5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al

Binar yang tetap bungkam, menatap sang papah dengan mata tak berdosanya. Tatapan yang sangat sulit untuk diartikan. Baik itu oleh Budi, bahkan Suci yang telah melahirkan bocah perempuan berambut panjang lebat itu. Namun, hati Suci sudah langsung teriris ketika tatapan Binar berhenti di tangan Budi dan Nurma yang terus bergandengan. Mata lebar Binar yang fokus menatap pemandangan tersebut perlahan goyah sekaligus basah. Dan perlahan tapi pasti, tatapan Binar naik menatap wajah Budi maupun wajah Nurma, silih berganti.

“Aku benci benci Bude Nurma ...,” ucap Binar dengan tampang bahkan suara yang begitu datar. Kendati demikian, dari kedua sudut mata Binar, butiran bening silih berganti hadir membasahi pipi.

Hati Suci hancur sehancur-hancurnya menyaksikan semua itu. Ia rengkuh tubuh sang putri yang awalnya duduk di boncengan motor matic-nya.

“Tabur tuai itu ada, yah Mbak ... Mas! KALIAN SAMA SAJA! Berani kalian melukai anakku lagi, Allah akan langsung balas kalian dan aku percaya, balasan itu akan jauh lebih keja*m!” tegas Suci sudah langsung tersedu-sedu memeluk Binar makin erat.

Apalagi meski air matanya terus berlinang, Binar tetap tidak mampu meluapkan emosinya. Tak ada kata karena Binar jadi sibuk bengong. Suci berpikir, mental anaknya sudah tidak baik-baik saja.

“Kita berhak bahagia ... Sayang, kita beneran berhak bahagia! Ayo kita pergi dari sini. Ayo kita bahagia dengan kehidupan baru kita!” bujuk sekaligus yakin Suci sambil mengabsen wajah maupun kepala Binar menggunakan kecupan.

Apa yang Suci lakukan sudah langsung menguras air mata sekaligus iba mereka yang ada di sana termasuk Budi. Hanya Nurma dan orang tua Budi saja yang tidak merasakannya.

“Heh, heh, apa-apaan, kamu? Ngapain kamu bawa motor itu!” kesal ibu Syamsiah lantaran Suci bersiap naik motor. Suci sudah membuat Binar membonceng di depan, dan baru saja, menantu yang sangat ia benci itu mengeluarkan kunci motor dari tasnya.

“Ini kan motor aku, Bu. Dua bulan lalu, cicilannya baru lunas!” sewot Suci yang kemudian menghela napas dalam gina meredam rasa sesak yang memenuhi dada dan telah membuatnya sakit luar biasa. “Sekalian, tolong kulkasnya dikosongkan. Televisi di ruang keluarga juga tolong diturunkan, lemari, bahkan lantai keramik di rumah ini. Itu semua aku yang beli, dan aku mau ... semuanya kembali!”

“Oh, aku lupa ... kasur di kamar Nurma juga keluarin. Itu aku yang beli juga. Make-up dan beberapa baju, sama sepatu Nurma dan anak-anaknya. Kumpulin terus bakar karena semua itu dibeli pakai uang menantu sekaligus istri yang kalian anggap sebagai pembawa si*al.”

“Heran ... katanya aku pembawa sia*l, tapi ke uangku kalian doyan!” Setelah berucap begitu, Nurma juga berkata, “Per bulan depan, aku juga bakalan stop bantu bayar listrik, bayar cicilan mobil Mas ... minta saja ke istri baru Mas. Menantu pembawa hoki kan harusnya yang kasih uang. Bukan malah menantu pembawa sia*l yang justru menghidupi kalian!” kesal Suci meluapkan segala unek-uneknya. Ia terlalu sakit hati lantaran pada akhirnya, Binar tetap dijadikan korban padahal ia sudah memberikan semuanya.

Satu hal yang ingin Suci garis bawahi. Sebisa mungkin, jika memang bisa, alangkah baiknya seorang istri memang juga bekerja. Jadi, andai sewaktu-waktu butuh apalagi mengalami apa yang ia alami, rasanya tidak akan seberat jika istri tidak bekerja dan harus memulai semuanya benar-benar dari nol. Lebih baik lagi jika seorang istri bisa bekerja dari rumah agar bisa sambil mengontrol sekaligus menemani tumbuh kembang anak. Karena meski kenyataan tersebut tetap tidak menjamin seorang istri sekaligus menantu wanita dihargai, paling tidak istri tetap memiliki “pegangan”.

“Mbak sama aku saja karena Mbak masih sakit. Nanti motornya aku ojegkin ke tetangga diantar ke klinik. Sekarang Mbak ke klinik dulu karena luka-luka Mbak beneran butuh penanganan intensif!” yakin Sepri.

Suci nurut-nurut saja karena pada kenyataannya, ia memang merasa tak karuan. Ia yang sempat mati rasa perlahan merasa sakit luar biasa atas luka-lukanya, khususnya mata kirinya.

“Aku sayang Papah ....”

Suara Binar kembali terdengar bertepatan dengan Suci yang memboyongnya dari motor. Detik itu juga Suci terdiam seiring kehidupannya yang seolah berhenti berputar. Di dekapannya, Binar ia pergoki menatap Budi.

Budi menatap gelisah sekaligus berat Binar.

“Tapi aku benci kalau Papah sama Bude Nurma!” lanjut Binar.

Mendengar itu, Suci langsung menggeleng dan buru-buru melangkah, membawa Binar pergi dari sana.

Kebersamaan di sana usai menyisakan Budi sekeluarga yang jadi bengong mirip patung. Andai Nurma tidak mengajak Budi masuk untuk membersihkan diri, tentu orang tua Budi termasuk pak Munasir yang masih duduk di tanah semenjak jatuh tadi, tidak akan ikut.

***

Dua jam menjalani perawatan di klinik, Suci juga dibingungkan dengan ke mana ia harus pulang? Suci tak mungkin pulang dalam keadaan babak belur karena demi mengelabuhi Binar agar tidak melihat wajahnya saja, Suci sengaja memakai cadar. Terlebih sampai detik ini Binar masih saja bertanya mengenai alasan mata kiri Suci terluka.

Sebenarnya Suci bisa saja jujur kepada Binar. Namun, Suci takut mental Binar makin terluka. Bagi Suci, Binar belum bisa paham. Binar belum cukup dewasa untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

“Dek Binar, ayo mandi sama ibu Septi. Ayo, ayo!” bujuk ibu Septi yang tak lain ibu dari Sepri.

Ibu Septi datang membujuk Binar, tapi Binar menggeleng, menolak uluran tangan ibu Septi.

“Potong bebek angsa dimasak sama Sepri. Dikasih bumbu rujak, sedap sekali. Ojan memang ganteng, Ojan kembaran mas Aidan. La la la la la lalaaaaa!” nyanyi Ojan, si pria yang penampilannya sangat cerah, secerah warna pink yang dipakai termasuk itu sandal bulu berhias lampu warna-warni yang akan menyala di setiap langkahnya lengkap dengan bunyi “cit-cit”.

“Eh, kamu. Ngapain anak kecil di ruang rawat? Nanti digigit Sepri loh!” tegur Ojan kepada Binar. Ia yang awalnya akan membuka satu gelas aromanis warna pink, berangsur memberikannya kepada Binar, setelah ia disemprot ibu Septi untuk diam.

“Sudah ambil saja kalau mau!” lirih ibu Septi berbisik-bisik. Tadi, sebelum pergi ke sawah, Sepri memintanya untuk membantu Suci mengurus Binar agar Suci bisa istirahat dengan leluasa. Namun jika melihat Binar yang diam dan sulit membuka diri kepada orang lain, ia tak yakin berhasil.

“Kamu mau es krim? Es krimnya digepluk-gepluk sama gajah. Gajahnya namanya Septi!” yakin Ojan tak lama setelah Binar menerima aromanis atau itu permen kapasnya.

Detik itu juga jemari ibu Septi berubah menjadi capit yang mencubit sekuat tenaga pinggang Oja. Pria yang sudah tampak lebih dari dewasa itu segera berteriak. Membuat seorang gadis cantik masuk sambil berlari dan tampak sangat panik. Gadis cantik bernama Sundari itu merupakan adik Sepri. Gadis lemah lembut yang juga langsung bisa mengambil hati Binar.

“Kita mandi, habis itu kita ke Alfa beli jajan!” ucap Sundari ceria sambil mengemban Binar.

“Ndari, aku kan sudah mandi!” protes Ojan benar-benar manja.

“Kamu enggak usah ikutan, Jan!” semprot ibu Septi makin gemas kepada Ojan.

Dengan santainya Ojan tersenyum kemudian melenggang enteng. Tak lupa, ia juga bernyanyi, “Mabok janda ... mabok janda, maunya sih lebih dari dua!” Ojan memisahkan diri dari kebersamaan.

“Mainnya jangan jauh-jauh, Jan!” seru ibu Septi mengingatkan.

“Mau beli pecel janda lah di pasar depan bareng mas Aidan!” lantang Ojan.

Sampai detik ini, Suci masih bisa mendengar obrolan keluarga Sepri meski ketiganya sudah ada di luar ruang rawatnya.

“Keluarga yang hangat. Andai Binar memiliki keluarga seperti ini,” batinnya yang kemudian menghela napas dalam. Bersamaan dengan itu, air matanya jatuh membawahi pipi yang kini tertutup cadar hitam.

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ 🅓🅛🅤🅝🅐

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ 🅓🅛🅤🅝🅐

Aku yakin andai Suci lemah gk punya kekuatan... mungkin Suci udah depresi, stres, gila dan meninggal. Tapi untuk Ada Binar sang harta paling berharga, cahaya kekuatan Suci. Menjadikan ia kuat dan masih tetap Waras dan terus maju pantang menyerah tetap semangat tangguh untuk masa depan kebahagiaan Anak dan ketenteraman jiwa juga hatinya.

2024-04-27

0

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ 🅓🅛🅤🅝🅐

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ 🅓🅛🅤🅝🅐

Ya Ampun Ojan kocak banget sih 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2024-04-27

0

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Dasar keluarganya budi gak ada akhlaknya

2023-09-06

2

lihat semua
Episodes
1 1 : KD-RT dan Pernikahan Suamiku
2 2 : Melarikan Diri Dan Mencari Bantuan
3 3 : Berjuang Mendapatkan Hak Asuh Anak
4 4 : Disidang
5 5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al
6 6 : Pulang
7 7 : Se*rangan Balik
8 8 : Bapak Zalim
9 9 : POLISI
10 10 : Hukuman Nyata
11 11 : Khawatir
12 12 : Drama Pun Dimulai
13 13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah
14 14 : Permohonan Binar
15 15 : Syarat
16 16 : Demi Binar
17 17 : Budi yang Siap Menceraikan Nurma
18 18 : Kehamilan Nurma
19 19 : Pemberontakan Sekaligus Peringatan Keras Dari Binar
20 MOHON PERHATIAN
21 20 : Wanita Tangguh
22 21 : Main Cantik
23 22 : Sandiwara dan Melepas Tanggung Jawab
24 23 : Habis Manis Sepa Dibuang
25 24 : KDRT Bukan Penyelesai Masalah Dalam Rumah Tangga
26 25 : Jatah, Kewajiban, dan Juga Hak
27 26 : Kita : Aku, Mamah, Dan Papah
28 27 : Berkas Perceraian
29 28 : Fitnah Keji
30 29 : PECAH!
31 30 : Belum Baik-Baik Saja
32 31 : Balas Dendam
33 32 : Bukan Suci Apalagi Binar, Tapi Nurma!
34 33 : Paket dan Denda
35 34 : Tiga Ratus Juta
36 35 : Akan Menjadi Lembaran Baru
37 36 : Sepri dan Kedekatannya Dengan Binar
38 37 : Janda Terlarang
39 38 : Budi Dan Gaya Selangitnya
40 39 : Kekecewaan Sekaligus Kebencian
41 40 : Lembaran Baru
42 41 : Perkara Jatuh Bareng
43 42 : Awalnya Serius, Tapi ....
44 43 : Di Sepertiga Malam
45 44 : Langsung Diiyain Saja!
46 45 : Pasangan Impian
47 46 : Seprimen
48 47 : Terguncangnya Mental Budi
49 48 : Mirip Mantra
50 49 : Mirip Keluarga Bahagia
51 Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
52 50 : Terancam Lumpuh, Katarak, Bahkan Buta!
53 51 : Obrolan Hangat Dengan Calon Mertua
54 52 : Mulai Menyiapkan Restu
55 53 : Tidak Boleh Menikah Lagi!
56 54 : Jangan Dipaksa, Pelan-Pelan
57 55 : Cinta Boleh, Tapi Jangan Gobl09!
58 56 : Ikatan Spesial
59 57 : Yang Namanya Kebahagiaan
60 58 : Mamah Suci Jadi-Jadian
61 59 : Memohon Restu Kepada Bapak Kandung Suci
62 60 : Ba*nting, Polisikan
63 61 : Mulai Dekat Dengan Calon Mertua
64 62 : Terlalu Bahagia
65 63 : Kita Berhak Bahagia!
66 64 : Mulai Tebar Pesona
67 65 : Ini Belum Apa-Apa!
68 66 : Memohon Restu
69 67 : Rencana Perjodohan?
70 68 : Elena
71 69 : Mengenai Jodoh
72 70 : Mencintai Dengan Sempurna
73 71 : Membeli Keperluan Pernikahan
74 72 : Ke Rumah Budi
75 73 : Undangan Pernikahan Dan Sepenggal Masa Lalu
76 74 : Air Mata Bahagia
77 75 : Pernikahan Impian
78 76 : Setelah SAH!
79 77 : Ayo, Mas!
80 78 : Dinas Malam
81 79 : Penuh Cinta
82 80 : Kekhawatiran Anak yang Tak Sempurna
83 81 : Optimis Dan Jadi Lebih Semangat
84 82 : Pasca KDRT : Trauma dan Kebahagiaan yang Senantiasa Ada
85 83 : Jadi Makin Bahagia
86 84 : Selingkuh?
87 85 : Semuanya Sempurna
88 86 : Senam Hamil
89 87 : Belanja Keperluan Lahiran
90 88 : Penyakit Selingkuh
91 89 : Kabar yang Telanjur Viral
92 90 : Karma?
93 91 : Kelanjutan Kabar Nurma dan Budi
94 92 : Hukuman yang Paling Cocok
95 TAMAT
96 Novel Ojan dan Novel Aqwa
97 Novel Brandon : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
98 Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
99 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
100 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
101 Novel Binar : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
102 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
103 Novel Kakeknya Ojan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1 : KD-RT dan Pernikahan Suamiku
2
2 : Melarikan Diri Dan Mencari Bantuan
3
3 : Berjuang Mendapatkan Hak Asuh Anak
4
4 : Disidang
5
5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al
6
6 : Pulang
7
7 : Se*rangan Balik
8
8 : Bapak Zalim
9
9 : POLISI
10
10 : Hukuman Nyata
11
11 : Khawatir
12
12 : Drama Pun Dimulai
13
13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah
14
14 : Permohonan Binar
15
15 : Syarat
16
16 : Demi Binar
17
17 : Budi yang Siap Menceraikan Nurma
18
18 : Kehamilan Nurma
19
19 : Pemberontakan Sekaligus Peringatan Keras Dari Binar
20
MOHON PERHATIAN
21
20 : Wanita Tangguh
22
21 : Main Cantik
23
22 : Sandiwara dan Melepas Tanggung Jawab
24
23 : Habis Manis Sepa Dibuang
25
24 : KDRT Bukan Penyelesai Masalah Dalam Rumah Tangga
26
25 : Jatah, Kewajiban, dan Juga Hak
27
26 : Kita : Aku, Mamah, Dan Papah
28
27 : Berkas Perceraian
29
28 : Fitnah Keji
30
29 : PECAH!
31
30 : Belum Baik-Baik Saja
32
31 : Balas Dendam
33
32 : Bukan Suci Apalagi Binar, Tapi Nurma!
34
33 : Paket dan Denda
35
34 : Tiga Ratus Juta
36
35 : Akan Menjadi Lembaran Baru
37
36 : Sepri dan Kedekatannya Dengan Binar
38
37 : Janda Terlarang
39
38 : Budi Dan Gaya Selangitnya
40
39 : Kekecewaan Sekaligus Kebencian
41
40 : Lembaran Baru
42
41 : Perkara Jatuh Bareng
43
42 : Awalnya Serius, Tapi ....
44
43 : Di Sepertiga Malam
45
44 : Langsung Diiyain Saja!
46
45 : Pasangan Impian
47
46 : Seprimen
48
47 : Terguncangnya Mental Budi
49
48 : Mirip Mantra
50
49 : Mirip Keluarga Bahagia
51
Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
52
50 : Terancam Lumpuh, Katarak, Bahkan Buta!
53
51 : Obrolan Hangat Dengan Calon Mertua
54
52 : Mulai Menyiapkan Restu
55
53 : Tidak Boleh Menikah Lagi!
56
54 : Jangan Dipaksa, Pelan-Pelan
57
55 : Cinta Boleh, Tapi Jangan Gobl09!
58
56 : Ikatan Spesial
59
57 : Yang Namanya Kebahagiaan
60
58 : Mamah Suci Jadi-Jadian
61
59 : Memohon Restu Kepada Bapak Kandung Suci
62
60 : Ba*nting, Polisikan
63
61 : Mulai Dekat Dengan Calon Mertua
64
62 : Terlalu Bahagia
65
63 : Kita Berhak Bahagia!
66
64 : Mulai Tebar Pesona
67
65 : Ini Belum Apa-Apa!
68
66 : Memohon Restu
69
67 : Rencana Perjodohan?
70
68 : Elena
71
69 : Mengenai Jodoh
72
70 : Mencintai Dengan Sempurna
73
71 : Membeli Keperluan Pernikahan
74
72 : Ke Rumah Budi
75
73 : Undangan Pernikahan Dan Sepenggal Masa Lalu
76
74 : Air Mata Bahagia
77
75 : Pernikahan Impian
78
76 : Setelah SAH!
79
77 : Ayo, Mas!
80
78 : Dinas Malam
81
79 : Penuh Cinta
82
80 : Kekhawatiran Anak yang Tak Sempurna
83
81 : Optimis Dan Jadi Lebih Semangat
84
82 : Pasca KDRT : Trauma dan Kebahagiaan yang Senantiasa Ada
85
83 : Jadi Makin Bahagia
86
84 : Selingkuh?
87
85 : Semuanya Sempurna
88
86 : Senam Hamil
89
87 : Belanja Keperluan Lahiran
90
88 : Penyakit Selingkuh
91
89 : Kabar yang Telanjur Viral
92
90 : Karma?
93
91 : Kelanjutan Kabar Nurma dan Budi
94
92 : Hukuman yang Paling Cocok
95
TAMAT
96
Novel Ojan dan Novel Aqwa
97
Novel Brandon : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
98
Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
99
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
100
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
101
Novel Binar : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
102
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
103
Novel Kakeknya Ojan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!