6 : Pulang

Pulang menjadi keputusan Suci setelah seharian penuh menjalani infus sekaligus pengobatan. Suci merasa, dirinya harus lebih kuat dari baja sesulit apa pun cobaan yang menimpanya. Karena demi Binar, demi kebahagiaan yang lebih baik, Suci sungguh harus bangkit menjadi Suci yang lebih baik.

“Biar aku antar, Mbak!” yakin Sepri yang memang dipamiti secara langsung oleh Suci.

Di depan teras rumah kediaman orang tua Sepri yang halamannya sangat luas dan sekelilingnya merupakan kontrakan sekaligus pohon buah, hingga keadaan di sana sangat asri cocok untuk bertamasya, kebersamaan itu terjadi.

Suci menggeleng. “Enggak perlu Mas Sepri. Tugas Mas benar-benar sudah selesai. Sekali lagi, makasih banyak karena Mas sudah mau bantu. Maaf juga kalau saya salah apalagi bikin repot.”

Sepri yang sadar diri, dirinya tak lebih dari orang yang telah membantu Suci, tak memiliki pilihan lain selain membiarkan Suci dengan keputusan yang diambil. Meski jujur saja, Sepri sangat khawatir terlebih ketika ia melihat wajah tak berdosa Binar, khususnya tatapan Binar yang terlihat jelas menahan banyak tanya sekaligus luka.

Setelah terdiam cukup lama menatap kedua mata Binar, Sepri berkata, “Mbak ada simpan nomor saya, kan? Langsung kabari saya kalau memang Mbak butuh bantuan.”

Suci berangsur menggeleng. “Enggak, Mas. Saya enggak punya nomor ponsel Mas.”

“Sini, aku minta nomornya biar aku simpan di lator-lator!” ucap Ojan yang kebetulan datang sambil memencet-mencet kalkulator.

Detik itu juga Sepri menghela napas pelan sekaligus dalam, sambil menunduk dan terpejam. “Jan, tolong, ... jangan iklan. Sana masuk ke rumah!” ucapnya lirih karena tak mau marah-marah.

“Aku lagi cari sinyal, Sepri. Ini dari tadi enggak bisa buat SMS apalagi telepon!” ucap Ojan masih sibuk mondar-mandir sambil memencet-mencet semua tombol di kalkulatornya.

Suci yang belum tahu rahasia lator-lator antara Ojan dan Sepri, sudah langsung bingung. Apalagi ketika akhirnya Ojan mendekat, meminta diajari cara mengirim pesan sekaligus telepon.

Suci yang menatap sungkan Sepri, dan sadar Ojan memiliki pikiran kurang penuh, berinisiatif memberi pengertian. Terlebih Suci yakin, seharian bekerja di sawah dan sampai membuat kulit Sepri makin gosong, membuat pria yang sudah menolongnya itu sangat lelah.

“Mas Ojan, ... ini, kan ...,” ucap Suci yang sudah langsung ditahan Sepri.

“Sudah, Mbak, biarin saja. Ojan memang kebiasaan. Ya sudah, saya antar sampai depan,” sergah Sepri.

Sepri memang berdalih mengantar hingga depan. Namun setelah memastikan Suci.membonceng Binar di depan dan wanita itu benar-benar pergi, Sepri yang tetap memakai sarung sekaligus kaus dalam warna putih, juga menyusul menggunakan motornya.

“Heh, Sepri! Kamu mau pergi ke mana? Pede banget cuma pakai sarung!” teriak Ojan yang sampai melepas kepergian Sepri hingga depan gerbang rumah. Namun pada akhirnya, ia kembali memencet-mencet kalkulatornya.

“Loh, ... Mas Sepri ikut?” batin Suci yang diam-diam mengawasi dari kaca spionnya. Perhatian Sepri benar-benar membuatnya tidak enak. Ia merasa sudah sangat merepotkan.

Kedatangan Suci ke rumah orang tuanya langsung disambut tangis. Ibunya yang seorang janda dan tampak ringkih, tersedu-sedu menahan pintu kayu bercat keemasannya.

“Ini kenapa sampai begini?” tanya ibu Manis, selaku wanita yang telah melahirkan Suci. Karena meski baru melihat luka di mata kiri Suci, ia yakin alasan sang putri sampai memakai cadar karena sengaja menutupi luka yang lain.

Suci yang sadar Sepri masih mengawasi dari motor di depan sana, sengaja menggiring sang ibu masuk sambil tetap mengemban Binar. Suci sengaja tidak menoleh ke belakang agar tidak melihat Sepri.

Ibu Manis yang sudah bisa mengira apa yang terjadi, tersedu-sedu dan menggunakan kedua tangannya untuk membekap wajah. Ia memilih pergi masuk ke kamarnya dan mengurung diri di sana. Ia duduk di pinggir amben biasa ia tidur seiring ingatannya yang memutar kejadian masa lalu. Ketika dirinya yang masih berusia sekitar dua puluh akhir, dipuku*li tanpa henti oleh sang suami sampai berdarah-darah, di hadapan Suci kecil. Dan ibu Manis yakin, hal yang sama telah terjadi pada Suci dan Binar. Kenyataan yang sungguh membuat dadanya sakit. Hati dan jantungnya seolah diremas hingga tak berupa lagi.

Sekitar satu jam kemudian, Suci yang memangku Binar di kamarnya, didatangi oleh sang ibu.

“Kamu mau makan mi apa nasi goreng? Ibu mau masak sekalian ....” Tentu ibu Manis hanya basa-basi. Terlebih biar bagaimanapun sebagai seorang ibu sekaligus orang tua tunggal untuk Suci, ia merasa gagal atas luka-luka yang Suci dapatkan.

“Bu, ... maaf, ya?” lirih Suci seiring hatinya yang berkedut dan terasa sangat nyeri. Ia yang masih membiarkan sebagian besar wajahnya tertutup cadar, memberanikan diri menatap wajah khususnya kedua mata ibu Manis. “Aku ... memilih cerai.”

Belum apa-apa, tubuh ibu Manis mendadak gemetaran dan perlahan terguncang pelan mirip menggigil akibat tangis yang ditahan.

“Ayahnya Binar sudah menikah lagi. Dengan Nurma. Aku ikhlas ....” Benar-benar berat. Karena selain merasa sangat bersalah, ia juga merasa berdosa kepada sang ibu. Sebab tak bisa ia pungkiri, perceraiannya menjadi beban luar biasa untuk sang ibu. Namun mau bagaimana lagi?

“Selin*gkuh dan KDRT memang penyakit. Iya ... iya, memang lebih baik cerai!” ucap ibu Manis sambil mengangguk-angguk hingga air matanya berjatuhan secara bersamaan. “Tapi Binar bagaimana?” sergahnya sangat paham keadaan sang cucu yang tidak bisa jauh dari bapaknya. Persis seperti masa kecil Suci.

“Bismillah, Bu!” ucap Suci sambil menahan tangis. Ia berangsur menunduk, membuatnya berhadapan dengan wajah Binar yang sudah lelap. Yang mana butiran bening dari kedua sudut matanya, berjatuhan di sana. Karenanya, jemari kedua tangannya buru-buru mengelapnya.

Lain dengan Suci, ibu Manis yang tak tahan dan tak mau meluapkan kesedihan sekaligus kehancurannya akibat Suci, memilih buru-buru pergi. Ia memilih meluapkan tangisnya di dapur rumah semi permanen miliknya yang sangat terjaga kebersihannya.

“Ya Allah, perlancarlah niat baik hamba!” batin Suci masih sibuk menyeka air matanya sambil memandangi wajah Binar. Wajah yang membuatnya teringat pada Budi dan semua kisah pria itu dalam hidupnya. Dari yang awalnya sangat manis, hingga menjelma menjadi sosok Budi yang sangat kejam. Terakhir, tentu saat pria itu menegaskan akan menikahi Nurma sekaligus menggelar resepsi mewah.

Keesokan harinya, pagi-pagi buta, Suci sudah menggedor pintu rumah orang tua Budi. Ia membawa tetangga untuk menemaninya memboyong semua barang-barangnya. Semua yang ia beli menggunakan uangnya. Sebuah mobil pick up juga sudah Suci siapkan untuk mengangkut.

“Kamu lagi!” kecam ibu Syamsiah.

“Saya datang bersama pak RT dan bu RT berikut warga buat ambil barang-barang saya!” tegas Suci sampai detik ini masih memakai cadar demi menyembunyikan luka-lukanya dari Binar.

“Ambil barang-barang ... kamu, bagaimana?” tanya ibu Syamsiah dengan nada suara turun drastis, padahal ia tahu, barang-barang apa saja yang akan Suci boyong. Karenanya, ia buru-buru mencoba menutup pintunya, meski dengan cepat, Suci langsung menahannya menggunakan kedua tangan sekaligus tubuh.

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ 🅓🅛🅤🅝🅐

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ 🅓🅛🅤🅝🅐

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂 maklumin aja Ojan... Sepri lagi tumbuh benih cinta dan lagi kesemsen istri orang yg ntar bakalan jadi janda.. jadi lali oleng segalanya.. gk sadar cuma pakai sarung dan singlet. 🤣🤣🤣🤣😅😅😅😅😂😂😂

2024-04-27

0

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ 🅓🅛🅤🅝🅐

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ 🅓🅛🅤🅝🅐

Ayo bismillah.. kamu bisa Suci... semangat.

2024-04-27

0

Sartini Cilacap

Sartini Cilacap

Ayo angkut semua barang hasil kerja keras kamu suci

2023-09-06

2

lihat semua
Episodes
1 1 : KD-RT dan Pernikahan Suamiku
2 2 : Melarikan Diri Dan Mencari Bantuan
3 3 : Berjuang Mendapatkan Hak Asuh Anak
4 4 : Disidang
5 5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al
6 6 : Pulang
7 7 : Se*rangan Balik
8 8 : Bapak Zalim
9 9 : POLISI
10 10 : Hukuman Nyata
11 11 : Khawatir
12 12 : Drama Pun Dimulai
13 13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah
14 14 : Permohonan Binar
15 15 : Syarat
16 16 : Demi Binar
17 17 : Budi yang Siap Menceraikan Nurma
18 18 : Kehamilan Nurma
19 19 : Pemberontakan Sekaligus Peringatan Keras Dari Binar
20 MOHON PERHATIAN
21 20 : Wanita Tangguh
22 21 : Main Cantik
23 22 : Sandiwara dan Melepas Tanggung Jawab
24 23 : Habis Manis Sepa Dibuang
25 24 : KDRT Bukan Penyelesai Masalah Dalam Rumah Tangga
26 25 : Jatah, Kewajiban, dan Juga Hak
27 26 : Kita : Aku, Mamah, Dan Papah
28 27 : Berkas Perceraian
29 28 : Fitnah Keji
30 29 : PECAH!
31 30 : Belum Baik-Baik Saja
32 31 : Balas Dendam
33 32 : Bukan Suci Apalagi Binar, Tapi Nurma!
34 33 : Paket dan Denda
35 34 : Tiga Ratus Juta
36 35 : Akan Menjadi Lembaran Baru
37 36 : Sepri dan Kedekatannya Dengan Binar
38 37 : Janda Terlarang
39 38 : Budi Dan Gaya Selangitnya
40 39 : Kekecewaan Sekaligus Kebencian
41 40 : Lembaran Baru
42 41 : Perkara Jatuh Bareng
43 42 : Awalnya Serius, Tapi ....
44 43 : Di Sepertiga Malam
45 44 : Langsung Diiyain Saja!
46 45 : Pasangan Impian
47 46 : Seprimen
48 47 : Terguncangnya Mental Budi
49 48 : Mirip Mantra
50 49 : Mirip Keluarga Bahagia
51 Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
52 50 : Terancam Lumpuh, Katarak, Bahkan Buta!
53 51 : Obrolan Hangat Dengan Calon Mertua
54 52 : Mulai Menyiapkan Restu
55 53 : Tidak Boleh Menikah Lagi!
56 54 : Jangan Dipaksa, Pelan-Pelan
57 55 : Cinta Boleh, Tapi Jangan Gobl09!
58 56 : Ikatan Spesial
59 57 : Yang Namanya Kebahagiaan
60 58 : Mamah Suci Jadi-Jadian
61 59 : Memohon Restu Kepada Bapak Kandung Suci
62 60 : Ba*nting, Polisikan
63 61 : Mulai Dekat Dengan Calon Mertua
64 62 : Terlalu Bahagia
65 63 : Kita Berhak Bahagia!
66 64 : Mulai Tebar Pesona
67 65 : Ini Belum Apa-Apa!
68 66 : Memohon Restu
69 67 : Rencana Perjodohan?
70 68 : Elena
71 69 : Mengenai Jodoh
72 70 : Mencintai Dengan Sempurna
73 71 : Membeli Keperluan Pernikahan
74 72 : Ke Rumah Budi
75 73 : Undangan Pernikahan Dan Sepenggal Masa Lalu
76 74 : Air Mata Bahagia
77 75 : Pernikahan Impian
78 76 : Setelah SAH!
79 77 : Ayo, Mas!
80 78 : Dinas Malam
81 79 : Penuh Cinta
82 80 : Kekhawatiran Anak yang Tak Sempurna
83 81 : Optimis Dan Jadi Lebih Semangat
84 82 : Pasca KDRT : Trauma dan Kebahagiaan yang Senantiasa Ada
85 83 : Jadi Makin Bahagia
86 84 : Selingkuh?
87 85 : Semuanya Sempurna
88 86 : Senam Hamil
89 87 : Belanja Keperluan Lahiran
90 88 : Penyakit Selingkuh
91 89 : Kabar yang Telanjur Viral
92 90 : Karma?
93 91 : Kelanjutan Kabar Nurma dan Budi
94 92 : Hukuman yang Paling Cocok
95 TAMAT
96 Novel Ojan dan Novel Aqwa
97 Novel Brandon : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
98 Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
99 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
100 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
101 Novel Binar : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
102 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
103 Novel Kakeknya Ojan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
1 : KD-RT dan Pernikahan Suamiku
2
2 : Melarikan Diri Dan Mencari Bantuan
3
3 : Berjuang Mendapatkan Hak Asuh Anak
4
4 : Disidang
5
5 : Istri Sekaligus Menantu Pembawa Si-al
6
6 : Pulang
7
7 : Se*rangan Balik
8
8 : Bapak Zalim
9
9 : POLISI
10
10 : Hukuman Nyata
11
11 : Khawatir
12
12 : Drama Pun Dimulai
13
13 : Kebohongan Nurma dan Kerinduan Binar Kepada Sang Papah
14
14 : Permohonan Binar
15
15 : Syarat
16
16 : Demi Binar
17
17 : Budi yang Siap Menceraikan Nurma
18
18 : Kehamilan Nurma
19
19 : Pemberontakan Sekaligus Peringatan Keras Dari Binar
20
MOHON PERHATIAN
21
20 : Wanita Tangguh
22
21 : Main Cantik
23
22 : Sandiwara dan Melepas Tanggung Jawab
24
23 : Habis Manis Sepa Dibuang
25
24 : KDRT Bukan Penyelesai Masalah Dalam Rumah Tangga
26
25 : Jatah, Kewajiban, dan Juga Hak
27
26 : Kita : Aku, Mamah, Dan Papah
28
27 : Berkas Perceraian
29
28 : Fitnah Keji
30
29 : PECAH!
31
30 : Belum Baik-Baik Saja
32
31 : Balas Dendam
33
32 : Bukan Suci Apalagi Binar, Tapi Nurma!
34
33 : Paket dan Denda
35
34 : Tiga Ratus Juta
36
35 : Akan Menjadi Lembaran Baru
37
36 : Sepri dan Kedekatannya Dengan Binar
38
37 : Janda Terlarang
39
38 : Budi Dan Gaya Selangitnya
40
39 : Kekecewaan Sekaligus Kebencian
41
40 : Lembaran Baru
42
41 : Perkara Jatuh Bareng
43
42 : Awalnya Serius, Tapi ....
44
43 : Di Sepertiga Malam
45
44 : Langsung Diiyain Saja!
46
45 : Pasangan Impian
47
46 : Seprimen
48
47 : Terguncangnya Mental Budi
49
48 : Mirip Mantra
50
49 : Mirip Keluarga Bahagia
51
Novel : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
52
50 : Terancam Lumpuh, Katarak, Bahkan Buta!
53
51 : Obrolan Hangat Dengan Calon Mertua
54
52 : Mulai Menyiapkan Restu
55
53 : Tidak Boleh Menikah Lagi!
56
54 : Jangan Dipaksa, Pelan-Pelan
57
55 : Cinta Boleh, Tapi Jangan Gobl09!
58
56 : Ikatan Spesial
59
57 : Yang Namanya Kebahagiaan
60
58 : Mamah Suci Jadi-Jadian
61
59 : Memohon Restu Kepada Bapak Kandung Suci
62
60 : Ba*nting, Polisikan
63
61 : Mulai Dekat Dengan Calon Mertua
64
62 : Terlalu Bahagia
65
63 : Kita Berhak Bahagia!
66
64 : Mulai Tebar Pesona
67
65 : Ini Belum Apa-Apa!
68
66 : Memohon Restu
69
67 : Rencana Perjodohan?
70
68 : Elena
71
69 : Mengenai Jodoh
72
70 : Mencintai Dengan Sempurna
73
71 : Membeli Keperluan Pernikahan
74
72 : Ke Rumah Budi
75
73 : Undangan Pernikahan Dan Sepenggal Masa Lalu
76
74 : Air Mata Bahagia
77
75 : Pernikahan Impian
78
76 : Setelah SAH!
79
77 : Ayo, Mas!
80
78 : Dinas Malam
81
79 : Penuh Cinta
82
80 : Kekhawatiran Anak yang Tak Sempurna
83
81 : Optimis Dan Jadi Lebih Semangat
84
82 : Pasca KDRT : Trauma dan Kebahagiaan yang Senantiasa Ada
85
83 : Jadi Makin Bahagia
86
84 : Selingkuh?
87
85 : Semuanya Sempurna
88
86 : Senam Hamil
89
87 : Belanja Keperluan Lahiran
90
88 : Penyakit Selingkuh
91
89 : Kabar yang Telanjur Viral
92
90 : Karma?
93
91 : Kelanjutan Kabar Nurma dan Budi
94
92 : Hukuman yang Paling Cocok
95
TAMAT
96
Novel Ojan dan Novel Aqwa
97
Novel Brandon : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
98
Novel : Serangan Balik Dokter Terbaik
99
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
100
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
101
Novel Binar : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
102
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
103
Novel Kakeknya Ojan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!