Arena Balap

..."Ada alasan dibalik senyuman seseorang yang biasanya menyimpan luka."...

...----------------...

Devandra kini sedang menunggu Hazel yang sedang berganti pakaian. Sebelumnya, ia sudah menghubungi salah satu temannya untuk membawakan sebuah motor miliknya ke kediaman Hazel dan dalam kurun waktu kurang lebih 20 menit 2 orang yang ia kenal kini datang dengan mengendarai 2 motor yang diketahui salah satu dari motor tersebut adalah miliknya.

"Ohhh jadi hal penting yang ngebuat lo nggak mau dateng itu karena ini." Kini kedua orang tersebut tengah cengengesan sembari melemparkan tatapan jahil pada siang ketua yang kini hanya berwajah masam.

"Udah tau pake tanya!!! gegara lo semua nih ganggu waktu gue sama Hazel!!."

Kalimat panjang tersebut membuat kedua teman Devandra semakin tertawa lepas, apalagi melihat wajah kesal dari Devandra memberi hiburan tersendiri untuk mereka.

"nggak usah ketawa deh lo berdua!! buru cabut deh lo!!." Kesal karena ditertawai terus menerus akhirnya Devandra mengusir kedua temannya untuk segera pergi dari rumah Hazel.

"lahhh lo nggak bareng kita?? " tanya salah satu temannya yang bernama Alvin, sementara satu temannya yang lain hanya menunggu jawaban dari Devandra.

"ya nggak lah gila kali gue bareng kalian kalau ada bidadari yang mau ikut sama gue."

Kini gantian Devandra lah yang tersenyum geli melihat kedua temannya saling melemparkan tatapan penuh tanda tanya.

"Maksud lo??"

Sebelum pertanyaan itu sempat terjawab, seorang gadis cantik kini muncul membuka pintu tersebut. Kedatangan Hazel dari balik pintu dengan baju yang terlihat casual membuat Alvin dan Lucas mengerti maksud dari Devandra.

"Eh Hazel ? mau kemana malem-malem udah cantik begini."

Hazel yang juga kaget melihat ada 2 orang lainnya di rumahnya hanya menatap Devandra seolah meminta penjelasan, Devandra yang mengerti tatapan Hazel pun hanya mengangguk seraya tersenyum manis.

"Hazel mau gue ajak ke arena. Mereka kesini buat anterin motor gue"

Kini ketiga orang tersebut mengangguk,. tapi kini Alvin dan Lucas seolah ingin bertanya hal lain pada Devandra.

"Lo yakin Dev mau bawa Hazel?" Lucas memberi sinyal lewat kedua matanya kepada Devandra.

Devandra mengerti maksud dari Lucas dan apa yang ia pikirkan.

"nggak apa-apa, ada gue yang bakal jagain Hazel."

Sambil berkata hal itu, Devandra menatap Hazel dan menggenggam salah satu tangan Hazel. Hal itu tentu saja tidak luput dari perhatian kedua teman dari Devandra.

"Ayo berangkat"

Sementara Devandra lebih dulu berjalan ke arah motornya sembari memegang tangan mungil Hazel, kedua temannya kini saling bertatapan ngeri melihat adegan yang baru saja tersuguhkan didepan mata mereka.

"Bos lo udah gila noh"

"Bos lo juga kampret, Hahahah"

Mereka saling tertawa dan kemudian mengikuti Devandra yang kini sudah mulai melakukan motornya

...----------------...

Sampai di arena balap, kedatangan Hazel dan Devandra yang bersama-sama membuat mereka menjadi pusat perhatian terutama untuk Hazel.

Ini pertama kalinya mereka semua melihat seorang Devandra membawa wanita ke dalam arena balap yang akan ia ikuti, apalagi selama ini Devandra terkenal dingin dan tidak tersentuh sama sekali.

Sosok Hazel yang kini ditatap oleh semua orang di arena balap tersebut menjadi tanda tanya untuk mereka. Apa hubungannya dengan Devandra sehingga pria dingin yang tidak tersentuh itu pun bisa membawa seorang gadis yang kelewat cantik dan sempurna itu bahkan dengan tangannya yang menggenggam tangan gadis cantik itu.

Seseorang menghampiri Hazel dan Devandra sembari menyunggingkan senyum seperti iblis yang kelewat menyebalkan di mata Devandra.

"So, alasan lo telat karena lagi senang-senang sama cewek cantik ini."

Pria itu menatap Hazel dari atas kepala hingga ujung kaki Hazel seraya menyeringai.

"Boleh juga selera lo, kalau lo bosen gue siap nampung nya "

Mendengar hal tersebut membuat darah Devandra mendidih. Pria di hadapannya ini sangat kurang ajar karena telah berani merendahkan gadis pujaan miliknya.

"Jaga mulut lo, atau.... "

Kata-kata Devandra terputus karena suara dingin dari Hazel yang terdengar.

"Sayangnya gue nggak sudi ditampung sama cowo jelek macam lo."

Perkataan Hazel membuat semua orang tertawa, terutama untuk geng D'Lions yang kini tertawa terbahak-bahak karena hal yang baru saja dikatakan Hazel.

Pria yang kini sedang di tertawakan menatap Hazel tajam, tapi hal itu tidak membuat Hazel takut sama sekali. Hazel justru menatap balik pria dihadapannya dengan tak kalah tajam dan dingin. Albert, nama pria tersebut kini menyeringai menatap Hazel.

"Menarik" pikirnya dalam hati.

Satu-satunya gadis yang berani menghinanya didepan banyak orang bahkan sama sekali tidak ada rasa takut didalam mata gadis itu.

Devandra menarik tangan Hazel menjauh dari orang-orang tersebut dan beralih menuju geng miliknya. tapi sebelum meninggalkan kerumunan itu Devandra sampat mengatakan sesuatu yang membuat Albert semakin tertarik pada Hazel.

"Dia cewek gue, jadi jangan pernah lo berani mendekat sama milik gue."

Setelah itu Devandra merangkul Hazel dan membawanya pada D'Lions.

Sampai di hadapan D'Lions, semua orang dalam geng tersebut bertepuk tangan dan bersorak menyambut kedua sejoli ini.

"WOW WOW BU KETUA KITA KERENNNN."

"YOI BADASSSS BANGET SAMPE BIKIN SI KECOA KICEP.."

Hazel menatap semua orang dan tersenyum sangat lebar sekarang, senyuman itu membuat semua orang yang disana tertegun melihat Hazel pertama kalinya tersenyum selebar itu.

Termasuk Devandra yang kini melongo melihat Hazel.

"Waanjirrr pantesan bos kita klepek-klepek sama Hazel. Cakep banget gilaaaa"

ucap salah satu orang di geng tersebut dengan sedikit berbisik agar Devandra tidak bisa mendengarnya.

Sementara Devandra semakin hanyut dalam pesona Hazel yang terlihat semakin cantik dimatanya sekarang. Senyuman itu akan ia buat setiap harinya di bibir gadis itu mulai sekarang.

...----------------...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***