7 : Se*rangan Balik

“Kamu jangan kurang aj*ar, ya! Di rumah orang yang sopan! Mau, kamu saya teriaki ma*ling lagi, atau malah saya laporkan ke polisi?!” ucap ibu Syamsiah. Ia sengaja melakukan apa pun untuk menghindari Suci yang ia yakini benar-benar akan mengambil semua yang kemarin Suci sebutkan. Kali ini, ia juga tak segan mendorong keling Suci sekuat tenaga menggunakan tangan kanannya.

Suci jadi agak sempoyongan karenanya, tapi dengan cepat, Suci kembali berusaha menerobos pintu.

“Maaf Ibu Syamsiah, tapi tolong mohon kerja samanya karena apa yang akan Mbak Suci lakukan juga bagian dari kesepakatan sekaligus sidang kemarin. Sementara saya, selaku ketua RT di sini sengaja mengawasi agar mbak Suci mendapatkan haknya. Jadi, jika yang ada ibu Syamsiah justru menghalang-halangi begini, tentu saja apa yang ibu Syamsiah salah besar.”

Apa yang pak RT katakan sudah langsung membungkam seorang ibu Syamsiah. Antara malu sekaligus sangat kesal, selain ibu Syamsiah yang tentu saja tidak rela jika harus membiarkan semua yang pernah Suci beli dan di taruh di sana, diambil lagi. Selain otomatis ia jadi tak punya, ia juga tak memiliki uang lebih untuk membeli sekaligus mendapatkan gantinya.

Beberapa saat kemudian, ibu Syamsiah mundur dengan lemas menyandar pada pintu. Jangankan berucap membalas pak Rt apalagi mempersilahkan masuk khususnya mempersilahkan masuk Suci, sekadar menatap wajah-wajah di sana sana, ia tidak melakukannya.

Suci segera masuk karena ia tidak memiliki banyak waktu. Dadanya sudah langsung bergemuruh ketika mendapati pintu kamar Nurma masih tertutup rapat. “Mbak Nurma, aku mau angkut terus bakar semuanya. Kasur, kosmetik, pakaian, tas, semua yang aku kasih pakai uangku, mohon dikumpulkan!” teriak Suci yang kemudian masuk ke kamarnya. Kamar yang sebenarnya tidak begitu jauh dari kamar Nurma. Kamar mereka hanya dipisahkan oleh sebuah kamar dan itu ditempati oleh kedua anak laki-laki Nurma.

Di kamar, Nurma yang sebenarnya mendengar teriakan Suci hanya mendengkus, menganggapnya sebagai angin lalu. Ia sengaja mendekap erat Budi yang masih meringkuk sambil memeluknya dari depan. Ia sungguh tak mau ambil pusing dan memilih tidur lagi.

Padahal, di kamar bekas Suci tinggal, Susi sudah dengan cekatan mengeluarkan ransel dari lemari plastik yang ada di sana. Suci hanya memboyong barang-barang miliknya dan Binar tanpa memboyong milik Budi.

Tak sampai lima belas menit semuanya masuk ransel termasuk beberapa mainan Binar. “Pak RT, tolong bantu saja angkat kasur ya. Ini berat, jadi harus gotong royong,” ucap Suci yang langsung dilirik sinis oleh ibu Syamsiah.

Ibu Syamsiah masih bertahan di depan pintu sambil bersandar lemas di sana.

“Ibu, kulkasnya sudah dikosongin?” tanya Suci lantang tapi masih terbilang sopan.

“Kamu yah, Ci. Apa-apa diambil!” kesal ibu Syamsiah.

“Aku kan hanya mengambil hakku, Bu. Aku enggak maling apalagi nahan-nahan barang milik orang!” balas Suci.

“Wuanjirrrr lambemu, Ci!” refleks ibu Syamsiah. Kebiasaannya selama ini tentu akan mudah spontan ia lakukan karena yang namanya kebiasaan memang sangat sulit ditinggalkan. Tak kalah sulit dari lari dari kenyataan. Namun sungguh, tanggapan Suci yang menyebut wanita itu tidak menahan-nahan barang milik orang lain, membuat ibu Syamsiah merasa sangat tersinggung.

Kemudian, Suci meminta bantuan semuanya untuk memboyong televisi, kulkas, kompor lengkap dengan LPG, setelah pakaian maupun barang-barang Binar, dan juga kasur di kamarnya sudah diboyong naik ke mobil.

“Astagfirullah ...,” lirih Suci sambil geleng-geleng menatap pintu kamar Nurma yang tetap tertutup rapat, padahal suasana di sana terbilang ramai. Belum lagi ketika suara cempreng ibu Syamsiah teriak-teriak mengeluhkan segala sesuatunya.

Suci yang tak memiliki banyak waktu sengaja menggedor sekuat tenaga pintu kamar Nurma. Toh sebelumnya, ia sudah bicara baik-baik. Bahkan harusnya semua barang yang ia beri sudah disisihkan mengingat kemarin, ia sudah wanti-wanti. Buktinya, pak RT dan warga saja sudah langsung sigap mengawasi apa yang kini terjadi.

“Nurma kamu kebangetan banget ya. Enggak mikir sudah siang belum bangun juga! Lagi belajar mati apa bagaimana, hah?!” teriak ibu Syamsiah dari depan pintu sana.

Semua orang yang dibawa Suci ke sana, termasuk Suci sendiri, sudah langsung geleng-geleng atas ulah ibu Syamsiah.

“Pak RT, Pak RT ... ini saya mau tanya, mereka sudah ijab kabul lagi, belum? Kalau sampai belum, dan mereka tetap tidur bareng, jatuhnya zi*na bahkan kumpul k*ebo, kan?” ucap Suci benar-benar muak pada Budi dan Nurma.

Apa yang Suci katakan barusan membuat semuanya termasuk ibu Syamsiah menyadari, benar, hubungan Budi dan Nurma wajib diprose*s lantaran yang mereka tahu, termasuk ibu Syamsiah, memang belum ada pernikahan ulang bahkan sekadar ijab kabul ulang.

Sekitar lima menit kemudian, setelah ditegur langsung oleh pak RT, akhirnya Budi keluar dari kamar. Kedua mata Budi masih merem melek dan terlihat jelas pria itu baru bangun tidur. Budi hanya memakai sarung tanpa kaus lain, bahkan itu kaus da*lam yang sangat tipis.

“Mas, terlepas dari hubungan Mas dan Nurma, kemarin kita sudah sepakat, kan?” ucap Suci. “Barang-barang yang aku minta, sudah diberesin belum?!” kesal Suci.

Budi yang jika dalam keadaan santai saja gampang emosi, sudah langsung kesal karena apa yang Suci ucapan. Terlebih baru bangun tidur, di sana sudah banyak orang dan lagi-lagi Suci membuatnya jadi bahan tontonan.

Segera Budi menarik sebelah tangan Suci yang sampai detik ini masih memakai cadar untuk menutupi wajahnya yang babak belur. Budi membawa Suci masuk ke kamar kemudian buru-buru menguncinya.

“Ci, kamu ya kayak anak kecil. Semuanya bisa diselesaikan dengan baik-baik, Ci! Jangan bikin malu! Kamu melarang kami mengusik Binar, tapi caramu ini yang justru bikin Binar malu! Kamu enggak mikirin apa kata orang!” tegas Nurma sambil memakai pakaiannya. Ia masih duduk di pinggir tempat tidur yang terbilang berantakan.

“Enggak usah bahas apa pun, cukup kasih apa yang aku mau jika kalian memang punya urat malu!” tegas Suci yang menatap sengit Nurma, kemudian berganti pada Budi, meski hanya mata kanannya saja yang melakukannya.

Tangan kanan Budi sudah langsung terangkat disertai wajah Budi yang sangat emosional. Tangan Budi yang terbilang kekar, sampai gemetaran—menandakan bahwa pria itu sangat marah.

“Tampar, Mas. Tampar! Karena sekali lagi saja kamu berani tampar dan di luar juga ada orang buat jadi saksi, ... kamu benar-benar akan berurusan dengan polisi!” tegas Suci geregetan. Ia juga sengaja mengeluarkan surat perjanjian sidang mereka kemarin. Surat perjanjian yang di dalamnya berisi peringatan andai Budi berani melukai Suci lagi.

Detik itu juga tangan kanan Budi yang gemetaran perlahan turun. Kali ini Budi benar-benar kalah. Termasuk Nurma wanita yang telanjur dicap jel*ek oleh warga. Dan kobaran api dari tempat tidur Nurma, pakaian, tas, juga kosmetik yang dibakar di depan rumah Budi oleh Suci dan juga warga di sana, menjadi kemenangan dari se*rangan balik yang Suci lakukan.

Terpopuler

Comments

Ida Ulfiana

Ida Ulfiana

semoga suci tetep jd wanita hebat

2024-05-16

0

Sri Yuni

Sri Yuni

hebattt Suci sekarang pembalasan sdh dimulai
kita lihat bisa apa Budi & ortunya tanpa Suci, apalagi Nurma yg hanya jd pelakor + parasit gk bisa ngasih duit ke ortunya Budi, setelah ini pasti dia ditendang jg

2024-01-25

2

Supry Atun

Supry Atun

ada juga ya ternyata manusia sifatnya gitu.sudah di bantu mala mukul aduh.manusia apaan tu mb nurma.jadi-jadian mungkin hihihibihi

2024-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 1 : KD-RT dan Pernikahan Suamiku
2 2 : Melarikan Diri Dan Mencari Bantuan
3 3 : Berjuang Mendapatkan Hak Asuh Anak
4 4 : Disidang
5 5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al
6 6 : Pulang
7 7 : Se*rangan Balik
8 8 : Bapak Zalim
9 9 : POLISI
10 10 : Hukuman Nyata
11 11 : Khawatir
12 12 : Drama Pun Dimulai
13 13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah
14 14 : Permohonan Binar
15 15 : Syarat
16 16 : Demi Binar
17 17 : Budi yang Siap Menceraikan Nurma
18 18 : Kehamilan Nurma
19 19 : Pemberontakan Sekaligus Peringatan Keras Dari Binar
20 MOHON PERHATIAN
21 20 : Wanita Tangguh
22 21 : Main Cantik
23 22 : Sandiwara dan Melepas Tanggung Jawab
24 23 : Habis Manis Sepa Dibuang
25 24 : KDRT Bukan Penyelesai Masalah Dalam Rumah Tangga
26 25 : Jatah, Kewajiban, dan Juga Hak
27 26 : Kita : Aku, Mamah, Dan Papah
28 27 : Berkas Perceraian
29 28 : Fitnah Keji
30 29 : PECAH!
31 30 : Belum Baik-Baik Saja
32 31 : Balas Dendam
33 32 : Bukan Suci Apalagi Binar, Tapi Nurma!
34 33 : Paket dan Denda
35 34 : Tiga Ratus Juta
36 35 : Akan Menjadi Lembaran Baru
37 36 : Sepri dan Kedekatannya Dengan Binar
38 37 : Janda Terlarang
39 38 : Budi Dan Gaya Selangitnya
40 39 : Kekecewaan Sekaligus Kebencian
41 40 : Lembaran Baru
42 41 : Perkara Jatuh Bareng
43 42 : Awalnya Serius, Tapi ....
44 43 : Di Sepertiga Malam
45 44 : Langsung Diiyain Saja!
46 45 : Pasangan Impian
47 46 : Seprimen
48 47 : Terguncangnya Mental Budi
49 48 : Mirip Mantra
50 49 : Mirip Keluarga Bahagia
51 Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
52 50 : Terancam Lumpuh, Katarak, Bahkan Buta!
53 51 : Obrolan Hangat Dengan Calon Mertua
54 52 : Mulai Menyiapkan Restu
55 53 : Tidak Boleh Menikah Lagi!
56 54 : Jangan Dipaksa, Pelan-Pelan
57 55 : Cinta Boleh, Tapi Jangan Gobl09!
58 56 : Ikatan Spesial
59 57 : Yang Namanya Kebahagiaan
60 58 : Mamah Suci Jadi-Jadian
61 59 : Memohon Restu Kepada Bapak Kandung Suci
62 60 : Ba*nting, Polisikan
63 61 : Mulai Dekat Dengan Calon Mertua
64 62 : Terlalu Bahagia
65 63 : Kita Berhak Bahagia!
66 64 : Mulai Tebar Pesona
67 65 : Ini Belum Apa-Apa!
68 66 : Memohon Restu
69 67 : Rencana Perjodohan?
70 68 : Elena
71 69 : Mengenai Jodoh
72 70 : Mencintai Dengan Sempurna
73 71 : Membeli Keperluan Pernikahan
74 72 : Ke Rumah Budi
75 73 : Undangan Pernikahan Dan Sepenggal Masa Lalu
76 74 : Air Mata Bahagia
77 75 : Pernikahan Impian
78 76 : Setelah SAH!
79 77 : Ayo, Mas!
80 78 : Dinas Malam
81 79 : Penuh Cinta
82 80 : Kekhawatiran Anak yang Tak Sempurna
83 81 : Optimis Dan Jadi Lebih Semangat
84 82 : Pasca KDRT : Trauma dan Kebahagiaan yang Senantiasa Ada
85 83 : Jadi Makin Bahagia
86 84 : Selingkuh?
87 85 : Semuanya Sempurna
88 86 : Senam Hamil
89 87 : Belanja Keperluan Lahiran
90 88 : Penyakit Selingkuh
91 89 : Kabar yang Telanjur Viral
92 90 : Karma?
93 91 : Kelanjutan Kabar Nurma dan Budi
94 92 : Hukuman yang Paling Cocok
95 TAMAT
96 Novel Ojan dan Novel Aqwa
97 Novel Brandon : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
98 Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
99 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
100 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
101 Novel Binar : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
102 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
103 Novel Kakeknya Ojan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1 : KD-RT dan Pernikahan Suamiku
2
2 : Melarikan Diri Dan Mencari Bantuan
3
3 : Berjuang Mendapatkan Hak Asuh Anak
4
4 : Disidang
5
5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al
6
6 : Pulang
7
7 : Se*rangan Balik
8
8 : Bapak Zalim
9
9 : POLISI
10
10 : Hukuman Nyata
11
11 : Khawatir
12
12 : Drama Pun Dimulai
13
13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah
14
14 : Permohonan Binar
15
15 : Syarat
16
16 : Demi Binar
17
17 : Budi yang Siap Menceraikan Nurma
18
18 : Kehamilan Nurma
19
19 : Pemberontakan Sekaligus Peringatan Keras Dari Binar
20
MOHON PERHATIAN
21
20 : Wanita Tangguh
22
21 : Main Cantik
23
22 : Sandiwara dan Melepas Tanggung Jawab
24
23 : Habis Manis Sepa Dibuang
25
24 : KDRT Bukan Penyelesai Masalah Dalam Rumah Tangga
26
25 : Jatah, Kewajiban, dan Juga Hak
27
26 : Kita : Aku, Mamah, Dan Papah
28
27 : Berkas Perceraian
29
28 : Fitnah Keji
30
29 : PECAH!
31
30 : Belum Baik-Baik Saja
32
31 : Balas Dendam
33
32 : Bukan Suci Apalagi Binar, Tapi Nurma!
34
33 : Paket dan Denda
35
34 : Tiga Ratus Juta
36
35 : Akan Menjadi Lembaran Baru
37
36 : Sepri dan Kedekatannya Dengan Binar
38
37 : Janda Terlarang
39
38 : Budi Dan Gaya Selangitnya
40
39 : Kekecewaan Sekaligus Kebencian
41
40 : Lembaran Baru
42
41 : Perkara Jatuh Bareng
43
42 : Awalnya Serius, Tapi ....
44
43 : Di Sepertiga Malam
45
44 : Langsung Diiyain Saja!
46
45 : Pasangan Impian
47
46 : Seprimen
48
47 : Terguncangnya Mental Budi
49
48 : Mirip Mantra
50
49 : Mirip Keluarga Bahagia
51
Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
52
50 : Terancam Lumpuh, Katarak, Bahkan Buta!
53
51 : Obrolan Hangat Dengan Calon Mertua
54
52 : Mulai Menyiapkan Restu
55
53 : Tidak Boleh Menikah Lagi!
56
54 : Jangan Dipaksa, Pelan-Pelan
57
55 : Cinta Boleh, Tapi Jangan Gobl09!
58
56 : Ikatan Spesial
59
57 : Yang Namanya Kebahagiaan
60
58 : Mamah Suci Jadi-Jadian
61
59 : Memohon Restu Kepada Bapak Kandung Suci
62
60 : Ba*nting, Polisikan
63
61 : Mulai Dekat Dengan Calon Mertua
64
62 : Terlalu Bahagia
65
63 : Kita Berhak Bahagia!
66
64 : Mulai Tebar Pesona
67
65 : Ini Belum Apa-Apa!
68
66 : Memohon Restu
69
67 : Rencana Perjodohan?
70
68 : Elena
71
69 : Mengenai Jodoh
72
70 : Mencintai Dengan Sempurna
73
71 : Membeli Keperluan Pernikahan
74
72 : Ke Rumah Budi
75
73 : Undangan Pernikahan Dan Sepenggal Masa Lalu
76
74 : Air Mata Bahagia
77
75 : Pernikahan Impian
78
76 : Setelah SAH!
79
77 : Ayo, Mas!
80
78 : Dinas Malam
81
79 : Penuh Cinta
82
80 : Kekhawatiran Anak yang Tak Sempurna
83
81 : Optimis Dan Jadi Lebih Semangat
84
82 : Pasca KDRT : Trauma dan Kebahagiaan yang Senantiasa Ada
85
83 : Jadi Makin Bahagia
86
84 : Selingkuh?
87
85 : Semuanya Sempurna
88
86 : Senam Hamil
89
87 : Belanja Keperluan Lahiran
90
88 : Penyakit Selingkuh
91
89 : Kabar yang Telanjur Viral
92
90 : Karma?
93
91 : Kelanjutan Kabar Nurma dan Budi
94
92 : Hukuman yang Paling Cocok
95
TAMAT
96
Novel Ojan dan Novel Aqwa
97
Novel Brandon : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
98
Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
99
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
100
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
101
Novel Binar : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
102
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
103
Novel Kakeknya Ojan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!