Dr. Kari Arkara, Sp.OG merupakan seorang dokter spesialis kandung yang belum menikah diantara jajaran dokter spesialis kandungan lainnya. Sehingga tak jarang jika banyak suami dari bumil yang tidak setuju apabila istrinya diperiksa oleh dirinya.
Usianya yang sudah menginjak 31 tahun namun masih betah melajang tanpa terikat status hubungan, jadi tidak jarang jika dirinya kerap menjadi perbincangan hangat di Rasendra hospital. Bagi Kari perempuan itu unik namun juga menjengkelkan. Profesi yang Kari geluti selama beberapa tahun ini membuat dirinya paham betul dengan manusia berjenis kelamin perempuan.
Gerakan tangan yang memutar dengan sesekali menekan perut permukaan Vina, mengecek posisi dan kesehatan baby yang ada didalamnya.
"Pertumbuhan janin ibu normal. Tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan. Ini sebenarnya tidak perlu USG juga, tapi sesuai perintah dari dokter Mufi jadi sebelum saya melakukan USG apa ada pertanyaan dan keluhan yang ingin ibu diskusikan?"
Dengan pandangan mata menatap atap ruangan Vina tampak berfikir sebentar, sebelum ia menolehkan kepala menghadap dokter Kari yang duduk pada kursi yang ada disebelahnya.
"Beberapa minggu terakhir ini, saya mengalami kram perut beberapa kali dok. Tidak parah hanya kram perut ringan namun cukup membuat saya merasa kurang nyaman,"
"Hmm, kram perut yang ibu alami itu merupakan salah satu keluhan umum bumil selama masa kehamilan dan itu normal jadi ibu tidak perlu khawatir.Tetapi akan saya teliti lebih lanjut, untuk meminta alasannya selain itu apakah ada keluhan lain yang perlu dan harus saya ketahui?
"Tidak ada, hanya itu untuk keluhan pada perut saya dok."
Kari menegakkan diri pada tempat duduknya, "Baik, biasanya kram perut semasa kehamilan itu disebabkan oleh beberapa faktor ya, seperti contohnya perubahan hormon ibu hamil dan peregangan ligamen. Namun pada pemeriksaan secara fisik tadi saya tidak menemukan tanda-tanda jika perut ibu mengalami peradangan. Memang pada umumnya kram perut selama kehamilan tidak berbahaya jika ringan dan tidak diikuti pendarahan atau keputihan yang tidak normal. Namun untuk memastikan lebih lanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan USG, tetapi kram perut ringan yang ibu alami juga bisa disebabkan oleh penyesuaian organ-organ dalam tubuh akibat pertumbuhan janin. Jadi hal tersebut tidak berbahaya,"
Vina hanya memanggukan kepala sebagai jawabannya, lalu setelahnya dokter Kari meminta tolong pada Kana untuk mengoleskan dan meratakan gel pada perut permukaan Vina sebelum ia melakukan USG dengan menggerakkan alat tersebut di atas perut Vina.
"Hasil USG baby menunjukkan pertumbuhan janin dalam kisaran normal dan tidak ada kelainan yang saya temukan. Air ketuban nampak jernih dan tali plasenta berada didepan rahim. Kram perut yang ibu rasakan mungkin terjadi karena penyesuaian tubuh semasa kehamilan."
"Terimakasih dok, Saya lega mendengarnya. Jadi, kram perut ini tidak berbahaya bagi kandungan saya dan apa ada cara yang harus saya lakukan untuk bisa mengatasi kram perut kalau seandainya tiba-tiba saya mengalaminya kembali dok?"
Kari memandang Vina yang berbaring disampingnya dengan sudut ekor matanya, "kram perut yang ibu alami tidak berbahaya bagi janin. Tetapi, jika kram perut berlanjut lalu menjadi lebih sering dan intens atau apabila ibu mengalami pendarahan dan keputihan yang tidak normal, ibu bisa segera menghubungi saya untuk konsultasi pemeriksaan lebih lanjut. Untuk saat ini langkah yang bisa ibu lakukan dalam mengatasinya yaitu dengan istirahat yang cukup dan hindari aktivitas fisik yang berlebihan. Ibu juga bisa mencoba menghangatkan perut Ibu dengan kantong air hangat atau mandi air hangat untuk meredakan kram. Jika kram terjadi, ibu bisa berbaring dan rileks kan perut Ibu. Saya juga mengharuskan ibu untuk makanan-makanan yang berserat tinggi, seperti buah-buahan dan sayuran untuk bisa membantu mengurangi kram perut yang ibu rasakan. Kalau cara ampuhnya secara psikologis, mungkin dokter Mufi jauh lebih paham dibandingkan saya karena anak yang ada didalam kandungan ibu juga ingin dekat dengan ayahnya. Mungkin dokter Mufi bisa melakukan interaksi pendekatan dengan baby." Penjelasan yang dokter Kari ucapkan cukup membuat Vina paham, bahkan Kana yang sadari tadi diam juga paham dengan apa yang dokter Kari katakan.
"Saya minta tolong pada kakak, untuk bisa membantu dibersihkan perut ibunya."
"Baik dok," Kana langsung mengambil tisu yang dokter Kari berikan, lalu setelahnya ia membersihkan perut Vina dan berakhir duduk pada kursi yang ada di didepan dokter Kari dengan mata saling menatap satu sama lain.
"Pada usia kehamilan 5 bulan, perasaan lelah memang kerap terjadi karena pertumbuhan janin yang semakin besar seiring bertambahnya hari dan bulan. Pastikan ibu istirahat dengan cukup dan makan makanan bergizi untuk menjaga kesehatan ibu dan janin. Tentang kram perut, hal tersebut wajar terjadi selama kehamilan. Kram perut ringan biasanya disebabkan oleh penyesuaian organ-organ dalam tubuh akibat pertumbuhan janin. Namun, jika kram perut semakin sering atau terasa sangat tidak nyaman, tolong beri tahu dokter Zino selaku dokter penanggung jawab ibu agar beliau bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ini resep obat dan vitamin dari saya, apa ada hal lain yang ingin ibu tanyakan?"
"Tidak ada dok, terimakasih saya permis-" Jawab Vina namun sebelum dia menyelesaikan ucapannya Kana lebih dulu memotongnya.
"Sebentar dok, apakah ada cara lain bagi perempuan untuk bisa hamil tanpa berhubungan?"
Kari memandang Kana dengan ekspresi yang sulit diartikan dan penuh keterkejutan, namun dengan cepat Kari menormalkan kembali ekspresi wajahnya. "Bisa, seorang perempuan bisa hamil tanpa perlu menikah yaitu dengan beberapa metode cara seperti donor sperma, IVF dan Inseminasi Buatan."
"Jadi intinya perempuan bisa hamil tanpa perlu menikah kan dok?"
Kata yang baru saja Kana lontarkan cukup membuat Kari tercengang. "Iya bisa, apakah anda berminat dan mohon maaf sebelumnya apa anda sudah menikah. Seseorang perempuan bisa hamil dengan beberapa metode tersebut, namun hal itu tidak menutup kemungkinan juga memerlukan bantuan sperma dari seorang laki-laki."
"Belum, namun saya menginginkan seorang anak tanpa ingin menikah. Bisakah saya melakukan salah satu prosedur itu?"
"Bisa, saya paham apa yang anda rasakan dan pikirkan. Namun, apa anda bisa memikirkannya kembali untuk melakukan metode tersebut. Tentang anak yang nantinya lahir tanpa figur seorang ayah dan tenang kesehatan fisik mental anda saat hamil dan setelah melahirkan nanti. Untuk prosedur itu saya tidak bisa melakukannya jika anda belum menikah karena pastinya akan ditolak oleh rumah sakit dan itu melanggar, saya rasa ada banyak yang ingin anda diskusikan."
"Iya benar dok, saya ingin pembahasan lebih dalam dan bolehkah saya meminta kartu identitas dokter?"
Dengan ragu Kari mengambil kartu identitas yang ada di laci meja kerjanya, "Memang bukan menikah yang sulit ya, namun membesarkan anak yang tidak mudah jika dilalui seorang diri terlebih anda seorang perempuan. Menjalani masa kehamilan itu tidak semudah yang Anda bayangkan saat ini. Hamil itu sangat-sangat membutuhkan dukungan, pemahaman, dan pengertian dari seorang laki-laki selaku ayah dari anak tersebut. Pasti seorang janin juga ingin sebuah interaksi dengan ayahnya."
Setelah mendengar penjelasan dari Kari mereka berdua pamit undur diri dan meninggalkan Kari seorang diri dalam ruangan dengan senyuman yang tidak pudar sadari tadi dan senyum Kari ini sangat sulit diartikan.
Dengan buru-buru Kari mengambil handphone yang ada di laci mejanya, "Saya sudah bertemu dengannya, terimakasih atas kerja samanya. Saya tunggu perintah dan rencana selanjutnya dari anda."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Defi
Kana benar-benar ya kamu ga mau punya hubungan dengan laki-laki.. Wah..wah..apa memang sengaja ya pertemuan diatur sedemikian rupa oleh Mufi dan Vina demi membantu Kana bertemu jodoh alias dokter Kari
2023-10-08
1
Araaa❣️🍭
Next Thor, ceritanya seru🤩
2023-08-07
0