❁ Happy Reading ❁
Mereka bertiga pergi menuju ke arah luar kota melewati malam yang lumayan sepi di jam yang sudah hampir tengah malam, terlihat beberapa geng motor berkeliaran di sepanjang jalanan.
Motor mereka berada di kecepatan yang hampir sama membuat mereka berkendara beriringan, tidak ada candaan yang biasa mereka lakukan kalau keluar bertiga. Xinyue fokus membawa motornya dan mengacuhkan cahaya kebiruan yang menyala di sakunya.
Lexin mensejajarkan kecepatan motornya dengan Xinyue agar dia bisa berbicara dengan gadis itu. "Xin, lu beneran ngomong sama Papa lu kalau lu nolak?" Lexin bertanya tanpa mengedarkan pandangannya ke arah Xinyue.
"Gua nggak mungkin ngomong sama Papa gua, gua komunikasi sama orang tua itu aja hal yang kemungkinannya 0,01% loh .... Rencana gua memang bakalan kabur ke Seoul kalau pernikahan gua memang di lakukan, tapi bukan berarti gua nolak,"
"Lu beneran senekat itu buat ke sana Xin?"
"Banget, tapi untuk saat ini gua ke sana cuma sebentar, soalnya ...." Belum sempat menjawab pertanyaan Fanglin, Xinyue diam sejenak melihat jalanan yang sepi hanya mereka bertiga yang lewat di jalanan itu.
"Lexin Fanglin kita mencar, Black Aoudra ada di sekitar sini tujuan kita ke Daxing District, kita ketemu di sana nanti," mendengar ucapan Xinyue mereka berdua mengangguk dan mempercepat motor mereka mendahului leader tersebut.
Xinyue mengarahkan motornya keluar dari jalan tol berbelok ke arah kanan mengambil jalan yang lebih jauh ke Daxing District, dia berniat untuk mengecohkan Black Aoudra. Sesaat melewati jalanan, Xinyue melihat geng Black Aoudra yang berada di jalan bawah tol yang dilewatinya, entah sadar atau tidak tapi Black Aoudra tidak merespon apa-apa saat dia lewat.
Senyum miring merekah di wajah Xinyue, dengan santainya dia langsung pergi begitu saja melewati jalan tol hingga berhasil sampai di jalanan yang sudah dekat Daxing District. Dari jauh terlihat Fanglin dan Lexin yang menunggu di atas motor mereka, menyadari kalau Xinyue sudah dekat mereka berdua langsung memasang helm dan mengikuti Xinyue masuk ke daerah Daxing District.
Kecepatan motor mereka perlahan diturunkan saat melewati jalanan sekitaran perumahan di malam sudah larut mereka tidak ingin mengganggu warga sekitar dengan suara motor mereka.
Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah rumah dengan cat dominan abu-abu gelap dan putih, lampu taman yang indah taman kecil dan kolam ikan membuat kesan nyaman dari rumah tersebut.
Xinyue berhenti di area garasi rumah itu dan langsung memarkirkan motornya, Lexin Fanglin saling menatap dengan heran melihat tingkah Xinyue yang seakan berada di rumah sendiri.
"Xin ini rumah siapa?"
"Rumah gua,"
Fanglin dan Lexin membelalak heran, tangan Xinyue mengeluarkan sebuah kunci dan masuk ke dalam rumah tersebut membawa helmnya, tanpa menghiraukan apa-apa lagi Fanglin Lexin ikutan masuk ke dalam.
"Motor langsung masukkan ke garasi aja, ntar takutnya Black Aoudra ada di sekitaran sini,"
"Ini rumah lu?"
"Yaps, Mama masih baik dengan gua, dia terkadang diam-diam menghubungi gua tanpa sepengetahuan Gege, dan dia memberikan gua rumah di daerah sini karena dekat dengan rumah barunya," Lexin mengangguk mengerti. Dirinya merasa sedikit bersyukur sahabatnya tidak sepenuhnya di buang oleh kedua orang tuanya.
"Jadi lu sebenernya nggak akrab sama Papa lu doang? Sama Mama lu nggak?" Fanglin menjentikkan jarinya setelah berpikir sejenak memproses omongan Xinyue.
"Yes that's right, udahlah gua ke atas dulu nyimpan Chaopard Diamond kalian berdua terserah mau ngapain makanan juga ada di dapur dan yaa motor jangan lupa, tolong motor gua juga sekalian masukkan,"
Xinyue berjalan menuju tangga ke kamarnya yang ada di lantai 2, Lexin Fanglin melakukan tos sebelum pergi garasi memasukkan motor setelah mengunci pintu kembali dan memastikan keadaan aman mereka berdua naik ke tangga menyusul Xinyue di kamarnya.
...****************...
Semester 4 sudah hampir berakhir sebentar lagi akan diadakan ujian untuk kenaikan kelas, murid-murid bersiap dengan ujian yang akan diadakan beberapa minggu ke depan banyak dari mereka mengambil les tambahan untuk menambah persiapan.
Area sekolahan sudah ramai sejak pagi, murid-murid banyak datang lebih awal sejak beberapa hari terakhir, Xinyue berjalan menuju ke kelas dengan membawa banyak buku paket di tangannya.
Mengacuhkan hiruk-pikuk kelas yang dilewatinya hingga akhirnya sampai di ruang kelasnya, Xinyue sedikit kaget melihat kejutan yang menyambut dirinya di lagi ini sorot matanya mengarah ke Yuan yang duduk dibangkunya.
Xinyue menghembuskan nafas gusar lalu berjalan perlahan mendekati bangkunya dan meletakkan tas buku-bukunya di meja, sorot mata Yuan tidak sedikit pun lepas dari gadis di dekatnya itu.
"Harus banget gitu cuekin gua?" Ucapan Yuan membuat Xinyue mengangkat kepalanya heran dia tidak berniat menjawab, dia kembali memfokuskan pandangannya pada ponsel di tangannya.
"Lu beneran nolak?"
"Gua harus bilang berapa kali Xiao Yuan? kan lu juga udah tau dari gege gimana bencinya gua sama Papa, jadi kalau gua mau bilang gua nolak ke dia itu gimana? gua aja nggak nyimpan kontak Papa," Xinyue dengan malas menyodorkan ponselnya pada Yuan lalu pergi begitu saja keluar dari kelas.
****************
"Hallo Xin, gimana jadikan rencana yang kemarin?"
"Pasti, tunggu ada waktu yang pas gua bakalan hubungin lu buat jemput gua."
"Oke, jangan terlalu lama."
*Off Call*
Panggilan dimatikan sepihak, Xinyue segera keluar dari toilet menuju ke parkiran dia berniat ingin kembali ke rumahnya di Daxing District sendirian karena Chaopard Diamond ditinggalkannya di sana. Tanpa menghiraukan hal lain, dengan cepat dirinya pergi dari area sekolah dan langsung mengarahkan motornya ke jalan tol terdekat.
Lexin dan Fanglin tidak tau kalau Xinyue pergi sendirian ke Daxing, saat bel pulang menggema Xinyue langsung keluar kelas tanpa berbicara apapun lagi dan menghilang begitu saja.
"Lin Xinyue kemana? Ilang aja tu bocah," sambil menyeruput minuman bersodanya sesekali Lexin tersenyum melihat murid-murid lain yang lewat.
"Keknya dia pergi duluan ke markas, coba aja samperin dulu ke markas," jawaban dari Fanglin seperti kurang berminat berbicara, atau mungkin dia merasa tidak mood.
"Tapi kalau dia balik ke Daxing gimana?"
"Nggak mungkin sih dia sendirian ke sana, yang 2 minggu lalu dia ke sana aja ngajak kita,"
"Iya juga sih, udahlah kita ke markas aja dulu," Lexin diam sejenak sebelum pertanyaan yang bakalan mendapat jawaban yang sama dia berikan, "Eh btw, Guangzhou race kemarin siapa yang menang?"
"Biasalah, pasti Black Aoudra trio Seoul andalan mereka ngeraih juara 1-3 dan yaa uang sebesar 90.000¥ jatuh ke tangan mereka. Gua yakin itu hanya umpan mereka agar Randzion ikut ke Guangzhou race lagian siapa yang bisa ngalahin Jeno kalau bukan Xinyue, Black Aoudra itu kan paling licik,"
"Rugi banget kan kita nggak ikut, mana hadiah Guangzhou race tiap tahun makin besar, kalau Xinyue Jingyi ama Qixuan turun pasti uang itu buat kita party,"
"Udah lex, demi Chaopard Diamond," Lexin mendengus perlahan mendengar jawaban singkat Fanglin, yaudah mau gimana lagi Guangzhou race udah ada pemenangnya.
"Eits berhenti dulu kalian," sejenak Lexin Fanglin menghentikan langkah kakinya dan menoleh kebelakang, ada 3 orang gadis yang beberapa hari lalu sempat mengganggu Xinyue berdiri tidak jauh dari tempatnya.
"Mau ngapain lagi lu, hah?!" Lexin sudah kepancing saja emosi nya langsung berjalan maju membuat Fanglin kelabakan melihat sikap sahabatnya yang tanpa basa-basi.
"Wooh santai dong Hao Lexin, gua cuma mau nyampein ini ke kalian." gadis berambut ikal mengulurkan tangannya memberikan sebuah kertas, tanpa melepaskan arah tatapan tajamnya Lexin langsung merampas kertas yang di ulurkan gadis itu
"Jangan lupa buat tunjukkin ke ketua geng kalian ini yaa, siapa tuh namanya Dai Xinyue yaa? Yaa itu keknya namanya .... Bye bitch." gadis dengan rambut paling panjang berbalik arah sambil melambaikan jari lentiknya.
Melihat pemandangan itu membuat Lexin ingin menendang bokongnya dari belakang, untung saja ada Fanglin jika Lexin sendirian 3 gadis itu pasti akan habis dihajar.
"Kertas apaan dah?" Fanglin merampas kertas di tangan Lexin dengan seksama dilihatnya hingga akhirnya matanya membulat sempurna, "Woi Lex rumor apaan dah nih?!" Lexin yang masih melihat 3 gadis itu berjalan menjauh mereka langsung berubah ekspresi menjadi kaget.
"Wanjir nggak bisa dibiarin nih." Lexin langsung meremas kertas tersebut dan membuangnya ke tempat sampah dengan cepat mereka berdua berlari ke parkiran berniat untuk mencari Xinyue menyampaikan rumor yang tersebar.
Xinyue hampir sampai ke jalan tol terdekat, suasana sore lumayan cerah membuat nyaman saat motoran di jam-jam pulang sekolah, sesaat memasuki pintu tol ada 3 orang yang tidak asing baginya seakan menunggu dirinya masuk.
"Mampus, ini anak-anak anggota inti Black Aoudra pasti," Xinyue hendak berbelok tapi tidak bisa saat 2 mobil di belakangnya langsung maju seakan menahannya, terpaksa dirinya masuk ke pintu tol dan langsung menutup kaca helm full face nya.
Keadaan terdesak, 3 orang tadi berjalan mendekati saat dirinya berada di loket tiket, salah satu dari mereka mengetuk helm Xinyue mengisyaratkan untuk membuka kaca helm.
"Dai Xinyue, right?"
Kan bener, sialan gua kedapatan disini.
Keadaan terdesak ingin berbalik tapi sudah tidak bisa.
Mereka bertiga menunggu jawaban Xinyue tapi gadis itu diam saja tanpa membuka kaca helmnya, saat tiketnya keluar dari mesin Xinyue mengambilnya perlahan seakan ada sebuah timing yang ditunggunya.
Mobil di belakang membunyikan klakson pada Xinyue, 3 pria yang dihadapannya langsung menoleh kebelakang melihat mobil yang memberi klakson.
"Apa yang kalian lakukan?! Kalian menutup jalan," mendengar ucapan orang tua di belakang dan keadaan yang lengang memberi kesempatan, Xinyue langsung tancap gas pergi dari gerbang tol tanpa menghiraukan 3 pria itu. Melihat Xinyue yang kabur, 3 pria itu langsung mengambil motor mereka yang ada di tepi jalan tol dan langsung menyusul Xinyue yang sudah menjauh.
Bukan Xinyue namanya kalau tidak punya akal random, dia tidak langsung pergi ke Daxing District tapi berbelok ke arah lain setelah turun dari tol. Tujuannya adalah ke kota Tongzhou untuk bersembunyi sementara dan meminta tolong ke anak Randzion yang lain.
Sampai di daerah perempatan, Xinyue melihat 3 pria tadi keluar dari jalan tol mengikuti jalan yang dilewatinya, gadis itu mendengus kesal melihat dirinya diikuti. Keadaan jalanan lengang dengan kelihaian yang dimilikinya dengan mudah dirinya menyelusup melewati mobil-mobil dan truk besar di jalanan hingga berhasil masuk ke daerah kota Tongzhou.
Xinyue tidak tau harus kemana, pikirannya bimbang untuk kabur ke tempat yang gimana sekiranya aman untuk dirinya menghubungi anggota Randzion.
Nalurinya seakan menjawab kebingungannya dengan sendirinya tangannya mengarahkan ke area taman yang ada di Tongzhou.
Dayunhe Forest Park
Gadis itu mengarah kesana langsung memarkirkan motornya lalu bergegas masuk ke area taman, dengan sedikit berlari sambil memandangi sekitar berharap semoga anggota Black Aoudra tadi tidak menemukan dirinya. Langkah kakinya mengarah ke sekitaran danau yang ada di taman, suasana asri sore hari sejenak menenangkan pikirannya dari khawatir ketangkap Black Aoudra.
Dirasa telah aman, Xinyue langsung membuka ponselnya mengirimkan lokasi ke grup anggota inti, Changhyi langsung membalas pesan yang dikirimnya. Setelah semua anggota membaca pesan darinya, Xinyue langsung melihat ke sekitar memastikan keadaan benar-benar aman sambil berjalan menyusuri pinggiran danau.
Seseorang bersandar di pagar tepi danau, Xinyue merasa tidak asing dari postur tubuh pria itu, perlahan didekatinya hingga dia yakin dia tidak salah orang.
"Yu-yuan,"
Pria itu menoleh dan terheran melihatnya.
"Loh? Lu ngapain disini? Kok bisa sampai disini?" Yuan dengan senyum sumringah langsung memeluk Xinyue dan dibalas gadis itu dengan eratnya.
"Gua tadi jalan-jalan sendirian terus ngeliat plang bertuliskan Dayunhe Forest Park gua penasaran dan mampir kesini, lu juga ngapain di sini?"
Xinyue melepaskan pelukan erat Yuan dari tubuhnya lalu menghadap ke arah danau, merasa sedikit aman bertemu dengan pria yang disayanginya di saat keadaan genting.
Note: walau berstatus sebagai musuh, Xinyue tidak bisa membohongi perasaannya kalau rasa sukanya masih ada untuk Yuan.
"Perusahaan Papa nggak jauh dari sini, gua terlalu sumpek dengan kerjaan Papa gua makanya gua mutusin buat jalan-jalan bentar ke sini, eh malah ketemu cantiknya gua," ucapan manis Yuan membuat Xinyue menahan tawanya. Sebenarnya dalam hati sedikit senang tapi ada juga rasa aneh dalam hatinya.
Matahari semakin terbenam, cahaya orange sudah memenuhi langit di sekitar mereka mata Yuan berbinar melihat sunset yang indah bersama gadis yang dicintainya.
"Sunset indah, keindahannya sebentar tapi memberikan kepastian untuk kembali lagi," Yuan melempar senyum hangatnya ke arah Xinyue sedangkan yang di beri senyuman hanya fokus memandangi sunset. Kicauan burung di sore hari menenangkan pikirannya sejenak.
"Lu seriusan nolak pernikahan kita?" setelah beberapa saat menatap figur Xinyue dari samping, akhirnya Yuan memberanikan diri melontarkan pertanyaan yang sama.
"Nggak, gua nggak nolak sama sekali tentang ini." Xinyue sebenarnya benar-benar menerima pernikahannya dengan Yuan, tapi gadis itu sekarang menjadi ragu apalagi setelah mengetahui kalau Yuan dan Fengying ternyata berteman.
"Kalau begitu, kurang dari 2 tahun pernikahan kita akan terlaksana, sebentar lagi ujian kenaikan kelas setelah kita naik ke kelas 12 kita sudah bisa prepare untuk mempersiapkan apa saja yang diperlukan saat pernikahan,"
Xinyue diam tidak merespon apapun ucapan Yuan, sengaja. Dia lebih memikirkan cara tercepat dan terbaik mengamankan Chaopard Diamond. Dan sedikit berwaspada karena disebelahnya mantan anggota Black Aoudra dan anggota Black Aoudra yang lain pasti sedang mencarinya.
Ting
Suara notifikasi dari ponsel Yuan membuyarkan suasana, Xinyue berharap kalau Yuan segera kembali ke kantor dan meninggalkan dirinya sendiri untuk menunggu anggota Randzion.
"Panggilan dari Papa, gua balik ke kantor dulu kalau mau mampir bilang aja yaa ntar gua samperin," Yuan sebenarnya enggan meninggalkan gadis itu sendirian di sini, dia tau kalau sebenarnya Xinyue sampai di sini karena kabur dari kejaran Black Aoudra.
"Iyaa ...." senyuman singkat terukir di wajah manis gadis itu, tangan Yuan mengusap perlahan kepala Xinyue lalu pergi meninggalkan gadis itu di pinggiran danau, matahari sudah hampir sepenuhnya terbenam lampu sekitaran taman banyak yang menyala dan membuat kesan yang sangat indah.
❀ See You In The Next Part ❀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments