︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵

✿ Happy Reading ✿

BRAK.... BRAK.... BRAK

"Lepaskan gua bapak-bapak reot!" Xinyue meronta karena Papanya entah sejak kapan ada di dekatnya dan Gege.

"Xinyue!" Papa mencengkeram pergelangan tangan Xinyue dengan erat takut anak itu kabur. Gege bangun dari tempatnya ingin membantu adiknya lepas dari Papa.

"Xuxi, diam di tempat mu, kamu tidak bisa melawan Papa!" Papa melihat pergerakan Gege yang ingin menolong Xinyue, dia menyuruh anak itu diam di tempatnya.

"Lepaskan bangkai, gua kagak mau ikut lu orang tua!" seakan menggila Xinyue semakin meronta berharap bisa lepas.

Papa tersenyum melihat wajah cantik anak bungsu yang tidak diinginkannya itu,"Kamu cantik Dai, tapi kenapa mulutmu seperti itu?"

"Thank you but, let me go bastard." Xinyue berusaha memaki Papanya agar pria itu melepaskannya. Papa kaget mendengar ucapan anak bungsu yang tidak diinginkannya tapi orang tua itu tetap mencengkram pergelangan tangannya.

Gege membantu menarik bahu Papa dari belakang melihat ada kesempatan dengan cepat Xinyue melayangkan tinjuan keras ke arah hidung Papa dan dengan sekali pukulan terlihat darah mengalir dari hidung pria itu.

Papa melepaskan tangannya, Xinyue terdiam melihat perlakuannya barusan, Gege langsung menarik tangan Xinyue mumpung masih ada kesempatan untuk kabur. Mereka berdua berlari keluar gubuk, Gege tiba-tiba saja berhenti di depan pintu, Xinyue heran apa penyebab Gegenya mendadak berhenti.

"Yu-yuan? Napa lu disini?" Xinyue berdecih saat melihat Yuan berdiri dengan ekspresi datar menatapnya.

"Yuan, ikat dia cepat!" Papa berjalan menuju keluar menghampiri kedua anaknya yang terpaku di depan.

Langkah kakinya langsung bergerak ingin menghindar tapi tangannya malah berhasil ditahan, tangan Xinyue yang satunya ingin melayangkan pukulan tapi berhasil dihindari.

"Dia sudah terikat paman," Yuan tidak mengikatnya sungguh-sungguh, dia melonggarkan ikatan tali di tangan Xinyue.

"Kerja bagus. Bawa gadis ini ke mobil," Papa keluar dari gubuk menyenggol bahu kanan Xinyue sambil membersihkan darah yang tersisa di hidungnya dan berjalan menuju ke mobil.

"Xiao Yuan lepaskan adik gua!" Gege memegang bahu Xinyue, tapi Yuan menepis tangan gege lalu mundur beberapa langkah menjauh dengan Xinyue masih didekapannya.

"Sorry Gege, dia akan menikah dengan gua setelah kelulusan," pria itu berbicara dengan mata berbinar menatap mata gege. Ucapan tersebut membuat gege ingin mencabik wajah Yuan.

"Gua nggak salah dengar, kan?" Xinyue berusaha menoleh ke sampingnya memperhatikan wajah Yuan menyakinkan ucapan yang di dengarnya.

"No, is really. Papa gua dan Papa lu akan mengadakan kerja sama perusahaan yang di mana penyatuan dari kerja sama itu akan terjalin lewat pernikahan kita," Yuan berusaha menjawab seadanya agar Xinyue percaya, tapi melihat keadaan saat ini sepertinya mustahil kalau Xinyue akan percaya.

"Wait ...." Berpikir sejenak mencerna apa maksud perkataan Yuan, setelah mengerti gadis itu memberontak dengan menyikut perut Yuan dan berlari ke gege.

"Jadi dasar dari lu ingin menikah dengan gua hanyalah ingin memperkaya Papa lu .... Iyakan?! Gua beri tau pada lu dia bukan lagi Papa gua, gua udh putus hubungan sebagai Papa dan anak dan gua nggak bakalan menikah dengan lu," Walau dengan ekspresi penuh amarah tapi Yuan seakan tuli mengabaikan ucapannya tersebut.

Yuan tersenyum miring saat Xinyue mengatakan hal itu, sedetik kemudian terlihat senyum miring mengukir di wajahnya, "Btw, Gua mau jujur sama lu ...." suasana hening, Papa melihat Yuan dan kedua anaknya dari dalam mobil, Xinyue dan gege diam saling pandang menunggu Yuan melanjutkan bicara.

"Gua sebenernya ngecrushin lu juga ...." Ucapan singkat yang baru saja terlontar dari mulut Yuan membuat kedua saudara tersebut kaget dengan kompak.

"Heh! lu pikir dengan lu bilang kek gitu gua bakalan luluh? Kagak, gua udah benci sama lu." dengan penuh amarah walau matanya ingin menangis Xinyue berusaha melawan rasa sedihnya itu. Yuan hanya mengangkat bahu dan tersenyum kebawah, setelah itu dia tersenyum miring, Xinyue benar-benar tidak tau ada apa dengan pria yang dia crushkan ini.

"Lu pikir dengan lu benci gua, gua bakalan berhenti ngejar lu? Impossible, honestly i really obsessed with you .... come on baby."

Yuan berjalan mendekati Xinyue dengan tatapan tajam sambil menaikkan lengan sweaternya dia berjalan cepat mendekati Xinyue.

Xinyue kaget dan bingung tangannya terikat bagaimana dia bisa melawan, jadi dia langsung memutuskan untuk kabur ke arah dalam gang itu. Gege ingin menghalangi Yuan, dia mendorong pria itu hingga terjatuh di tanah. Wajah Gege seakan mandi keringat wajahnya memerah menahan emosi yang memuncak melihat adiknya di sakiti dihadapannya.

"Minggir lu, gua berurusan sama adik lu bukan lu!" Yuan bangkit ingin mengejar lagi, tapi gege menahannya kembali.

"Jangan nekat dekati Xinyue!" Gege mengepal tangannya bersiap memukul Yuan, saat tangan kanan nya dia layangkan untuk meninju, ada tangan dari arah lain yang menghentikannya.

"Pergi kejar Xinyue, paman bakalan tahan anak ini." Papa turun dari mobil menghentikan tinju yang ingin gege pukul ke wajah crush adiknya, Yuan mengangguk dan mengejar Xinyue yang sudah menghilang entah kemana.

Xinyue berlari hingga ke ujung gang berharap ada sesuatu yang bisa membantunya, dia berbelok ke kanan saat ada gerobak tua menutup jalan.

"Nih anak ngikatnya erat banget anjir," Xinyue kesusahan membuka ikatan di tangannya, walau Yuan tidak terlalu erat mengikat, tapi bagi Xinyue ikatan di tangannya sangat erat.

Pasrah, gadis itu membiarkan saja tangannya terikat lalu lanjut kembali berlari menghindari Papanya dan Yuan, tapi benar-benar malang nasib Xinyue. Gang itu ternyata buntu, Gadis itu bingung kepalang bagaimana dia bisa kabur, dia melihat tumpukan kotak yang bisa dia gunakan memanjat dinding.

Tapi tangannya yang terikat menyusahkan, Xinyue menoleh kebelakang memastikan kalau tidak ada yang mengikuti, sembari melepaskan ikatan tangannya dia bersembunyi di dekat sebuah kardus besar.

Saat Xinyue hendak berdiri, tiba-tiba sebuah tangan menghadangnya, Yuan menaruh tangannya di sebelah telinga Xinyue, gadis itu putus asa, tangannya terikat dan sekarang Yuan berhasil menemukannya.

"Hallo little baby ...." suara serak milik Yuan membuat Xinyue tidak berani mengangkat kepala melihat wajah pria di hadapannya.

"Away from my face bitch!" Xinyue gelagapan bingung, jantungnya berdebar kencang, nafasnya seakan tersengal.

"Not that easy baby." ucapan Yuan membuat Xinyue mengangkat kepalanya seketika dirinya kaget melihat wajah Yuan dari dekat.

Wajah Yuan terlihat sangat tampan seperti seorang vampire, gigi taringnya juga lumayan panjang, mata Yuan diperhatikan seksama seakan berubah warna. Xinyue seakan terhipnotis dia tiba-tiba saja pingsan, Yuan tertawa kecil melihat gadis cantik yang pingsan di depannya ini. Yuan membungkuk melihat Xinyue yang pingsan terduduk, mengangkat dagu gadis itu dengan telunjuknya lalu mengecup pipi kanannya.

"I'm sorry, gua dan Gege lu udah ngerencanain ini semua, lu bener-bener cantik dan menakjubkan Dai, makanya gua bilang kalau gua suka dengan lu, gua udah suka dengan lu selama 1 tahun lebih dan baru kali gua nyatain perasaan gua. Tapi lu nggak percaya dan sebenarnya gua bukan lagi cinta gua udah terobsesi sama cewek kek diri lu,"

Yuan mengangkat Xinyue dan menggendong gadis itu ala bridestyle, seakan bangga berhasil menggendong gadis yang selama ini dirinya cintai.

"Nyariin anak ini makanya lama." Yuan menunjuk wajah Xinyue dengan dagunya.

"Baiklah. Bawa saja dia bersamamu, paman pulang duluan," Papa berjalan masuk ke mobil meninggalkan kedua anaknya begitu saja.

"Adik gua napa bisa pingsan anjir, lu apain?" Gege ingin berdiri memegang adiknya, tapi dua bodyguard Papa di dekatnya menahannya.

"Nggak tau nih anak tetiba pingsan ngeliat gua," Gege mengerutkan dahinya tidak percaya apalagi mengingat status Yuan sebagai musuh. Tapi untuk saat ini dibiarkannya dulu mengingat dirinya sudah membuat perjanjian dengan Yuan.

"Bawa gege pulang .... Jangan sampai gege terluka," Yuan berjalan menuju ke mobilnya, membuka pintu sebelah kanan dan mendudukkan Xinyue, sebelum meninggalkan gadis itu Yuan mengecup dahi Xinyue lalu menutup pintu mobil.

"Gua bawa dia pulang ke rumah gua, gua nggak bakalan bawa dia ke apart Papa lu," gege mengangguk mengerti, Yuan berjalan masuk ke dalam mobilnya dan menjalankannya pergi menuju ke rumah.

Yuan membawa Xinyue menuju kerumahnya, sesekali dia melirik ke kanan menunggu gadis di sebelahnya ini sadarkan diri. Melewati jalanan Kota Beijing yang lumayan ramai, dengan kecepatan sedang, dia menikmati suasana kota yang indah.

±20 menit di jalan mereka berdua sampai di rumah Yuan, dia membuka pintu sebelah kanan dan menggendong Xinyue masuk ke rumahnya. Beberapa pelayan membuka pintu menyambut kedatangan Yuan, pria itu memberikan sedikit hormat dan langsung naik ke lantai 2 menuju ke kamar tamu.

"Tolong jaga dia sampai dia siuman, saya ada di bawah," Yuan memberikan perintah kepada ketua pelayan di rumahnya setelah itu dia keluar turun menuju ke ruang utama untuk menghubungi Gege.

*On Call*

"Hallo,"

"Gege aa, Xinyue sudah dirumah gua, dia masih pingsan, gua juga nggak tau napa dia bisa pingsan,"

"Tapi dia baik-baik aja kan? lu nggak lukain dia kan?"

"Tenang aja, dia aman gua bakalan jaga dia,"

"Oklah, biarkan dia nginep di rumah lu beberapa hari, gua bakalan nganterin pakaian harian, seragam, dan beberapa keperluan pribadinya kesana."

Yuan mengangguk mengerti lalu mematikan panggilan sepihak, sesaat setelah itu seorang pelayan berjalan perlahan menghampirinya.

"Tuan,"

"Kenapa?" sorot mata Yuan mengintimidasi raut wajah pelayan itu yang terlihat cemas.

"Gadis yang tadi tuan bawa sudah siuman, dia sedang marah-marah dengan ketua pelayan di kamar tamu," penjelasan dari pelayan itu membuat Yuan mengusap wajahnya sambil menghembuskan nafasnya perlahan, dengan segera dia kembali menuju ke kamar tamu untuk mengecek keadaan.

Dari luar kamar, terdengar suara teriakan Xinyue yang mencari dirinya, pria itu membuka pintu secara perlahan dan langsung di kagetkan dengan Xinyue yang memegang pisau.

"Xin lu ngapain?" Yuan memberi kode melalui matanya ke ketua pelayan agar meninggalkan dirinya berdua saja di ruangan. Pelayanan itu menunduk dan langsung bergegas keluar.

"Lu yang ngapain bawa gua ke sini? aApa maksud lu bawa gua ke sini?!" tanya Xinyue berjalan mendekati Yuan dan menodong pisau di genggamannya ke depan wajah pria itu, keringat mengucur di wajahnya.

"Denger dulu .... Gua sebenernya udah kerja sama dengan Gege tentang ini," Yuan menurunkan ujung pisau yang di depan wajahnya secara perlahan.

"Kok gua tiba-tiba ada disini?! Dan kenapa gua bisa pingsan?" Xinyue mengangkat kembali ujung pisaunya tepat di hidung Yuan. Pria di hadapannya berusaha tenang agar tidak salah ngomong yang takutnya akan berakibat fatal.

"Gua juga nggak tau kenapa waktu lu natap gua lu tiba-tiba pingsan," Yuan menarik secara perlahan pisau yang dihadapannya hingga tangan gadis itu melepaskannya.

Xinyue berjalan mundur menjauh dari Yuan lalu mendekat kekasur, gadis itu naik dan bersandar pada dipan, Yuan meletakkan pisau tadi ke atas meja lalu beralih berjalan mendekat ke arahnya.

"Jelasin ke gua apa maksud lu yang udah kerja sama dengan Gege gua," Xinyue melipat kedua kakinya lalu mengambil bantal kecil memeluknya.

"Oke, gua bakalan jabarin jelasin semuanya dari awal." Yuan berucap pelan sembari melebarkan tangannya dan tersenyum ke Xinyue, "Gua sebenernya udah tau tentang kehidupan lu, gua udah denger semuanya dari gege,"

Xinyue langsung tertegun saat mendengar ucapan Yuan, "Jelasin ke gua maksud dari pernikahan yang tadi lu ucapin," matanya sedikit memicing karena merasa aneh dan curiga dengan omongan Yuan.

"Waktu itu pulang sekolah, gua mampir ke perusahaan Papa gua buat ngomongin sesuatu, gua nungguin di luar ruangan lalu terdengar sedikit pembicaraan kalau Papa gua bakalan ngadain sebuah kerja sama dengan perusahaan yang saat ini bersaing dengannya,"

Hening. Xinyue menoleh ke arah Yuan yang tertunduk. Ada rasa penasaran atas maksud Yuan bekerja sama dengan Gege dan rasa sedikit khawatir karena Chaopard Diamond ada di tangannya saat ini sementara Yuan ada di dekatnya.

"Gua awalnya nggak tau perusahaan mana yang akan kerja sama dengan perusahaan Papa gua, waktu seorang pria keluar dari ruangan Papa, disitulah gua tau kalau yang bakalan kerja sama dengan Papa gua itu Papa lu,"

"Terus sangkut pautnya dengan gua apaan?"

"Jadi perusahaan Papa gua dan Papa lu itu perusahaan yang bersaing ketat dan berpengaruh, Papa lu berniat menjalin kerja sama dengan Papa gua biar jadinya sebuah perubahan besar, penyatuan kerja sama itu dengan membuat kolaborasi dan .... menjodohkan kita berdua,"

"Anjir ...." Xinyue melempar bantal ditangannya ke wajah Yuan membuat yang dilempar kaget, "Tuh orang tua bener-bener yaa, gua udah ditinggalin dari lahir, tiba-tiba aja mau jodohin gua, nggak-nggak gua nggak terima," Xinyue semakin mengeratkan lipatan tangannya di dada.

"Yakin?" Yuan mengangkat alis sebelah kanannya berniat mengejek Xinyue, gadis itu langsung ngeblush dengan tatapan yang diberikan.

Yuan tertawa pelan.

"Emangnya lu mau nikah sama duda? Papa lu sebenarnya mau nikahin lu sama duda loh," Yuan mengambil bantal yang dilempar Xinyue lalu duduk didekat gadis itu.

"Malah sama duda ...." Xinyue mengusap sedikit keringat yang ada di pelipisnya sambil menenangkan perasaannya saat Yuan duduk di sebelahnya.

"Makanya nikah sama gua aja," Dengan santainya Yuan langsung melontarkan kata-kata tersebut seolah tanpa beban.

"Kok lu langsung nerima aja perjodohan kita?" Xinyue benar-benar tidak habis pikir dengan ucapan pria di sebelahnya sekarang.

"Gua mau nolongin lu,"

Xinyue terdiam, apa maksudnya?

"Denger, beberapa hari yang lalu Papa lu datang ke sini, dia cerita ke gua kalau gua bener-benar menerima perjodohan ini, maka lu akan di batalin nikah dengan Duda Konglomerat,"

"Setelah itu gua diam, sampai Papa lu pamitan pulang, gua langsung nelfon gege lu buat ngasi tau tentang kolaborasi perusahaan dan perjodohan kita, makanya tadi gege lu kagak ngelawan gua waktu lu gua ikat, and semua yang di lakuin Gege lu cuma drama,"

"Jadi semua yang tadi itu cuma buat ngalihin aja?" bentar, Xinyue memproses semuanya.

♡ See you In The Next Part ♡

Episodes
1 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
2 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
3 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
4 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
5 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
6 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
7 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
8 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
9 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
10 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
11 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
12 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
13 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
14 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
15 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
16 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
17 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
18 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
19 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
20 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
21 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
22 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
23 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
24 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
25 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
26 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
27 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
28 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
29 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
30 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
31 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
32 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
33 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
34 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
35 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
36 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
37 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
38 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
39 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
40 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
41 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
42 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
43 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
44 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
45 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
46 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
47 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
48 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
49 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
50 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
51 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
52 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
53 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
54 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
55 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
56 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
57 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
58 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
59 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
60 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
61 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
62 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
63 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
64 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
65 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
66 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
67 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
68 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
69 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
70 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
71 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
72 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
73 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
74 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
75 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
76 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
77 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
78 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
79 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
80 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
81 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
82 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
83 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
84 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
85 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
Episodes

Updated 85 Episodes

1
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
2
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
3
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
4
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
5
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
6
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
7
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
8
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
9
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
10
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
11
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
12
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
13
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
14
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
15
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
16
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
17
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
18
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
19
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
20
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
21
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
22
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
23
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
24
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
25
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
26
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
27
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
28
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
29
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
30
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
31
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
32
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
33
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
34
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
35
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
36
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
37
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
38
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
39
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
40
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
41
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
42
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
43
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
44
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
45
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
46
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
47
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
48
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
49
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
50
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
51
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
52
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
53
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
54
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
55
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
56
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
57
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
58
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
59
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
60
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
61
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
62
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
63
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
64
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
65
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
66
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
67
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
68
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
69
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
70
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
71
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
72
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
73
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
74
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
75
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
76
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
77
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
78
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
79
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
80
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
81
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
82
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
83
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
84
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
85
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!