❁ Happy Reading ❁
Sesekali pandangannya melihat ke sekeliling pada setiap orang yang lewat berjaga-jaga jika Jinkyung lewat di antara salah satu ramainya pengunjung di malam ini. Setelah beberapa menit menunggu tapi Yuan tidak kunjung muncul Xinyue memutuskan mengirimkan lokasinya pada anggota inti Randzion ke grup Line mereka, berharap semoga semua sahabatnya bisa segera menghampiri.
"Ini pasti salah satu rencana Jinkyung ngejebak gua di tengah-tengah hiruk-pikuk taman bermain di malam ini, untung aja Chaopard nggak sama gua." Xinyue menoleh ke sekitar sebelum akhirnya berlari masuk ke dalam taman bermain mencari suatu tempat yang sekiranya Jinkyung dan Yuan akan bertemu.
Larian kecilnya membawanya ke arah area Roller Coaster yang memiliki antrian lumayan panjang, pandangannya menajam melihat ke sekeliling, dalam benaknya rasanya salah tidak membawa sebuah senjata untuk berjaga-jaga apalagi di saat seperti ini.
Saat menoleh kearah kanan tidak terlalu jauh dirinya berada Xinyue melihat 2 orang pria berbicara dan 2 orang tersebut adalah orang yang dicarinya dari tadi, perlahan dirinya melangkah mendekat sambil memperhatikan mereka berbicara.
"Insting gua memang nggak pernah salah, ini memang benar salah satu rencana kalian."
"Xin," sesaat sedang sibuk mengamati dari jauh dari arah belakangnya terasa seseorang memegang pundaknya, Xinyue sedikit terhenyak langsung menggenggam tangannya erat bersiap melayangkan pukulan.
Xinyue berbalik badan dan langsung melayangkan pukulan tangan sekuat tenaganya, tapi bukannya malah memukul sesuatu tangannya malah ditahan, dengan cepat dirinya mendongak dan melihat siapa yang menahan pukulannya.
"Minghao?"
"Main pukul aja lu, makanya lain kali kalau ditelfon tuh dijawab bu Leader," Xinyue bernafas lega saat melihat pria manis yang selalu menggunakan kacamata minus itu berdiri dihadapannya.
"Yang lain mana?" Xinyue mengintip kebelakang Minghao mencari sahabatnya yang lain.
"Di depan ada Kaizo sama Changhyi, mereka nggak bisa masuk karna kagak bawa uang. Tuh berdua anak adam paling sering bokek heran gua," ucapan Minghao mendapat respon tawa dari sang Leader.
"Eh, buruan kita keluar ada Jinkyung disekitaran sini," dengan cepat Xinyue menarik tangan Minghao keluar dari area permainan dan berjalan sedikit cepat saat melihat gerbang pintu keluar sudah terpampang didepan sana.
Greb ....
Langkah kaki Xinyue berhenti saat merasa tangan sebelah kirinya ditahan dari belakang, serentak Minghao Xinyue menoleh dan menemukan pria yang tadi dicarinya.
"Lu mau kemana?" nada bicara yang keluar dari mulut Yuan terdengar dingin, terlebih lagi tatapan datarnya pada Minghao.
"Pulang, gua ada urusan dadakan. Sorry gua nggak bisa sama lu lama-lama lain kali kita bisa keluar bareng lagi." Xinyue langsung menarik tangan Minghao untuk segera pergi dan lagi-lagi tangan kirinya ditahan oleh Yuan.
"Pulang sama gua," Yuan menggenggam erat pergelangan tangan Xinyue menatap datar gadis itu.
"Lu kenapa sih?" Dahinya langsung berkerut melihat ekspresi tidak menyenangkan Yuan yang menatap ke arah Minghao.
"Lu itu yang kenapa, malah seenaknya pulang sama orang lain padahal perginya sama gua. Ntar gua bilang apaan sama Gege lu kalau dia nyariin,"
"Lu nggak perlu repot mikirin itu, gua yang bakalan nganterin dia pulang nanti," Minghao menyahuti dan mengambil tindakan melepaskan genggaman tangan Yuan pada pergelangan Xinyue langsung menarik gadis itu melangkah keluar dari gerbang.
Sampai di depan gerbang mereka berdua langsung disambut 2 orang pria lainnya yang menunggu sambil mengemil cemilan yang ada di sekitaran parkiran.
"Lama amat sih kalian berdua," Pria berambut blonde dengan postur tubuh yang sangat tegap tersebut berjalan mendekat kearah Xinyue.
"Nih ditahan ama pacarnya," ucapan santai Minghao langsung mendapatkan pukulan pelan pada perutnya.
"Pala lu, Hao. Jadian aja kagak," Xinyue menatap sinis ke arah Minghao yang cengegesan sambil memegang perutnya.
"Jadian lu ama Yuan? Sama musuh padahal," Xinyue langsung melirik ke arah Kaizo yang bersandar santai melipat kedua tangannya di depan dada.
"Sampik lu semua, kalau gitu mending Qixuan Jingyi aja yang jemput gua," Tanpa peduli apapun lagi Xinyue langsung pergi begitu saja meninggalkan Kaizo, Minghao, dan Changhyi. Melihat gadis tersebut marah mereka bertiga kompak menyusul dan berusaha membujuk bu Leader dengan membelikannya cemilan yang ada di sekitaran.
Walau sedang marah Xinyue tetap ikut dengan mereka bertiga menuju ke markas, tidak sepenuhnya dirinya merasa marah karena mereka sudah seperti keluarga baginya.
Sampai di markas keadaan sangat ramai sepertinya di malam ini para anggota junior berencana berkumpul hingga memenuhi markas, sesaat setelah Minghao memarkirkan motor Xinyue langsung melompat turun dan berlari ke dalam mencari anggota inti yang lain.
"Jingyi, Qixuan lo berdua dimana?" Langkah kaki Xinyue bersemangat masuk ke dalam menghiraukan beberapa sorot mata anggota yang lain padanya.
Dan saat melangkah kedapur Xinyue menemukan 2 orang gadis yang dicarinya tersebut sedang asik memasak. Melihat kedatangan Xinyue, Jingyi langsung meletakkan sendok ditangannya beralih memeluk Xinyue erat.
"Dari mana aja lu?" mendengar ucapan Jingyi, Qixuan menoleh tersenyum hangat melihat pemandangan kedua sahabatnya berpelukan.
"Gua dari Happy Valley, sama someone tadi. Btw dalam rangka apaan nih pada kumpul?"
"Anggota junior baru aja ada yang menangin balapan Hangzhou, hadiahnya lumayan besar sekitar 10.000¥ jadi uang yang mereka dapetin itu dikasi ke kas bersama, diambil mereka dikit, terus sisanya buat makan-makan," mendengar jumlah uang yang disebutkan Qixuan membuat Xinyue membelalakkan matanya tidak percaya.
"Sumpah banyak bet itu cok, berapa balapan yang mereka menangin sampai dapat segitu?"
"Mereka taruhan .... Sama Black Aoudra," Xinyue langsung menelan ludahnya gusar saat Qixuan mengatakan hal itu.
"Sama Black Aoudra? Tapi apa yang Black Aoudra mau kalau mereka menang?" Xinyue merasa kaget dengan lawan yang dihadapi anak junior.
"Yaa kek biasalah Chaopard, untung aja menang jadi uangnya jatuh ke tangan anggota junior," Qixuan menjawab pertanyaan Xinyue lalu melanjutkan kegiatan memasaknya.
"Lexin Fanglin kagak datang?"
"Mereka keluar tadi, katanya mau pergi beli cemilan kagak tau nih nyangkut dimana lama amat ...."
"HALLO EPRIBADEH!" belum sempat Jingyi meneruskan ucapannya dari arah belakang tepatnya pintu menuju ke halaman belakang terbuka lebar dan Lexin masuk sambil berteriak membawa sekantong barang, Fanglin hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Lexin.
"HALLO BU LEADER KESAYANGAN PARA SENIOR!" setelah meletakkan kantong belanjaannya Lexin langsung memeluk Xinyue, karena kurang suka dengan pelukan Xinyue mendorong Lexin untuk segera menjauh darinya.
"Udah Lex udah, pusing gua ngadepin lu," Xinyue memandang julid ke arah Lexin yang tersenyum penuh kebahagiaan padanya.
"Lu keluar sama Yuan?" wajah Fanglin terlihat seolah sedang menciduk Xinyue.
"Tau dari mana lu?"
"Gege lu tadi nanyain ke gua lu kemana, katanya Yuan nyamperin ke rumah bawain makanan sendirian doang, terus Yuan bilang ke Gege kalau lu pulang sama orang lain," penjelasan dari Fanglin mendapat kekehan tawa yang terdengar sinis dari Xinyue.
"Yuan itu ngejebak gua, dia bawa gua ke Happy Valley sedangkan di sana ada Jinkyung. Untung aja gua dengan cepat mengerti dengan keadaan sekitar jadinya gua langsung ngehubungin kalian siapapun yang bisa ngejemput gua,"
"Bukannya Jinkyung di Hongkong?" pertanyaan yang dilemparkan Jingyi langsung mendapat jentikan jari dari Qixuan.
"Nah iya, bukannya Jinkyung ngelepasin jabatan Leader dan nggak mau terlibat lagi dengan Black Aoudra?" Qixuan berbicara sambil memindahkan masakannya kedalam wadah.
"Rumornya begitu, tapi kita nggak tau kebenarannya kalau ternyata itu rumor penjebak dari mereka, gimana?" Lexin kembali normal duduk bersandar di meja yang ada dibelakangnya.
"Ini nih, gua setuju dengan argumen lu Lex, jabatan Leader saat ini ada di Fengying iyakan?"
"Yup, leader yang saat ini megang kendali Black Aoudra adalah Fengying orang terpercaya dan andalan Jinkyung," Xinyue menyahuti menjawab pertanyaan dari Lexin.
"Tapi Fengying walau leader Black Aoudra tapi katanya ada rumor kalau mau deketin lu, Xin." ucapan Jingyi mendapat anggukan tidak percaya Fanglin.
"Dih, kagak lah dia leader mau deketin gua auto digampar sama Jinkyung tu anak," sontak mereka berlima tertawa puas saat mendengar ucapan dari Xinyue.
Setelah tawa mereka mereda, Minghao dan Changhyi datang dari luar melihat mereka penuh keheranan, menyadari kalau ada 2 sosok pria dihadapannya Qixuan mendengus kesal lalu menyodorkan wadah berisi makanan yang dimasaknya ke Changhyi.
"Tolong dibawain kedalem dong, kan udah dimasakin sama dua princess nih," tangan Qixuan mengulurkan tos pada Jingyi dan dibalas Jingyi sambil tersenyum mengejek.
"Terimakasih wahai ibu-ibu yang baik telah memasakkan buat kami anak-anak yang sedang berkumpul di markas ini," diawal ucapannya Minghao mengecilkan volume suaranya takut digeplak Qixuan Jingyi lalu tangannya menarik perlahan wadah makanan dan langsung berlari keluar disusul Changhyi.
"Itu berdua kalau bukan anggota senior udah gua getok sumpah, untung aja sahabat gua sendiri," ungkapan kesal dari Qixuan disambut tawa puas dari keempat sahabatnya yang lain.
"Gua pulang duluan yaa, gua baru ingat something sama gege," Xinyue mengulurkan tangannya melakukan tos, keempat sahabatnya memandangi dirinya heran sambil menyembunyikan tangan mereka tidak mau melakukan tos karena tidak mau Xinyue pulang lebih awal.
"Ngapain lu begitu?" Lexin mengulum bibirnya menahan tawa saat melihat ekspresi wajah Xinyue saat menunduk melihat tangannya dibiarkan tosnya tidak dibalas.
"Gua mau pulang, buruan kalau nggak gua langsung pulang nih," Xinyue berusaha menahan tawanya karena dirinya tau kalau anak-anak yang lain tidak mungkin membiarkannya pulang duluan.
"Pulang aja sono, lu kan kagak bawa motor jalan kaki aja lu," dalam hati saat mendengar ucapan Fanglin ingin sekali rasanya menyumpah kebodohannya, dirinya juga baru ingat kalau dia kemari dibonceng dengan Minghao.
"Yaudah gua minta anterin Changhyi," tanpa menghiraukan apapun lagi Xinyue berbalik badan berjalan menuju ruang kumpul dan langsung menarik tangan Changhyi yang sedang bersantai duduk di sofa.
"Eh napa lu narik-narik tangan gua begini?" Changhyi terheran melihat sikap Xinyue menarik tangannya yang sedang fokus bermain ponsel.
"Anterin gua pulang, atau nggak pinjem motor lu besok gua suruh Kaizo nganterin motor lu ke rumah," Xinyue memasang wajah memelasnya disaat terdesak terpaksa pulang lebih cepat kali ini.
"Cepet amat lu mau pulang?" pandangan mata Changhyi teralih ke belakang Xinyue yang dimana ada Lexin, Jingyi, dan Qixuan yang mengisyaratkan untuk tidak mendengar ucapan Xinyue.
"Anterin aja gih Chang, lu nggak liat tingkahnya aneh begini? ini kalau Xinyue udah begini biasanya mood swingnya kambuh," Changhyi mengangguk setuju dengan ucapan pria berambut hitam sedikit panjang dan wajah yang sedikit galak yang duduk disebelahnya sambil menyuap makanan, itu Wang Lian.
"Okelah, yok Xin. Gua anterin lu pulang," jawaban Changhyi langsung disambut tepuk tangan kecil dari Xinyue, melihat tingkah tidak biasa dari sang Leader Changhyi mengangguk setuju dengan ucapan Lian kalau saat ini mood swing Xinyue sedang kambuh.
Jingyi, Qixuan, dan Lexin menghela nafas kecewa karena Changhyi tidak mendengar permintaan mereka, saat melihat ekspresi kecewa dari ketiga sahabat gadisnya Lian langsung menyodorkan sekantong cemilan ke mereka bertiga.
Fanglin datang dari dapur sambil memegang sepiring makanan ditangannya dengan santai duduk dibagian sofa kosong yang tadi diduduki Changhyi. Lexin dengan jahil mencomot makanan yang ada dipiring Fanglin dan tangannya langsung digeplak pelan oleh Lian.
Sementara Changhyi mengebut dijalanan kota Beijing yang tidak terlalu ramai, dengan cuaca yang terang bulan bersinar indahnya serta hawa angin yang berhembus tidak terlalu kencang membuat rasanya nyaman motoran malam ini, terlebih lagi mengingat siapa gadis yang saat ini diboncengnya.
"Xin, lu seriusan pacaran sama Yuan?"
"Nggak, gua nggak pernah ada perasaan apapun sama dia. Cuma tadi sore pulang sekolah dia ngajak gua pulang bareng, karena dia ngajaknya secara langsung yaudah gua iyain, terus pas pulangnya gua denger dari gege kalau katanya salah satu anggota Jinkyung ..."
"Iya dia salah satu anggota Jinkyung, tapi gua nggak tau dia anggota lama atau bukan soalnya dia itu jarang terlihat diantara Black Aoudra saat balapan," Xinyue mengangguk mengerti dengan ucapan Changhyi yang terdengar tidak terlalu jelas baginya.
"Kalian udah tau dia salah satu anggota Black Aoudra?"
"Udah lama kita tau, tapi ya gitu kita nggak bisa cari tau lebih jauh tentang dia karena dia lumayan tertutup oleh anggota yang lain. Anggota yang sering disorot itu captain mereka Lee Jeno, lu kenal dia kan?"
"Tau, katanya dia salah satu anggota 00L yang dari Seoul itukan?"
"Iyaps, karena Jeno lebih famous dari yang lain jadinya anggota yang lain ketutup termasuk Yuan, sebenarnya gua sama Minghao ngerasa ada yang gak beres sama Yuan terlebih lagi tadi gua tau kalau lu keluar bareng Yuan kita berdua itu makin curiga ada maksud tersembunyi dari Black Aoudra,"
"Untung aja tadi gege minta Chaopard dari gua sebelum pergi, mungkin gege udah tau tentang Yuan makanya dia minta Diamond itu dari gua,"
"Jadi tadi Chaopard nggak ada sama lu?"
"Nggak, ada sama gege sekarang makanya gua mau pulang cepat ada something sama dia,"
Mendengar ucapan tersebut tangan kiri Changhyi menarik pergelangan tangan Xinyue agar memeluknya dan langsung tangan kanannya menarik gas lebih kuat menambah kecepatan untuk segera mengantar Xinyue sampai kerumah.
Sampai.
Langkah kaki Xinyue bergegas menuju ke pintu rumahnya dan langsung membuka pintu yang ternyata tidak terkunci tersebut, Xinyue sebenarnya sedikit heran karena tumben gege tidak mengunci pintu depan apalagi saat ini saudaranya itu sendirian dirumah.
"Gege aa .... Lu dimana?"
"Basement bawah sini samperin gua," terdengar suara teriakan Gege yang samar-samar, Xinyue menoleh keluar melihat Changhyi yang sudah siap membelokkan motornya di tepi jalan. Changhyi melambaikan tangannya dan langsung pergi begitu saja, Xinyue tersenyum singkat langsung mengunci pintu lalu pergi menemui Gegenya.
"Lu ngapain disana?"
"Beresin senjata, YangYang bilang minggu depan bakalan ada 1 kotak senjata yang dititipkan makanya dari sekarang gua mau beresin,"
"Oh gitu, Gege aa lu beneran nggak tau apa jabatan Yuan selama di Black Aoudra?"
"Nggak tau, gua udah lama mantau Black Aoudra tapi Yuan itu emang jarang terlihat diantara anggota yang lain, awalnya gua ragu kalau tuh anak salah satu anggota mereka,"
"Terus yang buat lu yakin kalau dia anggota Black Aoudra apaan?"
"Gua pernah ngeliat dia ngomong sama Jinkyung di dekat sekolah lu waktu itu, Yuan make seragam yang sama dengan lu sedangkan Jinkyung selalu dengan setelan pakaiannya yang tertutup,"
"Chaopard lu simpan mana?" tangan gege berhenti sejenak di udara saat adiknya mengucapkan pertanyaan tersebut.
"Di dalam tempat tersembunyi laci lu, cari aja disana,"
Xinyue mengangguk mengerti dengan ucapan Gege dengan segera dirinya berlari keluar basement dan naik ke kamarnya yang berada dilantai 2 mencari Diamond yang tadi gegenya pinta. Dan untung saja Diamond itu tergeletak rapi ditempatnya, Xinyue tersenyum hangat melihat cahaya kebiruan yang selalu terpancar tersebut.
❀ See You In The Next Part ❀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments