Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku

Menjadi Pembantu Ayah Dari Anakku

Dua Garis

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Dalam kesunyian yang hanya menyisakan seorang diri di dalam ruangan ini. Kesunyian ini ada lantaran ada sesuatu yang harus dipastikan dengan apa yang telah dirasakannya semenjak beberapa hari terakhir.

Namun sungguh siapa sangka, apa yang telah dirasakannya semenjak beberapa hari terakhir memberikan sebuah hasil yang begitu sangat mencengangkan sepasang indra penglihatannya.

Dua garis merah di tes packnya telah menjadi jawaban akan apa yang dirasakannya beberapa hari terakhir ini.

" Ya Tuhan... a-ku hamil. " dengan nadanya yang bergetar Naya masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Ini sungguh masih seperti sebuah mimpi bagi Naya, jadi itulah mengapa semenjak sebulan terkahir ini dirinya tak kedatangan tamu bulanannya, karena ternyata saat ini dirinya sedang mengandung.

" Ternyata aku hamil. " bahkan Naya sampai menjatuhkan air matanya.

Merasa sangat bahagia bercampur aduk dengan rasa haru dan masih tak percaya itulah yang Naya rasakan.

Naya sangat tak menyangka jika saat ini dirinya sedang mengandung anak pertama dari suaminya.

" Aku harus memberitahu kabar ini ke mas Arland. " dengan cepat-cepat Naya menghapus air matanya yang sempat terjatuh.

Karena hal yang sangat menggembirakan ini membuat Naya tak ingin menunggu lama lagi.

Setelah berada di ruangan yang sunyi, akhirnya Naya keluar juga dari kamar mandinya. Satu hal yang pasti yang ingin Naya lakukan saat ini, yaitu segera menghubungi sang suami Arland. Naya ingin suaminya itu segera mendapatkan kabar yang begitu sangat membahagiakan ini.

Namun tiba-tiba Naya menghentikan aksinya padahal tangannya sudah meraih handphone pintarnya.

" Tidak, jangan sekarang, nanti saja aku memberitahu mas Arland. " Naya berubah pikiran, suaminya Arland sedang berada di kantor perusahaannya, pasti di sana suaminya mengurus banyak hal yang datang dari bawahannya.

" Sepertinya aku memang harus sedikit bersabar untuk memberitahu mas Arland. " dengan terpaksa Naya harus menunda untuk memberitahu suaminya jika saat ini dirinya sedang hamil.

Alih-alih tak jadi memberitahu sang suami, muncul keinginan dalam diri Naya untuk membuat sesuatu yang bisa dimakan. Entah mengapa saat ini Naya ingin membuat puding susu pandan yang sangat disukai oleh suaminya.

Naya mulai ingin menyimpan tes pecknya di dalam lemari bajunya.

" Sabar Nay, sabar, lebih baik kamu buat puding saja dulu, ayo sayang. " begitulah Naya yang bermonolog dengan mengajak anaknya yang masih berada di dalam perutnya yang masih datar itu.

Sebagai seorang wanita saat ini Naya benar-benar sangat bahagia, Naya tak sabar untuk memberikan kejutan ini pada Arland, pasti suami dinginnya itu akan sangat bahagia ketika tahu jika dirinya sedang mengandung anaknya.

Ya, dialah Naya, seorang wanita sederhana yang telah berhasil mengambil hati seorang Arland Ezra Shihab yang kini telah menjadi suaminya.

Naya yang memiliki nama lengkap Kanaya Anggraina itu memanglah wanita yang berparas cantik, akan tetapi bukanlah kecantikannya yang membuat seorang Arland memutuskan untuk menjadikannya sebagai istrinya, justru karena Naya memiliki hati dan perbuatan yang begitu baik itulah yang membuat Arland memutuskan untuk menjadikan Naya sebagai pasangan hidupnya.

Kehidupan Naya dengan Arland memanglah sangat jauh berbeda bagaikan bumi dan langit. Namun siapa sangka dibalik status mereka yang sangat berbeda jauh, keduanya telah terikat oleh ikatan suci pernikahan.

*****

Dengan wajah cantiknya yang nampak berseri-seri, Naya terus melangkah menuju ke dapur.

Namun masih belum Naya benar-benar tiba di dapur, dirinya berpapasan dengan mama mertua dan juga adik iparnya.

Seketika itu langkah Naya langsung terhenti, untuk sejenak Naya memang merasa gugup, namun setelah itu Naya pun jadi tersenyum pada mama mertua dan adik iparnya.

" Ma, Mika, sekarang Naya mau buat puding susu pandan, mama dan Mika mau Naya buatkan juga?. " dengan tersenyum ramah Naya menawari sang mama mertua dengan adik ipar perempuannya untuk dibuatkan puding juga.

Bukannya merespon tawaran dari Naya, Rita sang mama mertua dengan putrinya Mika malah melengos.

" Ayo Mik, tidak penting harus menerima tawarannya. " ucap Rita sarkas, tanpa mempedulikan Naya, Rita bersama putrinya Mika lanjut melangkah dengan melenggang pergi dari hadapan Naya.

Sekali lagi, inilah sikap yang ditunjukkan oleh mama mertuanya dengan adik iparnya, sikap yang sering kali tak menunjukkan keramahan, dan hal ini sering terjadi kala suaminya Arland tak di rumah.

Naya tak mengerti dengan mama mertuanya dan juga adik iparnya, mengapa sikap keduanya selalu seperti ini, bahkan saat dirinya ikut bersama Arland tinggal di rumah ini untuk pertama kalinya.

Dalam benaknya Naya sering bertanya, sebenarnya kesalahan apa yang telah dilakukannya sampai-sampai mama mertua dengan adik ipar perempuannya itu begitu sangat tak menyukai dirinya. Jangankan untuk saling berbincang, untuk sebatas menyapa saja mama mertua dan adik iparnya itu seolah sangat enggan melakukannya.

*****

Tap... tap... tap...

Sepasang langkah jenjang nan kokohnya melangkah dengan begitu berwibawa melewati lorong kantor.

Semua pasang mata lagi-lagi tertuju padanya. Perawakan wajahnya yang sangat tampan ditambah lagi memiliki postur tubuh yang tinggi dan gagah membuatnya memang akan selalu jadi pusat perhatian oleh setiap pasang mata yang melihatnya.

Namun sayangnya kali ini pria yang nyaris sempurna itu sudah akan kembali pulang. Karena waktu telah menunjukkan sore hari, maka ia pun harus kembali pulang.

" Terima kasih tuan, semoga tuan Arland bisa kembali ke rumah dalam keadaan selamat. " seru sang pengaman kantor setelah melihat tuan Arlandnya yang akan kembali pulang.

Seperti biasa, Arland membiarkan saja karyawannya yang menyapanya, pria yang berwajah datar itu memang cenderung acuh dengan hal-hal yang sifatnya beramah tamah, mungkin karena memang sifatnya yang cenderung dingin membuat Arland terkesan kurang begitu bisa menghargai orang lain.

Yang ada di pikiran Arland saat ini hanya satu, yaitu ingin segera menemui istrinya Naya di rumahnya.

*****

Mobil mewah sport itu melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arland sengaja mengemudikan mobilnya seorang diri tanpa adanya supir pribadinya, entahlah semenjak beberapa hari terakhir ini Arland ingin mengemudikan mobilnya sendiri.

" Kamu sedang apa di rumah sayang?. " batin Arland.

Padahal di dekatnya ada handphone pintarnya, dan lucunya Arland tak memiliki inisiatif untuk menghubungi Naya, pria itu malah bermonolog sendiri di hatinya.

Karena sudah semakin tak sabar ingin segera menemui sang istri, Arland menambah kecepatan laju mobilnya.

Jalanan memang cukup ramai lancar, tapi jika Arland tak berhati-hati bukan tak mungkin jika hal buruk benar sampai terjadi.

" Nak mau ke mana kamu nak?... " teriak seorang ibu-ibu pada anaknya hingga suaranya sampai ke jalanan.

" Kakeeek... "

" Hah... "

Tiiiiin...

Brukkk...

Brakkk... brakkk... brakkk... brakkk... brakkk...

" Ya Tuhaaan... " semua orang jadi berteriak histeris karena melihat mobil mewah itu menabrak sebuah truck hingga terguling-guling.

Benar-benar nahas, kecelakaan brutal itupun tak bisa dielakkan.

Mobil sport mewah yang dikendarai oleh Arland harus terguling berkali-kali hingga jarak sekian meter akibat saling beradu moncong dengan sebuah truck besar.

" Ya ampun, itu bagaimana itu?. " orang-orang yang menjadi saksi kecelakaan ini menjadi kalang kabut.

Semua orang yang berada di jalanan itu langsung bergegas, mereka yang menjadi saksi atas kecelakaan yang brutal ini ingin menolong sang korban yang masih berada di dalam mobilnya yang telah ringsek dan terbalik.

Dalam seketika keadaan jalan di jalan ini langsung dipenuhi banyak orang, kecuali anak kecil laki-laki yang tadi sempat ingin menyebrang untuk menemui kakeknya.

Bocah laki-laki itu masih terdiam membeku karena peristiwa brutal yang tepat terjadi di depan kedua matanya, kecelakaan brutal ini bisa terjadi karena kecerobohannya yang nekat menyebrang jalan demi menemui sang kakek yang ada di sebrang jalan sana.

Arland yang begitu sangat terkejut karena bocah laki-laki itu yang tiba-tiba ingin menyebrang jalan membuat Arland tak bisa menahan lajunya mobilnya, akibatnya Arland pun dengan reflek banting setir untuk menghindari sang bocah, tapi nahas mobil mewah Arland harus berhadapan dengan sebuah truck besar yang dapat dengan begitu mudahnya menghantam mobilnya. Dan saat ini bukannya keselamatan yang Arland dapatkan malah kecelakaan yang begitu mengenaskan yang menimpanya.

Bersambung..........

❤❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Awal yg seru 👍

2024-01-28

1

suharyantik

suharyantik

sy udah mampir thor lanjutkan karyamu

2023-10-28

1

Mbah Edhok

Mbah Edhok

menyimak Thor...

2023-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 Dua Garis
2 Tuan Arland Sedang Kritis
3 Setelah Seminggu Berlalu
4 Arland Sadar
5 Kamu Siapa?
6 Menikahi Karena Kasihan
7 Wanita Gila
8 Surat Cerai
9 Pergi Dari Rumah
10 Baju Siapa Ini?
11 Memutuskan Berpindah
12 Seperti Nyonya Naya
13 Wanita Murahan
14 Perut Naya Sakit
15 Arta Putra Arland
16 Enam Tahun Telah Berlalu
17 Anak Haram
18 Sangat Mirip Dengannya
19 Bekerja Yang Lain
20 Kasihan Bunda
21 Menjadi Asisten Rumah Tangga
22 Penggantinya Bi Sima?
23 Naya
24 Kenapa Kamu Tega Nay?
25 Ingin Memberi Pelajaran Pada Naya
26 Naya, Ini Benar Kamu?
27 Aku Bukan Suamimu Lagi
28 Terikat Kontrak
29 Menguntungkan Sepihak
30 Merahasiakannya
31 Buka Bajumu
32 Temani Aku Mandi (21+)
33 Mandi Bersama (21+)
34 Jadi Bersikap Baik
35 Merasa Cemburu
36 Seperti Tahanan
37 Kedatangan Sandra
38 Rencana Licik Sandra
39 Terkejut Karena Uang
40 Arta Adalah Anakku
41 Hanyalah Mimpi
42 Siapa Anak Kecil Itu?
43 Disuruh Kembali Bekerja
44 Dia Pembantuku
45 Memiliki Seorang Anak
46 Merasa Tak Terima
47 Bekerja Harus Profesional
48 Om Ganteng
49 Pergi Ke Mall
50 Belanja Baju
51 Tamu Tak Diundang
52 Tukang Drama Yang Handal
53 Pekerjaan Yang Lebih Ringan
54 Hanya Seminggu
55 Mirip Tuan Arland
56 Cerita Dari Pak Rahmat
57 Kekhawatiran Naya
58 Kekhawatiran Naya 2
59 Obat Perangsang
60 Maafkan Aku (21+)
61 Noda Merah (21+)
62 Om Ayahnya Arta Ya?
63 Kedatangan Arland
64 Kemarahan Aini
65 Masih Trauma
66 Biang Keroknya
67 Serangan Arland
68 Hukuman Dari Arland
69 Hukuman Dari Arland 2
70 Pergi?
71 Bertemu Nenek Tua
72 Menemukan Lokasinya
73 Suara Ketukan Pintu
74 Arland Yang Datang
75 Pengakuan Arland
76 Ikut Ke Pasar
77 Di Mana Arta
78 Hilangnya Arta
79 Bersama Ayah
80 Bersama Ayah 2
81 Kamu Jahat Mas
82 Hidup Bersama Lagi
83 Bunda
84 Berkumpul Bersama
85 Tidak Akan Pernah Bisa Pergi
86 Mandi Bersama
87 Tamu Di Pagi Hari
88 Aku Sudah Memiliki Istri
89 Dia Istriku Bukan Pembantuku
90 Pengakuan Arta
91 Kamar Pribadi Arta
92 Setelah Kita Menikah Kembali
93 Lebih Bahagia ( Finish )
94 Kelesuan Arta (Bonus)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Dua Garis
2
Tuan Arland Sedang Kritis
3
Setelah Seminggu Berlalu
4
Arland Sadar
5
Kamu Siapa?
6
Menikahi Karena Kasihan
7
Wanita Gila
8
Surat Cerai
9
Pergi Dari Rumah
10
Baju Siapa Ini?
11
Memutuskan Berpindah
12
Seperti Nyonya Naya
13
Wanita Murahan
14
Perut Naya Sakit
15
Arta Putra Arland
16
Enam Tahun Telah Berlalu
17
Anak Haram
18
Sangat Mirip Dengannya
19
Bekerja Yang Lain
20
Kasihan Bunda
21
Menjadi Asisten Rumah Tangga
22
Penggantinya Bi Sima?
23
Naya
24
Kenapa Kamu Tega Nay?
25
Ingin Memberi Pelajaran Pada Naya
26
Naya, Ini Benar Kamu?
27
Aku Bukan Suamimu Lagi
28
Terikat Kontrak
29
Menguntungkan Sepihak
30
Merahasiakannya
31
Buka Bajumu
32
Temani Aku Mandi (21+)
33
Mandi Bersama (21+)
34
Jadi Bersikap Baik
35
Merasa Cemburu
36
Seperti Tahanan
37
Kedatangan Sandra
38
Rencana Licik Sandra
39
Terkejut Karena Uang
40
Arta Adalah Anakku
41
Hanyalah Mimpi
42
Siapa Anak Kecil Itu?
43
Disuruh Kembali Bekerja
44
Dia Pembantuku
45
Memiliki Seorang Anak
46
Merasa Tak Terima
47
Bekerja Harus Profesional
48
Om Ganteng
49
Pergi Ke Mall
50
Belanja Baju
51
Tamu Tak Diundang
52
Tukang Drama Yang Handal
53
Pekerjaan Yang Lebih Ringan
54
Hanya Seminggu
55
Mirip Tuan Arland
56
Cerita Dari Pak Rahmat
57
Kekhawatiran Naya
58
Kekhawatiran Naya 2
59
Obat Perangsang
60
Maafkan Aku (21+)
61
Noda Merah (21+)
62
Om Ayahnya Arta Ya?
63
Kedatangan Arland
64
Kemarahan Aini
65
Masih Trauma
66
Biang Keroknya
67
Serangan Arland
68
Hukuman Dari Arland
69
Hukuman Dari Arland 2
70
Pergi?
71
Bertemu Nenek Tua
72
Menemukan Lokasinya
73
Suara Ketukan Pintu
74
Arland Yang Datang
75
Pengakuan Arland
76
Ikut Ke Pasar
77
Di Mana Arta
78
Hilangnya Arta
79
Bersama Ayah
80
Bersama Ayah 2
81
Kamu Jahat Mas
82
Hidup Bersama Lagi
83
Bunda
84
Berkumpul Bersama
85
Tidak Akan Pernah Bisa Pergi
86
Mandi Bersama
87
Tamu Di Pagi Hari
88
Aku Sudah Memiliki Istri
89
Dia Istriku Bukan Pembantuku
90
Pengakuan Arta
91
Kamar Pribadi Arta
92
Setelah Kita Menikah Kembali
93
Lebih Bahagia ( Finish )
94
Kelesuan Arta (Bonus)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!