OHH, No!!!

OHH, No!!!

1. Kembali

Rambut yang di kuncir kuda dengan make-up tipis diwajahnya. Seorang perempuan turun dari mobil pajero sport merah dengan langkah kaki jenjang, halus nan putih miliknya berjalan bak model memasuki lobi hotel mewah yang ada di kota batik, Pekalongan.

Seorang security tua mengukir senyum terbaik yang dia punya. Hanya dia yang tau Kana Feo Indahlia pendiri dari Foindah Hotel, pendiri sekaligus pemegang saham terbanyak tempat dia bekerja.

Dari kejauhan mata nampak seorang pegawai memarahi OB yang sedang mengepel lantai. Sungguh kana penasaran dengan apa yang perempuan cantik itu katakan pada sang OB tersebut.

"Ada apa ini?" Kana datang secara tiba-tiba, menghentikan perempuan itu yang terus saja bicara. Kana bukanlah seseorang yang suka ikut campur masalah orang lain.Tetapi hal itu terjadi didalam hotelnya dan dia tidak ingin penilaian hotel ini menurun karena masalah yang disebabkan oleh mereka berdua.

Mata yang menyipit nan sinis menatap kana dari ujung atas hingga bawah, layaknya menilai penampilan kana hari ini dengan jaket tebal menutup tubuhnya di pagi yang panas ini.

"Ini urusan saya dengannya, anda tidak usah ikut campur. Masalah kami,"

"Masalah apapun yang terjadi didalam hotel ini juga masalah saya. Jadi, masalah kalian juga termasuk masalah saya." Jelas Kana setenang mungkin untuk tidak meledak di pagi hari.

Perempuan itu berdecak pinggang menatap kana dengan tatapan jijik nan benci, "Sungguh, anda tidak punya sopan santun ya? Ikut campur masalah orang lain dan berlagak layaknya pahlawan."

"Veny Rosmalina, sales marketing manager. Detik ini juga anda akan dipecat secara tidak hormat." Nama yang tergantung dileher perempuan tersebut diraih oleh Kana dengan sedikit tarikan. Sungguh dirinya sudah tidak sanggup lagi menahan amarahnya.

Gelak tawa tanpa henti keluar dari bibir pedas Veny, "Anda tau saya siapa? Saya adalah adik dari gineral manager hotel ini dan anda hanyalah seorang pengunjung."

"Iyakah, anda adik dari Vina Hisa Oktazia?"

"Tentu saja saya adik dari kak Vina, berlututlah dan minta maaf denganku atas perkataan busukmu itu atau security akan menyeret anda keluar secara tidak hormat dari hotel ini." Dengan tangan menyilang di depan dada membuat dirinya layaknya penguasa. Sungguh Kana muak dengan sikap angkuhnya, Kana heran mengapa ada makhluk dengan sikap sepertinya dimuka bumi ini.

"Are you crazy? Saya seorang pengunjung hotel ini dan saya membayar disini. Camkan itu baik-baik saya membayar disini, keberadaan saya di hotel ini jauh lebih berharga dibandingkan anda. Ingat visi misi hotel ini, dengan hitungan detik saya bisa membuat hotel ini mengalami penurunan nilai dan dengan ketikan jari saya kamu bisa dipecat detik ini juga." Kian Kana ikut menyilangkan tangan di depan dada, dengan satu kaki kanan Kana majukan kedepan.

Wajah Veny yang sebelumnya garang nan angkuh kian luntur begitu saja, rasa takut menjalar dalam dirinya. Memang pada dasarnya rasa angkuh itu bersarang dalam diri manusia untuk mengendalikan seluruh gerak tubuhnya.

"Penilaian anda tidak akan mempengaruhi keberadaan saya di hotel ini, setidaknya anda butuh 40% suara untuk memecat saya."

"Bukan penilaian kamu yang saya incar, namun penilaian kenyamanan hotel ini yang akan terancam. Ranting pelayanan hotel ini ada ditangan saya." Jelas Kana dengan senyum miring diwajahnya. Bagi Kana, Veny hanyalah bocah ingusan yang tidak paham dengan peraturan hotel namun berlagak layaknya pemilik yang bisa melakukan apapun seenaknya.

"Saya tidak suka dengan manajer seperti anda, terlalu sombong." Ungkap seorang yang menonton perbedaan mereka, lalu menekan bintang satu di handphonenya dan memperlihatkan pada Veny.

"Saya merasa terganggu dengan perdebatan anda dengan OB pagi ini." Ujar seorang perempuan yang keluar dari balik pintu kamar tempat Veny dan sang OB berdebat tadi.

"Saya kurang nyaman dengan sikap anda yang buruk sebagai manager."

"Jika bukan karena kami, anda tidak akan mendapatkan gaji mbak."

"Lihat, sikap anda ternilai jelas disini. Sebuah masalah yang di perdebatkan di depan umum tidak membuat anda keren, kids." Senyum miring yang kana perlihatkan, membuat Veny tambah malu sekaligus geram karena dirinya menjadi sorotan sekitar saat ini.

"Ada apa ini?" Seorang perempuan muda keluar dari life hotel dengan berjalan terburu-buru menghampiri kerumunan ini.

"Kana?" Vina membungkuk hormat. "Apa yang sebenarnya terjadi disini, Veny ada masalah apa ini?"

"Singkatnya adik kesayangan lo ini, memaki seorang OB hanya karena secara tidak sengaja pel yang digunakan oleh OB ini mengenai sepatu seorang tuan putri." Jelas Kana dengan nada mengejek dan lihatlah perubahan wajah lucu Veny yang malu sekaligus takut pada Vina. Sebenarnya kana melihat apa yang sebelumnya terjadi tadi, sebelum dia datang menghampiri perempuan ini.

"Adik?" Vina kebingungan dengan apa yang kana jelaskan karena dirinya anak tunggal tanpa kakak ataupun adik, "Apa penjelasan itu benar Veny. Kamu menghadap saya dalam rungan, begitu juga dengan anda nona Kana."

Dalam ruangan yang begitu luas nan indah dengan memperlihatkan pemandangan indahnya ibu kota dari samping jendela tidak mampu membuat Veny terpesona. Duduk dengan kaki gemetar dan keringat yang bercucuran, bahkan dinginnya AC masih tidak mampu untuk menghembuskan rasa gugupnya. Veny cemas bukan main, duduk dihadapkan Vina yang terkenal dengan sikap garang nan galaknya, tidak pernah menoleransi kesalahan dan memberi kesempatan. Konon katanya kesempatan kedua itu tidak ada di kamus hidup Vina. Banyak dari mereka yang menangis setelah keluar dari ruang kramat ini.

"Jelaskan apa kesalahan kamu?" Suara tegas itu membubarkan lamunan Veny.

"S-saya membuat ranting hotel menurun, membentak OB didepan umum dan mengaku sebagai adik ibu."

"Lalu?"

"Saya hanya melakukan kesalahan itu bu, tolong jangan pecat saya," Wajah melas dengan tetesan air mata tidak akan membuat seorang Vina luluh begitu saja.

"Yakin hanya itu, kamu tau perempuan yang duduk di samping kamu itu siapa?"

Gelengan kepala yang Veny lakukan membuat Vina geram. "Kamu tidak tau dia, tapi kamu ingin mengusirnya?"

"Maaf Bu, maaf saya salah." Hanya kata maaf, maaf, dan maaf yang bisa Veny ucapkan sebagai bentuk permohonan, karena bibirnya terlalu takut nan kelu, bahkan saat ini bibirnya sedikit bergetar saat bicara.

"Bagaimana, kana?"

"Pecat," Veny menatap Kana dengan tajam, layaknya dengan tatapan matanya itu dia dapat membunuh kana detik ini juga.

"Saya sangat menyayangkan perubahan sikap kamu Veny, setelah naik jabatan sikap kamu berubah drastis, sesuai katanya kamu saya pecat silahkan keluar dari ruangan saya."

"Bu, maaf. Tolong jangan pecat saya." Veny masih memohon dia sangat menyayangkan akan perbuatannya kali ini, Veny tidak ingin di pecat begitu saja terlebih posisinya sudah cukup mapan saat ini.

"Tidak bisa, keputusan saya sudah mutlak tanpa bisa kamu ganggu gugat."

Dengan rasa kecewa Veny berdiri dari kursinya, "Terimakasih bu atas kepercayaan ibu sebelumnya "

Sebelum dia bener-bener melangkah keluar, matanya tertuju pada Kana yang masih duduk di kursi, dengan kesal tangannya terulur menjambak rambut kana.

"Veny, apa-apaan kamu ini?" Bentak Vina shok dengan perbuatan nekat yang Veny lakukan.

"Karena dia saya dipecat bu,"

"Bodoh, kamu tau siapa dia?" Bentak Vina, dengan wajah merah padam menahan tangan agar tidak menghantam.

"Nama kamu akan di blacklist dari daftar seluruh perusahaan yang ada di Indonesia. Keluar dari rungan saya." Dengan nafas memburu dan tangan terkepal. Vina kembali mengatur nafasnya agar tidak melempar Veny dengan barang yang ada di depan matanya ini. "Maafkan saya kana," Ungkap Vina penuh sesal dengan sikap Veny.

"Tidak apa-apa kamu sudah melakukan yang terbaik, Vin. Terlebih dalam kondisimu yang sedang berbadan dua saat ini, maaf jika saya membebankan kamu."

"Apaan si na, gue kerja disini. lagian gaji gue juga tinggi. So, it's okay." Jawab Vina dengan mata berkaca-kaca memeluk sahabat terbaiknya yang baru saja pulang dari Eropa.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Korban Perasaan

2023-10-06

1

Defi

Defi

Good Job Kana dan Vina, paling tidak suka dengan orang yang memanfaatkan jabatan lalu memandang rendah terhadap orang lain..

2023-10-06

1

Araaa❣️🍭

Araaa❣️🍭

awal yang seru, membuat pembaca tertarik🌞

2023-08-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!