..."Memiliki pasangan yang baik dan mencintaimu dengan tulus adalah sebuah anugerah yang harus di syukuri."...
...----------------...
Suasana di kediaman mewah tersebut sangat tenang. Ketiga gadis yang selalu bersama sejak mereka kecil itu kini telah menyelesaikan acara makan siang mereka. Mereka berinisiatif untuk menghabiskan hari libur mereka dengan menonton tayangan drama yang berasal dari negeri gingseng yang mereka sukai.
Mereka telah berkumpul di kamar Hazel dengan semua cemilan yang mereka bawa dari dapur. Riri dan Vania duduk di sebuah sofa panjang sementara Hazel dengan posisinya di atas ranjang miliknya.
Hazel tidak terlalu fokus untuk menonton drama Korea favoritnya tersebut, pikirannya teralihkan oleh postingan yang membuat heboh dan membuat notifikasi akunnya menjadi penuh.
Ia melihat akun seseorang yang telah memporak-porandakan hatinya sejak semalam.
Beberapa foto yang terpajang di akun lelaki tersebut membuat Hazel tidak tahan untuk tidak tersenyum.
Hazel masih terus men-scroll layar ponselnya dan melihat-lihat semua foto yang ada di instagram pribadi 'pacarnya' tersebut. Disaat ia sedang asyik memperhatikan salah satu foto, dia tidak sengaja menekan tanda love pada postingan tersebut.
Hal itu tentu saja membuat Hazel panik karena postingan yang berisi foto yang tidak sengaja dia sukai adalah sebuah foto yang menunjukan tubuh Devandra yang sedang shirt-less.
Hazel segera membatalkan memberi tanda suka pada postingan tersebut, dia berharap semoga Devandra belum melihat Hazel menyukai fotonya. Namun, ternyata apa yang Hazel harapkan tidak menjadi kenyataan karena ternyata Devandra sudah lebih dulu melihat notifikasi tersebut.
Sebuah pesan masuk muncul di akun milik Hazel, Hazel tahu siapa orang yang mengirim pesan tersebut. Ia pun mencoba setenang mungkin dan tidak ingin perhatian Riri maupun Vania teralihkan padanya yang nantinya mereka akan bertanya banyak hal pada Hazel.
"Jadi ternyata cewek gue lebih suka gue dalam keadaan shirt-less, hmm??"
Isi pesan tersebut membuat Hazel kelabakan dan bingung harus menjawab apa. Hazel memutuskan untuk tidak membalas pesan tersebut dan menutup aplikasi tersebut. Tapi, bukan Devandra namanya jika tidak menggoda dan mengganggu Hazel karena saat Hazel menutup aplikasi tersebut ternyata Devandra langsung melakukan panggilan video dari aplikasi tersebut.
Suara sering ponsel yang menunjukkan panggilan video dari Devandra tersebut membuat perhatian Riri dan Vania teralihkan menatap Hazel yang kini hanya menatap datar keduanya.
"Hazel, Handphone lo bunyi. Angkat itu yang nelfon lo"
Vania menatap Hazel yang kini tampak aneh di matanya, gadis itu terlihat gugup dan mencoba menyembunyikan rasa malu nya. Riri maupun Vania pun kini saling menatap dan mengarahkan dagunya kearah Hazel.
Karena penasaran dengan sikap Hazel yang membiarkan panggilan tersebut, mereka berdua menghampiri Hazel yang kini malah berdiri dan menggenggam ponselnya dengan erat.
"Coba sini kita liat siapa yang nelfon lo daritadi??"
Sebenarnya mereka berdua bisa menebak siapa yang menelfon Hazel dan membuat Hazel menghindari panggilan tersebut. Mereka hanya ingin menggoda Hazel saja karena sejak tadi ponsel tersebut hanya ia tatap dan kini ia genggam saja.
Riri mengintip sekilas layar ponsel Hazel yang menyala, Dia tersenyum geli melihat tingkah Hazel sekarang.
"Ohhh video call ternyata Van"
"Dari Ayang beb"
Riri terkekeh dan Vania mengganggukan kepalanya lalu tersenyum jahil.
"Angkat aja Zel. Cowok lo kangen sama lo itu"
Kini kedua sahabatnya itu telah tertawa meledek Hazel yang kini mencebikkan bibirnya karena kesal dengan Riri dan Vania.
"Berisik lo berdua"
Hazel menatap ponselnya yang masih saja terus berdering, ia sudah mematikannya tadi tapi Devandra terus saja melakukan panggilan video tersebut. Hazel dilema untuk mengangkatnya atau tidak karena sudah dipastikan jika ia mengangkat panggilan dari pria itu maka pasti Devandra akan mengatakan hal-hal yang mungkin akan membuatnya meringis malu tapi jika Hazel terus membiarkan panggilan tersebut maka Devandra akan terus meneror dirinya dengan panggilan tersebut.
Tahu bahwa Hazel diambang dilema, Riri dan Vania mengerti dan akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar pribadi milik Hazel. Tentu saja sebelum mereka berdua pergi, mereka masih terus saja meledek Hazel yang membuat Hazel melempar bantal kearah pintu.
"Cieee Hazel vc an sama ayang, Hahahaa"
Kira-kira seperti itulah kata-kata jahil yang dilontatkan kedua sahabatnya itu.
Beralih lagi melihat ponselnya, kini Hazel menerima panggilan video tersebut. Dia hanya menampilkan sebagian wajahnya saja karena Hazel bingung harus berbicara dan bersikap seperti apa.
"Lama banget sih sayang angkatnya" Ujar Devandra di seberang sana dengan wajah jahil khas dirinya.
Devandra terlihat tampan sekarang meskipun dengan peluh di wajahnya. Sepertinya pria itu baru saja selesai berolahraga.
"Berisik" Nada ketus yang diucapkan Hazel membuat Devandra tertawa, apalagi dengan Hazel yang hanya menampilkan sebagian wajahnya.
"Gue vidcall lo karena mau liat muka cantik cewek gue, bukannya liat jidat lo sayang"
Hazel menggigit bibir bawahnya, sapaan sayang yang sejak tadi diucapkan Devandra membuat jantung Hazel berdetak kencang tidak karuan sekarang, apalagi dengan penampilan Devandra yang terlihat sexy dan tampan sekaligus membuat pipi Hazel sudah memerah sebenarnya.
"Kok diem, hmm?? Tunjukin wajah lo, gue mau liat sekarang juga"
Tatapan Devandra yang penuh perintah itu semakin membuat Hazel menuruti keinginannya, entah apa yang terjadi pada gadis yang biasanya tidak terbantahkan ini karena sekarang Hazel menjauhkan ponselnya sehingga seluruh wajahnya kini terlihat dari kameranya.
"Cantik"
Devandra terus memperhatikan wajah Hazel di kameranya, Ia tersenyum memperhatikan wajah Hazel yang sudah berubah menjadi merah tomat karena blushing. Ingin sekali rasanya ia menculik Hazel dan mengurungnya didalam kamarnya. Hazel-nya begitu sempurna dan cantik, Devandra bersyukur akan hal itu.
"Jadi sayang? kenapa lo nge-like foto shirt-less gue??"
Devandra menyeringai jahil diseberang sana, ia tahu bahwa gadisnya saat ini tengah menahan rasa malu dan ia sangat suka melihat Hazel yang malu seperti ini.
"Lo suka?"
Kini giliran Hazel yang terbatuk-batuk mendengar kalimat yang barusan Devandra katakan. Devandra benar-benar membuatnya seperti seorang gadis mesum yang menyukai hal-hal tersebut.
"Apasih Dev!! gue nggak sengaja like nya kok"
"Beneran?? Padahal kalau lo suka gue bisa nunjukin ABS gue langsung"
Hazel hampir tersedak karena perkataan Devandra yang sangat frontal dan blak-blakan seperti itu. Lain dengan Hazel, Devandra justru menaik turunkan salah satu alisnya dan menunjukan smirk miliknya.
"Dasar gilaaa"
Tidak sanggup menghadapi kejahilan Devandra, Hazel pun mematikan panggilan tersebut. Sementara, Devandra yang panggilannya di matikan secara sepihak langsung tertawa keras. Menggoda Hazel selalu menjadi hal yang paling menyenangkan untuk dirinya dan Devandra akan selalu melakukannya.
Ide jahil pun kembali datang dari otak genius pria tersebut. Ia pun mengambil beberapa selfie dan tentu saja tidak lupa mengambil gambar tubuh shirt-less nya. Setelah mengambil beberapa gambar, Devandra membuka pesan dan mengirimkannya pada kontak yang ia namai dengan nama Hazel dan sebuah emotikon love dibelakang nama tersebut.
Devandra juga mengetikkan sesuatu disana dan setelahnya membuat dia membayangkan wajah Hazel yang akan sangat merah padam sekarang.
"Khusus buat cewek gue yang cantik yang suka liat gue shirt-less"
Hazel membuka pesan dari Devandra yang menunjukan semua fotonya dan jangan lupa isi pesannya. Ia berdecak dan mengetikan sesuatu yang membuat Devandra terpingkal-pingkal saat membacanya.
"Idiot" satu kata dengan tambahan emot sebuah jari tengah yang mengacung itu membuat Devandra tertawa. Hari Devandra akan semakin berwarna mulai sekarang dan hobi barunya untuk menggoda Hazel akan menjadi hobi favoritnya.
Sementara Hazel menutup tubuhnya dan bergelung dalam selimut. Foto yang Devandra kirim membuat Hazel malu setengah mati meskipun ia akui bahwa Hazel menyukainya. Oh ayolah siapa yang tidak menyukai tubuh seperti Devandra, pacarnya itu memiliki tubuh ideal dengan otot-otot yang melekat sempurna ditubuhnya dan sialnya Hazel baru menyadari bahwa Devandra masuk kedalam kategori tipe ideal nya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments