︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵

❁ Happy Reading ❁

"Anak-anak pada kemana sih, lama bet nyampe," sesekali dirinya melihat sekeliling sambil menikmati sunset, tapi seketika buyar saat sorot matanya teralihkan ke arah gedung yang ada di taman, melihat ada 3 orang yang di rasanya tidak asing berdiri mondar mandir di depan gedung.

"Sialan mereka di sini," Xinyue mengambil hoodie dari dalam tasnya dan kacamata dengan segera memakainya, kupluk hoodie dipakainya untuk meminimalisir kecurigaan 3 pria itu.

Dengan perlahan dia berjalan menuju ke ujung danau hingga menemukan sebuah kursi dan lampu taman yang tidak terlalu terang, sekitarnya sunyi tidak banyak orang yang datang di jam-jam pulang kerja seperti ini.

Drrtt...

Ponsel di sakunya bergetar, dengan cepat Xinyue melihat siapa yang menelfon lalu menjawab panggilan sepihak.

*On Call*

"Xin lu dimana? Gua ama anak-anak udah nyampe di taman yang lu kirim."

"Hao, lu sama Jingyi Qixuan Kaizo liat ke gedung yang ada di tengah-tengah taman cek di sana masih ada nggak 3 orang pria mondar mandir, yang lainnya samperin gua disekitaran danau, gua di dekat kursi taman,"

"Oke Xin."

Minghao mematikan telfon sepihak, Xinyue duduk di kursi taman sambil tetap memantau keadaan sekitar dan melihat ke arah gedung berkali-kali. Pistol dikeluarkannya dari dalam tas, pistol kecil yang selalu ada di tasnya setiap saat kemanapun dia pergi, perlahan dibukanya kunci pistol dan bersiap menarik pelatuknya.

Dengan perlahan Xinyue bangkit dari kursi, melihat sekeliling yang sepi hanya terasa hembusan angin pelan, hening. Tak lama terdengar suara langkah kaki dari arah kanan berjalan ke arahnya, suara berasal dari bagian taman yang minim pencahayaan, Xinyue melihat siluet beberapa orang, tapi entah siapa.

"Xinyue ...." Mendengar suara panggilan dari Lexin, Xinyue langsung bernafas lega. Pistol di tangannya diturunkan perlahan lalu di simpan di saku celananya.

"Lu di sini ternyata,"

"Gua beneran khawatir sendirian begini," Xinyue mengelap keringat di dagunya menggunakan punggung tangan, rasanya sedikit tenang saat sahabat yang seperti keluarga keduanya datang dengan segera saat dirinya butuh bantuan.

Changhyi berjalan mendekatinya lalu mengusap kepala Xinyue perlahan, dari sorot mata Changhyi pria itu pasti khawatir.

"Lu nggak papa, Xin?"

"Gua nggak papa Chang," Xinyue memberikan senyuman atas perhatian yang Changhyi berikan, pria itu terkadang gengsi dengan perasaannya sendiri, tapi Xinyue tau tentang semua perasaan Changhyi padanya.

"Kok lu bisa nyasar ke sini?" Lian mengusap keringat yang ada di pipi kanan Xinyue, Changhyi memandang sinis ke arah Lian, melihat ekspresi sinis dari sahabat terdekatnya itu Lian memukul bahu pria itu sambil tertawa.

"Sebenarnya pulang sekolah tadi gua berniat buat ngambil Chaopard Diamond di rumah gua di Daxing ...."

"Kan bener dugaan gua kalau lu bakalan ke Daxing," belum selesai Xinyue menjelaskan ucapannya langsung di potong begitu saja dengan Lexin.

Lian, Changhyi, dan Xinyue menoleh ke belakang melihat Lexin duduk dengan santainya di kursi taman, Fanglin mengarahkan tangannya menutup mulut gadis di sebelahnya.

"Aneh ...." Tawa singkat Xinyue yang lucu membuat Changhyi menahan rasa gemasnya pada gadis dihadapannya, "Sewaktu gua mau masuk ke gerbang tol, gua udah ditungguin sama 3 pria, dia ngetuk helm gua trus nanya 'Dai Xinyue right?' gua diem, kaca helm gua nggak gua buka, karena gua diem agak lama mobil di belakang gua ngasi klakson dan ada bapak-bapak yang ngomel kenapa di depan nggak jalan, karena teralihkan gua jadiin kesempatan itu buat kabur,"

"Terus lu napa bisa ke sini? Padahal tujuan awal lu mau pulang ke Daxing." Fanglin yang diam-diam dari tadi ternyata menyimak dengan baik semua cerita Xinyue.

"Nah ini, gua nggak mau ngambil resiko dengan langsung pulang ke Daxing karena gua jaga-jaga kalau 3 pria tadi emang anggota Black Auodra, mereka bakalan balik ke Daxing buat geledah rumah gua dan Chaopard bakalan makin terancem, makanya gua mutusin kabur ke Tongzhou dan nyasar ke sini ...." Xinyue diam sejenak menghela nafas sambil memandang sekeliling "Eh pas disini, ada untungnya sih gua ketemu sama si pengintai dari dekat,"

"Ha?" Mendengar kata 'Pengintai dari dekat' Changhyi dan Lian langsung kompak ber-hah dihadapan Xinyue.

"Lin, Lex kalian berdua pasti tau siapa," Xinyue menjentikkan jarinya pada kedua sahabatnya yang masih stay di kursi taman, dan mendapat respon anggukan penuh arti dari mereka berdua.

Minghao dan yang lain datang dari arah timur, Xinyue tersenyum lega melihat wajah sahabatnya yang lain muncul bergabung di antara mereka.

"Gimana ada nggak?"

"Ada, keknya itu anak-anak andalan Black Auodra." Minghao langsung duduk lesehan tanpa menghiraukan kotor sambil mengatur nafasnya.

"Tadi yang gua denger kalau nggak salah tangkap, salah satu dari mereka manggil 'Jen, Jeno' gitu keknya si captain itu," Jingyi ikutan lesehan dan bersandar pada bahu Minghao.

Kaizo geleng kepala melihat kedua sejoli di depannya yang seperti lelah berlari dari mana, padahal nggak nyampe 4 menit pergi nyamperin Xinyue nya. Kalau kata Qixuan, "Badan doang gede lari dikit langsung tepar,"

"Mereka udah pergi?" Lexin bangkit dari duduknya ikut bergabung di antara Minghao dan Jingyi yang masih lesehan di bawah.

"Ada yang namanya 'Sunwoo' itu katanya pulang belakangan, karna masih mau mantau sekitaran sini. Btw kita pulang lewat mana?" Jingyi mendongakkan kepalanya melihat respon Xinyue yang terlihat menggertakkan giginya.

"Kita langsung ambil motor, tingkah laku kek biasa aja Jingyi pakai hoodie seragam sekolah gua biar mereka terkecoh, jaga-jaga siapa tau mereka masih mantau di sekitaran sini, jadi setelah gua tukaran baju ama Jingyi kita mencar gua harus ambil Chaopard dulu,"

Mereka semua berdiri membentuk lingkaran di sekitaran Xinyue, bersiap mendengarkan semua rencana pengecohan untuk Black Auodra.

"Sip?"

"Nice, yok kita ke restroom." Dengan semangat Lian berjalan ala-ala tentara yang sedang latihan baris membaris, semua yang di sana tertawa miris melihat tingkah Lian yang terkadang di luar nalar.

"Tadi di dekat bundaran bunga itu, ada restroom kalau nggak salah," Fanglin menunjuk ke arah belakang mengisyaratkan ke Xinyue dan Jingyi.

Setelah itu mereka semua tos dan berpencar. Kaizo, Minghao, dan Qixuan pergi duluan ke parkiran untuk mengambil motor, yang lainnya menunggu Jingyi dan Xinyue ganti pakaian.

"Gimana udah?" Xinyue menyisir rambut menggunakan tangannya sambil pose di depan cermin lalu pergi keluar meninggalkan Jingyi.

"Minghao sama yang lain udah?"

"Udah, Jingyi langsung aja samperin Minghao ke sana." Jingyi yang baru keluar langsung mengangguk dan berlari ke arah parkiran mereka tadi.

Tersisa Xinyue, Lexin, Fanglin, Lian, dan Changhyi mereka pergi mengambil motor berempat dahulu karena mereka parkir di dalam taman, sedangkan Xinyue parkir di depan dekat gerbang taman.

Mereka berlima sampai di area Daxing District, Xinyue Fanglin Lexin dengan cepat masuk ke arah perumahan, saat memasuki gerbang perumahan mereka memperlambat motor mereka hingga akhirnya sampai ke rumah Xinyue.

"Lu berdua tunggu aja di sini, gua bentar doang," Xinyue langsung turun dari motor lalu melemparkan kunci motor ke Lexin yang boncengan dengan Fanglin, dan mengisyaratkan kalau nanti biar Lexin yang membawanya.

Chaopard Diamond berhasil diambilnya, setelah mengunci pintu dan memastikan sekeliling aman Xinyue naik ke motor lalu mereka langsung tancap gas pergi keluar dari area perumahan menuju ke jalanan tol pulang ke Beijing.

...****************...

Chaopard Diamond sedikit lebih aman, kak Zishu baru kembali dari Singapore saat Xinyue libur ujian kenaikan kelas. Dan hari ini rencananya Randzion akan kumpul seluruh anggota inti senior di sebuah Hotel bintang 4 yang tidak terlalu jauh dari markas, A.C. Embassy Hotel.

Kali ini ada sedikit effort yang dilakukan anak-anak Randzion, padahal cuma kumpul buat bahas tentang kelanjutan kedepannya Randzion, tapi yang datang harus menunjukkan undangan online dari kak Yuanyin dan memakai dress code warna hitam. Trio XLF pusing kepalang melihat undangan online yang dikirim kak Yuanyin di grup Line Randzion.

"Seriusan pakai dress code?" Xinyue ngakak ngeliat effort yang dilakukan kak Yuanyin kali ini, anak itu emang sangat royal dengan Randzion padahal kak Yuanyin sekarang Leader geng Eagle Scout.

"Padahal kumpul biasa yang bisa dilakuin di markas, tapi ini di hotel cuy bintang 4 lagi," sudah tidak bisa tertolong, Fanglin Xinyue semakin ngakak mendengar pembicaraan para pria di dalam.

"Di private room cuy, gilak beneran anak tunggal kaya raya ini mah," Kaizo berwah kagum dengan mantan kekasih Gegenya itu. Walau sudah jadi mantan Yuanyin masih peduli dengannya seperti saat masih ada Gegenya.

"Yuanyin emang agak laen, maklum lah holang kaya," ucap Minghao sambil menggelengkan kepalanya lalu ikutan nimbrung bergabung di antara trio XLF.

"Cari dressnya kapan nih?" Jingyi baru datang dari dapur markas kebingungan melihat isi pesan dari grup Line, ditambah melihat Minghao yang seakan seorang bencong yang sok ngerumpi dengan Lexin.

"Sore ntar, pokoknya ntar jam 4.00 gua umumin di grup kalau yang gadis mau ikut beli dress bisa sama-sama ntar ke rumah gua aja," Xinyue mengetuk pelan kepala pria yang menyempil duduk di antaranya dan Lexin itu Minghao tidak bisa diam seperti cacing kena abu.

"Yaudahlah gua ngikut." Qixuan yang baru datang entah dari mana tiba-tiba menyempil di antara Lian dan Kaizo.

"Dress nya pasti bebas nih keknya asal hitam, buat girls gua tau tempat yang pas." Lexin dengan bangga berdiri bergaya seolah-olah dia adalah gadis yang sangat gemar shoping sehingga tau dimana tempat menjual dress yang terbaik.

Xinyue, Fanglin, Qixuan, dan Jingyi menahan tawa melihat sikap sengklek dari sahabatnya yang aneh sejak lama, cantik-cantik tapi agak Freak cuma Lexin, makanya cocok kalau jadi couplenya Minghao karena juga sengklek dikit.

"Jadi kan cari dress nya?" Dengan santainya Xinyue duduk nangkring di atas pagar depan halaman rumah Lexin, semua gadis anggota inti senior sudah kumpul tinggal nunggu jadi atau nggak perginya.

"Jadi lah, bentar ...."

"Aelah lama ...." Fanglin dan Jingyi kompak mengapit kedua lengan Lexin dan membawa gadis itu masuk ke mobil, Xinyue melompat turun dari pagar langsung masuk ke mobil dan duduk di kursi setir.

"Ke Mall mana Lex?" Dengan tangan dan pikiran yang fokus menyetir sesekali Xinyue menyempatkan pandangan melihat ke sahabatnya

"Luxury Amour Mall aja, disitu banyak toko-toko yang ngejual dress hitam," Di tangan kanan Lexin gadis itu beberapa menggulir sebuah akun dari toko yang akan menjadi tujuannya nanti saat sampai di Mall.

"Aelah Lex, ntar ketemu orang aneh itu gimana, mood swing Xinyue ntar langsung kambuh lagi," Fanglin sedikit khawatir dengan mood swing Xinyue yang terkadang suka kambuh tiba-tiba, apalagi mengingat kejadian mereka bertiga di kejar waktu itu.

"Tenang aja, obat mood swing gua bawa kok," Xinyue tersenyum hangat sambil menunjukkan sekeping obat pil berwarna biru, gadis itu harus terikat dengan obat itu semenjak hormon kebahagiaannya mulai terganggu tanpa sebab.

Dengan perlahan Xinyue menginjak gas dan mobil mulai berjalan pergi dari pekarangan rumah Lexin, selama di mobil mereka banyak membicarakan hal-hal random bahkan tidak berguna, sempat membicarakan tentang Justin Jyuan yang saat ini menjabat sebagai Leader Black Auodra.

Mereka hampir sampai di perempatan, saat lampu kembali merah perlahan mobil mereka melambat, Xinyue menurunkan kaca disebelahnya pas-pasan dengan matanya, dia melihat sekeliling orang-orang yang lewat hingga matanya salah fokus dengan pria yang berjalan di trotoar dengan menggunakan jaket kulit berwarna hitam, itu Huang Jinkyung.

"Lex, itu Jinkyung nggak sih?" Xinyue menarik pergelangan tangan Lexin perlahan hingga gadis itu mengalihkan pandangannya ke kirinya, mendengar ucapan sahabatnya dia langsung memajukan kepalanya ke samping arah Xinyue mengintip pria yang di maksud.

"Iya deh keknya, bukannya katanya dia nggak mau berurusan lagi sama geng buatannya itu, lalu desas-desus nya dia pindah ke Hongkong?" Xinyue menggeleng tidak mengerti dengan ucapan Lexin di tambah pasti ada alasan di balik munculnya Huang Jinkyung lagi setelah beberapa bulan apalagi mengingat kejadian waktu itu disaat dirinya dijebak Yuan di Happy Valley.

"Woi berdua, lampunya udah hijau noh malah ngintip orang yang lewat" Jingyi menarik lengan baju Xinyue dan Lexin, sadar melihat mobil di depan sudah jalan Xinyue langsung menginjak gas dan menyetir menuju ke Mall tujuan mereka.

Sampai.

Xinyue memarkirkan mobil di parkiran basement, entah mengapa gadis itu kalau ke Mall gemar memarkirkan kendaraan di basement, Qixuan turun duluan dari mobil melihat sekeliling, pemandangan kota Beijing setiap malam yang indah lampu-lampu menyinari kota menghiasi malam.

"Btw ...." Jingyi menghentikan omongannya melihat sekeliling, matanya tertuju pada lengan jaket Xinyue yang berwarna kebiruan, gadis itu tidak menyadari karena dia sibuk mengikat rambutnya. "Xin, Chaopard noh." menyadari ada sedikit cahaya kebiruan dari lengannya, Xinyue memasukkan Diamond itu ke dalam saku di dalam jaketnya.

"Ada yang salah, Xin?" Qixuan menangkap ekspresi tidak tenang dari Xinyue dengan mudah dia menebak kalau ada kekhawatiran di wajah gadis itu.

"Mending masuk dulu, takut ada yang aneh." Lexin menarik tangan Xinyue membawanya masuk diikuti yang lain.

Mereka berlima berjalan memutar di lantai 3 Mall, berkeliling mencari toko yang Lexin bilang. Mall tidak terlalu ramai di malam ini mungkin karena mereka pergi sedikit larut malam jadinya sepi.

Hingga toko yang dimaksud Lexin ketemu, memang benar banyak dress indah yang dipajang di toko itu, warna-warna yang soft dengan hiasan yang tidak terlalu menonjol membuat nafsu seorang gadis yang menyukai hal itu ingin memborong semua dress yang ada.

"Ada yang bisa dibantu para gadis?" seorang pegawai toko wanita menggunakan dress selutut berwarna merah menghampiri mereka dan menyapa dengan sopan.

"Bisa tolong tunjukkan dress hitam buat kita berlima?" Jingyi membalas dengan senyuman hangat.

"Tentu, ikut saya ke dalam untuk melihat lihat," legawai itu berjalan duluan lalu diikuti mereka berempat, Lexin terpaku melihat dress berwarna kebiruan yang ada di pajangan toko, hingga tidak menyadari kalau dia ditinggalkan teman-temannya.

"Kurang ajar lu semua gua main ditinggal aja,"

❁ See You In The Next Part ❁

Episodes
1 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
2 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
3 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
4 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
5 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
6 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
7 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
8 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
9 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
10 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
11 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
12 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
13 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
14 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
15 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
16 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
17 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
18 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
19 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
20 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
21 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
22 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
23 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
24 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
25 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
26 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
27 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
28 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
29 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
30 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
31 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
32 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
33 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
34 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
35 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
36 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
37 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
38 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
39 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
40 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
41 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
42 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
43 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
44 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
45 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
46 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
47 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
48 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
49 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
50 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
51 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
52 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
53 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
54 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
55 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
56 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
57 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
58 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
59 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
60 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
61 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
62 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
63 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
64 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
65 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
66 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
67 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
68 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
69 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
70 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
71 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
72 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
73 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
74 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
75 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
76 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
77 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
78 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
79 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
80 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
81 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
82 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
83 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
84 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
85 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
Episodes

Updated 85 Episodes

1
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
2
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
3
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
4
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
5
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
6
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
7
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
8
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
9
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
10
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
11
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
12
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
13
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
14
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
15
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
16
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
17
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
18
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
19
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
20
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
21
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
22
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
23
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
24
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
25
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
26
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
27
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
28
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
29
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
30
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
31
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
32
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
33
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
34
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
35
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
36
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
37
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
38
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
39
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
40
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
41
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
42
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
43
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
44
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
45
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
46
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
47
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
48
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
49
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
50
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
51
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
52
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
53
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
54
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
55
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
56
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
57
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
58
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
59
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
60
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
61
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
62
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
63
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
64
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
65
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
66
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
67
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
68
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
69
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
70
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
71
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
72
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
73
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
74
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
75
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
76
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
77
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
78
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
79
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
80
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
81
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
82
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
83
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
84
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
85
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!