︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵

❁ Happy Reading ❁

"Keknya Yuan nggak tau kalau gege anggota senior Randzion dan sahabat lama Lao-Zhu gege, tapi mungkin dia tau kalau Leader Randzion saat ini adalah gua," Xinyue diam membatin mengingat semua kejadian yang baru saja terjadi.

"Yes akting Gege lu keren juga, gua juga udah bilang ini ke Lexin dan Fanglin,"

"Wtf? Jadi Yuan juga berkerjasama dengan kedua sahabatnya, apa Yuan tidak tau tentang Fanglin dan Lexin anggota Randzion sehingga dengan beraninya meminta kerja sama atau memang sengaja melakukan ini?"

"What? Jadi yang dilakuin bestie gua juga karna suruhan lu?" Xinyue merapikan rambutnya yang menghalangi matanya melihat ke arah Yuan yang berbicara.

"Iyaa gua lakuin ini demi bisa bawa lu ke rumah ini, karna gua tau kalau lu disini lu bakalan aman, daripada lu di apart nya Papa lu,"

"Emang nya napa di apart Papa gua?"

"Emang nya lu mau di pukul? Dipaksa nikahin gua atau nikahin duda konglomerat?" Yuan menyibak helaian rambut Xinyue yang menghalangi wajah cantiknya.

"Yaa nggak mau lah," Xinyue menepis tangan Yuan karena membuatnya malu, dia membiarkan rambut pendeknya menutupi pipinya.

Yuan menghela nafas panjang dan melihat jam yang ada di dinding, sudah hampir tengah malam, dia baru ingat kalau mereka besok sekolah.

"Udahlah, ini hampir jam 11 malam, lu tidur besok jam lima pagi kita ke rumah lu buat ambil baju-baju, seragam, sama buku-buku lu trus bawa ke sini,"

"Napa bawa semua ke sini? Lu pikir gua mau pindah ke sini apa?" Xinyue membenarkan posisinya bersiap untuk berbaring.

"Yaa kan emang bakalan pindah sini, kan kita selesai lulus nikah," Yuan bangkit dari kasur bersiap untuk keluar.

"Anjir lah, lulus langsung nikah, gua kagak kerja dulu atau apa gitu?" Xinyue mengambil ponselnya dan menunjukkan sebuah lowongan pekerjaan yang ingin dia lamar.

"Buat apa lu kerja? Gua yang akan kerja, kan gua bakalan jadi suami lu dan kerja buat lu," Yuan mengambil ponsel Xinyue dan melihat lowongan kerja yang diinginkan Xinyue.

Yuan mengembalikan ponselnya melihat gadis itu yang terdiam, pikiran Xinyue seakan bercampur, otaknya tidak berhenti berpikir membuat dirinya seperti kebingungan, Yuan heran dengan ekspresi wajah Xinyue, perlahan dia mendekatkan tangannya memegang pipi kiri gadis itu.

"Why? You okey?" Yuan menatap gadis itu lekat, arah pandangan matanya menatap bola mata kecoklatan Xinyue. Xinyue tidak merespon tatapan Yuan, dia tetap diam dengan pikirannya yang bercampur aduk.

"Kagak tau kek ada yang ganjal aja di hati gua," Xinyue mengedarkan pandangannya ke arah lain menghindari tatapan mata Yuan.

"Kenapa? lu nggak terima perjodohan ini?"

"Nggak bukan gitu, nggak tau kenapa pikiran gua tiba-tiba campur aduk, gua mungkin nerima perjodohan ini," Yuan tersenyum hangat mendengar ucapan Xinyue, dia mengusap kepala Xinyue pelan lalu mengecup dahinya, setelah itu dia bangkit dan berjalan menuju ke keluar.

Sesaat pintu sudah tertutup dan tidak ada suara langkah kaki yang lewat, Xinyue langsung bangkit dari kasur dan menari² tidak jelas, sesekali dia tertawa dan berguling di kasur.

"Ini beneran gua nikah sama crush gua? Sumpah? Demi apa? eh bntar, beneran ini rumah Yuan? Gua nggak mimpi kan?!" Xinyue mencubit dirinya sendiri, melihat tidak ada terjadi apa-apa dia ketawa kegirangan lalu berputar putar di kamar itu. Kamar yang luas dan nyaman itu membuatnya ingin berteriak kencang tapi lagi-lagi ditahannya. "Yeay, ini bukan mimpi gua beneran di rumah crush gua!"

Beberapa saat kemudian kegirangan sejenak seketika dirinya lupa tentang hubungan Yuan dan Black Aoudra bahkan lupa dengan ucapan Gege tadi siang, ponselnya yang terletak di atas meja sebelah kasur berdering, mendengar suara dari ponselnya dia langsung menyapainya dan mengangkat panggilan.

*On Call*

"Woi, lu dimana?"

"Tebak aja sendiri," Xinyue memainkan rambutnya sambil menatap refleksi dirinya di depan cermin.

"Bener-bener njir, lu dimana?"

"Heleh, lu kagak mungkin kagak tau gua dimana, lu kan kerja sama dengan Yuan,"

"Lah lu udh tau?"

"Yes, dia yang bilang ke gua, tapi lu nggak curiga sama sekali dengan alasan napa dia ngelibatin kalian berdua? Inget satu hal dia salah satu anggota Huang Jinkyung,"

"HAH? SERIUSAN LU?" teriakan yang memekakkan dengan suara lantang membuat Xinyue kaget sendiri dan langsung mematikan speaker telfonnya.

"Kecilin suara lu anjir, gua di rumah Yuan nih ntar tu anak tau bisa berabe dalam bahaya nih Chaopard, jadi lu nggak tau apa-apa tentang Yuan?"

"Iya iya sorry, tapi seriusan gua nggak tau apa-apa tentang Yuan,"

"Gua denger ini dari Gege siang itu waktu pulang sekolah,"

"Tapi ini kita udah kompromi ama Gege lu loh,"

"Keknya Gege terpaksa, apalagi mengingat ini berurusan dengan Papa gua makanya tu anak mau kerja sama dengan Yuan buat nyelamatin gua walau terpaksa kerja sama dengan musuh,"

"Sumpah cuy gua baru tau dia salah satu anggota Jinkyung, kalau udah tau dari awal keknya gua dan Fanglin nggak bakalan langsung ngeiyain ajakan gege lu itu,"

"Udahlah yang penting sekarang Chaopard Diamond, benda ini terancam soalnya gua nggak bawa senjata apapun gua takutnya ntar tuh anak tiba-tiba dateng maksa minta nih Diamond."

"Xin, jaga baik-baik Diamond itu dengan semampu lu, inget Diamond ini sepenuhnya tanggung jawab lu pemberian Lao-Zhu gege."

"Aman, moga tuh anak nggak nekat aja,"

*Off Call*

BRAK...

"Eh, paan tu?"

Xinyue yang baru menutup panggilan langsung kaget mendengar suara seperti ada barang yang jatuh di kamar mandi. Awalnya dia takut, tapi rasa penasarannya lebih kuat, jadi dia memberanikan diri berjalan dengan pelan mendekati pintu kamar mandi.

"Aneh kagak ada barang jatuh," Tatapannya melirik dengan seksama setiap sudut kamar mandi, tidak ada yang aneh. Dia menutup kembali pintu kamar mandi, saat hendak berbalik Xinyue dikagetkan dengan munculnya Yuan secara tiba-tiba.

"Lu bisa nggak sih nggak ngagetin dengan muncul tiba-tiba?" Yuan muncul tiba-tiba seperti hantu langsung mengagetkan Xinyue.

"Lu ngapain ke kamar mandi?"

Xinyue merasa lidahnya berbelit sehingga dia berbicara dengan gugup "Gua tadi ngedenger ada suara benda jatuh makanya gua ngecek ...." Kepalanya menoleh ke arah kamar mandi lagi memastikan semua baik-baik saja sekaligus menghindari tatapan tajam Yuan.

Sesaat waktu berbalik badan Xinyue mendapatkan sebuah kejutan, Yuan mengecup pipinya membuat sang empunya kaget setengah mati.

"Udah kagak ada apa-apa mending lu temenin gua tidur di kamar gua sana,"

Xinyue kaget dengan kecupan yang Yuan berikan, dengan sekuat tenaga dia berusaha menetralkan detak jantung nya, sedangkan pelaku cengar-cengir melihat pipi Xinyue yang semakin memerah.

"Lu apaan sih, kecup-kecup tanpa permisi." Xinyue sedikit kesal bercampur senang tapi insting waspadanya langsung meningkat dan tangannya dibelakang menggenggam erat Chaopard Diamond.

"Emang nya gua hrus izin dulu kalau mau nyium pipi calon istri gua, hm?" Yuan memajukan kepalanya ke depan wajah Xinyue seolah mengejeknya dengan wajah tengil dan tampannya.

"Dih, calon istri .... Nikah aja kita masih lama masih 1 tahun buat kelulusan," Xinyue membalas memajukan wajahnya mengejek.

"Kalau gua mau percepat kelulusan gimana?" Yuan langsung menyela ucapan Xinyue dan terlihat wajah anak itu sedikit kesal.

"Mana bisa bego!" Xinyue membelalak kaget mendengar ucapan pria itu, orang tua Yuan donatur terbesar di sekolahnya jadi bisa saja kalau dia ingin kelulusan dipercepat.

"Kalau gua mau yaa bisa lah,"

Xinyue mengedarkan pandangannya ke arah lain malas meladeni pria itu lebih lama, Yuan melihat b-side profil Xinyue dengan seksama, hidung mancung dan dagunya yang indah membuatnya tersenyum. Yuan meraih pergelangan tangan Xinyue yang satunya dan memegangnya erat.

"Mending lu temenin gua yuk!"

"Kemana?"

Yuan mendekatkan wajahnya ke telinga Xinyue membisikkan sebuah ucapan. Bulu kuduk di lehernya terasa mengembang khawatir kalau Yuan sampai mengambil Diamond di saat seperti ini.

"Temenin gua tidur," Untung saja tidak terjadi apapun hanya Yuan yang mendekatkan wajahnya ke telinganya

"Dih," Xinyue melepas genggaman tangan Yuan lalu memukul wajahnya pelan.

"Ngapain gua temenin lu tidur, lu kesambet atau gila?" Wajah Xinyue seolah menjelaskan rasa aneh dengan ucapan Yuan.

"Gua maksa gimana?"

Tanpa aba-aba Yuan langsung menarik tangan Xinyue keluar dari kamar tamu berjalan melewati beberapa ruangan lalu naik menuju ke kamar utama yaitu kamarnya.

"Woi napa lu bener-benar bawa gua ke kamar lu?" Sesaat sampai depan sebuah pintu, Xinyue langsung melepas genggaman tangan Yuan di tangan kanannya, sungguh di saat seperti ini tangan kirinya tetap di kebelakangkan.

"Lu pikir gua boong?"

"Gua kira lu cuma bercanda,"

Yuan menggeleng kepala mendengar ucapan gadis itu dan tanpa curiga melihat tangan kiri Xinyue yang mengarah ke belekang, Yuan bergerak membuka gagang pintu dan sekali tekan pintu kamarnya terbuka.

Hal yang pertama Xinyue tangkap dari kamar Yuan adalah pemandangan kamar yang rapi dan harum, semua barang-barang tersusun rapi ditempatnya, tidak seperti pria pada umumnya yang kamarnya terkadang berantakan.

Xinyue melepaskan genggaman tangan Yuan lalu berjalan masuk ke kamar sambil menghirup aroma kamar yang nyaman itu. Yuan tersenyum tipis melihat Xinyue yang melihat sekeliling kamarnya.

"Udah-udah lu ngeliatin kamar gua," Yuan menutup pintu dan menguncinya lalu berjalan menuju ke kasur menarik tangan Xinyue hingga gadis itu jatuh tepat di atas dadanya.

"Gua tau pasti lu salah tingkah,"

Yuan mengangkat tubuh kurus Xinyue dan membaringkan di sebelah kanannya, setelah itu dia berbaring menghadap Xinyue sambil menopang kepalanya menggunakan tangannya.

Xinyue terdiam sesaat sambil menatap langit-langit kamar ada sesuatu yang masih mengganjal di hatinya, pikirannya seakan ingin membawa dirinya keluar dari rumah Yuan.

"Why babe?"

"I don't know, kek ada perasaan yang buat gua ingin keluar dari rumah lu ini," perlahan dirinya meletakkan tangganya di dahi sambil memijit nya perlahan.

"Napa lu mau keluar dari rumah ini? kan ini bakalan jadi tempat tinggal lu,"

"Nggak tau kek nggak tenang aja perasaan gua,"

"Mungkin hanya perasaan lu karna berada di tempat baru, seperti perasaan penyesuaian."

"Mungkin ...."

"Come on babe, I wanna hug you." Yuan mendekatkan tubuhnya ke Xinyue, mendekap kepala Xinyue kedalam dadanya, Sunyi sesaat mereka dapat saling mendengar hembusan nafas mereka. Jantung Xinyue berdegup kencang, ada rasa hangat dan kenyamanan di pelukan Yuan, tapi pikirannya ingin kabur keluar dari rumah ini.

Di dalam lamunannya, tanpa Xinyue sadari air matanya menetes, perasaan Xinyue bukan hanya gelisah tapi merasa seperti ada panas di hatinya yg membuat air matanya menetes. Untung saja di saat seperti ini cahaya kebiruan yang selalu menyala dari Chaopard Diamond meredup, hal ini menguntungkan meminimalisir ketahuan.

♡ See You In The Next Part ♡

Episodes
1 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
2 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
3 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
4 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
5 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
6 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
7 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
8 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
9 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
10 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
11 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
12 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
13 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
14 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
15 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
16 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
17 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
18 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
19 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
20 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
21 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
22 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
23 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
24 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
25 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
26 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
27 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
28 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
29 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
30 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
31 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
32 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
33 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
34 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
35 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
36 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
37 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
38 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
39 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
40 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
41 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
42 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
43 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
44 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
45 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
46 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
47 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
48 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
49 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
50 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
51 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
52 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
53 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
54 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
55 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
56 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
57 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
58 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
59 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
60 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
61 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
62 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
63 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
64 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
65 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
66 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
67 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
68 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
69 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
70 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
71 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
72 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
73 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
74 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
75 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
76 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
77 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
78 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
79 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
80 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
81 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
82 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
83 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
84 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
85 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
Episodes

Updated 85 Episodes

1
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
2
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
3
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
4
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
5
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
6
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
7
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
8
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
9
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
10
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
11
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
12
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
13
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
14
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
15
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
16
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
17
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
18
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
19
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
20
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
21
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
22
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
23
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
24
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
25
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
26
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
27
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
28
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
29
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
30
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
31
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
32
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
33
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
34
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
35
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
36
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
37
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
38
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
39
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
40
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
41
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
42
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
43
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
44
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
45
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
46
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
47
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
48
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
49
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
50
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
51
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
52
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
53
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
54
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
55
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
56
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
57
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
58
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
59
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
60
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
61
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
62
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
63
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
64
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
65
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
66
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
67
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
68
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
69
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
70
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
71
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
72
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
73
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
74
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
75
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
76
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
77
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
78
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
79
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
80
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
81
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
82
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
83
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
84
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
85
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!