︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵

❁ Happy Reading ❁

Paginya Yuan bangun sekitar jam 5.45 dengan matahari yang belum terlalu keliatan. Yuan mengucek matanya sembari melihat sekeliling kamarnya, lalu arah pandangannya tertuju pada Xinyue yang masih dalam alam mimpi.

Melihat gadis itu yang tidur seperti bayi dengan pipinya yang keliatan berwarna merah muda, tangannya gatal ingin mencubitnya tapi dia tidak ingin membangunkan gadis itu.

"Gua bakalan bahagian lu," Yuan berbisik perlahan sambil mengusap kepala gadis yang saat ini masih tertidur. Pandangan Yuan seketika buyar saat mendengar suara ketukan pintu dari luar.

Tok... Tok... Tok

"Siapa?"

"Saya pelayan, Tuan."

"Ada apa?"

"Ada seorang pria di depan pintu utama, dia bilang ingin menemui anda,"

"Baiklah katakan padanya saya akan segera keluar,"

Terdengar langkah kaki berjalan pergi, Yuan beranjak dari kasur berjalan menuju ke kamar mandi mencuci wajahnya lalu pergi turun menemui pria yang di maksud pelayannya tadi. Sesaat membuka pintu Yuan kaget melihat siapa yang datang ingin menemuinya sepagi ini.

"Gege? Ada apa? Napa pagi-pagi gini lu dateng ke rumah gua?"

"Di mana adik gua?" gege melihat heran dengan piyama Yuan yang 2 kancing atasnya terbuka, dengan cepat Yuan menggeleng kepala sambil menutup kancing bajunya.

"Dia di kamar masih tidur, napa gege? Ada masalah?"

"Gua mau nemuin adik gua karna hari ini gua bakalan pergi ke Seoul," raut wajah gege seketika berubah sedih hatinya berat rasanya dia ingin mengatakan hal ini.

"What? Bukannya minggu depan?"

"Dibatalin dan dimajukan siang ini, makanya gua mau nemuin dia sekalian bawain semua seragam sekolahnya," Yuan mengangguk lalu mengajak gege masuk, sesaat berbalik badan Yuan kaget melihat wajah Xinyue yang baru bangun ada di hadapannya.

"Xin, kapan lu bangun?"

"Barusan, gua tadi denger suara gege makanya gua turun ke bawah," gege tersenyum melihat wajah baru bangun tidur adiknya, dia berjalan mendekati adiknya lalu memeluk erat. Xinyue yang baru bangun ditambah dengan Gege yang datang pagi-pagi ke rumah Yuan dan mendadak memeluknya membuat dirinya terdiam.

"Lu kenapa?" Xinyue mengulurkan tangannya untuk membalas pelukan gege.

"Nanti siang gua bakalan ke Seoul, lu jaga diri baik-baik yaa," dari suara gege terdengar bergetar seperti menahan tangis.

"LAH?! Bukannya minggu depan?" kantuk di mata Xinyue seketika hilang mendengar itu dan langsung melepas pelukan gege memegang wajah saudaranya itu.

"Dibatalin dimajukan siang ini, lu nggak papa kan?" mendengar penjelasan dari Gege, Xinyue terdiam sedikit lama sambil menatap lekat mata saudaranya yang telah menjaga dan membesarkan dirinya, di saat seperti ini Yuan pergi untuk memberi waktu ke 2 beradik itu.

Melihat Yuan yang berjalan menjauh Gege menarik kepala adiknya dan membisikkan sesuatu, Xinyue yang mengerti malah memeluk Gegenya memberi ruang untuk Gege berbisik.

"Ini benar-benar terpaksa Gege lakuin, jika bukan idenya duluan yang ngehubungin gua setelah malam sabtu itu, gege nggak bakalan terima dengan ini semua apalagi mengingat dia adalah musuh,"

"Gua ngerti, tapi sekarang gua minta tolong bawa pulang dulu Chaopard Diamond, simpan di antara novel yang ada di rak buku gua. Kalau dipegang gua saat ini gua takutnya kalau tuh anak bakalan ngelakuin hal di luar kendali gua demi dapetin benda ini,"

Gege langsung mengangguk setuju dan mengulurkan tangannya perlahan dan meraih Chaopard Diamond yang dipegang di tangan Xinyue, dengan cepat berusaha cahaya kebiruan tersebut tidak kelihatan Gege berhasil mengambilnya dan menyimpan di saku celana.

Saat Yuan terlihat berjalan mendekatinya gege melepaskan pelukannya lalu memegang erat kedua bahu adiknya sambil memberi kode lewat matanya, dengan kekuatan akting dadakan Xinyue berhasil mengumpulkan air matanya dengan banyak.

"Napa bisa mendadak tiba-tiba jadi siang ini sih? Gua nggak mau lu ninggalin gua lebih cepat Gege aa ...." pelupuk mata Xinyue sudah dipenuhi air mata, dengan sekali kedipan air mata itu akan langsung tumpah.

"Gua juga nggak tau, tadi pagi sekali ada telfon dari Seoul katanya siang ini harus ke sana," sekuat tenaga gege menahan agar air matanya tidak menetes saat melihat wajah adiknya, susah dan berat hati ingin meninggalkan adiknya sendirian walau hanya beberapa hari.

"Lu kesana bakalan langsung kerja apa gimana? Terus kalau lu pergi gua bakalan tinggal sama siapa di rumah?"

"Gua bakalan kerja, tapi mungkin akan beberapa hari kemudian .... Lu kan bakalan tinggal disini Xin, lu gimana sih? Kan lu bakalan nikah sama Yuan ya jadi lu tinggal di sini juga nggak masalah,"

"Tapikan yakali rumah kosong kagak ada penghuni,"

"Nenek dengan Kakek bilang kalau mereka akan sering-sering ke rumah, and bestie lu gua ijinin nginep. Kalau lu lagi kangen rumah pulang aja,"

"Lu beneran berangkat siang ini? Nggak ada nego-nego batas waktu nya sore atau malam, atau besok atau kapan gitu,"

"Yaa nggak bisa lah astaga adik gua." gege menyentil pelan dahi Xinyue sambil cengegesan agar suasana tidak terlalu menyedihkan.

"Lu jaga diri baik-baik di sana, jangan nakal! Awas aja lu macam-macam ya di sana." Xinyue membalas dengan menjitak pelan dahi gege lalu mencubit pelan lengan gege.

"Kampret nih anak," melihat ekspresi sedikit kesal dari saudaranya itu membuat Xinyue mengukir senyum manis pada gege.

"Mana Yuan?" Gege melihat sekeliling mencari keberadaan Yuan.

"Gua disini," Yuan datang sambil memegang secangkir teh ditangan kanannya, dan tangan kirinya dimasukkan ke saku celana.

"Gege titip dia sama lu, lu jagain bener-bener adik gua," Gege mengacak rambut Xinyue pelan, senyum indah sang adik satu-satunya itu membuatnya merasa hangat.

"Dengan gua dia aman," Gege tersenyum tenang mendengar ucapan Yuan, berharap kalau Yuan benar-benar menepati ucapannya untuk menjaga adiknya.

"Gege pamit, baik-baik di sini jangan nakal!" gege mengarahkan telunjuk kanannya ke depan mata Xinyue.

"Iyaa, gua kan bukan anak nakal," Xinyue menyentil telunjuk Gegenya tersebut.

Gege berbalik badan berjalan keluar dari rumah Yuan menuju ke mobilnya, didalam mobil Gege menyempatkan melambaikan tangannya ke arah Xinyue, adiknya tertawa melihat tingkahnya, Yuan merangkulnya dari samping sambil mengusap kepalanya perlahan, melihat mobil Gege yang berlalu keluar dari halaman rumah. Saat mobil Gege telah menghilang dari pandangan, Yuan menarik tangan Xinyue mengajaknya masuk.

"Kita nggak sekolah hari ini,"

"Lah? Lu dapat informasi dari mana?"

"Gua tadi buka ponsel ada pesan dari grup kelas gua katanya hari ini kita libur, guru-guru  akan mengadakan pelatihan," Xinyue mengangguk mengerti, mereka sampai ke area dapur lalu Yuan menarik tangan Xinyue ke meja makan dan mempersilahkannya duduk.

"Karna hari ini libur, dan kita berdua sama-sama kosong, pagi ini gua awali dengan buatin lu sarapan." Yuan mengambil celemek dan sebuah spatula lalu bersandar di meja hadapan Xinyue.

"Emang lu bisa masak?" Xinyue tersenyum mengejek melihat tingkah Yuan yang bersiap memasak.

"Lu jangan ngeremehin gua yaa, walau gua pria tapi gua bisa masak dan makanan buatan gua bakalan jadi sarapan terenak yang pernah lu makan," dengan cepat pria di hadapannya berjalan menuju kulkas, membongkar mencari beberapa bahan makanan yang bisa dia masak lalu membawa semuanya ke meja didekat kompor, Xinyue memperhatikan seksama semua bahan makanan yang dibawa Yuan ke meja.

"Ada beberapa tomat, sayuran, bahkan telur apa kira-kira yang akan di masak anak ini untuk sarapan?" Xinyue bergumam pelan memperhatikan Yuan yang sibuk sendiri.

Yuan mulai memotong dan menumis semua bahan-bahan yang ada, dirinya sedikit penasaran melihat ketelatenan tangan Yuan memasak. Xinyue memiringkan kepalanya disebelah Yuan yang masih fokus dengan memasaknya, pria itu menoleh dan tersenyum singkat hal itu sukses membuat Xinyue langsung ngeblush.

"Kenapa sayang?" 2 kalimat yang membuat Xinyue semakin salah tingkah, pipinya seakan memanas.

"Keknya kesusahan tuh .... Mau gua bantuin nggak?" Xinyue meneliti setiap lekukan wajah Yuan yang seperti kesulitan.

"Nggak kok nggak papa, mending lu mandi aja dulu sana,"

"Serius ini gua tinggalin?"

Yuan berhenti sejenak, mematikan kompor lalu menoleh ke arah Xinyue, "Yes babe, pergi aja mandi duluan gua nggak papa buat sarapan sendiri,"

"DAMN IT, JANTUNG GUA SERASA MAU LONCAT DARI TEMPATNYA." Xinyue berusaha terlihat biasa saja, tapi dalam hatinya dia seakan sedang teriak sekencangnya.

Tanpa peduli apapun lagi dia langsung berbalik badan berjalan pergi dari dapur, Yuan melihat dari dapur reaksi Xinyue yang sedang menahan salah tingkah.

Saat berjalan mendekati tangga, mendadak perasaan Xinyue tiba-tiba campur aduk kepalanya sedikit terasa pusing dan keadaan sekitar terasa tidak nyaman moodnya seakan-akan langsung berubah.

"Keknya mood swing nih," Jantung Xinyue berdegup kencang perasaannya mulai gelisah dia mempercepat langkahnya saat tubuhnya mulai berkeringat.

Saat pertengahan tangga, seakan ada hembusan angin yang lumayan kencang menghampiri dirinya, Xinyue menghentikan langkahnya dan melihat sekeliling. Tidak ada apa-apa hanya terdengar suara riuh peralatan dapur dari Yuan yang sedang memasak, Xinyue hanya mengacuhkannya, lalu lanjut menaiki anak tangga.

Baru menapaki 4 anak tangga lagi, tiba-tiba ada lagi angin yang datang entah darimana seakan menghampirinya, bersamaan dengan hilangnya angin tersebut muncul sebuah suara yang aneh.

"Shinbi Lee, kau harus pergi dari rumah ini!"

Xinyue kaget setengah mati mendengar suara tersebut dan hembusan angin yang entah datang dari mana. Beberapa kali dia menoleh ke kanan kiri mencari sumber suara tapi tidak ada.

"Ada apa sih sebenernya tiba-tiba ada hembusan angin, Shinbi Lee siapa sih?"

Xinyue masih diam di tempat, memandangi setiap sudut rumah, matanya tertuju pada sebuah jendela yang berada di ujung. Seakan ada siluet seorang gadis yang melambaikan tangan padanya, Xinyue kaget dan mengusap matanya beberapa kali lalu melihat ke arah jendela lagi.

"Aneh. Itu apaan sih?"

♡ See You In The Next Part ♡

Episodes
1 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
2 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
3 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
4 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
5 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
6 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
7 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
8 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
9 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
10 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
11 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
12 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
13 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
14 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
15 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
16 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
17 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
18 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
19 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
20 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
21 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
22 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
23 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
24 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
25 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
26 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
27 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
28 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
29 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
30 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
31 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
32 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
33 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
34 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
35 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
36 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
37 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
38 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
39 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
40 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
41 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
42 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
43 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
44 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
45 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
46 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
47 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
48 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
49 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
50 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
51 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
52 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
53 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
54 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
55 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
56 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
57 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
58 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
59 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
60 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
61 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
62 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
63 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
64 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
65 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
66 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
67 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
68 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
69 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
70 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
71 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
72 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
73 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
74 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
75 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
76 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
77 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
78 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
79 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
80 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
81 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
82 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
83 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
84 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
85 ︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
Episodes

Updated 85 Episodes

1
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
2
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
3
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
4
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
5
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
6
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
7
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
8
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
9
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
10
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
11
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
12
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
13
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
14
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
15
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
16
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
17
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
18
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
19
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
20
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
21
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
22
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
23
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
24
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
25
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
26
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
27
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
28
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
29
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
30
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
31
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
32
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
33
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
34
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
35
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
36
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
37
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
38
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
39
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
40
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
41
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
42
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
43
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
44
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
45
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
46
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
47
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
48
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
49
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
50
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
51
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
52
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
53
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
54
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
55
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
56
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
57
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
58
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
59
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
60
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
61
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
62
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
63
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
64
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
65
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
66
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
67
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
68
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
69
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
70
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
71
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
72
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
73
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
74
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
75
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
76
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
77
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
78
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
79
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
80
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
81
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
82
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
83
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
84
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵
85
︵‿︵‿୨ ୧‿︵‿︵

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!