Sangat Mirip Dengannya

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

" Kamu ini bagaimana sih Daniel?, seharusnya kamu siapkan juga pembantunya. " Arland jadi tak habis pikir dengan asistennya ini.

" Maafkan saya tuan, saya akan segera mencarinya sekarang juga tuan. " sahut Daniel.

" Ya sudah cari sekarang. " suruh Arland.

" Tapi saya akan mencarinya di daerah ini tuan. " terang Daniel lagi.

" Terserah kamu Daniel mau mencarinya di mana, yang pasti sekarang aku butuh ART. " Arland jadi mulai kesal pada Daniel.

" Baik tuan. " dengan sigap Daniel pun langsung bergerak.

Kali ini Arland jadi tak habis pikir dengan asisten pribadinya itu, mengapa Daniel jadi agak lemot, tidak mungkin kan Daniel jadi lemot karena merasa lelah.

" Kalau benar kamu sudah merasa lelah bekerja padaku, maka akan ku copot jabatanmu Daniel. "

*****

Sang rembulan bersinar dengan begitu terangnya seolah menaungi semua bintang yang bertaburan di langit malam yang luas itu.

Waktu memang begitu cepat berlalu, padahal tadi masih siang hari dan sekarang telah berganti menjadi malam.

Di dalam rumahnya Naya mulai keluar dari kamarnya, wanita muda itu ingin mengejar putra kecilnya yang terburu-buru keluar dari dalam kamarnya.

" Bu, Arta keluar rumah. " seru Naya pada ibunya yang menonton tv.

" Keluar ke mana sih nak?, putramu sedang ke kamar mandi. " sahut Aini yang melihat cucunya Arta masuk ke kamar mandi.

Merasa lega, itulah yang dirasakan hati Naya. Arta keluar terburu-buru tanpa mengatakan apapun padanya, ini tak seperti kebiasaan Arta.

" Ayo duduk di sini Nay, pasti sebentar lagi Arta nonton tv. " dengan menepuk sofanya bu Aini mengajak putrinya menonton tv juga.

Naya melangkah saja menuju sofa itu, sambil lalu menunggu putra kecilnya keluar dari kamar mandi lebih baik menonton tv dulu.

Nampak Arta sedang berjalan, baru saja Naya duduk putra kecilnya ini sudah lewat saja.

" Arta, mau ke mana kamu nak?, ayo di sini duduk sama bunda dan nenek. " ajak Naya.

" Alta mau tidul. " sahut Arta bahkan tanpa menoleh pada bundanya.

" Sayang tunggu dulu nak, ini masih pukul berapa?, masih terlalu dini untuk tidur malam nak. " Naya ingin menonton tv bersama putranya.

" Alta mau tidul. " dengan mengeluarkan kalimat yang sama Arta kembali lanjut melangkah.

Arta masuk ke kamarnya hingga tubuh mungil itu hilang di telan tembok.

Ada apa dengan Arta, Naya merasa seperti ada sesuatu yang tak beres pada putranya, tak seperti biasanya, sikap putranya saat ini begitu sangat acuh.

" Nay, ada apa dengan putramu?. " tanya Aini.

" Sebentar ya bu, Naya mau menemui putra Naya dulu. " sahut Naya.

" Iya sana temui dulu. " sahut Aini.

Jujur Naya merasa sangat khawatir, sepertinya telah terjadi sesuatu pada putranya namun ia tak mau mengatakannya, sikap Arta jadi berubah agak sedikit dingin semenjak kembali pulang bermain bersama teman-temannya.

*****

Sruput... sruput...

Kopi hangat buatannya sendiri telah diseruputnya dengan penuh nikmat.

Memandang hingga menembus kaca bening itu membuat pantulan dari sang malam serasa begitu menenangkan.

Hampir nyaris tak terdengar adanya suara kendaraan yang berseliweran, mungkin karena posisi rumah ini yang cukup jauh dari jalan raya.

Dengan sambil menyeruput kopi hangat buatannya sendiri Arland terus memandang ke arah luar jendela.

Berada di rumah ini sungguh membuat hati Arland menjadi lebih tenang, tak ada suara dua wanita yang hampir setiap saat mengganggu hidupnya, setidaknya berada di rumah barunya ini membuatnya jadi terhindar dari drama yang tak berkesudahan.

Drtt... drtt... drtt...

Benda pipih yang tergeletak di atas kasurnya mulai bergetar panjang yang menandakan jika sedang ada seseorang yang melakukan panggilan.

Kegiatan menyeruput kopi pun terpaksa harus Arland hentikan.

" Hah... siapa lagi ini?. " dengan menghela napasnya Arland terpaksa harus mengangkat panggilan handphonenya.

Drtt... drtt... drtt...

Di layar handphone itu tertera nama Sandra.

" Wanita ini lagi yang menghubungiku, heran, apa dia tidak lelah yang sering menelponku?. "

Drtt... drtt... drtt...

Dengan terpaksa akhirnya Arland mengangkatnya juga.

" Ya ampun sayang kamu lama sekali sih mengangkatnya?. "

Masih belum Arland menjawab halo, Sandra sudah memberikan pertanyaan yang mengandung keluhan.

" Sayang, kamu kapan mau pulang?, sekarang aku di rumahmu ini. "

" Kalau begitu kamu pulanglah ke rumahmu. " sahut Arland.

" Apa pulang?, kamu kok begitu sih sayang?, malam-malam begini aku sampai rela keluar rumah hanya untuk menemui kamu sayang. "

" Bukan aku yang menyuruhmu untuk datang ke rumah. " tanpa rasa bersalah Arland menyahutnya.

" Ya ampun sayang, kamu kok bicaranya begitu sih pada calon istrimu sendiri?, aku itu cinta sama kamu sayang. "

Cinta?, mendengar kata itu membuat Arland merasa muak. Sandra mencintainya atau tidak itu sama sekali tak penting, Arland tak mengharapkan cinta dari Sandra, karena kata cinta yang sering Sandra ucapkan itu hanyalah omong kosong belaka.

" Sayang, kok kamu diam?. "

" Kamu ini cerewet sekali Sandra, sudahlah jangan ganggu aku, aku mau tidur. "

Tut...

Arland mematikan saja handphonenya, pria itu sudah sangat muak jika harus ada drama lagi.

Berada di tempat yang lumayan jauh dari rumah besarnya ternyata membuatnya masih belum lepas dari drama, Arland baru menyadari jika masih ada satu wanita lagi yang menjadi biang drama, yaitu Sandra, dan parahnya wanita itu menjadi tunangannya.

" Ini semua gara-gara mama, kenapa dulu aku tidak menolak perjodohanku dengan Sandra?. " saat ini Arland merasa menyesal.

Arland merasa telah termakan oleh keputusannya sendiri, dulu sampai mau menemani perjodohan dengan Sandra lantaran merasa frustasi pada Naya, dan sekarang Arland sangat menyesali keputusannya itu.

*****

Wajah polosnya selalu menjadi obat kala dirinya berbaring seperti ini untuk meraih mimpi. Setiap malam tubuh mungilnya ini selalu dirinya peluk.

Naya memperhatikan putranya yang sudah terlelap cukup lama, setidaknya wajah putranya ini bisa membuatnya menjadi cukup tenang kala dirinya merasa teringat akan masa lalunya yang menyedihkan.

" Kamu sangat mirip dengannya nak. " saat berseru seperti itu wajah suaminya lah yang teringat dalam pikiran Naya.

Arta sangat mirip dengan Arland, mungkin tingkat kemiripannya hingga delapan puluh persen, kemungkinan besar sewaktu Arland masih kecil bisa dibilang sama dengan Arta saat ini, bagaikan pinang dibelah dua mungkin itulah yang menggambarkan Arland dengan Arta, jikalau ada perbedaan diantara keduanya mungkin Arta cenderung lebih tenang dibandingkan Arland yang emosinya mudah tersulut.

*****

Malam masih belum terlalu larut, namun Daniel benar telah membawa calon ART seperti permintaan tuannya.

" Jadi dia yang akan menjadi ART di rumahku?. " seru Arland dengan masih memperhatikan wanita yang cukup berumur ini.

" Iya tuan, ibu ini namanya ibu Kasima, rumahnya tepat berada di belakang rumah tuan. " jelas Daniel.

" Oh ya?, pantas saja kamu cepat dapatnya. " Arland mengakui kecepatan Daniel dalam bekerja.

Ternyata asisten pribadinya ini tak selemot yang dirinya kira.

" Perkenalkan tuan, nama saya ibu Kasima, umur saya empat puluh enam tahun, tuan bisa memanggil saya dengan panggilan bi Sima. " sahut wanita itu yang ternyata adalah bi Sima.

" Oke, bi Sima, apa kamu siap bekerja di rumahku ini dari pagi sampai sore?. " tanya Arland.

" Siap tuan. " sahut bi Sima.

" Apa yang membuatmu siap bekerja di sini?, jangan katakan kalau asistenku yang lemot inilah yang sudah menyogokmu. "

Deg...

" Tidak tuan sama sekali tidak, saya bersedia bekerja di sini karena saya butuh uang. " terang bi Sima karena memang itulah alasan yang sebenarnya.

" Bagus, aku suka orang yang begini, Daniel... " seru Arland.

" Iya tuan. " sahut Daniel.

" Kerjamu bagus, orang yang seperti ini yang aku butuhkan. " Arland mulai memuji kinerja Daniel.

Akhirnya tuan Arlandnya memujinya juga, tadi tuannya mengatakan jika dirinya lemot, sekarang malah memuji kinerjanya. Daniel merasa jika tuannya telah mengalami kelainan, kondisi emosinya mudah sekali berubah-ubah.

" Baiklah, karena ini sudah malam bi Sima bisa bekerja mulai besok, bibi tahu kan apa yang harus bibi kerjakan?. " jelas Arland karena seharusnya pembantu barunya ini tahu dengan apa yang harus dikerjakannya.

" Iya tuan, saya harus mengurus pekerjaan rumah tangga, mulai dari memasak, bersih-bersih rumah hingga selesai. " jelas bi Sima karena memang itulah pekerjaan yang dirinya tahu.

" Bagus, memang itu pekerjaan yang harus bibi kerjakan. "

" Ini sudah malam, sekarang pulanglah, istirahat karena mulai besok pagi bibi sudah harus bekerja. " terdengar cukup lembut Arland menyuruh pembantu barunya ini untuk pulang.

Di suruh kembali pulang namun bi Sima tak menunjukkan respon apapun, wanita yang cukup berumur itu diam berdiri seperti menunggu sesuatu.

" Ada apa?, kenapa kamu masih diam?. " tanya Arland.

" Nama tuan, nama tuan siapa?. " inilah yang bi Sima tunggu.

Dan seketika itu Arland baru tersadar, iya benar, dirinya belum memberitahu namanya.

" Kamu menanyakan nama panggilanku?. " tanya Arland.

" Iya tuan. " sahut bi Sima.

" Panggil saja aku dengan panggilan tuan Ar. " terang Arland.

" Tuan Ar?. " sahut bi Sima dengan rautnya yang nampak sedikit bingung.

" Iya, tuan Ar, tidak perlu panjang-panjang. "

" Sekarang bibi pulanglah. "

" Baik tuan. " sesuai saran dari tuannya bi Sima bersedia pergi agar kembali pulang.

Namun tunggu dulu, ada sesuatu yang membuat Daniel merasa jadi tak biasa, mengapa tuan Arlandnya menyuruh pembantu barunya memanggil tuan Ar, bukankah selama ini tuannya selalu di panggil tuan Arland.

" Kenapa kamu menatapku seperti itu?, apa kamu ingin dicongkel matanya?. " Arland jadi sedikit menatap tajam pada Daniel.

" Tidak tuan, tidak ada, saya permisi keluar dulu tuan. " dengan sedikit terburu-buru Daniel menjauhi tuannya.

Benar, memang tak seperti biasanya, nampaknya Arland menggunakan nama baru karena harus tinggal di daerah yang baru dirinya tinggali ini, mungkinkah Arland melakukan hal itu agar tak banyak orang yang mengetahui siapa ia sebenarnya, entahlah, menyangkut hal itu hanya Arland lah yang tahu.

Bersambung..........

❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

dika edsel

dika edsel

apakah ditempat baru ini arland akan bertemu dgn sang mantan?? kita liat sama2 pemirsah..lanjut kakak..

2023-09-10

1

Ma Em

Ma Em

lanjut thor ditunggu.

2023-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Dua Garis
2 Tuan Arland Sedang Kritis
3 Setelah Seminggu Berlalu
4 Arland Sadar
5 Kamu Siapa?
6 Menikahi Karena Kasihan
7 Wanita Gila
8 Surat Cerai
9 Pergi Dari Rumah
10 Baju Siapa Ini?
11 Memutuskan Berpindah
12 Seperti Nyonya Naya
13 Wanita Murahan
14 Perut Naya Sakit
15 Arta Putra Arland
16 Enam Tahun Telah Berlalu
17 Anak Haram
18 Sangat Mirip Dengannya
19 Bekerja Yang Lain
20 Kasihan Bunda
21 Menjadi Asisten Rumah Tangga
22 Penggantinya Bi Sima?
23 Naya
24 Kenapa Kamu Tega Nay?
25 Ingin Memberi Pelajaran Pada Naya
26 Naya, Ini Benar Kamu?
27 Aku Bukan Suamimu Lagi
28 Terikat Kontrak
29 Menguntungkan Sepihak
30 Merahasiakannya
31 Buka Bajumu
32 Temani Aku Mandi (21+)
33 Mandi Bersama (21+)
34 Jadi Bersikap Baik
35 Merasa Cemburu
36 Seperti Tahanan
37 Kedatangan Sandra
38 Rencana Licik Sandra
39 Terkejut Karena Uang
40 Arta Adalah Anakku
41 Hanyalah Mimpi
42 Siapa Anak Kecil Itu?
43 Disuruh Kembali Bekerja
44 Dia Pembantuku
45 Memiliki Seorang Anak
46 Merasa Tak Terima
47 Bekerja Harus Profesional
48 Om Ganteng
49 Pergi Ke Mall
50 Belanja Baju
51 Tamu Tak Diundang
52 Tukang Drama Yang Handal
53 Pekerjaan Yang Lebih Ringan
54 Hanya Seminggu
55 Mirip Tuan Arland
56 Cerita Dari Pak Rahmat
57 Kekhawatiran Naya
58 Kekhawatiran Naya 2
59 Obat Perangsang
60 Maafkan Aku (21+)
61 Noda Merah (21+)
62 Om Ayahnya Arta Ya?
63 Kedatangan Arland
64 Kemarahan Aini
65 Masih Trauma
66 Biang Keroknya
67 Serangan Arland
68 Hukuman Dari Arland
69 Hukuman Dari Arland 2
70 Pergi?
71 Bertemu Nenek Tua
72 Menemukan Lokasinya
73 Suara Ketukan Pintu
74 Arland Yang Datang
75 Pengakuan Arland
76 Ikut Ke Pasar
77 Di Mana Arta
78 Hilangnya Arta
79 Bersama Ayah
80 Bersama Ayah 2
81 Kamu Jahat Mas
82 Hidup Bersama Lagi
83 Bunda
84 Berkumpul Bersama
85 Tidak Akan Pernah Bisa Pergi
86 Mandi Bersama
87 Tamu Di Pagi Hari
88 Aku Sudah Memiliki Istri
89 Dia Istriku Bukan Pembantuku
90 Pengakuan Arta
91 Kamar Pribadi Arta
92 Setelah Kita Menikah Kembali
93 Lebih Bahagia ( Finish )
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Dua Garis
2
Tuan Arland Sedang Kritis
3
Setelah Seminggu Berlalu
4
Arland Sadar
5
Kamu Siapa?
6
Menikahi Karena Kasihan
7
Wanita Gila
8
Surat Cerai
9
Pergi Dari Rumah
10
Baju Siapa Ini?
11
Memutuskan Berpindah
12
Seperti Nyonya Naya
13
Wanita Murahan
14
Perut Naya Sakit
15
Arta Putra Arland
16
Enam Tahun Telah Berlalu
17
Anak Haram
18
Sangat Mirip Dengannya
19
Bekerja Yang Lain
20
Kasihan Bunda
21
Menjadi Asisten Rumah Tangga
22
Penggantinya Bi Sima?
23
Naya
24
Kenapa Kamu Tega Nay?
25
Ingin Memberi Pelajaran Pada Naya
26
Naya, Ini Benar Kamu?
27
Aku Bukan Suamimu Lagi
28
Terikat Kontrak
29
Menguntungkan Sepihak
30
Merahasiakannya
31
Buka Bajumu
32
Temani Aku Mandi (21+)
33
Mandi Bersama (21+)
34
Jadi Bersikap Baik
35
Merasa Cemburu
36
Seperti Tahanan
37
Kedatangan Sandra
38
Rencana Licik Sandra
39
Terkejut Karena Uang
40
Arta Adalah Anakku
41
Hanyalah Mimpi
42
Siapa Anak Kecil Itu?
43
Disuruh Kembali Bekerja
44
Dia Pembantuku
45
Memiliki Seorang Anak
46
Merasa Tak Terima
47
Bekerja Harus Profesional
48
Om Ganteng
49
Pergi Ke Mall
50
Belanja Baju
51
Tamu Tak Diundang
52
Tukang Drama Yang Handal
53
Pekerjaan Yang Lebih Ringan
54
Hanya Seminggu
55
Mirip Tuan Arland
56
Cerita Dari Pak Rahmat
57
Kekhawatiran Naya
58
Kekhawatiran Naya 2
59
Obat Perangsang
60
Maafkan Aku (21+)
61
Noda Merah (21+)
62
Om Ayahnya Arta Ya?
63
Kedatangan Arland
64
Kemarahan Aini
65
Masih Trauma
66
Biang Keroknya
67
Serangan Arland
68
Hukuman Dari Arland
69
Hukuman Dari Arland 2
70
Pergi?
71
Bertemu Nenek Tua
72
Menemukan Lokasinya
73
Suara Ketukan Pintu
74
Arland Yang Datang
75
Pengakuan Arland
76
Ikut Ke Pasar
77
Di Mana Arta
78
Hilangnya Arta
79
Bersama Ayah
80
Bersama Ayah 2
81
Kamu Jahat Mas
82
Hidup Bersama Lagi
83
Bunda
84
Berkumpul Bersama
85
Tidak Akan Pernah Bisa Pergi
86
Mandi Bersama
87
Tamu Di Pagi Hari
88
Aku Sudah Memiliki Istri
89
Dia Istriku Bukan Pembantuku
90
Pengakuan Arta
91
Kamar Pribadi Arta
92
Setelah Kita Menikah Kembali
93
Lebih Bahagia ( Finish )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!