menyukai buku cerita kan ?? Ayo cepat bangun nanti akan uncle belikan banyak buku cerita untukmu".

"Apa kau ingin uncle menceritakannya padanu ?? Baiklah akan uncle ceritakan, jadi dengarkan baik-baik ya."

Mikhael kini membacakan buku cerita tersebut seperri seorang ayah yang sedang menceritakan sebuah dongeng kepada putrinya yang tengah tertidur.

Lembaran demi lembaran telah ia bacakan dan tanpa ia sadari sejak tadi ada pergerakan kecil dari jari kecil Hazel.

Mikhael pun selesai membacakan buku cerita tersebut dan kini ia menutup buku tersebut. Mikhael menatap Hazel dan tersenyum pada Hazel.

Tatapan Mikhael kini beralih pada tangan Hazel. Dia ingin memegang tangan Hazel dan dia tersadar bahwa jari kecil tersebut tergerak meskipun dengan gerakan yang sangat lemah.

Mikhael pun tersenyum dan menyentuh jari tersebut dan kemudian menggenggam tangan mungil itu.

Ia segera memencet sebuah tombol yang berada diatas brankar itu untuk memanggil dokter ke ruangan tersebut.

"Good girl. Uncle janji akan membelikan semua buku cerita untukmu nak."

Mikhael tahu bahwa progres Hazel akan membuat semua keluarganya bahagia, terutama istrinya tercinta yaitu Kayla. Membayangkan wanita itu akan tersenyum lagi membuat Mikhael pun senang bukan main.

...----------------...

Semua keluarga kini berkumpul di depan ruangan itu. Saat Hazel menggerakkan jarinya dan segera di periksa oleh dokter, Mikhael pun menelfon Kayla dan keluarganya untuk segera ke rumah sakit dan jadilah mereka semua kini berkumpul disini.

Tatapan penuh harap terpancar di mata mereka semua yang kini menunggu dokter yang masih memeriksa kondisi Hazel. Mereka semua merapalkan do'a dalam hati mereka berharap bahwa Hazel akan segera pulih.

Mereka semua tampak bahagia karena Mikhael mengatakan setelah Hazel menggerakkan jari nya, tidak lama setelah itu Hazel membuka matanya dengan perlahan. Kayla menatap ruangan itu dengan seksama, terlihat para dokter dengan teliti memeriksa keadaan Hazel.

Kini para dokter pun keluar dari ruangan tersebut, mereka semua kini sangat berharap adanya kabar baik yang akan di ucapkan oleh dokter-dokter itu.

Mereka ingin Hazel mereka segera pulih, hanya itu.

"Bagaimana ?? Apa Hazel baik-baik saja ??".

Sang kakek yang merupakan ayah dari Kayra dan Kayla itu pun memulai pertanyaan pertamanya. Semua orang kini menatap sang dokter yang saat ini tersenyum kecil kepada mereka.

"Syukurlah Hazel telah melewati masa kritisnya dan ia baik-baik saja sekarang."

Semua orang kini bisa bernafas lega mendengar penjelasan dari dokter. Kayla pun tersenyum begitu juga dengan anggota keluarga yang lain.

"Tapi dia masih belum bisa diajak berbicara terlalu banyak. Kami telah menyuntikkan obat tidur di infusnya dan kini ia tengah beristirahat."

Setelah mengatakan itu dokter pun mempersilahkan mereka semua untuk masuk ke dalam. Kayla dan yang lainnya dengan segera menghampiri Hazel yang kini tengah tertidur. Kini tinggal menunggu esok untuk melihat mata cantik itu terbuka.

Tapi dibalik itu semua, mereka sangat memikirkan apa yang harus mereka katakan pada Hazel tentang kedua orangtua nya.

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!