13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah

Hari ini, Budi dan Nurma sama-sama gagal mendapatkan pekerjaan. Keduanya pulang nyaris bersamaan, tapi Budi jauh lebih dulu sampai karena seharian ini, Nurma sibuk muter-muter kecamatan hingga kehabisan bensin dan berakhir menuntun motor.

“Kamu baru pulang juga, Yang?” tanya Budi.

Seharian gagal mendapatkan pekerjaan, hingga kini nyaris pukul delapan malam, sukses membuat Budi lupa kepada urusannya dan Suci. Budi bahkan lupa kepada Binar yang tengah sakit.

“Kalian baru pulang?” sapa ibu Syamsiah tak ubahnya ibu suri dalam sebuah kerajaan dan titahnya tidak bisa dibantah.

“Oke, saatnya pura-pura lelah agar mereka percaya, seharian ini aku sibuk kerja!” pikir Nurma, benar-benar siap dengan sandiwara sekaligus dramanya. Ia berangsur berdeham sambil mengangguk-angguk. “Iya, Bu. Alhamdullilah—”

“Kamu bilang alhamdullilah, memangnya sudah dapat pekerjaan, Nur?” semprot ibu Syamsiah sengaja memotong ucapan Nurma.

“Dikiranya cari kerja gampang, apa!” kesal Nurma dalam hatinya dan sudah sangat ingin mencaka*r ibu Syamsiah, tapi pada kenyataannya ia justru segera bersandiwara, tersenyum hangat kemudian mengangguk. “Alhamdullilah, Bu. Hari ini aku memang langsung kerja, makanya aku baru pulang.”

“Kerja apaan, kamu?” todong ibu Syamsiah yang kali ini bersedekap dan benar-benar sinis.

“Ayo, Nur. Saatnya balas dendam karena dulu pun, sebelum kamu punya anak laki-laki, kamu sempat dipandang sebelah mata hanya kamu cuman lulusan SMA!” batin Nurma lagi.

“Mamah ini apaan sih. Nurma dapat kerja saja sudah untung di tengah keadaan sekarang yang benar-benar sulit. Kan Mamah sendiri yang memaksa Nurma buat kerja. Coba sekarang Mamah cari kerja, bisa enggak? Seharian ini saja, aku sama sekali enggak dapat penumpang, makanya aku pulang. Beneran sepi, enggak jadi ke Jakarta ataupun Jawa Timur!” ucap Budi sengaja meredam kecongakan sang mamah. Padahal dulu saat kepada Suci, ia sama sekali tidak melakukannya. Namun karena Nurma mantan terindahnya di SMA, meski alasan Nurma dan Bandi Salam kakak Budi menikah karena Nurma menyelingkuhinya dan lebih memilih sang kakak, Budi tetap bucin kepada Nurma. Iya, Budi memang tipikal pria bucin yang otaknya akan langsung jongkok jika sudah berurusan dengan cintanya.

“Sudah Mas, sudah. Sudah malam. Tapi aku cuma mau mengabari, bahwa aku diterima bekerja sebagI manager, di pabrik bulu mata palsu yang ada di kecamatan sebelah!” ucap Nurma dengan bangganya. Membanggakan hal yang sebenarnya tidak ada demi rasa gengsi sekaligus mengobati luka-lukanya.

Budi yang paham maksud Nurma sudah langsung bengong menatap tak percaya Nurma. Budi yang tahu Nurma hanya lulusan SMA karena saat ujian kelulusan saja ternyata Nurma sedang hamil anak Bandi dan itu menyelingkuhi Budi, benar-benar takjub. Lulusan SMA bisa jadi manajer? Itu sih karena Nurma terlalu keren!—pikir Budi.

Satu hal yang perlu digaris bawahi, kehamilan saat itu Nurma keguguran. Jadi, Al bukan anak pertama Nurma.

“Gajinya berapa?” tanya ibu Syamsiah yang sedikit banyaknya tahu, manajer itu bukan posisi sembarangan.

“Ya ... lumayan lah Bu. Katanya sih gaji pokok bersih, tiap bulan bisa dapat tujuh sampai sepuluh. Belum bonus-bonusnya karena memang masih dapat bonus-bonus!” Nurma merasa bangga pada dirinya yang sangat pandai bersandiwara dan sudah langsung berhasil meyakinkan Budi sekeluarga.

Budi sudah langsung memeluk sayang sekaligus menci*umi Nurma. Begitu juga dengan ibu Syamsiah yang makin yakin pada kepercayaan leluhurnya bahwa wanita yang melahirkan anak pertama laki-laki memang membawa hoki dan ia membuktikannya melalui dirinya sendiri sekaligus Nurma. Karena meski Al bukan anak pertama yang Nurma lahirkan, buktinya sudah jelas, Nurma selalu hoki!

“Gaji kami segede itu, berarti besok Ibu bisa ambil tivi, kulkas, sama apa-apa serba baru, yah, Nur?!” ucap ibu Syamsiah yang sudah langsung bersikap sangat manis.

“Innalillahi ....!” batin Nurma sudah langsung syok.

“Berarti setoran mobil ini bisa pakai uang kamu dulu karena sepertinya memang sedang enggak banyak yang sewa travel!” Budi yang masih memeluk Nurma, tak kalah bersemangat. Ia bahkan tak hentinya mengucap syukur kepada Sang Pemilik kehidupan atas rezeki yang telah Nurma dapatkan.

Meninggalkan Nurma yang terancam termaka*n sandiwaranya sendiri, di ruang rawat Binar ada Suci yang sudah tak karuan karena keadaan Binar. Kali ini ia kembali tal sendiri karena Sepri dan orang tuanya ada di sana. Termasuk ibu Manis, wanita itu juga sudah berulang kali mengompres Binar. Binar masih demam tinggi dan lagi-lagi kejang hanya karena kerinduan bocah itu kepada sang papah.

Meski sudah dibebaskan, Budi tak kunjung datang bahkan sekadar kabar. Ketakutan Suci makin tak terbendung terlebih Binar kembali sibuk kejang di tengah keadaan Binar yang juga terus demam. Suci nyaris kehilangan akal karena keadaan Binar yang terus memanggil Budi, terus terjadi hingga kini dan sudah dini hari.

“Ini enggak bisa dibiarin. Anakku bisa mati kalau kayak gini terus!” takut Suci tersedu-sedu. Sesekali, menggunakan tangan kanannya yang mengepal sangat kencang, ia memukul dadanya guna meredam gemuruh sekaligus rasa sesak yang begitu menyiksa di sana.

Suci nekat menitipkan binar kepada ibu Septi maupun ibu Manis. Ia akan menghampiri Budi, menjemputnya ke rumah pria itu. Suci akan melakukan apa pun asal Budi mau datang ke rumah sakit.

“Pakai mobil saja, Mas sudah malam, dingin!” ibu Septi sengaja berseru dari depan ruang rawat Binar. Di dalam sana, sang suami masih menenangkan Binar, memiringkannya dibantu oleh ibu Manis yang tak hentinya menangis.

Yang ibu Septi tahu, Suci sudah berulang kali menghubungi Budi. Benar-benar tak kurang karena Suci yang terus diabaikan sampai mengirimkan video Binar ketika kejang-kejang. Benar-benar Budi bapak dakjal!

“Binar sayang, cepat sembuh, Nak! Enggak usah sayang-sayang ke papahmu yang dakjal. Cukup sayang ke mamah saja. Kasihanilah mamah kamu, Nak!” ibu Septi ikut galau. Ia mengambil alih handuk kompresnya dari ibu Manis yang sudah terduduk loyo sambil tersedu-sedu di lantai.

“Kok ada bapak sekej*i Budi!” ibu Septi terus menggerutu.

“Sabar, ini ujian hidup Suci. Allah bakalan angkat derajat Suci melalui semua ini,” ucap dokter Andri selaku suami ibu Septi, dengan sangat sabar. Ia masih menenangkan Binar dan tak lagi berani memberikan obat apalagi obat penenang seperti yang sempat ibu Manis minta dan dokter Andri yakin, wanita tua itu tidak begitu paham mengenai dunia kesehatan. Dokter Andri yakin, alasan Binar seperti sekarang karena butuh ob*at pene*nang. Padahal yang Binar butuhkan hanya perhatian papahnya.

Di jalan Sepri mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh terlebih suasana jalan di waktu dini hari benar-benar sepi. Jarak yang biasanya hampir memakan waktu tempuh selama empat puluh menit, kini hanya Sepri tempuh selama lima belas menit.

Suci pun tak kalah buru-buru dari Sepri. Saking buru-burunya, Suci sampai terjatuh ketika turun dari mobil.

“Mbak, hati-hati, Mbak!” sedih Sepri.

“Aku enggak mau anakku mati, Massss!” tangis Suci meronta-ronta. Tangis yang sungguh menular kepada Sepri.

Bergegas Sepri keluar dan bermaksud membantu Suci. Namun Suci yang terus meronta-ronta, sudah sampai merangkak menuju teras rumah ibu Syamsiah yang sangat gelap.

“MASSSSS, MASSS BUDI, TOLONG LAH MAS. MAS AKU ENGGAK MAU ANAKKU MATI, MAS!” Suci terus meraung-raung sambil terus merangkak, mengusik dini hari di sana yang awalnya sangat sunyi

Terpopuler

Comments

Ida Ulfiana

Ida Ulfiana

bapak gila bener2 gila

2024-05-16

0

Gavin Bae

Gavin Bae

kalau emang di binar lebih sayang kebapaknya dan tdk bisa hidup tanpa bapaknya serahkan saja binar kebapaknya.

2024-03-05

0

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Nih anak benar kali ya anak pembawa sial tapi bukan sial ke bpknya justru bawa sial ke ibunya krn gara" dia ibunya dapat KDRT dan di oeras sekeluarga bpknya mati jg ngk apa" ni anak soalnya mendukung sekali bpknya dajjal ke ibunya, nanti kalau sdh berkeluarga kayaknya dia pasti akan merasakan apa yg di rasakan ibunya sebagai bentuk tabur tuai anak ke ibunya walaupun dia masih kecil, ngemes

2024-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 1 : KD-RT dan Pernikahan Suamiku
2 2 : Melarikan Diri Dan Mencari Bantuan
3 3 : Berjuang Mendapatkan Hak Asuh Anak
4 4 : Disidang
5 5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al
6 6 : Pulang
7 7 : Se*rangan Balik
8 8 : Bapak Zalim
9 9 : POLISI
10 10 : Hukuman Nyata
11 11 : Khawatir
12 12 : Drama Pun Dimulai
13 13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah
14 14 : Permohonan Binar
15 15 : Syarat
16 16 : Demi Binar
17 17 : Budi yang Siap Menceraikan Nurma
18 18 : Kehamilan Nurma
19 19 : Pemberontakan Sekaligus Peringatan Keras Dari Binar
20 MOHON PERHATIAN
21 20 : Wanita Tangguh
22 21 : Main Cantik
23 22 : Sandiwara dan Melepas Tanggung Jawab
24 23 : Habis Manis Sepa Dibuang
25 24 : KDRT Bukan Penyelesai Masalah Dalam Rumah Tangga
26 25 : Jatah, Kewajiban, dan Juga Hak
27 26 : Kita : Aku, Mamah, Dan Papah
28 27 : Berkas Perceraian
29 28 : Fitnah Keji
30 29 : PECAH!
31 30 : Belum Baik-Baik Saja
32 31 : Balas Dendam
33 32 : Bukan Suci Apalagi Binar, Tapi Nurma!
34 33 : Paket dan Denda
35 34 : Tiga Ratus Juta
36 35 : Akan Menjadi Lembaran Baru
37 36 : Sepri dan Kedekatannya Dengan Binar
38 37 : Janda Terlarang
39 38 : Budi Dan Gaya Selangitnya
40 39 : Kekecewaan Sekaligus Kebencian
41 40 : Lembaran Baru
42 41 : Perkara Jatuh Bareng
43 42 : Awalnya Serius, Tapi ....
44 43 : Di Sepertiga Malam
45 44 : Langsung Diiyain Saja!
46 45 : Pasangan Impian
47 46 : Seprimen
48 47 : Terguncangnya Mental Budi
49 48 : Mirip Mantra
50 49 : Mirip Keluarga Bahagia
51 Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
52 50 : Terancam Lumpuh, Katarak, Bahkan Buta!
53 51 : Obrolan Hangat Dengan Calon Mertua
54 52 : Mulai Menyiapkan Restu
55 53 : Tidak Boleh Menikah Lagi!
56 54 : Jangan Dipaksa, Pelan-Pelan
57 55 : Cinta Boleh, Tapi Jangan Gobl09!
58 56 : Ikatan Spesial
59 57 : Yang Namanya Kebahagiaan
60 58 : Mamah Suci Jadi-Jadian
61 59 : Memohon Restu Kepada Bapak Kandung Suci
62 60 : Ba*nting, Polisikan
63 61 : Mulai Dekat Dengan Calon Mertua
64 62 : Terlalu Bahagia
65 63 : Kita Berhak Bahagia!
66 64 : Mulai Tebar Pesona
67 65 : Ini Belum Apa-Apa!
68 66 : Memohon Restu
69 67 : Rencana Perjodohan?
70 68 : Elena
71 69 : Mengenai Jodoh
72 70 : Mencintai Dengan Sempurna
73 71 : Membeli Keperluan Pernikahan
74 72 : Ke Rumah Budi
75 73 : Undangan Pernikahan Dan Sepenggal Masa Lalu
76 74 : Air Mata Bahagia
77 75 : Pernikahan Impian
78 76 : Setelah SAH!
79 77 : Ayo, Mas!
80 78 : Dinas Malam
81 79 : Penuh Cinta
82 80 : Kekhawatiran Anak yang Tak Sempurna
83 81 : Optimis Dan Jadi Lebih Semangat
84 82 : Pasca KDRT : Trauma dan Kebahagiaan yang Senantiasa Ada
85 83 : Jadi Makin Bahagia
86 84 : Selingkuh?
87 85 : Semuanya Sempurna
88 86 : Senam Hamil
89 87 : Belanja Keperluan Lahiran
90 88 : Penyakit Selingkuh
91 89 : Kabar yang Telanjur Viral
92 90 : Karma?
93 91 : Kelanjutan Kabar Nurma dan Budi
94 92 : Hukuman yang Paling Cocok
95 TAMAT
96 Novel Ojan dan Novel Aqwa
97 Novel Brandon : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
98 Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
99 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
100 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
101 Novel Binar : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
102 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
103 Novel Kakeknya Ojan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1 : KD-RT dan Pernikahan Suamiku
2
2 : Melarikan Diri Dan Mencari Bantuan
3
3 : Berjuang Mendapatkan Hak Asuh Anak
4
4 : Disidang
5
5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al
6
6 : Pulang
7
7 : Se*rangan Balik
8
8 : Bapak Zalim
9
9 : POLISI
10
10 : Hukuman Nyata
11
11 : Khawatir
12
12 : Drama Pun Dimulai
13
13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah
14
14 : Permohonan Binar
15
15 : Syarat
16
16 : Demi Binar
17
17 : Budi yang Siap Menceraikan Nurma
18
18 : Kehamilan Nurma
19
19 : Pemberontakan Sekaligus Peringatan Keras Dari Binar
20
MOHON PERHATIAN
21
20 : Wanita Tangguh
22
21 : Main Cantik
23
22 : Sandiwara dan Melepas Tanggung Jawab
24
23 : Habis Manis Sepa Dibuang
25
24 : KDRT Bukan Penyelesai Masalah Dalam Rumah Tangga
26
25 : Jatah, Kewajiban, dan Juga Hak
27
26 : Kita : Aku, Mamah, Dan Papah
28
27 : Berkas Perceraian
29
28 : Fitnah Keji
30
29 : PECAH!
31
30 : Belum Baik-Baik Saja
32
31 : Balas Dendam
33
32 : Bukan Suci Apalagi Binar, Tapi Nurma!
34
33 : Paket dan Denda
35
34 : Tiga Ratus Juta
36
35 : Akan Menjadi Lembaran Baru
37
36 : Sepri dan Kedekatannya Dengan Binar
38
37 : Janda Terlarang
39
38 : Budi Dan Gaya Selangitnya
40
39 : Kekecewaan Sekaligus Kebencian
41
40 : Lembaran Baru
42
41 : Perkara Jatuh Bareng
43
42 : Awalnya Serius, Tapi ....
44
43 : Di Sepertiga Malam
45
44 : Langsung Diiyain Saja!
46
45 : Pasangan Impian
47
46 : Seprimen
48
47 : Terguncangnya Mental Budi
49
48 : Mirip Mantra
50
49 : Mirip Keluarga Bahagia
51
Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
52
50 : Terancam Lumpuh, Katarak, Bahkan Buta!
53
51 : Obrolan Hangat Dengan Calon Mertua
54
52 : Mulai Menyiapkan Restu
55
53 : Tidak Boleh Menikah Lagi!
56
54 : Jangan Dipaksa, Pelan-Pelan
57
55 : Cinta Boleh, Tapi Jangan Gobl09!
58
56 : Ikatan Spesial
59
57 : Yang Namanya Kebahagiaan
60
58 : Mamah Suci Jadi-Jadian
61
59 : Memohon Restu Kepada Bapak Kandung Suci
62
60 : Ba*nting, Polisikan
63
61 : Mulai Dekat Dengan Calon Mertua
64
62 : Terlalu Bahagia
65
63 : Kita Berhak Bahagia!
66
64 : Mulai Tebar Pesona
67
65 : Ini Belum Apa-Apa!
68
66 : Memohon Restu
69
67 : Rencana Perjodohan?
70
68 : Elena
71
69 : Mengenai Jodoh
72
70 : Mencintai Dengan Sempurna
73
71 : Membeli Keperluan Pernikahan
74
72 : Ke Rumah Budi
75
73 : Undangan Pernikahan Dan Sepenggal Masa Lalu
76
74 : Air Mata Bahagia
77
75 : Pernikahan Impian
78
76 : Setelah SAH!
79
77 : Ayo, Mas!
80
78 : Dinas Malam
81
79 : Penuh Cinta
82
80 : Kekhawatiran Anak yang Tak Sempurna
83
81 : Optimis Dan Jadi Lebih Semangat
84
82 : Pasca KDRT : Trauma dan Kebahagiaan yang Senantiasa Ada
85
83 : Jadi Makin Bahagia
86
84 : Selingkuh?
87
85 : Semuanya Sempurna
88
86 : Senam Hamil
89
87 : Belanja Keperluan Lahiran
90
88 : Penyakit Selingkuh
91
89 : Kabar yang Telanjur Viral
92
90 : Karma?
93
91 : Kelanjutan Kabar Nurma dan Budi
94
92 : Hukuman yang Paling Cocok
95
TAMAT
96
Novel Ojan dan Novel Aqwa
97
Novel Brandon : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
98
Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
99
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
100
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
101
Novel Binar : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
102
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
103
Novel Kakeknya Ojan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!