Selamat Membaca
🌿🌿🌿🌿🌿
Sepasang kaki mereka melangkah dengan begitu sangat terburu-buru. Setelah mendengar kabar dari rumah sakit jika Arland sedang dirawat di rumah sakitnya karena sebab kecelakaan membuat mereka tak menunggu waktu lagi untuk bergegas datang.
Rasa khawatir yang begitu sangat mencekam begitu sangat menggelayuti hati Naya, dengan sekuat tenaga dirinya menahan agar air matanya tak terjatuh di depan banyak orang. Sebagai seorang istri Naya tak ingin sampai terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan pada suaminya.
Naya berjalan dengan sangat terburu-buru, Naya lupa jika saat ini dirinya tengah mengandung, bukan tak mungkin jika sesuatu yang buruk sampai terjadi pada kehamilannya.
Dengan terus melewati lorong-lorong rumah sakit, mereka bertiga sudah mulai tiba di depan ruang UGD. Nampak seorang suster yang sudah keluar dari ruangan UGD.
" Suster bagaimana keadaan putraku?. "
" Suster bagaimana keadaan suami saya Arland?. "
Sang suster yang baru keluar dari ruangan UGD itu telah dicecar pertanyaan.
Naya langsung meraih kedua tangan sang suster.
" Sus, bagaimana keadaan suami saya Arland? , suami saya baik-baik saja kan sus?. " bahkan kedua bola mata Naya telah dipenuhi oleh genangan air matanya yang akan siap meluncur jika sekali saja ia berkedip.
" Tenang dulu nyonya, tuan Arland masih dalam penanganan dokter, tuan Arland masih kritis. "
Deg...
" Tuan Arland mengalami benturan keras di kepalanya, selain itu tuan Arland juga mengalami cidera yang cukup serius di bagian kaki dan lengannya. "
" Dokter sedang berusaha keras untuk menyelamatkan tuan Arland, jadi saya mohon pada nyonya-nyonya untuk banyak-banyak berdoa agar Tuhan bisa memberikan keajaibannya. " dengan cukup panjang lebar suster mengatakan keadaan Arland.
" Sus saya mohon selamatkan suami saya hiks... selamatkan dia hiks... " Naya menangis, wanita itu tak mampu membendung air matanya lagi.
" Tenang nyonya, kami akan berusaha untuk menyelamatkan tuan Arland, nyonya harus berdoa, nyonya harus membantu kami dengan doa, tuan Arland dengan tim medis yang sedang berjuang untuk menyelamatkan nyawanya sangat membutuhkan doa dari kita semua. " suster masih mengingatkan.
Air matanya mengalir dengan begitu derasnya, setelah mengetahui bagaimana keadaan suaminya sekarang membuat Naya sangat takut. Sampai separah itukah keadaan yang harus dialami oleh suaminya Arland. Jika seperti itu lalu bagaimana suaminya itu bisa bertahan.
" Hiks... hiks... hiks... hiks... "
" Tenang nyonya, kami akan berusaha sebaik mungkin untuk keselamatan tuan Arland, jika begitu saya harus kembali masuk dulu. " ucap sang suster.
Namun masih belum sang suster kembali masuk, suster sedikit mendorong pelan tubuh nyonya Nayanya agar mau duduk.
" Hiks... hiks... hiks... "
Hanya menangis dan menangis itulah yang bisa Naya lakukan, hatinya saat ini masih sangat tak tenang.
Naya sangat takut jika sampai kehilangan Arland suaminya, Naya belum siap jika harus kehilangan suaminya yang sangat dicintainya itu.
" Kamu harus selamat mas, aku dan anak kita sangat membutuhkanmu. " pilu hati Naya dengan jeritan tangisnya.
Arland suaminya harus tahu jika saat ini dirinya tengah mengandung anaknya.
Sungguh ini hal yang tak diduga, padahal baru tadi dirinya mendapat kabar bahagia karena saat ini tengah mengandung, namun masih belum kabar bahagia itu tiba pada orang yang dinantikan sudah datang kabar buruk ini yang malah jadi penghalang.
" Selamatkan suamiku ya Tuhan. " doa tulus Naya.
Jika Naya begitu sangat khawatir akan keadaan suaminya Arland, maka beda halnya dengan Rita dengan putrinya Mika.
Ada hal lain yang sangat serius yang Rita dan Mika khawatirkan, yaitu harta, dua wanita yang berbeda generasi itu tak banyak bersuara karena khawatir jika Arland sampai meninggal, bukan karena mereka sedih jika Arland benar meninggal tetapi mereka khawatir jika sampai tak mendapatkan harta dari keluarga Shihab jika Arland benar-benar meninggal.
Dan ada sesuatu yang sebenarnya membuat hati Rita dan Mika jadi ketar-ketir, mereka khawatir jika bagaimana ternyata Arland diam-diam telah mengalihkan semua harta kekayaannya atas nama Naya, jika benar seperti itu maka Naya lah yang berkuasa atas semua kekayaan keluarga Shihab.
Rita dan Mika sangat tak suka bahkan semenjak awal kedatangan Naya ke rumah Arland. Hadirnya Naya di keluarga Shihab akan sangat bisa jadi penghalang besar bagi rencana mereka berdua.
Rita mulai menatap putrinya Mika dan ternyata Mika juga menatapnya.
" Kita pergi dari sini. " bisik Rita pada sang putri.
Mika mengangguk, Mika sudah mengerti apa maksud dari mamanya.
Tanpa berpesan apapun pada Naya, Rita dan Mika mulai bangkit dari posisinya, dua wanita itu sama sekali tak peduli dengan apa dan bagaimana yang dialami oleh Arland, mereka berdua hanya memikirkan nasib mereka sendiri.
*****
" Bagaimana ini ma?, kak Arland sedang kritis, sepertinya sangat kecil kemungkinan kalau dia akan selamat. " seru Mika karena memang inilah yang semenjak awal sangat dikhawatirkannya.
" Mama juga sedang memikirkan itu Mika. " pusing Rita.
Rasa khawatir mereka telah berada di ubun-ubun. Jika Arland benar-benar sampai meninggal sudah pasti tak ada harta warisan yang akan didapatkan oleh keduanya.
" Ini gara-gara mama, mama sih yang terlalu lama untuk mengambil hati kak Arland, jika sudah begini orangnya pun akan meninggal harta pun tidak kita dapat. " gerutu Mika yang malah menyalahkan mamanya.
" Tutup mulutmu Mika, memangnya kamu pikir mudah mempengaruhi Arland?, dia bukan orang bodoh, bukannya membantu mama menemukan solusi kamu malah menyalahkan mama, dasar... " Rita jadi kesal pada Mika, putrinya ini bisanya hanya menyalahkan orang.
Ya, mereka berdua memang tak memiliki rasa sayang pada Arland karena mereka memanglah hanya keluarga tiri.
Rita adalah istri ke-dua dari almarhum papa Arland tuan George Halim Shihab. Setelah sepuluh tahun wafatnya mama Arland yaitu nyonya Airin Sagita Shihab membuat papa Arland memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang wanita yang telah memiliki seorang putri.
Arland sendiri sebenarnya sangat tak setuju papanya menikah lagi karena menurutnya papanya telah mengkhianati cinta tulus mamanya yang selama masa hidupnya selalu menjaga kesetiaannya sebagai seorang istri. Tapi apalah daya, Arland tak bisa mengekang lebih jauh keinginan papanya. Papanya adalah orang dewasa yang memiliki hak untuk mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri.
Empat tahun pasca pernikahan tuan George dan Rita, akhirnya tuan George berpulang pada yang maha kuasa. Tak ada anak dari hasil pernikahan keduanya, namun meski begitu sebelum kepergiannya tuan George tetap ingin agar Rita dengan putrinya Mika tetap tinggal di rumahnya bersama Arland.
Tak ada kasih sayang yang bisa Arland berikan baik pada Rita maupun Mika, kalaupun Arland sampai bisa memanggil mama pada Rita hal itu karena keinginan dari almarhum papanya.
Dan saat ada sesuatu yang benar-benar sangat Rita dan Mika khawatirkan, yaitu khawatir jika sampai tak mendapatkan harta keluarga Shihab ketika Arland benar-benar meninggal.
Dan saat ini, satunya-satunya orang yang sangat Arland cintai adalah Naya wanita yang pernah dikenalnya semenjak dua tahun yang lalu yang kini telah menjadi istrinya.
Naya memiliki potensi yang besar untuk memiliki bahkan menguasai harta keluarga Shihab, dan inilah yang benar-benar sangat Rita dan Mika khawatirkan.
" Ma, bagaimana ini ma?, apa yang harus kita lakukan?, kita sudah bertahun-tahun tinggal sama kak Arland, apa iya kita tidak mendapatkan hartanya kalau dia benar meninggal?. " memang sungguh Mika tak ada rasa iba, setidaknya sedikit merasa prihatin dengan keadaan Arland, tapi hanya harta dan harta yang gadis itu pikirkan.
" Hanya ada satu cara, dan cara ini sangat ampuh. " sahut Rita tapi tatapannya malah tertuju ke arah lain.
" Apa itu ma?. " Mika jadi sangat penasaran.
Rita tak langsung menyahut, wanita yang sudah berumur itu jadi menatap pada putrinya.
" Menghabisi Naya. "
Deg...
Bersambung..........
❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
suharyantik
sadis banget pemikiran seorang ibu tiri terhadap menantunya
2023-10-28
1